HK 118602
HK 118602
HK 118602
PEMBAHASAN
A. Penegakan Hukum
sebagai berikut:
subjek dan sudut objek.11 Dari sudut subjek dapat dibedakan lagi menjadi
dua: Dalam arti luas, proses penegakan hukum melibatkan semua subjek
tertentu untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan hukum itu
10
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit, hlm. 1.
11
Ibid.
15
Penegakan hukum tidak hanya mencakup proses di pengadilan,
lain:
12
Koesnadi Hardjasoemantri, 2005, Hukum Tata Lingkungan (Edisi VIII), Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta, hlm. 399.
13
Ibid.
16
peranan yang seharusnya dilakukan (sesuai dengan ketentuan peraturan
penegak hukum juga dipengaruhi hal-hal lain, seperti interest group atau
ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor sarana dan fasilitas. Keberadaan
kriminalitas termasuk dalam faktor ini. Selain itu, masukan sumber daya
hukum.
kepentingan mereka.
14
Vago (1981) sebagaimana dikutip dalam Soerjono Soekanto, Op.Cit, hlm. 30.
17
Kelima, faktor kebudayaan. Kebudayaan hukum pada dasarnya
berikut:
15
Ibid, hlm. 5.
16
Takdir Rahmadi, Op.Cit, hlm. 199.
17
Daud Silalahi (1991), sebagaimana dikutip dalam Muhammad Akib, 2014, Hukum Lingkungan,
Perspektif Global dan Nasional, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 208.
18
a. Pengawasan secara administratif (sebagai upaya preventif);
terdiri atas dua sistem atau strategi sebagai berikut: pertama, penegakan
18
G. A. Biezeveld, sebagaimana dikutip dalam Ibid.
19
Ibid, hlm. 209.
20
Koesnadi Hardjasoemantri, Op.Cit., hlm. 399.
21
Milieurecht (1990), sebagaimana dikutip dalam Ibid.
19
2. Prinsip-prinsip Substansi Hukum Lingkungan22
Rio:
22
Berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:
36/KMA/SK/II/2013 tentang Pemberlakuan Pedoman Penanganan Perkara Lingkungan Hidup.
20
pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
pengertian bahwa:
diperhatikan:
21
c. Prinsip Pencemar Membayar (Polluter Pays Principle)
22
terjadinya pelanggaran atau agar memenuhi persyaratan yang ditentukan
e. sanksi administrasi.24
23
Muhammad Akib, Op.Cit., hlm. 209.
24
Mas Ahmad Santosa (2001), sebagaimana dikutip dalam Ibid, hlm. 210.
25
Ibid, hlm. 211-219.
26
Ibid, hlm. 211.
23
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Menurut Pasal 72
Selain itu, UUPPLH juga mengatur suatu hal yang baru, yang
27
Ibid, hlm. 212.
24
kriteria cukup serius atau tidak, sangat tergantung dari diskresi Menteri
Lingkungan Hidup.28
28
Takdir Rahmadi, Op.Cit., hlm 217.
29
Ibid, hlm. 218.
30
Siti Sundari Rangkuti (1996), sebagaimana dikutip dalam Muhammad Akib, Op.Cit., hlm. 213.
31
Ibid.
32
Ibid, hlm. 214.
25
sanksi paksaan pemerintahan diberlakukan setelah didahului dengan
mengatur bahwa:
berpendapat bahwa sanksi semacam ini hanya akan menjadi lebih riil bila
33
Takdir Rahmadi, Op.Cit., hlm. 222.
34
Muhammad Akib, Op.Cit., hlm. 215.
26
penutupan tempat usaha, sebagaimana yang lebih sering dikenal sebagai
(KTUN) yang berupa izin lingkungan atau izin usaha yang diterbitkan
Pasal 53 ayat (2) UU No. 9 Tahun 2004 jo. UU No. 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara (UU PTUN), suatu KTUN dapat digugat
35
Ibid, hlm. 217.
27
bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Isi gugatan
batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
rehabilitasi.
a. Hak gugat orang atau badan hukum perdata, yang dimiliki oleh
Pasal 92 UUPPLH.
