Anda di halaman 1dari 5

“Keinginan kita untuk mengetahui lebih banyak, membaca lebih banyak

dan belajar lebih banyak dapat menjadi ekspresi lain dari budaya kita
dan sifatnya yang serakah.
Mengenal Tuhan, bukan sekedar mengetahui lebih banyak, adalah tujuannya. "
Richard Rohr

Lectio Divina (Devotional Reading/ Membaca secara Merenung)


Kerinduan dengan penuh doa, bertemu dan berserah kepada Allah yang hidup melalui
mempelajari Alkitab.

Definisi Lectio divina atau mendengarkan Kitab Suci membutuhkan sikap yang terbuka,
reflektif, dan mendengarkan suara Tuhan dengan siaga. Cara membaca Firmaan
Tuhan seperti ini lebih ditujukan untuk menumbuhkan hubungan dengan Tuhan
daripada mengumpulkan informasi tentang Tuhan.

Alkitab “Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada


laba….
Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari….
Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi
mulutku….
Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab
semuanya itu kegirangan hatiku.”
(Mazmur 119: 36, 97, 103, 111)

“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata
dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-
sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita
harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:12-13)

“Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam
hatimu, untuk dilakukan.”
(Ulangan 30:14)

Praktik  dengan penuh doa mendalami satu bagian dari Kitab Suci
meliputi…  mendengarkan dengan dalam kata-kata pribadi Tuhan untuk Anda
 membaca bukan untuk menguasai teks tetapi dikuasai olehnya
 tetap dengan satu teks sampai Tuhan menuntun berpindah ke teks
lainnya
 membaca untuk kedalaman, bukan luasnya
 membaca kontemplatif dan formasional dari Kitab Suci atau teks
devosional lainnya.

Buah pemberian  tetap berjalan bersama Yesus entah apakah Ia terasa berbicara kepada
Tuhan Anda atau tidak
 mencari dan mendengarkan kata pribadi dari Tuhan
 berdiam dalam Firman Tuhan hingga ia hidup dan menguasai Anda
 menanggapi Firman Tuhan dengan hati dan jiwa Anda, bukan hanya
dengan rasio, kognitif, dan kecakapan intelektual Anda
 melembutkan hati Anda sehingga pemisahan kepala-hati diperbaiki dan
Anda semakin hidup dari kasih
 membiarkan Alkitab membimbing percakapan Anda dengan Tuhan
 penerimaan dan penyerahan yang bertumbuh pada Firman Tuhan

LECTIO DIVINA (MEMBACA SECARA MERENUNG)


