Anda di halaman 1dari 7

Journal of Agritech Science, Vol 3 No 1, November 2019

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA INDUSTRI TAHU


“SUMBER REZEKI” DESA HUNGAYONAA KECAMATAN TILAMUTA
KABUPATEN BOALEMO
(Analysis of the costs and income to tofu industry production of “sumber rezeki” in Tilamuta
Kabupaten Boalemo Hungayonaa village)

Andi Lelanovita Sardianti

Program Studi Agribisnis,Fakultas Pertanian, Universitas Ichsan Gorontalo


Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo
Email : andi.lelanovita@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan biaya produksi tahu pada industri tahu
“Sumber Rezeki” di Desa Hungayonaa Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Pengumpulan
Data yang digunakan dengan cara observasi langsung ke industri tahu “ Sumber Rezeki ” dengan
teknik wawancara langsung dengan responden, yaitu pemilik atau pimpinan industri, karyawan
serta pedagang tahu dengan menggunakan daftar pertanyaan (Questionaire). Penentuan responden
dilakukan secara sengaja (Purposive) yaitu satu orang pimpinan, dan 4 orang yang mewakili dari
tenaga kerja bertugas dalam bidang mengkoordinir kinerja karyawan yang berproduksi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa biaya Produksi yang dikeluarkan industri tahu “Sumber Rezeki”
yaitu sebesar Rp. 34.513.500 yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel sedangkan
Pendapatan yang diperoleh industri tahu “Sumber Rezeki” adalah sebesar Rp. 16.986.500.
Kata Kunci: tahu; biaya produksi; pendapatan

ABSTRACT
Research aimed to understand income and its cost of production know on industrial know “Sumber
Rezeki” in the village Hungayonaa Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Data collection
used to the way direct observation into an industry know “Sumber Rezeki”to technique direct
interview with respondents, namely the owner or leadership of industry, employees as well as
traders know using a question (questionaire). The determination of respondents were deliberately
(purposive the one person leaders, and 4 a person who represents from labor on duty in the field
of coordinating performance employee who producing. The results of the study show that the cost
of production that is expended are quite large industry know “Sumber Rezeki”of the means of
subsistence is as much as Rp .34.513.500 consisting of fixed costs and the cost of variable while
the the income obtained will enable industry know “Sumber Rezeki”of the means of subsistence
was recorded at Rp .16.986.500
Keywords: tofu; the costs of production; income

27
JASc, Vol 3 No 1, Mei 2019

PENDAHULUAN

Sektor pertanian memegang peranan memanfaatkan seoptimal mungkin potensi


penting dalam perekonomian Indonesia. Hal sektor pertanian dan sektor terkait lainnya
ini disebabkan karena sektor pertanian masih dalam upaya meningkatkan produksi
memberikan sumbangan bagi produk nasional dan memperkokoh struktur
domestik bruto, mampu menyerap angkatan perekonomian. Efesiensi dan produktivitas
kerja yang ada, mampu menyediakan agroindustri perlu terus di tingkatkan guna
keragaman menu pangan, mampu memperkuat daya saing produksi, baik di
mendukung sektor industri hulu dan industri pasar internasional maupun domestik
hilir, mampu meningkatkan pendapatan (Maftukhim,2006).
petani, dan masih mendorong kesempatan Industri merupakan salah satu
berusaha serta hasil pertanian yang dapat aktivitas yang dapat menunjang roda
memberikan sumbangan devisa yang cukup pembangunan ekonomi yang juga
besar. Beberapa industri kecil yang potensial berkembang searah dengan pertumbuhan
untuk dikembangkan, salah satunya adalah ekonomi. Industri yang merupakan bagian
usaha pembuatan tahu. dari kehidupan ekonomi dengan sendirinya
Provinsi Gorontalo merupakan salah merupakan suatu komponen utama bagi
satu daerah yang cocok untuk dikembangkan pertumbuhan dan perkembangan suatu
tanaman kacang kedelai. Beberapa daerah di komunitas masyarakat, sehingga keberadaan
provinsi Gorontalo sudah mengolah tanaman dan kehadiran industri pada dasarnya sangat
kedelai, akan tetapi hanya bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan
penjualan kacang kedelai dan konsumsi. taraf hidupnya.
Namun, Pembangunan pertanian tidak dapat Kedelai adalah sumber vitamin nabati
berjalan sendiri tanpa dukungan sektor utama bagi sebagian besar penduduk
ekonomi khususnya industri, dalam hal ini Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia,
pengembangan industri pengolahan hasil kedelai memiliki peran besar karena
pertanian (agroindustri) merupakan salah merupakan sumber bahan baku yang utama
satu prioritas dalam pembangunan nasional bagi indutri tahu, tempe, tauco, kecap, dan
disektor perindustrian. Pengembangan pakan ternak. Seiring dengan meningkatnya
agroindustri dimaksudkan untuk pertumbuhan penduduk serta meningkatkan

