Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MPKP CONTROLLING (PENGAWASAN) STASE

MANAJEMEN KEPERAWATAN BANGSAL PENYAKIT DALAM DI


RUANG WIJAYA KUSUMA

Disusun Oleh:

IZMI ROHMAH IKHSANI

202014065

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2020/2021
A. CONTROLLING/PENGAWASAN RUANG WIJAYA KUSUMA
1. Metode Pengawasan
Kepala ruang Wijaya Kusuma bertugas mengawasi kinerja kepala tim, selanjutnya
kepala tim menyampaikan dan medelegasikan tugas kepada perawat pelaksana hal ini
bertujuan untuk mengidentifikasi pencapaian kinerja para staf dan memberikan
reinforcement, mengevaluasi dan mengidentifikasi kinerja staf yang perlu ditingkatkan
lebih baik lagi. Kepala ruang dan kepala tim sebagai role model memberikan solusi untuk
meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, menjelaskan tindak lanjut supervisi yang telah
dilaksanakan, kegiatan operan rutin dilaksanakan setiap pergantian dinas pre conferent
sudah dilakukan namun secara garis besar masih perlu ditingkatkan lebih baik, post
conferent juga sudah dilaksanakan namun belum optimal. Kegiatan operan yang
dilaksanakan yang rutin saat pergantian dinas hanya dilakukan dengan perawat yang
datangnya lebih awal tetapi operan sudah dilakukan dengan berkeliling ke pasien,
dilakukan di ruang pasien dan dengan berkomunikasi. Untuk itu, sebagai karu memiliki
rencana untuk membuat peraturan agar operan dapat dilakukan dengan oleh semua perawat
yang shif selanjutnya yaitu dengan datang tepat waktu saat shif.

2. Indikator mutu RS/Ruangan


Ruang Wijaya Kusuma memiliki 36 tempat tidur. Didapatkan data pengendalian
mutu di ruang Wijaya Kusuma mulai bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2021
berupa penghitungan BOR, LOS, TOI, BTO, GDR, NDR.
Tabel 2.10 Rekapitulasi Pengendalian Mutu Di Ruang Wijaya Kusuma Pada Bulan
Januari – Maret 2021

No Uraian Ruang Wijaya Kusuma


Januari Februari Maret
1. Jumlah tempat tidur 36 36 36
2. Jumlah Pasien Masuk 225 240 194
3. Pasien Keluar Hidup + Mati 223 245 190
4. Pasien Mati <48 jam 1 1 2
5. Pasien Mati >48 Jam 5 6 4
6. Jumlah Hari Perawatan 900 960 776
7. Jumlah Lama dirawat 1450 1560 800
Sumber: Rekapan Ruangan Wijaya Kusuma Bulan Januari – Maret 2021

a. BOR (Bed Occupancy Rate)


BOR adalah presentasi pemakaian atau penggunaan tempat tidur pada satuan waktu
tertentu dengan nilai ideal antara lain 60%-85%.
1) BOR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari
Jumlah hari perawatan
Rumus BOR = x 100 %
jumlah TT x 1 periode
900
= x 100 %
36 x 31
900
= x 100 %
1161
= 80%
2) BOR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Februari
Jumlah hari perawatan
Rumus BOR = x 100 %
jumlah TT x 1 periode
960
= x 100 %
36 x 28
960
= x 100 % = 95%
1008
3) BOR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Maret
Jumlah hari perawatan
Rumus BOR = x 100 %
jumlah TT x 1 periode

776
= x 100 %
36 x 31
776
= x 100 % = 66%
1161
Diagram 2.1 BOR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari-Maret 2020

BOR Ruang Wijaya Kusuma

68
66
64
62
60 67
65
58
56
54 56

52
50
Januari Februari Maret

Kesimpulan Data dari BOR di Ruang Wijaya Kusuma


Telah didapatkan hasil bahwa ruang penyakit dalam bangsal Wijaya Kusuma
terdapat 36 TT dengan nilai BOR 60%. Menurut DEPKES (2005) nilai ideal dari BOR
adalah 60%-85%. Untuk meningkatkan BOR di ruang Wijaya Kusuma perlu adanya
penambahan Bed di ruang Wijaya Kusuma dengan cara pengajuan laporan kepada
pelayanan medik rumah sakit.

