Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih
populer dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun menurut sediaotomo
( 2019 ) saat masih balita anak masih tergantung penuh pada orang tua untuk
melakukan kegiatan penting seperti mandi dan makan . masa balita merupakan
masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat dalam pacapaian
keoptimalan fungsinya , pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi serta
menentuka perkembanga kemampuan berbahasa ,kreatifitas
,emosional,intelegensia ( supartini 2010). Perilaku hidup bersih (PHBS )
merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah upaya untuk meberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar mau dan mampu mempraktikkan perilku hidup bersih dan sehat
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatanya mencegah resiko terjadinya
penyskit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyrakat . oleh karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat
diwujudkan dengan perilaku sehat dan lingkungan sehat . beberapa indikator
perilaku hidup besrih dan sehat di tatanan rumah tangga meliputi mencuci tangan
dengan bersih , mengelola sampah rumah tangga , menggunakan air bersih
,mengunakan jamban sehat . adapun pelaku perilaku hidup bersih dan sehat adalah
petugas kesehatan, petugas lintas sektor , tokoh masrakat dan kader kesehatan.
Sasaran PHBS Rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga ( bapak ibu , anak,
nenek dll ) . (kemenks 2019 )

Berdasarkan hasil studi Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Nurjahati 2019


tentang perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Desa Samir Kecamatan
Ngunut Tulungagung terhadap penerapan PHBS dalam tatanan rumah tangga
yaitu masyarakat tersebut sebagian besar belum menerapkan PHBS. Desa Samir
merupakan salah satu desa yang sering terkena masalah penyakit diare akibat
lingkungan, sebagian mmasyarakat ada yang menyadari dan begitu juga
sebaliknya, ada sebagian masyarakat yang tidak menyadari masalah kesehatan
yang sedang dialaminya. Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengetahui
bagaimana PHBS Desa Samir dalam meningkatkan kesehatan dan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi PHBS didalam Desa tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan, masyarakat Desa Samir belum menerapkan PHBS dalam tatanan
rumah tangga, tepatnya masih dibawah 70% dari standar kesehatan KEMENKES.
Adapun faktor-faktor paling dominan yang mempengaruhi PHBS di Desa tersebut
adalah tingkat pendidikan dan kurangnya sarana atau fasilitas
kesehatan.sedangkan angka Prevelasi penyakit diare di desa Desa Samir
Kecamatan Ngunut Tulungagung mencapai angka tertinggi kesakitan yang
diakibatkan oleh diare
di tulungagung adalah wilayah kerja Puskesmas Samir ngunut, yaitu 2990 jiwa
dari semua umur (Dinas Kesehatan Kabupaten tulungagung , 2019). Penderita
diare padausia bayi yang tercatat di wilayah kerja Puskesmas Samir ngunut pada
bulan Januari-April 2019 mencapai 105 jiwa. Kelurahan ngunut merupakan
kelurahan yang memiliki persentasi kasus terbanyak antara kejadian diare dengan
jumlah bayi daripada kelurahan lain di wilayah Puskesmas ngunut. Fenomena dari
rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) rumah tangga dan dampak
diare yang akan ditimbulkan pada balita sangat parah bila dibandingkan dengan
tahapan umur lainnya,

Berdasarkan observasi peneliti dengan beberapa orang tua yang memiliki


anak usia 1- 4 tahun pada tanggal di desa sambungrejo sukodono sidoarjo ada 5
orang ibu yang kurang kesadarannya tentang perilaku hidup berih dan sehat
seperti membuang sampah rumah tangga di belakang rumah atau di kebun , dan
tidak mencuci tanggan sebelum menyuapi anak , membuang bekas pampers anak
di kebun ,mencuci botol susu belum bersih . dan ada 2 orang ibu yang sudah
mengerti tentang pentingnya perilaku hidup sehat di lingkungan sekitar mereka
tinggal . karena semakin redahnya kesadaran orang tua/ ibu tentang perilaku
hidup bersih dan sehat dapat mengakibatkan terjadi penyakit seperti diare .
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya kesadaran ibu tentang
perilaku hidup bersih dan sehat adalah faktor sosial budaya dana faktor
pengetahuan fenomena yang di dapat oleh peneliti di desa besuk sambungrejo
sukodono sidoarjo kurangnya kesadaran ibu tentang menjaga perilaku hidup
bersih dan sehat pada anak balita

Dari data yang di peroleh peneliti dari puskesmas sukodono pada tahun
2021 Jumlah kepala keluarga di Kelurahan sambungrejo tahun 2021 sebanyak
1057 KK, jumlah anak balita di desa tersebut adalah 76 anak dari ibu.76
Sedangkan angka kejadian diare pada anak di Desa sambungrejo pada bulan
januari 2021 sebanyak 40 kasus diare pada anak. Sedangkan data perilaku
hidup bersih dan sehat orang tua balita di desa sambungrejo yang di peroleh dari
puskesmas sukodono cuci tangan 40% , air bersih 50% jamban sehat 40%
mengelola sampah rumah tangga 20% .

