Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Nasri Saputra (19002033)

MATKUL : Teknik Kedokteran Nuklir


PRODI : D-III Radiologi

Konsep Kedokteran Nuklir


Kedokteran Nuklir adalah Ilmu kedokteran yang memanfaatkan penggunaan
bahan radioaktif untuk diagnosa penyakit dan treatment. Penyakit yang dapat
dilakukan treatment dan diagnosa adalah seperti Kanker, penyakit jantung,
gastrointestinal, endocrine atau neurological disorder. Hal ini karena kedokteran
nuklir dapat menunjukan aktifitas molekul, dan dapat mendeteksi penyakit hingga
ke tingkat awal serta menunjukan respon pasien terhadap treatment. Prosedur
kedokteran nuklir adalah non-invasive, selain injeksi kedalam pembuluh darah
prosedur dari kedokteran nuklir tidak menyakitkan. Kedokteran nuklir
menggunakan radiofarmaka atau radiotracer untuk membantu dokter dalam
mendiagnosa.

Radiotracer adalah bahan yang mengandung sejumlah kecil radioaktif yang


dapat dideteksi menggunakan PET scan. Radiotracer berkumpul pada sel kanker
atau daerah kerusakan, radiotracer dapat diikat kepada jenis protein spesifik di
dalam tubuh. Radiotracers yang sering digunakan adalah FDG, atau F-18 disebut
juga dengan nama Fluorinedeoxyglucose dengan bahan dasar glucose yang sering
diperlukan oleh sel kanker. Radiotracers nantinya akan menunjukan lokasi sel
kanker dengan menggunakan kamera special seperti PET/CT. Radiotracers
tergantung kepada bentuk pemeriksaannya, radiotracers akan dimasukkan
kedalam tubuh melalui injeksi, inhalasi atau penelanan. saat ini. Kedoteran nuklir
juga menawarkan prosedur terapeutik, seperti terapi iodine radioaktif (I-131) yang
menggunakan sejumlah kecil radioaktif untuk merawat kanker dan kondisi medis
yang melibatkan thyroid glands. Radioimunoterapi (RIT) adalah pengobatan
kanker yang dipersonalisasi yang menggabungkan terapi radiasi dengan
penargetan kemampuan imunoterapi, pengobatan yang meniru aktivitas seluler
dalam sistem imun tubuh.

Anda mungkin juga menyukai