b. LOS
LOS adalah Rata – rata lamanya pasien dirawat dengan nilai ideal yaitu antara 6-9 hari.
1) LOS di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari
Jumlah lama dirawat
Rumus LOS =
jumlah pasien keluar( Hidup+ Mati )

1450
= 223 = 6,5

2) LOS di Ruang Wijaya Kusuma bulan Februari


Jumlah lama dirawat
Rumus LOS =
jumlah pasien keluar( Hidup+ Mati )
1560
= 245 = 6,3

3) LOS di Ruang Wijaya Kusuma bulan Maret


Jumlah lama dirawat
Rumus LOS =
jumlah pasien keluar( Hidup+ Mati )
800
= 190

= 4,2
Diagram 2.2 LOS di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari-Maret 2021

LOS Ruang Wijaya Kusuma

4
6.5 6.3
3
4.2
2

0
Januari Februari Maret

c. TOI (Turn Over Interval)


TOI adalah tenggang perputaran tempat tidur atau rata - rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi kesaat terisi berikutnya, dengan batas ideal yaitu 1-3 hari.
1) TOI di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari

(Jumlahtempat tidur x periode)−Hari perawatan


Rumus TOI =
jumlah pasienkeluar hidup+ mati
( 36 x 31 )−900
=
223
216
= 223

= 0,96

2) TOI di Ruang Wijaya Kusuma bulan Februari

(Jumlahtempat tidur x periode)−Hari perawatan


Rumus TOI =
jumlah pasien keluar hidup +mati
( 36 x 38 )−960
=
245
48
= 245

= 0,19

3) TOI di Ruang Wijaya Kusuma bulan Maret

(Jumlahtempat tidur x periode)−Hari perawatan


Rumus TOI =
jumlah pasienkeluar hidup+ mati
( 36 x 30 )−776
=
190
304
= 190
= 1,6
Diagram 2.3 TOI di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari-Maret 2021

TOI Ruang Wijaya Kusuma

4.5
4
3.5
3
2.5 4.3
3.5
2
2.5
1.5
1
0.5
0
Januari Februari Maret

d. BTO ( Bed Turn Over)


BTO adalah angka perputaran tempat tidur atau suatu frekuensi pemakaian tempat
tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
tertentu dengan idealnya pemakaian tempat tidur rata – rata sebanyak 40 – 50 kali.
1) BTO di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari

Jumlah pasienkeluar (Hidup+ Mati)


Rumus BTO =
jumlah tempat tidur
223
= 36 = 6,1

2) BTO di Ruang Wijaya Kusuma bulan Februari

Jumlah pasien Keluar (Hidup+ Mati)


Rumus BTO =
jumlah tempat tidur
245
= 36

= 6,8
3) BTO di Ruang Wijaya Kusuma bulan Maret

Jumlah pasien Keluar (Hidup+ Mati)


Rumus BTO =
jumlah tempat tidur
190
= 36

= 5,2
Diagram 2.4 BTO di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari-Maret 2021

BTO RUANG Wijaya Kusuma


5.3
6 4.8
4.1
5
4
3
2
1
0
Januari Februari Maret
e. GDR
GDR adalah angka kematian umum untuk tiap setiap 1000 penderita keluar.
1) GDR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari

Jumlah pasien mati


Rumus GDR = x 1000
jumlah pasien keluar hidup +mati
6
= 223 x 1000

= 26,9
2) GDR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Februari
Jumlah pasien mati
Rumus GDR = x 1000
jumlahpasien keluar hidup+mati

7
= 245 x 1000

= 28,6
3) GDR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Maret

Jumlah pasien mati


Rumus GDR = x 1000
jumlahpasien keluar hidup+mati
6
= 190 x 1000

= 31,6
Diagram 2.5 GDR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari-Maret 2021