28
sebagai organisasi lingkungan hidup, untuk berperan serta, khususnya
dalam mengajukan keberatan dan meminta pejabat tata usaha negara untuk
Lingkungan Hidup)
pemenuhan hak setiap orang akan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Apabila ada pihak yang merasa terlanggar haknya tersebut, atau dirugikan
36
Mas Ahmad Santosa (2001), Muhammad Akib (2011), sebagaimana dikutip dalam Ibid, Hlm.
210.
29
penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh dengan dua cara,
kesepakatan mengenai:
lingkungan hidup.
37
Handri Wirastuti dan Rahadi Wasi Bintoro, 2010, Sengketa Lingkungan Hidup dan
Penyelesaiannya, Jurnal Dinamika Hukum Vol. 10 No. 2 Mei 2010, hlm. 166.
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/viewFile/149/96, diakses 3 Juli 2018.
30
UUPPLH, gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila
tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa.
yaitu:
38
Muhammad Akib, Op.Cit., hlm. 185.
31
padahal ada kewajiban yang diatur oleh hukum untuk
4) Adanya kerugian.
39
Ujang Abdullah, Perbuatan Melawan Hukum oleh Penguasa, http://ptun-
palembang.go.id/upload_data/PMH.pdf, diakses 4 Oktober 2018.
32
dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian
pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi
dan/atau melakukan tindakan tertentu.”
Maka, gugatan lingkungan berdasarkan Pasal 87 ayat (1)
pelaku;
33
Dalam Strict Liability, penggugat tidak perlu
memiliki hak untuk menggugat, yang disebut hak gugat. Hak gugat (legal
40
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Op.Cit.
41
Muhammad Akib, Op.Cit., hlm. 188.
42
Ibid, hlm. 190.
34
gugatan perdata.”43 Ada beberapa hak gugat yang diakui dalam praktik
hidup adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum dan non-
badan hukum.
43
Proyek Pembinaan Teknis Yustisial (1998), sebagaimana dikutip dalam Raynaldo Sembiring,
dkk, 2014, Anotasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Jakarta, Hlm.
222.
44
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Op.Cit.
35
ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup.”
terjadi pada pribadi atau badan hukum saja, namun juga terhadap
45
Muhammad Akib, Op.Cit., hlm. 206.
46
Ibid.
36
diajukan gugatan ganti rugi dan/atau tindakan tertentu oleh
yang baik dan sehat bagi masyarakat.50 Class action sangat efisien
47
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Op.Cit.
48
Muhammad Akib, Op.Cit., hlm. 206.
49
Mas Ahmad Santosa, sebagaimana dikutip dalam Ibid, hlm. 195.
50
Ibid, hlm. 194.
37
untuk diterapkan ketika pengadilan harus menghadapi penggugat
Kelompok.
sebagai berikut:
51
Ibid, Hlm. 197.
38
Class action ini pertama kali dipraktikkan pada awal
lain:
52
Ibid, hlm. 195.
53
Mas Ahmad Sentosa, sebagaimana dikutip dalam Ibid, Hlm. 196.
39
prosedur gugatan warga negara dalam Keputusan Ketua Mahkamah
54
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Op.Cit.
40
hukumnya sebagaimana diminta atau dituntut oleh calon
penggugat.
hidup.56
55
Raynaldo Sembiring, dkk, Op.Cit, Hlm. 222.
56
Hyronimus Rhiti, 2013, Panduan Lengkap Hukum Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, Hlm. 165.
41
Pentingnya legal standing organisasi lingkungan
57
Christoper D. Stone, sebagaimana dikutip dalam Muhammad Akib, Op.Cit., hlm. 199.
58
Ibid.
42
PT Indorayon Utama pada tahun 1988. Sebelum adanya putusan
59
Mas Ahmad Santosa dan Sulaiman N. Semibiring (1998), sebagaimana dikutip dalam Laode M.
Syarif, dkk, 2010, Hukum Lingkungan (Teori, Legislasi, dan Studi Kasus), PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta, Hlm. 558.