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun yang
masih bergantung pada orang tua atau ibunya , jika kesadaran ibu dalam
perilaku hidup bersih dan sehat masih buruk akan mempengaruhi kesehatan anak
balita dan menimbulkan penyakit yang berbahaya seperti diare . diare adalah
kondisi yang di tandai dengan meningkatnya frekuensi buang air bersih ( BAB)
menjadi 3 kali atau lebih dalam sehari dengan tinja yang lebih cair sebagian
besar diare di sebabkan kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk , dampak
dari akibat tidak menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan rumah
tangga adalah diare karena bisa menyebabkan anak kehilagan nyawa . menurut (
WHO 2019 ) angka prevelensi kematian anak balita yang terkena diare adalah
5,5%

Upaya untuk meningkatkan kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih untuk
mencegah terjadinya diare pada anak adalah salah satunya dengan melakukan
Edukasi kesehatan atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan (Notoadmojo, 2019). tentang pentingnya menjaga perilaku hidup
bersih dan sehat ,selain itu mengajari ibu mencuci tangan sebelum menyuapi
anak , penyuluhan tentang pengelolaan sampah/ limbah ,mendemonstrasikan cara
mencuci botol setelah di pakai. Pada dasarnya kesadaran ibu tentang PHBS dapat
mencengah terjadinya diare pada anak .

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Berdasarkan observasi di desa besuk sambungrejo dengan ibu yang

mempunyai anak umur 1- 4 tahun , banyak ibu yang kurang memiliki kesadran

tentang perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekitar tempat mereka

tinggal terbukti masih ada ibu yang tidak mencuci tanggan sebelum menyuapi

anak, membuang bekas pampers di kebun sekitar mereka tinggal, dan tidak

mencuci botol susu setelah di pakai

1.2.2 Pertanyaan Masalah

Apakah ada Pengaruh edukasi kesehatanTerhadap Peningkatan kesadaran ibu


dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) untuk mencegah diare Pada
Anak Usia 1 – 4 tahun di desa besuk sambungrejo kecamatan sukodono
sidoarjo

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis Pengaruh edukasi kesehatanTerhadap Peningkatan kesadaran ibu


dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) untuk mencegah diare Pada
Anak Usia 1 – 4 tahun di desa besuk sambungrejo kecamatan sukodono
sidoarjo
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih untuk


mencegah diar pada anak sebelum dilakukan edukasi kesehatan di Desa
besuk sambungrejo kecamatan sukodono sidoarjo
2. Mengidentifikasi kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih untuk
mencegah diar pada anak sesudah dilakukan edukasi kesehatan di Desa
besuk sambungrejo kecamatan sukodono sidoarjo
3. Menganalisi Pengaruh edukasi kesehatanTerhadap Peningkatan
kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) untuk
mencegah diare Pada Anak Usia 1 – 4 tahun di desa besuk
sambungrejo kecamatan sukodono sidoarjo

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjelaskan Pengaruh edukasi kesehatan Terhadap


Peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
untuk mencegah diare Pada Anak Usia 1 – 4 tahun di desa besuk sambungrejo
kecamatan sukodono sidoarjo, sehingga dapat digunakan sebagai kerangka ilmu
keperawatan anak yang berhubungan dengan Peningkatan kesadaran ibu dalam
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) untuk mencegah diare Pada Anak

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan serta bahan dalam

penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai pengaruh edukasi

kesehatan Terhadap Peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat ( PHBS ) untuk mencegah diare Pada Anak Usia 1 – 4

tahun dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian

selanjutnya.

2. Bagi responden

Dapat dijadikan sumber informasi dan menambah pengetahuan

tentang pengaruh edukasi kesehatan Terhadap Peningkatan kesadaran ibu

dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) untuk mencegah diare

Pada Anak Usia 1 – 4 tahun.

3. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan

dan suatu gambaran bahwa Peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat ( PHBS ) dapat mencegah terjadinya diar pada anak

Anda mungkin juga menyukai