Bayu Rahman20105030118-Iat C-16
Bayu Rahman20105030118-Iat C-16
DISUSUN OLEH:
Kelas C
Program Studi Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin Dan PemikiranIslam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
limpahan rahmat, anugerah, dan kekuatan kepada penyusun sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Proses penyusunannya sempat mengalami beberapa kendala. Namun, berkat
kesungguhan dan kerja keras penyusun dan dorongan dari berbagai pihak, kendala-kendala
tersebut dapat diatasi.
i
DAFTAR ISI
2
1.Syaja’ah…………………………………………………………………………………………..
2.Raja’……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Qona’ah……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………………………………
ii
Syajaah adalah benar atau gagah. Secara istilah syajaah adalah keteguhan hati
kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara bijaksana
dan terpuji. Jadi syaja’ah adalah keberanian yang berlandaskan kebenaran dan di
lakukan dengan penuh pertimbangan.
Allah Swt. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak menjadi penakut
dan pengecut. Karena rasa takut dan pengecut akan membawa kegagalan dan kekalahan.
Keberanian adalah tuntutan keimanan. Iman pada Allah Swt. mengajarkan kita menjadi
orang-orang yang berani menghadapiberagam tantangan dalam hidup ini. Tantangan
utama yang kita hadapi adalah memperjuangkan kebenaran, meskipun harus menghadapi
berbagai rintangan. Rasulullah saw. menjelaskan dalam sabdanya:
Islam tidak menyukai orang yang lemah/penakut. Orang yang lemah/penakut biasanya
tidak berani untuk mempertahankan hidup sehingga gampang putus asa. Ketakutan itu
diantaranya karena takut dikucilkan dari lingkungannya. Takut karena berlainan sikap
dengan banyak orang atau takut untuk membela sebuah kebenaran dan keadilan.
Keberanian dalam ajaran Islam disebut Syaja’ah. Syaja’ah menurut bahasa artinya
berani. Sedangkan menurut istilah syaja’ah adalah keteguhan hati, kekuatan pendirian
untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji. Jadi syaja’ah
dapat diartikan keberanian yang berlandaskan ke benaran, dilakukan dengan penuh
pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkan keridaan Allah Swt.
Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang
yang beriman”. (Q.S. Ali Imran/3: 139)
1
Contoh perilaku syajaah atau berani :
1.Rasa takut kepada Allah SWT.Selama seseorang yakin bahwa yang dilakukannya dalam
rangka menjalankan perintah Allah, maka orang tersebut tidak takut kepada siapapun
kecuali Allah SWT.
2.Lebih mencintai akhirat daripada dunia. Perlu dipahami bahwa dunia bukanlah
tujuan akhir, namun hanya sebagai jembatan menuju akhirat. Seorang muslim tidak akan
ragu meninggalkan dunia asalakan dia mendapat kebahagiaan di akhirat.
3. Tidak takut mati apabila ajal sudah datang, tidak ada yang dapat mencegah atau lari
darinya. Kematian adalah sebuah kepastian dan setiap orang pasti akan mati.
4. Tidak ragu-ragu apabila seseorang ragu dengan kebenaran yang dia lakukan tentu dia
akan menghadapi resiko.
6. Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah. Orang yang berjuang untuk kebenaran
tidak pernah takut, karena setelah berusaha dengan keras maka dia akan bertawakal dan
memohon pertolongan kepada Allah SWT.
7. Hasil Pendidikan sikap berani lahir melalui pendidikan yang diterapkan dirumah,
sekolah, masjid, maupun lingkungan. Sebagai contoh, anak yang dididik dan diasuh oleh
orang tua pemberani juga akan tumbuh dan berkembang menjadi pemberani.
2
RAJA’
Pengertian
. Raja’ secara bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu “Rojaun” yang berarti harapan atau
berharap. Kata Raja’ ( )ﺮﺟﺎﺀberarti mengharapkan keridhaan Allah Swt dan rahmat
darinya.
Sedangkan rahmat itu sendiri adalah segala karunia yang diberikan oleh Allah Swt kepada
umatnya yang mendatangkan manfaat dan nikmat.
Raja’ yang dikehendaki oleh islam adalah mempunyai harapan kepada Allah untuk :
a. Mendapatkan ampunannya
b. Memperoleh kesejahteraan
Dari keempat harapan yang dianjurkan di dalam islam, anjuran keempat atau
mengharapkan rahmat serta keridhaan Allah Swt-lah yang paling penting dan yang paling
utama.