60
Nommy H. T. Siahaan, Perkembangan Legal Standing dalam Hukum Lingkungan (Suatu
Analisis Yuridis dalam Public Participatory untuk Perlindungan Lingkungan),
https://media.neliti.com/media/publications/25280-ID-perkembangan-legal-standing-dalam-
hukum-lingkungan-suatu-analisis-yuridis-dalam.pdf, diakses 20 Agustus 2018.
61
Mas Ahmad Santosa, dkk (1999), sebagaimana dikutip dalam Hyronimus Rhiti, 2006, Hukum
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, hlm.
103.
43
sebagai organisasi lingkungan hidup, merupakan “wakil” yang
bukan merupakan hutan itu sendiri. Hal ini berbeda dengan konsep
62
Ibid.
63
Ibid, hlm. 102.
64
Hyronimus Rhiti, 2005, Kompleksitas Permasalahan Lingkungan Hidup, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Yogyakarta, hlm. 73.
44
untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Lebih
lanjut dalam ayat (2), jenis tuntutan yang diajukan oleh penggugat
adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil. Hal
lingkungan hidup;
65
Takdir Rahmadi, Op.Cit., hlm. 269.
45
lingkungan hidup tidak dapat dituntut secara pidana maupun
pidana lingkungan secara terpadu, yang seperti pada peradilan pidana pada
dalam Bab XV, yaitu dalam Pasal 97 sampai dengan Pasal 120. Selain
66
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Op.Cit.
67
Ibid.
68
Muhammad Akib, Op.Cit, hlm. 219.
46
Dalam ketentuan pidana lingkungan, subjek yang dapat
69
Muhammad Amin Hamid, 2016, Penegakan Hukum Pidana Lingkungan Hidup dalam
Menanggulangi Kerugian Negara, Jurnal Legal Pluralism: Vol. 6, No. 1 Januari 2016, Universitas
Yapis Papua, hlm. 96, http://jurnal.uniyap.ac.id/index.php/Hukum/article/view/52, diakses 11
Oktober 2018.
47
Dalam proses penegakan hukumnya terdapat berbagai
hanya dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum, maka yang dapat
pidana lingkungan.
a. Dasar Hukum
70
Ibid, hlm. 105.
48
Indonesia (WALHI), berdasarkan Akta Notaris (Perubahan) Arman
71
Lihat Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh No. 19/G/2011/PTUN-BNA antara
WALHI melawan Gubernur Aceh dan PT Kalista Alam tentang Izin Usaha Perkebunan PT.
Kalista Alam. Walaupun gugatan pada akhirnya tidak diterima, Majelis Hakim dalam putusannya
mengakui legal standing dari WALHI.
72
Lihat Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 464/PDT.G/2013/PN.JKT.PST antara
WALHI melawan Presiden Republik Indonesia dan 18 Instansi Kementerian/Pemerintah Daerah.
Pemerintah dianggap telah melakukan perbuatan melawan hukum karena tidak berhasil mengatasi,
melakukan penegakan hukum dan penanggulangan dini atas kebakaran hutan yang terjadi di Jambi
dan Riau. Dalam putusan ini, Majelis Hakim mengakui legal standing dari WALHI.
73
Lihat Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 464/PDT.G/2013/PN.JKT.PST.
49
Indonesia sejak berdirinya di tahun 1980. WALHI kini
74
https://walhi.or.id/visi-dan-misi/, diakses 22 Agustus 2018.
75
Ibid.
76
Ibid.
50
c. Tujuan dan Kegiatan
51
mengesahkan pertanggung jawaban Eksekutif Nasional,
2) Struktur Organisasi
77
https://walhi.or.id/dewan-nasional/, diakses 22 Agustus 2018.
52
b) Eksekutif Nasional WALHI:
Hidayati
Mulyadi
Komunitas)
Ahmad. SH78
78
https://walhi.or.id/eksekutif-nasional/, diakses 22 Agustus 2018.
