- Pada tahap pertama pemilihan 3 buah desa dari beberapa desa yang ada di
Kecamatan Lintong Nihuta yaitu : Desa Nagasaribu I, Desa Sitolu Bahal, dan
Random Sampling.
apabila jumlah populasi kecil akan dilakukan sensus sehingga jumlah responden
bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan data statistik ukuran paling kecil
15
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data Primer maupun
sekunder
- Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi yang terkait seperti Badan
Data yang diperoleh dari hasil wawancara responden di lapangan yang diolah dan
II = TR – TC
Keterangan :
bantu software seperti SPSS 17) dengan model pendugaan yang digunakan
adalah :
Keterangan :
apakah variabel tersebut memiliki dominan atau tidak. Jika variabel tersebut
r2 / k
F=
2
(1-r )/ (n-k-1)
keterangan
r2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah responden
k = Derajat bebas pembilang
n-k-1 = Derajat bebas penyebut
Kriteria uji :
dapat diuji:
Keterangan :
b = Parameter (I = 1,2,3,4)
n-k-1 = Derajat bebas
2
S b1 = Standard eror parameter b
2
S y1234 = Standard eror estimates
Xi = Variabel bebas (i = 1,2,3,4)
Kriteria uji :
Lokasi Penelitian
Sistem pemeliharaan ternak dan manajemen yang baik adalah salah satu
kunci dari keberhasilan suatu usaha ternak kerbau. Umumnya pemeliharaan ternak
pada siang hari ternak di gembalakan dan pada malam hari ternak di kandangkan.
pakan yang teratur, dan bergizi serta melakukan manajemen yang baik. Pakan
merupakan unsur yang vital dalam usaha peternakan. Pemberian pakan ternak
kerbau di Kecamatan Lintong Nihuta dengan cara digembalakan, pada pagi hari
jam 10.00 WIB ternak digembalakan dan sore hari jam 18.00 Wib ternak
dikandangkan.
19
Air minum ternak juga mempunyai fungsi yang vital untuk proses
pertumbuhan dan perkembangan tubuh ternak. Pemberian air minun ternak kerbau
di lakukan pada siang hari ternak minum di padang penggembalaan, saat ternak
2. Pembersihan Kandang
satu faktor penting dalam beternak. Kandang yang bersih dapat menghindarkan
ternaknya, terutama faktor kelembaban, lumpur dan sarang lalat yang dapat
dari rumah, namun di daerah penelitian masih ada beberapa responden yang
hari dengan menggunakan cangkul, sekop dan beco sorong, kemudian kotoran
tidak lagi membeli kompos untuk tanamannya. Pada umumnya peternak tidak
Karakteristik Responden
- Bibit
- Pakan
Pada sisi nutrisi dan pakan ternak, sifat dasar rumput seperti rumput alam,
jerami padi dan palawija yang rendah mutunya. Hijauan ini mempunyai serat
kasar dan kadar silica yang tinggi dan bahan kering yang rendah. Akibatnya
kekurangan gizi yang dikonsumsi dapat diatasi, seimbang dan sepadan dengan
- Kandang
beratapkan alang-alang, daun kelapa, jerami padi atau rumbia dengan lantai tanah
- Sistem Pemeliharaan
ternak. Ketentuan arah,bentuk, ukuran ( tinggi dan luas), tempat pakan atau air
dianalisis meliputi jumlah ternak, total penerimaan dari usaha ternak, total
1-5 26 47,27
6-10 18 32,72
11-15 9 16,36
16-20 1 1,81
21-25 1 1,81
Skala usaha peternak kerbau didominasi pada jumlah ternak 1 ekor sampai
tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah kepemilikan ternak kerbau dalam usaha
beternak masih sedikit, sementara di daerah penelitian masih cukup luas lahan
kosong sebagai tempat penggembalaan ternak kerbau dan untuk penanam hijaun
dengan jumlah 28 orang yaitu 50,90%. Bila dikaji dari karakteristik umur di atas,
sebagian besar peternak dalam kategori usia yang produktif (16-60 tahun),
sehingga potensi untuk bekerja dan mengelola usaha ternaknya masih besar.
tahun dengan jumlah peternak 48 orang dengan jumlah persen 87,27%. Hal ini
non formal di daerah penelitian yang khusus mengenai usaha ternak kerbau tidak
dengan banyaknya peternak 26 orang jumlah persen yaitu 47,27%. Hal ini
orang sebanyak 51 orang dengan persen 92,72%. Hal ini menunjukkan bahwa
tabel tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat generasi peternak dapat dikatakan
pemasukan dari usaha ternak kerbau selama 1 (satu) tahun adalah berkisar
Total biaya pengeluaran pada usaha ternak kerbau meliputi biaya bibit,
biaya obat-obatan, biaya kandang dan biaya pakan. Menurut data yang diperoleh
selama 1 tahun dari usaha ternak kerbau adalah berkisar antara Rp.
