F
DENGAN ABORTUS ( POST CURETTAGE )
DI RS. MUTIARA BUNDA
AFINI SOLIKHAH
NIM. JNX0190016
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas anugerah-Nya
tugas asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Abortus Pada Ny.
F di RS. Mutiara Bunda” ini dapat selesai.
Adapun tujuan penyusunan asuhan keperawatan ini adalah untuk
memenuhi tugas dan syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir stase.
Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pendahuluan
ini masih terdapat banyak kekurangan, karena itu kami sangat mengharapkan
berbagai kritik dan saran yang membangun sebagai evaluasi demi penyempurnaan
asuhan keperawatan ini selanjutnya.
Semoga laporan Asuhan Keperawatan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
Latar Belakang....................................................................................................1
Tujuan..................................................................................................................3
Manfaat................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI KONSEP LANSIA...............................................5
A. Pengertian Lansia............................................................................................5
B. Batasan Lansia.................................................................................................5
C. Perubahan yang terjadi pada Lansia................................................................6
BAB III TINJAUAN TEORI ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK........9
A. Pengkajian........................................................................................................9
B. Analisa Masalah...............................................................................................9
C. Penegakan Diagnosa........................................................................................9
D. Perumusan Intervensi......................................................................................9
E. Implementasi....................................................................................................9
F. Evaluasi...........................................................................................................10
BAB IV TINJAUAN TEORI PENYAKIT HIPERTENSI ................................11
A. Pengertian........................................................................................................11
B. Etiologi............................................................................................................11
C. Manifestasi Klinik ..........................................................................................13
D. Patofisiologi ...................................................................................................13
E. Prognosis Hipertensi ......................................................................................14
F. Komplikasi Hipertensi ...................................................................................15
BAB IV KESIMPUAN DAN SARAN..............................................................16
A. Kesimpulan.....................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
A. Lanjut Usia
1. Pengertian lansia
daur kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4)
adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam
lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu
(Efendi, 2009).
2. Batasan lansia
vibrilitas
integumen.
1) Keseluruhan
b. Sistem integumen
memproduksi pigmen, kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal
dan rapuh, pada wanita usia > 60 tahun rambut wajah meningkat,
1) Temperatur tubuh
aktifitas otot.
2) Sistem muskular
3) Sistem kardiovaskuler
tebal, fibrosis.
4) Sistem perkemihan
menurun.
5) Sistem pernafasan
6) Sistem gastrointestinal
pada lambung.
7) Rangka tubuh
8) Sistem penglihatan
perception).
9) Sistem pendengaran
parathormon.
menopause.
Perubahan psikososial
d. Perubahan kognitif
e. Perubahan spiritual
1) Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam
kehidupannya.
A. Pengkajian
Proses pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan meliputi :
1. Fisik ; wawancara
2. Pemeriksaan fisik ; Head to toe, sistem tubuh
3. Psikologis
4. Sosial ekonomi
5. Spiritualyara
Pengkajian dasar meliputi; temperatur, nadi,pernafasan,tekanan
darah,berat badan,tingkat orientasi,memori, pola tidur, penyesuaian
psikososial.
Sistem tubuh meliputi’ Sistem persyarafan,kardiovaskuler,
gastrointestinal,genitovrinarius, sistem kulit,sistem muskuloskletal.
B. Analisis Masalah
Pada tahap ini masalah yang di alami oleh lansia tersebut dianalisis satu
persatu berdasarkan prioritas masalah untuk dapat di selesaikan.
C. Penegakan Diagnosa
Setelah masalah di ananalisis kemudian penegakan diagnosa berdasarkan
masalah yang dialami oleh lansia tersebut.
D. Perumusan intervensi
Untuk menentukan apa yang dapat dilakukan perawat terhadap pasien dan
pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.
E. Implementasi
Tahap dimana perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
intervensi/ perencanaan yang telah ditentukan.
F. Evaluasi
Penilaian terhadap tindakan keperawatan yang diberikan/ dilakukan dan
mengetahui apakah tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai yang
telah ditetapkan.
BAB IV
TINJAUAN TEORI PENYAKIT HIPERTENSI
B. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
darah. Tekanan darah tidak pernah konstan. Tekanan darah dapat berubah
drastis dalam hitungan detik dan menyesuaikan diri dengan tuntutan pada
dengan tekanan darah tinggi adalah penyakit kronik akibat desakan darah
(Sutanto,2010).
2. Klasifikasi Hipertensi
(mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Normal-tinggi 130-139 85-89
Grade 1 (hipertensi 140-149 90-99
ringan)
Sub group (perbatasan) 150-159 90-94
Grade 2 (hipertensi 160-179 100-109
sedang)
Grade 3 (hipertensi berat) >180 >110
Hipertensi sistolik ≥140 <90
terisolasi
Sub-group (perbatasan) 140-149 <90
Sumber: (Suparto, 2010)
3. Jenis Hipertensi
yaitu, seperti renal arteri stenosis, hyperldosteronism, hyperthyroidis
5. Patofisiologi Hipertensi
Perubahan struktur
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
otak
6. Komplikasi Hipertensi
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terkena
tekanan darah.
pembuluh tersebut.
kematian.
H, 2015).
7. Penatalaksanaan Hipertensi
2015).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik > 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi.
Penyebab Hipertensi adalah :
1. Keturunan
2. Hormonal
3. Metabolik
4. Emosi
5. Kebiasaan Diet
Adapun tanda dan gejala hipertensi adalah :
1. Sakit Kepala
2. Pusing
3. Mudah marah
4. Rasa berat di tengkuk
5. Mudah lelah
6. Mata berkunang-kunang
Akibat lanjut dari hipertensi adalah :
1. Stroke
2. Gagal ginjal
3. Jantung koroner
B. Saran
Dalam upaya meningkatkan asuhan keperawatan klien dengan Hipertensi :
1. Klien diberi support untuk mempercepat penyembuhan
2. Memberikan perawatan dan perhatian kepada klien dalam proses
perawatan.
3. Klien di beri pengertian tentang penyakit yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/45725767/hipertensi-pada-lansia
diakses tanggal 27 Juni 2019
http://www.scribd.com/doc/80375223/LP-Hipertensi-Pada-Lansia
diakses tanggal 27 Juni 2019
PPNP-SIK STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. 2012. Buku Evaluasi Mahasiswa Keperawat
an Gerontik. Yogyakarta: STIKES ‘Aisyiyah