53
Adapun tugas dan fungsi pokok masing-masing
bertugas untuk:
54
b) Menurut Pasal 14 Statuta WALHI, Eksekutif
55
2. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Tengah
56
WALHI Daerah. Sedangkan Tim Asistensi bertugas untuk
asasi manusia.”79
berikut:
79
http://walhikalteng.org/visi-misi/, diakses 22 Agustus 2018.
80
Ibid.
57
c. Kelembagaan dan Struktur Organisasi
2) Struktur Organisasi
81
http://walhikalteng.org/dewan-daerah/, diakses 22 Agustus 2018.
58
b) Eksekutif Daerah WALHI Kalimantan Tengah:
Hartono
Sangko
Bayu Herinata
Kusuma
bertugas untuk:
82
http://walhikalteng.org/eksekutif-daerah/, diakses 22 Agustus 2018.
59
Melakukan pemantauan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan program dan keuangan
yang dilakukan oleh Eksekutif Daerah;
Melakukan audit internal terhadap program
kerja dan keuangan serta menunjuk auditor
eksternal;
Menginformasikan hasil kerjanya secara
tertulis kepada anggota di dalam forum
KDLH;
Melakukan rapat rutin dengan Direktur
Eksekutif Daerah minimum 4 (empat) kali
dalam setahun;
Melakukan konsultasi dengan anggota
WALHI Daerah;
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas dan wewenangnya pada PDLH
WALHI;
Bersama Eksekutif Daerah melakukan peran
politis dan strategis yang berkaitan dengan
hak atas lingkungan hidup dan hak asasi
manusia tingkat daerah.
b) Menurut Pasal 18 Statuta WALHI, Eksekutif
60
Menginformasikan laporan kerja tahunannya
dalam forum KDLH dan laporan
pertanggungjawaban dalam forum PDLH.
Adapun tugas dan fungsi pokok masing-masing
berikut:
untuk:
61
termasuk riset pengumpulan data tambang dan
perkebunan.
pendidikan kritis.
83
Wawancara dengan Dimas Novian Hartono, Direktur Eksekutif WALHI Kalteng, tanggal 17
September 2018.
62
Palangka Raya) dan Dozer Mapala (Fakultas Teknik Universitas
Palangka Raya).84
84
Ibid.
85
http://walhikalteng.org/sejarah/, diakses 24 September 2018.
63
D. Peran Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dalam Penegakan
dengan hal ini, WALHI sebagai salah satu komponen dari masyarakat juga
swasta, dan masyarakat sebagai sasaran utamanya. Maka dari itulah, fokus
pengorganisasian rakyat.
64
Berdasarkan hasil penelitian, dalam mendukung upaya penegakan
riset dan kajian ini, antara lain pengumpulan aspirasi masyarakat di sekitar
86
Wawancara dengan Dimas Novian Hartono, Direktur Eksekutif WALHI Kalteng, tanggal 17
September 2018.
65
diperoleh dan diolah oleh WALHI Kalimantan Tengah akan
terlibat dalam berbagai kasus dan isu lingkungan yang ada di sekitarnya.
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Kalimantan Tengah;
Indonesia;
66
3) Membahas berbagai isu-isu lingkungan melalui berbagai
Kalimantan Tengah.
67
2) Aksi Front Perjuangan Rakyat Kalimantan Tengah dalam
pemukiman masyarakat.
Kalimantan Tengah.
68
Keempat, memberikan pendidikan dan pelatihan. WALHI
Manusia”;
87
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Tengah, 2018, Transformasi
Lahan Skala Besar di Indonesia: Peran Paralegal Komunitas untuk Menyelesaikan Konflik di
Kalimantan Tengah (Publikasi Kasus 1 Tahun WALHI Kalimantan Tengah)
69
2) Pelatihan Paralegal: Metodologi Penelitian dan Penanganan
komunitasnya.
70
1) Bersama Yayasan Madani Berkelanjutan, Tim Restorasi
71
Restorasi Gambut Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dan
Tengah;
masyarakat.
72
instansi terkait lainnya. WALHI Kalimantan Tengah juga turut serta
berikut:
73
b. Di Kabupaten Katingan, Bersama Kepala Desa Tumbang Runen,
lagi.
paralegal yang terdiri dari tiga orang/tim, yang tersebar di lima wilayah
88
Ibid.