Untuk pendapatan bersih setiap responden dari usaha ternak kerbau selama
Dari nilai persen pendapatan keluarga dari usaha ternak kerbau ini dapat
ternak kerbaunya. Tetapi mereka belum dapat menganalisis dengan baik bahwa
usaha ternak kerbau yang mereka usahakan ini dapat mendatangkan pendapatan
Total produksi pada usaha ternak kerbau meliputi biaya investasi biaya
tetap yakni biaya penyusutan ( kandang, perlengkapan dan peralatan kandang) dan
biaya variabel meliputi biaya bahan pakan, biaya upah tenaga kerja, obat-obatan
Biaya Variabel
Biaya tidak tetap atau biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya
dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, misalnya biaya untuk sarana produksi
Biaya lain-lain
yang digunakan hanya pada saat ternak mengalami sakit dan obat yang digunakan
tradisional saja, dan vaksinasi dilakukan dengan tujuan agar ternak tidak mudah
terserang penyakit.
digunakan analisi regresi linier berganda, dimana yang menjadi variabel bebas
( independent) adalah Skala Usaha (X1) umur peternak (X2), lama pendidikan
generasi peternak (X6), sedangkan yang menjadi variabel terikat/ tidak bebas(
dapat dilihat pada Tabel Analisis varian pendapatan dan hasil penduga parameter
berikut.
variabel bebas yaitu skala usaha ( jumlah ternak), umur peternak, lama
2. R Square 0,996 bernilai artinya bahwa semua variabel bebas skala usaha
dijelaskan oleh variabel lain (µ) yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Secara serempak nilai F-hitung ( 8,98) lebih besar dari pada T-tabel (
peternak kerbau, jika diukur pada tingkat kepercayaan 95% yang ditunjukkan
oleh nilai t-hitung (X1) sebesar 50,782 lebih besar dari t-tabel (α = 0.05)
Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak ternak yang dipelihara maka
akan semakin besar pula pendapatan yang akan diperoleh peternak kerbau.
dipengaruhi oleh banyaknya ternak yang dijual oleh peternak itu sendiri sehingga
semakin banyak jumlah ternak kerbau maka semakin tinggi pendapatan bersih
yang diperoleh.
kerbau, jika diukur pada tingkat kepercayaan 95% yang di tunjukkan oleh
nilai t-hitung (X2) sebesar 0,43 lebih > dari t-tabel (α= 0,05) yakni sebesar
2,021 variabel ini bernilai negatif karena di sebabkan kriteria umur peternak
semakin mudah usia peternak (usia produktif 20-45 tahun) umumnya rasa
keingin tahuan terhadap sesuatu semakin tinggi dan minat untuk mengadopsi
kerbau, jika di ukur pada tingkat kepercayaan 95% yang di tunjukkan t-hitung
( X3) sebesar 0,015 lebih > dari nilai t-tabel (α=0.05) yakni sebesar 2,021 hal
peternak kerbau, jika di ukur dari pada tingkat kepercayaan 95% yang di
tunjukkan t-hitung (X4) sebesar 0,873 lebih > dari nilai t-tabel (α=0.05) yakni
sebesar 2,021 hal ini menunjukkan bahwa pengalaman beternak 1-24 tahun.
lapangan tidak diperoleh pengaruh seperti yang diharapkan. Hal ini dapat
pendapatan peternak kerbau, jika diukur pada tingkat kepercayaan 95% yang
ditunjukkan oleht-hitung (X5) sebesar 0,103 lebih < dari t-tabel (α= 0.05)
yakni sebesar 2,021 hal ini menunjukkan bahwa tanggungan anak dalam
ditunjukkan oleh t-hitung (X6) sebesar 0,302 lebih < dari t-tabel(α= 0.05)
yakni sebesar 2,021 hal ini menunjukkan tingkat generasi peternak tidak
peternak.
F-tabel 2,31
(α=0,05)
T-tabel 2,021
(α=0,05)
Keterangan:
Ŷ=3.118.442,867+2.116.951,795X1-32.516,300X2+125.813,117X3+5.416,425X4-
89.392,524X5+74.054,901X6+ µ
Ŷ=3.118.442,867+2.116.951,795X1-
32.516,300X2+125.813,117X3+5.416,425X4-
89.392,524X5+74.054,901X6+ µ
Rp 125.813,117.
89.392,524
Rp 74.054,901
g. Apabila varibel X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 yang di analisis di anggap nol
( tidak melakukan aktivitas), maka peternak kerbau akan menanggung biaya
sebesar Rp 3.118.442,867/tahun atau Rp 259.870,238/bulan.
Rekapitulasi Data
Kesimpulan
Nihuta dipengaruhi oleh faktor skala usaha, umur peternak, lama pendidikan
Saran
32