28
JASc, Vol 3 No 1, Mei 2019

kesadaran penduduk tentang pentingnya tinggi karena 80% dari asam lemak
mengkonsumsi makanan bergizi, penyusunnya terdiri dari asam lemak tak
mengakibatkan permintaan terhadap jenuh. Kadar lemak jenuh produk ini hanya
makanan olahan kedelai meningkat. Namun sekitar 15% dan tidak mengandung
tingginya permintaan kedelai tersebut tidak kolesterol. Tahu biasa dinikmati sebagai
diimbangi dengan meningkatnya produksi makanan pelengkap atau lauk saat makan dan
kedelai didalam negeri. Kedelai merupakan juga dapat dinikmati sebagai camilan. Karena
suatu komoditi pertanian Indonesia yang pembuatannya yang mudah dan harganya
memiliki prospek pembangunan yang cukup yang relatif murah, tahu semakin digemari
cerah seiring dengan meningkatnya oleh konsumennya.
kesadaran masyarakat akan kecukupan gizi Usaha pembuatan tahu di Kecamatan
yang sumber dari produk hasil olahan kedelai Tilamuta dilakukan untuk dapat
yang mempunyai kandungan nabati yang meningkatkan pendapatan masyarakat
tinggi. setempat. Pendapatan usaha pengolahan tahu
Tahu merupakan salah satu pangan sangat tergantung pada harga jual produk dan
berbahan baku kedelai. Menurut Sarwono biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
dan Saragih (2001), tahu adalah gumpalan tahu, semakin tinggi harga jual produk dan
protein yang diperoleh dari hasil penyaringan semakin rendah biaya maka semakin tinggi
kedelai yang telah digiling dengan pendapatan usaha.
penambahan air. Penggumpalan protein Bertolak dari hal inilah peneliti
dilakukan dengan penambahan cairan Tertarik untuk mengadakan penelitian
biang/garam kalsium, misalnya kalsium mengenai Analisis Biaya Produksi dan
sulfat yang dikenal dengan nama batu tahu, Pendapatan tahu di Industri “Sumber Rejeki”
batu cuka, atau sioko. Pada pembuatan tahu di Desa Hungayonaa Kecamatan Tilamuta
diperoleh ampas dan cairan hasil Kabupaten Boalemo.
penggumpalan tahu (whey) sampingan.
Selain mengandung protein, tahu juga
METODE PENELITIAN
mengandung zat gizi lain yang diperlukan
Jenis dan Sumber Data
tubuh seperti lemak, vitamin dan mineral.
Metode pengumpulan data yang digunakan
Kadar lemak tahu memang tidak tinggi,
yaitu data primer dan data sekunder. Data
sekitar 4,3%. Namun, lemak tahu bermutu
primer merupakan sumber data yang