89
Ibid.
74
WALHI Kalimantan Tengah, dalam kurun waktu tahun 2018, sedang
tersebut, ada 115 kasus yang kronologi konfliknya tercatat secara baik.
90
Ibid.
75
Arjuna Utama Sawit (PT. AUS).
4. Kotawaringin Perampasan tanah masyarakat oleh perusahaan
Timur perkebunan sawit PT. Bumi Sawit Kencana II
(PT. BSK II) di Desa Pantap, Kecamatan
Mentaya Hulu.
5. Seruyan Sengketa lahan antara warga dan perusahaan
perkebunan sawit PT. Gawi Bahandep Sawit
Mekar (PT. GBSM) sejak tahun 2006 di Desa
Baung, Kecamatan Seruyan Hilir.
6. Kotawaringin Alih fungsi Danau Asam di Kelurahan
Barat Kotawaringin Hilir, Kecamatan Kotawaringin
Lama oleh perusahaan perkebunan sawit PT.
Bumitama Gunajaya Abadi (PT. BGA) sejak
tahun 2007.
7. Barito Utara Sengketa lahan antara masyarakat Desa
Kemawen dengan perusahaan perkebunan sawit
PT. Berjaya Agro Kalimantan (PT. BAK) sejak
tahun 2005.
Tabel 1. Tujuh Kasus Prioritas Tim Paralegal WALHI Kalimantan Tengah
Tahun 2018
Sumber: Transformasi Lahan Skala Besar di Indonesia: Peran Paralegal
Komunitas untuk Menyelesaikan Konflik di Kalimantan Tengah (Publikasi
Kasus 1 Tahun WALHI Kalimantan Tengah)
Berbagai kasus-kasus lingkungan yang sudah disebutkan
76
sebagai pejuang lingkungan. Dimas Novian Hartono selaku Direktur
77
dan pihak swasta, dan advokasi hukum lingkungan. Kegiatan-kegiatan ini
di Kalimantan Tengah.
Kalimantan Tengah masih dapat dikatakan minim, karena dari 344 kasus
91
Upaya advokasi adalah upaya persuasi yang bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat,
pembentuk kebijakan, korporasi, atau pemangku kepentingan lainnya dalam pengambilan
kebijakan atau keputusan.
92
Advokasi hukum adalah kegiatan pemberian pendampingan dan/atau pembelaan hukum dalam
hal terjadi permasalahan hukum.
78
memprioritaskan 7 kasus diantaranya untuk ditindaklanjuti dalam rangka
penanganan kasus.
79
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan
Tengah.
pertamanya saja.
baik pada masa pra, kejadian, maupun pasca kebakaran hutan dan
80
dimandatkan dalam Pasal 28 H Undang-Undang Dasar 1945 jo.
81
melakukan Perbuatan Melawan Hukum; menghukum Para
82
penanggulangan kebakaran hutan. Para Tergugat juga
Kalimantan Tengah.
83
gagal memberikan jaminan hak atas hidup sebagaimana dijamin
dalam Pasal 28a UUD 1945, Pasal 4 jo. Pasal 9 ayat (1) UU No. 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, hak atas kesehatan yang
dijamin dalam Pasal 28h ayat (1) UUD 1945, serta hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat yang dijamin dalam Pasal 9
93
Penemuan Komnas HAM dan ICEL sebagaimana dikutip dalam Pertimbangan Hakim pada
Putusan Pengadilan Negeri Palangka Raya Nomor 118/Pdt.G/LH/2016/PN.PLK
84
dan lahan yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah. Minimnya
sendiri.94
94
N.H.T. Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, sebagaimana dikutip dalam
Pertimbangan Hakim pada Putusan Pengadilan Negeri Palangka Raya Nomor
118/Pdt.G/LH/2016/PN.PLK
85
Riesqi Rahmadiansyah, sebagai salah satu kuasa hukum
gugatan ini. Hal ini dapat dilihat bahwa sejak mediasi hingga
86
ternyata masker yang dibagi Pemerintah hanya berjumlah 1.100
api setiap tahunnya, sejak tahun 1997 hingga tahun 2015. Menurut
87
Majelis Hakim dalam perkara tersebut, kuasa hukum Para
95
Wawancara dengan Riesqi Rahmadiansyah, Advokat Publik, Kuasa Hukum Para Penggugat
dalam Putusan Pengadilan Negeri Palangka Raya Nomor 118/Pdt.G/LH/2016/PN.PLK, tanggal 13
September 2018.
