Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 1

Judul Video : Merawat ideologi Pancasila dan Tantangan di Masa Depan


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XkYCGQi-_8s
Channel : Kompas TV, 31 Juli 2020
Acara ini disajikan dengan model talkshow dengan mengundang dua pembicara, yaitu Ketua
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ahmad Doli Kurnia
Tandjung dan juga Bayu Dwi Anggono.
Inti dari talkshow ini adalah sebagai berikut:
ketika satu negara tidak lagi menempatkan ideologi negaranya sebagai pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, maka akan timbul celah bagi ideologi lain untuk masuk.
Maka, penanaman nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat perlu digalakkan kembali.
Tantangan yang dihadapi Pancasila di masa mendatang semakin besar. Di tengah perubahan
zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat, khususnya generasi muda,
tidak lagi memandang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
Pancasila harus menjadi the living ideology atau ideologi yang hidup di tengah-tengah
masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan cara-cara baru yang relevan dengan
kondisi saat ini. Tetap menjadikan Pancasila menjadi isu yang penting. pendekatannya harus
selalu up to date.
Saat salah satu pembicara melakukan riset dan disertasi terkait Pancasila, Pak Doli
menemukan sejumlah murid sekolah yang tidak hafal lima sila secara utuh. Dapat
disimpulkan bahwa, tingkat pengenalan Pancasila kepada generasi muda semakin menurun.
Merespons fakta tersebut, sang narasumber mengusulkan Undang-Undang yang mengatur
tentang pengarusutamaan, membumikan, atau pembinaan nilai-nilai Pancasila.
Rupanya, telah terjadi kekosongan pembinaan Pancasila selama 20 tahun sejak masa
reformasi pada 1998. Baru pada 2017, Presiden Joko Widodo membentuk Unit Kerja
Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Kemudian pada 2018 dikeluarkan
Peraturan Presiden (Perpres) yang menaikkan statusnya menjadi Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP), yakni badan yang bertanggungjawab terhadap pembinaan ideologi negara.
Pancasila juga harus menjadi the working ideology. Syarat Pancasila menjadi the working
ideology adalah diakui kebenarannya oleh seluruh komponen bangsa, dimengerti, dipahami,
dan dihayati, serta dipraktikkan dalam kehidupan.
Persoalan terkait melemahnya ideologi Pancasila. Hal itu berdasarkan hasil survei nasional
yang dilakukan Center for Strategic And International Studies (CSIS) 2017. Disebutkan
bahwa jumlah masyarakat yang ingin mengganti ideologi Pancasila terus mengalami
peningkatan dari waktu ke waktu, hampir 10 persen milenial setuju Pancasila diganti dengan
ideologi lain.
BPIP sebagai badan pembinaan ideologi Pancasila, semestinya tidak hanya diatur dengan
Perpres. Terdapat sejumlah lembaga pembinaan lain yang payung hukumnya adalah Undang-
Undang. Misalnya, pembinaan kepramukaan, pembinaan perfilman, pembinaan perpustakaan,
dan pembinaan kepalang merahan. “Sementara pembinaan ideologi pancasila sebagai
ideologi negara level empat di bawah Undang-Undang Dasar (UUD), Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah (PP), dan Perpres.
Pembinaan ideologi Pancasila bukan hanya tugas presiden saja, melainkan semua pihak.
Dengan berpayung hukum Undang-Undang, semua lembaga negara maupun perangkat
pemerintah punya visi merawat Pancasila yang sama. Namun standarisasinya, bahan-
bahannya, kemudian bagaimana memonitoring pelaksanaannya, BPIP dioptimalkan.

Anda mungkin juga menyukai