29
JASc, Vol 3 No 1, Mei 2019

diperoleh secara langsung dengan pemilik a. Biaya Produksi


industri tahu sumber rezeki di desa
Biaya Produksi atau Biaya total (Total
hungayonaa kecamatan tilamuta
cost) merupakan penjumlahan dari biaya
menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
tetap dan biaya variabel, secara matematis
data berupa informasi tentang saluran
dirumuskan sebagai berikut TC = TFC +
pemasaran dan pendapatan sedangkan Data
TVC
sekunder merupakan sumber data penelitian
Dimana :
yang diperoleh peneliti melalui media
TC = Total Cost / Total Biaya (Rp)
perantara seperti buku-buku, internet, bahan-
bahan pelatihan dan badan pusat statistik TFC = Total Fexid Cost / Total Biaya Tetap
provinsi gorontalo.
(Rp)
Populasi dan Sampel
TVC = Total Variable Cost / Total Biaya
Penentuan responden dilakukan secara
sengaja (Purposive), dengan pertimbangan Variabel (Rp)
bahwa pimpinan usaha dan tenaga kerja b. Analisis Pendapatan
industri tahu “ Sumber Rezeki” mampu
Analisis ini digunakan untuk
memberikan informasi mengenai proses
mengetahui total penerimaan dan total biaya,
produksi, sehingga di peroleh data yang
yakni melihat perbandingan antara total
akurat sesuai dengan tujuan dalam penelitian
penerimaan dengan total pengeluaran. Untuk
ini. Responden yang diambil, yaitu satu
lebih jelasnya sebagai berikut:
orang pimpinan dimana seorang pimpinan
π = TR-TC
bertugas untuk memanajemen seluruh
kegiatan perusahaan selama produksi Keterangan:
berlangsung. Sedangkan 4 orang yang Π = Pendapatan Industri
mewakili dari tenaga kerja bertugas dalam TR = Total Revenue/Total Penerimaan (Rp)
TC = Total Cost/Total Biaya (Rp)
bidang mengkoordinir kinerja karyawan
yang berproduksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Biaya Produksi
ANALISIS DATA
Analisis data yang digunakan adalah Biaya produksi dalam penelitian
terbagi menjadi dua, yaitu biaya tetap dan

30
JASc, Vol 3 No 1, Mei 2019

biaya variabel. Biaya tetap umumnya produksi yang dihasilkan. Jika produksi
didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap sedikit, biaya variabel sedikit dan sebaliknya
jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun jika produksi tinggi maka biaya variabel akan
proses produksi yang diperoleh banyak atau tinggi.
sedikit. Biaya tetap ini meliputi biaya pajak a. Biaya Tetap
bangunan, gaji karyawan dan penyusutan
Biaya tetap adalah biaya perusahaan
alat, yang dimaksud dengan penyusutan alat,
yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
yaitu besarnya biaya yang dikeluarkan pada
perubahan-perubahan baik dalam produksi
saat membeli alat dikurangi dengan harga
maupun penjualan.
jual sekarang kemudian dibagi dengan nilai
Biaya tetap dalam penelitian ini meliputi
ekonomis atau lamanya alat tersebut dipakai.
biaya penyusutan, gaji pimpinan dan
Biaya variabel ialah biaya produksi yang
karyawan, serta pajak usaha terlihat pada
jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah
Tabel berikut.
Tabel 1. Biaya tetap responden industri tahu “Sumber Rezeki”, 2019
No Jenis biaya tetap Nilai (Rp/Bulan)
1. Biaya penyusutan 2.801.000

2. Gaji karyawan 6.000.000

3. Pajak usaha 212.500


Total 9.013.500

Tabel tersebut menunjukkan bahwa biaya meliputi biaya bahan baku dan biaya bahan
tetap produksi pada Industri Tahu “Sumber tambahan. Biaya variabel adalah biaya yang
Rezeki” selama bulan Oktober terdiri dari jumlahnya selalu berubah-ubah sesuai
biaya penyusutan sebesar Rp. 2.801.000, gaji dengan volume produksi. Biaya variabel
karyawan sebesar Rp. 6.000.000, dan pajak meliputi biaya bahan baku dan biaya bahan
usaha sebesar Rp. 212.500, sehingga total tambahan atau dapat dilihat pada tabel
biaya tetap adalah sebesar Rp. 9.013.500. berikut.
b. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang


jumlahnya selalu berubah-ubah sesuai
dengan volume produksi. Biaya variabel

31
JASc, Vol 3 No 1, Mei 2019

Tabel 2. Biaya Variabel Responden Pada Industri Tahu “Sumber Rezeki” , 2019
No Jenis biaya variabel Nilai (Rp/Bulan)
1 Bahan baku kedelai 23.400.000
Biaya lain-lain
• Listrik 750.000
• Bahan bakar kayu 1.350.000