88
menyelesaikan permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang
89
dan lahan tidak disebabkan langsung oleh Pemerintah. Kebakaran
membakar lahan.96
96
Wawancara dengan Zaini Ribut Sugiaman, Jaksa Pengacara Negara pada Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Tengah (sekarang Kejaksaan Tinggi Bengkulu), Kuasa Hukum Presiden Republik
Indonesia sebagai Tergugat I dalam Putusan Pengadilan Negeri Palangka Raya Nomor
118/Pdt.G/LH/2016/PN.PLK, tanggal 19 September 2018.
90
b. Peran WALHI Kalimantan Tengah dalam Penyelesaian Sengketa
Lingkungan
91
kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Berkaitan
(dua) tahun. Berkaitan dalam hal ini, WALHI sudah secara aktif
97
Lihat Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 464/PDT.G/2013/PN.JKT.PST.
92
daratan, yaitu isu lingkungan yang mencakup perkebunan,
mulai muncul, yaitu isu pesisir. Isu pesisir ini mulai dikembangkan
Jakarta.98
98
Wawancara dengan Dimas Novian Hartono, Direktur Eksekutif WALHI Kalteng, tanggal 17
September 2018.
93
mekanisme gugatan organisasi lingkungan hidup, WALHI Daerah
94
tersebut terdiri dari berbagai unsur seperti dosen, ibu rumah tangga,
mendampingi masyarakat.
yang bisa terlibat secara pro bono untuk mewakili Para Penggugat
95
memfasilitasi segala hal yang dibutuhkan Para Penggugat beserta
Tengah.
96
penggunaan legal standing WALHI (Nasional) yang pernah
Kalimantan Tengah.
97
bahkan telah melintasi batas negara.99 Terlebih lagi, kebakaran
99
Fachmi Rasyid, 2014, Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan, Jurnal Lingkar
Widyaiswara Edisi 1 No. 4 Oktober-Desember 2014, hlm. 53,
http://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_47-59.pdf, diakses 11 Oktober 2018.
98
standing-nya tersebut dalam kasus ini, untuk mewakili kepentingan
99
3. Kendala-kendala yang Dihadapi
sebagai berikut:
100
Wawancara dengan Dimas Novian Hartono, Op.Cit. dan Wawancara dengan Riesqi
Rahmadiansyah, Op.Cit, yang kemudian diklasifikasikan dalam berbagai faktor oleh peneliti.
100
Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1991 tentang
sebagai berikut:
101
dan kemampuan untuk mengajukan gugatan secara
102
standing dari WALHI, yang menggugat haruslah
hidup.
101
Yustina Niken Sharaningtyas, 2016, Gugatan Warga Negara (Citizen Law Suit) dan
Justiciability Pemenuhan Hak atas Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat, Jurnal Kertha Patrika
(Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Udayana) Vol. 38 No. 1 Januari-April 2016, hlm. 36,
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthapatrika/article/view/21532, diakses 11 Oktober 2018.
103
otoritas negara (pemerintah) untuk melakukan suatu
102
Ibid, hlm. 39.
103
Ibid, hlm. 40.
104
di bidang lingkungan hidup akan menjadi lebih
105
untuk ikut terlibat dalam penegakan hukum di Kalimantan
106
oleh masyarakat untuk melindungi kepentingan hukumnya
107
sengketanya adalah AMDAL yang tidak sesuai aturan.
perusahaan-perusahaan besar.
108
hukum dalam penegakan hukum lingkungan, upaya-upaya yang
sebagai berikut:
Sawit.
berbagai pihak.
109
mengetahui hak-hak dan kewajiban-kewajiban hukumnya terhadap
lingkungan hidup.
110