GDR Ruang Wijaya Kusuma


31.6
32
31
30 28.6
29
26.9
28
27
26
25
24
Januari Februari Maret

f. NDR (Neth Death Rate)


NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap – tiap 1000 penderita
keluar.
1) NDR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari

Jumlah pasien mati> 48 jam


Rumus NDR = x 1000
jumlahpasien keluar hidup+mati
5
= 223 x 1000 = 22,4

2) NDR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Februari

Jumlah pasien mati> 48 jam


Rumus NDR = x 1000
jumlahpasien keluar hidup+mati
6
= 245 x 1000

= 24,5
3) NDR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Maret

Jumlah pasien mati> 48 jam


Rumus NDR = x 1000
jumlahpasien keluar hidup+mati
4
= 190 x 1000

= 21,1
Diagram 2.6 NDR di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari-Maret 2021

NDR Ruang Wijaya Kusuma


24.5
25
24 22.4
23 21.1
22
21
20
19
Januari Februari Maret

3. Indikator Mutu Keperawatan


Berdasarkan data dari Ruang Wijaya Kusuma didapatkan persentasi tiga indikator mutu
keperawatan pada bulan Januari-Maret 2021 yaitu:
Diagram 2.7 Indikator Mutu Keperawatan di Ruang Wijaya Kusuma bulan Januari-Maret
2021

Indikator Mutu Keperawatan Ruang Wijaya Kusuma


bulan Januari-Maret 2021
7
7 6
6 5
5 4 4
4 3 3
3 2
2 1
1
0
Januari Februari Maret

Plebitis Dekubitus Resiko Infeksi

Diagram 2.8 Presentase Indikator Mutu Keperawatan di Ruang Wijaya Kusuma bulan
Januari-Maret 2021
Presentase Indikator Mutu Keperawatan di Ruang Wijaya
Kusuma bulan Januari-Maret 2021

3.1
3.5 2.7
3
2 2.06
2.5
1.6 1.5 1.5
2
1.5 0.8
1 0.4
0.5
0
Januari Februari Maret

Phlebitis Dekubitus Resiko Infeksi

Berdasarkan Diagram di atas didapatkan tiga indikator mutu keperawatan pada bulan
Januari-Maret 2021 yaitu angka tertinggi kejadian Phlebitis sebanyak 7(3,1%) terjadi pada
bulan Januari, sedangkan angka kejadian Dekubitus tertinggi sebanyak 6 (2,7%) pada
bulan Januari dan Kejadian Resiko Infeksi tertinggi 3(1,5%) pada bulan Maret. Dapat
disimpulkan bahwa kejadian phlebitis di Ruang Wijaya Kusuma merupakan kasus yang
utama.
Untuk menurunkan kasus phlebitis sebagai karu membuat beberapa rencana untuk
menurunkan angka phlebitis yaitu dengan cara:
a) Karu mengawasi perawat pelaksana dalam pemberiam cairan infus
b) Karu memantau perawat pelaksana saat pemasangan infus kepada pasien sesuai
SOP
c) Karu memantau perawat pelaksana dalam pemberian perawatan infus 3x hari sekali
(jika area yang dpasang infus tidak bersih maka dibersihkan dengan kapas alkohol
dan diganti dengan hepafix yang baru, jika infus merembes maka diganti dengan
infus set yang baru)
d) Karu menjelaskan ke perawat pelaksana agar selalu dan lebih memperhatikan
sterilitas alat-alat dan prosedur pemasangan, memilih lokasi vena yang besar
dengan kulit yang intregitasnya baik, memperhatikan durasi terpasangnya infus,
memperhatikan posisi tangan pasien saat diberikan infus.