Kita memahami apa itu angin dengan merasakannya bertiup di wajah kita. Kita tahu seperti apa
salju itu ketika kita membuat bola salju atau melihat kepingan salju berkumpul di sarung tangan kita.
Jenis pengetahuan ini melampaui akal; ini langsung, sensasi dan pengalaman. Bacaan renungan, atau
lectio divina, mengundang kita ke dalam pengetahuan semacam ini. Ini adalah jenis pengetahuan yang
Paulus doakan ketika dia berkata, “Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya,
menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus
diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu
bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan
tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala
pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” (Efesus 3: 17-
19).
1.500 tahun pertama sejarah gereja dicirikan oleh praktik lectio divina. Karena banyak orang
buta huruf dan banyak yang bisa membaca tidak memiliki Alkitab, lectio divina menawarkan cara
menghampiri Kitab Suci seperti yang dibacakan di gereja, dengan telinga untuk mendengarkan firman
Tuhan. Sebuah kata atau frase singkat dan mudah diingat menjadi roti bagi jiwa sepanjang minggu.
Membaca dengan merenung bukanlah latihan dalam mengkritik atau menafsirkan teks secara mental.
Itu ada untuk memajukan persahabatan ilahi. Lectio divina mengundang kita ke hadirat Tuhan untuk
mendengarkan kata-kata-Nya yang khusus dan penuh kasih kepada saya pada saat-saat tertentu ini.
Dalam lectio, seseorang mendengarkan kata itu saat dibacakan, atau Anda membacakan teks itu
sendiri.
Pembacaan Kitab Suci dengan merenung berakar pada jaminan bahwa setiap bagian dari
Alkitab — surat, perumpamaan, Injil, kitab Nabi, sejarah — diilhami dan dapat menyatakan kehendak
Tuhan secara khusus untuk kita.
Lectio divina secara tradisional terdiri dari lima gerakan (movement):
1. Silencio — persiapan hati yang tenang. Datang ke hadirat Tuhan, pelan-pelan, santai, dan
dengan sengaja melepaskan kekacauan dan kebisingan di pikiran Anda padanya
2. Lectio — membaca kata. Bacalah bagian Alkitab perlahan-lahan dan dengan lantang, berlama-
lama di kata-kata sehingga beresonansi di hati Anda. Saat kata atau frasa menangkap
perhatian Anda, jangan terus membaca. Berhenti dan perhatikan apa yang Tuhan katakan
kepada Anda. Bersikaplah terbuka terhadap bagian tersebut. Dengarkan dan tunggu.
3. Meditatio — bermeditasi. Bacalah Kitab Suci untuk kedua kalinya dengan suara keras. Nikmati
kata-katanya. Dengarkan setiap undangan yang Tuhan sampaikan kepada Anda dalam kata
ini. Renungkan pentingnya kata-kata yang mencerahkan Anda. Seperti Maria, yang
merenungkan kata itu dalam hatinya, dengan lembut jelajahi undangan Tuhan.
4. Oratio — menanggapi, berdoa. Bacalah Kitab Suci untuk ketiga kalinya. Sekaranglah saatnya
untuk masuk dalam dialog pribadi dengan Tuhan. Tidak ada cara yang benar atau salah untuk
melakukan ini. Yang penting adalah menanggapi dengan jujur dan otentik. Perasaan apa yang
dibangkitkan teks tersebut dalam diri Anda? Pekalah di mana Anda merasa diundang ke cara
yang lebih dalam untuk bersama Tuhan. Bicaralah dengan Tuhan tentang perasaan ini.
5. Contemplatio — renungkan, istirahat dan tunggu di hadirat Tuhan. Berikan waktu untuk bagian
Firman Tuhan untuk tenggelam jauh ke dalam jiwa Anda. Serahkan dirimu pada Tuhan.
Sebelum Anda pergi, Anda dapat mempertimbangkan pengingat yang dapat membantu Anda
memikirkan atau mewujudkan bagian Firman Tuhan ini sepanjang hari.

PERTANYAAN REFLEKSI
1. Bagaimana perjalanan iman Anda ditandai dengan pemisahan antara kepala-hati? Bagaimana
kasih Tuhan berubah dari masalah kepercayaan belaka menjadi pengalaman nyata dan hidup?
2. Bagaimana Anda menggambarkan cara Anda cenderung membaca? Bagaimana cara Anda
membaca Alkitab dipengaruhi oleh kebiasaan membaca secara umum?
3. Apa kekuatan dan kelemahan pemindaian dan terburu-buru membaca materi mencari ide
utama?
4. Bagaimana dan kapan Kitab Suci menjadi suara Tuhan bagi Anda? Bagaimana mereka
membawa Anda ke hadirat Kristus?