Total 25.500.000

Tabel tersebut menunjukkan penggunaan Pendapatan Usaha


biaya variabel pada industri Tahu “Sumber
Pendapatan digunakan untuk
Rezeki” selama sebulan yang terdiri dari
mengetahui berapa besarnya pendapatan
biaya bahan baku sebesar Rp. 23.400.000 dan
yang diperoleh industri Tahu Sumber Rezeki.
biaya lain-lain seperti listrik dan bahan bakar
Menetapkan besarnya pendapatan yang
kayu sebesar Rp. 2.100.000. Jadi total biaya
diterima oleh Industri Tahu Sumber Rezeki
variabel sebesar Rp. 25.500.000 yang harus
adalah selisih antara penerimaan dengan
di keluarkan dalam memproduksi tahu pada
jumlah pengeluaran atau biaya yang berupa
industri Tahu Sumber Rezeki, biaya variabel
biaya tetap maupun biaya variabel. Besarnya
ini ditentukan oleh besar kecil jumlah
pendapatan industri Tahu Sumber Rezeki
produksi yang akan direncanakan.
terlihat pada Tabel berikut.

Tabel 3. Jumlah pengeluaran biaya responden pada industri tahu “Sumber Rezeki” 2019
No Uraian Jumlah (bulan) Nilai (Rp/bulan)
I Penerimaan : 51.500.000
Produksi 206.000 potong
Harga/potong Rp.250,-
II Biaya :
a. Biaya tetap
-Penyusutan alat 2.801.000
-Pajak usaha 212.500
-Tenaga kerja/Gaji 6.000.000
b. Biaya variabel

32
JASc, Vol 3 No 1, Mei 2019

-Kacang kedelai 3.000 kg 23.400.000


-Biaya lain-lain
-Listrik 750.000
-Bahan bakar kayu 1.350.000
Total biaya 34.513.500
Pendapatan (1) – (2) 16.986.500

2. Pendapatan yang diperoleh industri tahu


Tabel tersebut menunjukkan bahwa
“Sumber Rezeki” pada bulan Oktober
hasil pendapatan yang diperoleh Industri
adalah sebesar Rp. 16.986.500.
Tahu Sumber Rezeki dengan penerimaan
DAFTAR PUSTAKA
sebesar Rp. 51.500.000 dikurangi dengan
Maftukhim, 2006. Kemungkinan perluasan
total biaya sebesar Rp. 34.513.500. Jumlah pasar emping melinjo melalui kontrol
pendapatan sangat tergantung pada jumlah kualitas. Proposal Penelitian Program
Pasca Sarjana UNHAS. Ujung
penerimaan dan besarnya biaya yang Pandang
dikeluarkan dalam proses produksi. Rukmana dan Yuyun. 2006. Kedelai
budidaya dan pasca panen. Kanisius.
Pendapatan bersih produksi tahu industri Yogyakarta.
Tahu Sumber Rezeki, yaitu sebesar Rp. Sarwono, B., dan Yan Pieter Saragih.
2006. Membuat aneka tahu. Penebar
16.986.500 Hal ini berarti cukup baik untuk Swadaya. Jakarta.
diusahakan, karena memberikan pendapatan Sumaatmadja.2008. Pendekatan dan analisa
keuangan. ITB. Bandung
yang cukup besar kepada Industri Tahu Sudiyono. 2001. Pemasaran pertanian. UMM
Sumber Rezeki. Press. Malang.
Swastha. 2007. Saluran pemasaran. BPFE.
KESIMPULAN Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian di Berdasarkan
dari uraian hasil dan pembahasan yang telah
dikemukakan diatas, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Biaya Produksi yang dikeluarkan oleh
industri tahu “Sumber Rezeki” pada
bulan Oktober adalah sebesar Rp.
34.513.500

33

Anda mungkin juga menyukai