4. Sasaran Keselamatan Pasien


a. Identifikasi pasien
Pasien Ruang Wijaya Kusuma sudah mengenakan gelang yang berisi identitas,
antara lain: nama, tanggal lahir, nomor RM dan alamat. Sebelum melakukan tindakan,
perawat selalu menanyakan nama dan tanggal lahir, kemudian perawat mengecek
melalui gelang pasien.
b. Komunikasi efektif
Jika ada instruksi dokter via telephone, perawat menuliskan pada form CPPT
yang isinya SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) sesuai dengan
apa yang di instruksikan seperti obat maupun tindakan yang diberikan kepada pasien,
kemudian dokter menandatangani SBAR yang sudah di stampel pada saat visite dokter
keesokan harinya.
c. Kewaspadaan obat
Penerapan 7 Benar pemberian obat, yakni:
1) Benar pasien
Mengecek identitas pasien sebelum pemberian obat meliputi nama, tanggal lahir, no
RM dan mencocokan dengan gelang pasien.
2) Benar obat
Mengecek kesesuaian nama atau jenis obat pada resep/instruksi dokter.
3) Benar dosis
Mengecek dosis obat yang akan diberikan sesuai resep/instruksi dokter.
4) Benar cara/rute
Mengecek rute atau cara pemberian obat apakah iv,im dll
5) Benar indikasi
Pemberian informasi obat yang benar dan melakukan konfirmasi atau pengecekan
apakah penjelasan sudah dimengerti.
6) Benar waktu
Mengecek waktu pemberian obat, yang diberikan sebelum makan, setelah makan,
sesuai dengan interval waktu yang diberikan (8 jam, 12 jam, dll ).
7) Benar pendokumentasian
Mengecek resep instruksi dokter dan catatan lain terkait dengan pelayanan dan
mencatat setelah memberikan obat.perawat selalu mengecek kembali resep yang di
buat dokter sebelum di berikan ke apotek, setelah itu perawat mengecek kembali obat
yang diterima dari apoteksebelum di masukan ke loker obat pasien, sebelum
memberikan obat injeksi maupun oral perawat selalu menanyakan nama pasien dan
melihat gelang pasien.
d. Tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pengelompokan penyakit
Ruang Wijaya Kusuma merupakan bangsal penyakit dalam sehingga dalam
ketepatan lokasi, tepat prosedur, tepat pengelompokkan penyakit sangat diperhatikan.
Perawat sudah menerapkan hal tersebut dengan baik, sebelum masuk ke ruang Wijaya
Kusuma pasien dikelompokkan menurut penyakit dalam kamar yang sama. Kemudian
perawat menuliskan data pasien di buku operan dan white board.
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Strategi pencegahan dan pengendalian resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit antara lain :
1) Peningkatan daya tahan pejamu termasuk nutrisi yang adekuat dapat meningkatkan
daya tahan tubuh.
2) Inaktivasi agen penyebab infeksi dapat dilakukan dengan metode fisik atau kimiawi.
3) Memutus mata rantai penularan, namun hasilnya tergantung ketaatan petugas dalam
melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan.
4) Tindakan pencegahan pasca pajanan terkait pencegahan agen infeksi yang ditularkan
melalui darah atau cairan tubuh yang sering terjadi karena luka tusuk jarum bekas
pakai.
f. Pengurangan Resiko Jatuh.
Perawat selalu memberikan tanda untuk pasien khusus yang memiliki resiko jatuh
beberapa gelang kuning dan menggunakan skala ukur morse fall scale (MFS).

1. Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan


a. Pengkajian
Pengkajian sudah dilakukan secaraberkesinambungan dari pasien masuk hingga keluar,
pasien yang masuk dilakukan pengkajian diinstalasi gawat darurat dan dilanjutkan oleh
perawat diruangan.
b. Diagnosa
Seluruh aspek penilaian padapoin pengkajian sudah dilakukan dengan baik. Diagnosa
utama yang muncul pada pasien, baik diagnosa aktual, resiko, potensial, komplikasidan
kolaborasi. Apabila terdapat data tambahan mengenai pengkajian yang baru maka
ditambahkan pengetahuan dokter dan kepala ruang.
c. Perencanaan
Format penulisan perencanaan sudah sesuai SMART (Specific, Measurable, Attainable,
Realistic, Timely) dari seluruh aspek penilaian pada poin pengkajian. Kalimat perintah
serta rumusan tujuan dalam perencanaan keperawatan belum terinci dengan jelas
d. Implementasi
Tindakan keperawatan secara keseluruhan sudah mengacupada rencana tindakan
keperawatan dan respon pasien terhadap tindakan keperawatansudah diobservasi oleh
perawat serta didokumentasikan.
e. Evaluasi
Berdasarkan observasi didapatkan hasil bahwa dari kesuluruhan aspek pada penilaian
disetiap poinnya sudah dilakukan pendokumentasian evaluasi yang sesuai dengan
kondisi pasien.