Raja’ termasuk akhlakul karimah (perbuatan terpuji) terhadap Allah Swt, yang
manfaatnya dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Artinya :
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S Ali Imran:103)
3
2 Mengharap kepada Allah swt agar dalam usaha atau kegiatannya dapat berjalan
lancar, mendapatkan berkah serta mendapatkan ridha dari Allah swt.
Artinya :
“Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa".
Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada
Tuhannya". (Q.S Al-kahfi:110)
Sikap cinta ini disebut dengan Mahabbah. Dalam Q.S. Ali Imran ayat 31 Allah swt
berfirman :
Artinya :
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Q.S Ali Imran:31)
a Dalam berusaha (ikhtiar) seseorang akan mengawali dengan niat yang baik, yaitu
karena Allah swt
b Senantiasa berpikir positif dan dinamis, memiliki pengharapan yang baik bahwa
usahanya akan berhasil, serta berani menghadapi resiko yang menghadang
c Munculnya sifat ulet, pantang menyerah dalam menghadapi cobaan sehingga akan
menjadikannya mampu berpikir kritis
d Selalu bertawakal kepada Allah setelah usaha yang dilakukan. Ia sadar bahwa
kewajiban manusia hanya berusaha dari Allah yang menentukan
4
e Tidak lekas merasa puas atas apa yang diraih dan selalu berusaha meningkatkan diri
f Jika ia menjadi orang yang berhasil, akan menyadari bahwa segala keberhasilannya
berkat karunia Allah, ia tidak lupa untuk menafkahkan sebagian hasil jerih payahnya
untuk beramal dan membantu mereka yang membutuhkan.
Qanaah
5
Dalam bermasyarakat, pasti akan menimbulkan berbagai macam jenis emosi, termasuk
salah satunya ialah iri. Perasaan itu sesungguhnya adalah perasaan yang lumrah terjadi
pada manusia, tapi hal itu bisa merugikan diri sendiri dan orang disekitar jika sampai
menjadi konflik baik dalam keluarga atau dengan lingkungan.
Oleh karenanya kita perlu mengendalikan diri. Dalam hal pengendalian diri ini, dalam
Islam ada tuntunan filosofi hidup bernama Qanaah.
Qanaah adalah sikap menerima dan merasa cukup dengan apapun yang telah dimiliki dan
menjauhkan diri dari sikap tidak puas atau merasa kurang hingga berlebihan dalam
memiliki suatu barang.
Orang yang bersikap Qanaah dapat bersikap realistis, dia tidak bermalas-malasan lalu
menginginkan barang orang lain secara gratis. Dia mampu bersemangat dalam hidup
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Ketika kerja kerasnya belum mencapai hasil
( kekayaan ) mereka tetap berlapang dada.
Sifat seperti ini harus dilatih. Ada disipilin terhadap diri sendiri yang ahrus diterapkan.
Ketika seseorang memiliki dan mempraktikan sifat Qanaah dia akan mendapatkan
manfaat sebagai berikut:
Memiliki kekuatan sejati untuk bekerja mewujudkan cita-cita di jalan yang benar
6
KESIMPULAN
-S yajaah adalah benar atau gagah. Secara istilah syajaah adalah keteguhan hati kekuatan
pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara bijaksana dan terpuji.
Jadi syaja’ah adalah keberanian yang berlandaskan kebenaran dan di lakukan dengan
penuh pertimbangan
Islam tidak menyukai orang yang lemah/penakut. Orang yang lemah/penakut biasanya
tidak berani untuk mempertahankan hidup sehingga gampang putus asa. Ketakutan itu
diantaranya karena takut dikucilkan dari lingkungannya. Takut karena berlainan sikap
dengan banyak orang atau takut untuk membela sebuah kebenaran dan keadilan.
-raja’ adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai kenikmatan lainnya, sebagai
buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
-Orang yang bersikap Qanaah dapat bersikap realistis, dia tidak bermalas-malasan lalu
menginginkan barang orang lain secara gratis. Dia mampu bersemangat dalam hidup
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Ketika kerja kerasnya belum mencapai hasil
( kekayaan ) mereka tetap berlapang dada
7
DAFTAR PUSTAKA
http://smktarunabangsa.sch.id/artikel/detail/pengertian-syajaah-dan-pentingnya-syajaah-
dalam-pandangan-islam
http://tifanyputrisahara.blogspot.com/2015/11/selamat-datang-kembali-pembaca-
setia.html?m=1
https://www.suara.com/news/2021/02/18/155547/pengertian-qanaah-dan-tasamuh-beserta-
manfaatnya