Anda di halaman 1dari 6

DRAF HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN GASTRITIS

PADA REMAJA

OLEH

KHOIRUNNISA

18.11.065

Dosen Pengampu: Ns.Megawati Sinambela,M.Kes.-

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAAWATAN

T.A2020/2021
DRAFT PROPOSAL PENELITIAN

1. Judul Penelitian : Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada


Remaja
2. Latar Belakang :
Saat ini dengan semakin modernnya zaman, semakin banyak juga penyakit
yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah satunya
adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada lapisan
lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut. Penyakit ini
tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori masuk ke dalam
tubuh manusia melalui makanan. Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan
mukosa dan sub mukosa lambung. Secara histopastologi dapat dibuktikan dengan
adanya infiltarsi sel-sel radang pada daerah tersebut. Gastritis merupakan salah
satu penyakit yang banyak dijumpai di klinik atau ruangan penyakit dalam pada
umumnya.
Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 – 6 tahun ini bisa
menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan kebiasaan
mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini lebih menyerang
kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan khusus karena akan
menggaggu masa tua kita semua,sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk
mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak dini.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang dapat
merangsang peningkatan asam lambung, seperti : asinan, cuka, sambal, serta
kebiasaan merokok dan minum alkohol, dapat meningkatkan jumlah penderita
gastritis. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan
yang paling sering terjadi. Akhir-akhir ini peningkatan penyakit Gastritis atau
yang secara umum dikenal dengan istilah sakit “maag” atau sakit ulu hati
meningkat sangat pesat dan banyak di keluhkan masyarakat. Kejadian penyakit
gastritis terjadi karena pola hidup yang bebas hingga berdampak pada kesehatan
tubuh (Mustakim, 2009).
Menurut Dermawan D & Rahyuningsih, T (2010), menyatakan Gastritis bukanlah
penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi yang mengacu pada peradangan

2
lambung. Biasanya peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi bakteri
yang dapat mengakibatkan borok lambung yaitu Helicobacter Pylory dan
merupakan satusatunya bakteri yang hidup di lambung. Keluhan Gastritis
merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak jarang kita jumpai penderita Gastritis kronis selama bertahun-
tahun pindah dari satu dokter ke dokter yang lain untuk mengobati keluhan
Gastritis tersebut. Berbagai obat-obatan penekan asam lambung sudah pernah
diminum seperti antasida, namun keluhan selalu datang silih berganti
3. Tujuan Peneltian :
Adapun tujuan dari penyusunan penelitian ini adalah “Hubungan Pola
Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja”
4. Kerangka Teori :

Predisposing Faktor: Enabling Faktor

1.Persepsi 1.Lingkungan

2. Sikap 2.Lingkungan Sekolah


PENCEGAHAN
3.Pengetahuan GASTRISTIS

Predisposing Faktor:

1.Sikap Orang Tua

2. Kebiasaan Individu

3.Pengaruh teman

3
5. Kerangka Konsep :
.
Pendidikan

Pengetahuan
KEJADIAN GASTRISTIS

Sikap

Pendapatan

4
Nama : Khoirunnisa
Npm : 1811065
Matkul : Metodologi Penelitian
Judul : Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare
Soal : Jelaskan Variabel independen dan dependen, skala ukur hasil ukur dari
judul di atas !
Jawaban :
1. Pada judul diatas Sanitasi lingkungan sebagai variabel independen yang
dimana dapat berpengaruh ke variabel dependen dimana jika sanitasi
lingkungannya buruk dapat menjadi sumber penyakit dan sarang kuman dan
bakteri yang dapat mennggangu kesehatan manusia salah satunya adalah diare.
1. Pada judul diatas Diare sebagai variabel dependen dimana diare ini dipengaruhi
oleh sanitasi lingkungan atau Diare ini muncul karena Sanitasi lingkungannya
yang tidak bagus atau Buruk.
3. Skala Ukur
Skala ukur yang digunakan adalah skala ORDINALdimana digunakan untuk
mengukur seberapa sering masyarakat melakukan Sanitasi Lingkungan di area
kampung mereka.
4.hasil ukur
Hasil ukur yang digunakan yaitu pada hasil ukur independen menggunakan skala
likert, sedangkan untuk hasil ukur dependen menggunakan skala gutman.

Variabel Defenisi Alat ukur Skala Hasil Ukur


ukur
Variabel salah satu komponen Kosiener Ordinal Jawaban
Independen kesehatan lingkungan  menggunakan skala
Sanitasi likert
lingkungan 1) Selalu (5)
2) Sering (4)
3) Kadang (3)

5
Variabel Defenisi Alat ukur Skala Hasil Ukur
ukur
Variabel penyakit yang membuat Kosiener Ordinal Jawaban
dependen penderitanya menjadi menggunakan skala
Diare sering buang air besar, Gutman
dengan kondisi tinja yang 1) Ya :1
encer 2) Tidak : 0
Hasil :
- Patuh
- Tidak Patuh

Anda mungkin juga menyukai