2. Kepuasan Pasien/Keluarga
Kepuasan pasien adalah keluaran(outcome) layanan kesehatan. Dengan demikian
kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan dari peningkatan mutu layanan kesehatan.
Ruang Wijaya Kusuma menggunakan alat ukur kuesioner yang dibagikan kepada pasien
untuk melihat/ menyurvei tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di ruang
Wijaya Kusuma.

KUESIONER KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN


DI RUANG WIJAYA KUSUMA

Jenis kelamin : Lama anda di rawat di rumah sakit :


( ) Pria ( ) Kurang dari 3 hari
( ) Wanita ( ) 3-6 hari
( ) 7-15 hari
( ) diatas 15 hari

Umur anda saat ini : Pekerjaan anda saat ini :


( ) 17-24 tahun ( ) pelajar/mahasiswa
( ) 25-34 tahun ( ) pegawai negeri
( ) 35-49 tahun ( ) pegawai swasta
( ) 50-64 tahun ( ) buruh
( ) 65 tahun keatas ( ) pedagang
( ) tidak bekerja

Keterangan cara pengisian :


Berilah tanda X untuk setiap pernyataan ini sesuai dengan kenyataan diterima dalam
pelayanan pada kolom :
1. Sangat tidak puas
2. Tidak puas
3. Cukup puas
4. Puas
5. Sangat puas

Tabel 2.9 Kuesioner Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Ruang Wijaya Kusuma
No. PERNYATAAN PENILAIAN
1 2 3 4 5
A. Tangibles Atau Nyata
1. Bangunan rumah sakit terlihat indah dan bersih
2. Rumah sakit memiliki ruang tunggu yang cukup,
nyaman, wc dan air
3. Rumah sakit memiliki peralatan yang lengkap
4. Penampilan tenaga medis rapih dan bersih
TOTAL
B. Empati
5. Dokter memberikan waktu pelayanan yang cukup pada
pasien
6. Perawat memberikan pelayanan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pasien.
7. Perawat memperhatikan sungguh-sungguh kepada
pasien
8. Dokter mendengarkan keluhan penyakit yang diderita
serta memberikan solusi dalam konsultasi
9. Perawat bersikap sopan dan ramah
TOTAL
C. Reliability Atau Keandalan
10 Tenaga medis memberikan pelayanan teliti dan tepat
waktu
11. Tenaga medis dan petugas lainnya memebantu jika ada
permasalahan pasien
12. Perawat memberitahu jenis penyakit secara lengkap,
cara perawatan dan cara minum obat
13. Tenaga medis memberikan informasi kepada pasien
sebelum pelayanan diberikan
14. Tenaga medis bersedia menanggapi keluhan pasien
TOTAL
D. Responsive Atau Ketanggapan
15. Perawat tanggap melayani pasien.
16. Tenaga medis menerima dan melayani dengan baik
17. Tenaga medis melakukan tindakan secara cepat dan
tepat
18. Tenaga medis melakukan tindakan sesuai prosedur
TOTAL
E. ASURANCE ATAU KEPASTIAN
19. Dokter mempunyai kemampuan dan pengetahuan dalam
menentukan diagnosa penyakit dengan cukup baik
sehingga mampu menjawab pertanyaan pasien secara
meyakinkan
20 Tenaga medis menyediakan obat-obatan atau alat medis
yang lengkap
21. Tenaga medis bersifat cekatan serta menghargai pasien
22. Dokter melayani dengan sikap meyakinkan sehingga
pasien merasa aman
23. Tenaga medis mempunyai catatan medis pasien
TOTAL

Anda mungkin juga menyukai