LATIHAN SPIRITUAL
1. Dengan Markus 10:46-52:
 Silencio. Tempatkan diri Anda di hadapan Tuhan. Diam dan buka diri Anda di hadapan
Tuhan.
 Lectio. Bacalah Markus 10: 46-42 dengan lantang, perlahan biarkan kata-katanya
beresonasi dan menetap di hatimu. Berlama-lama di kata atau frasa yang menarik
perhatian Anda dan menyala untukmu. Duduklah dengan kata atau frasa dan nikmati itu
sebagai firman Tuhan untuk Anda.
 Meditatio. Bacalah lagi bagian itu dan dengarkan di mana kata itu berhubungan dengan
hidup Anda sekarang. Masuk ke dalam adegan dalam imajinasi Anda. Imajinasi adalah
hadiah pemberian Tuhan. Bayangkan adegannya. Awasi orang-orang dengan cermat.
Dengarkan bagaimana mereka berinteraksi. Apa yang Anda dengar dan alami saat
Anda menonton dan mendengarkan?
 Oratio. Bacalah bagian itu sekali lagi, dengarkan dengan penuh perhatian. Apakah
Tuhan berbicara kepada Anda di bagian Firman Tuhan ini dan mengundang Anda
untuk menanggapi? Biarkan Kitab Suci memimpin Anda ke dalam tanggapan doa.
Jangan mencela pikiran atau permintaan Anda. Biarkan mereka mengalir keluar secara
spontan dan bebas di hadapan Tuhan yang mengasihimu. Jangan menahan apa pun.
Tanggapi undangan Tuhan untuk Anda.
 Contemplatio. Terimalah Firman Tuhan secara mendalam dan beristirahatlah di
hadapan dan cinta-Nya. Berikan diri sendiri beberapa waktu untuk menunggu dan diam
sebelum Anda memasuki kembali kehidupan seperti biasa. Bawalah Firman Tuhan
dengan Anda bersama Anda sepanjang hari. Kembalilah ke sana dan ingatlah
sepanjang hari. Tetaplah bersama Tuhan sampai Anda merasa terdorong untuk pergi.
2. Sebelum membaca Kitab Suci, bukalah diri Anda untuk hadirat Tuhan. Katakan sesuatu seperti
"Inilah aku, Tuhan" atau "Bukalah mataku untuk melihat hal-hal indah dalam Firman-Mu." •
Baca perlahan sampai kata atau frase menjadi terang untuk Anda. Saat Anda merasakan
sebuah kata menarik untuk Anda, perhatikan kata ini. Jangan membaca lebih jauh. Dengarkan
perasaan Anda dan arahan Tuhan melalui kata ini. Biarkan kata ini memanggil Anda ke dalam
doa. • Renungkan kata ini sepanjang hari.

3. Dalam pembacaan Alkitab Anda, mohonlah supaya Tuhan memberikan Anda sesuatu untuk
didoakan atas Firman tersebut. Sembari sebuah kata atau frase menyala untuk Anda,
pertimbangkan doa yang mungkin Tuhan panggil Anda untuk doakan. Kemudian doakanlah
doa tersebut untuk minggu yang akan datang.

4. Saat Anda membaca Kitab Suci, masukkan nama Anda sendiri ke dalam kata ganti yang
mewakili Anda. Bagaimana rasanya membaca Kitab Suci secara pribadi? • Misalnya membaca
Yesaya 43: 1-3. Masukkan nama Anda di ruang kosong.
Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN —
yang menciptakan engkau, ______________,
yang membentuk engkau, ______________:
Jangan takut, sebab Aku telah menebus ______________;
Aku telah memanggil ______________ dengan namamu; ______________ milik-Ku.
Saat ______________ menyeberang melalui air,
Aku akan menyertai ______________;
dan ketika ______________ melewati sungai,
mereka tidak akan menghanyutkan___________.
Saat _________________ berjalan melewati api,
_____________ tidak akan dihanguskan; nyala api tidak akan membakar ___________.
Karena Akulah TUHAN, Tuhan _____________, Yang Kudus dari Israel, Juruselamat
____________.
Seperti apa pengalaman membaca Kitab Suci bagi Anda?

5. Pilih karakter Alkitab yang Anda sukai. Buka bagian Kitab Suci di mana karakter ini muncul.
Bacalah bagian itu dengan lantang, tempatkan diri Anda dalam cerita sebagai penonton.
Biarkan cerita itu meresap ke dalam diri Anda. Dengarkan persamaan antara Anda dan
karakter Alkitab ini. Di mana Anda berjuang seperti dia? Bagaimana kondisi hidupnya memberi
makna yang lebih dalam untuk perjalanan Anda? Dengarkan apa yang Tuhan katakana kepada
Anda melalui tokoh ini dan kisahnya. Bagaimana kisah ini membantu Anda memahami kisah
Anda sendiri dan di mana Tuhan ada dalam cerita itu? Bicaralah dengan Tuhan tentang
bagaimana rasanya Firman-Nya berbicara kepada Anda.

SUMBER-SUMBER BACAAN LECTIO DIVINA


Discovering Lectio Divina: Bringing Scripture into Ordinary Life by James C. Wilhoit and Evan
B.Howard
Gathered in the Word by Norvene Vest
Opening to God: Lectio Divina and Life as Prayer by David G. Benner
Shaped by the Word by Robert Mulholland

Anda mungkin juga menyukai