PENGERJAAN BENDUNG
Mata Kuliah : Metode Pelaksanaan Konstruksi
Dosen Pengampuh :
Disusun Oleh :
NPM : 1940301057
Secara pribadi penulis sangat berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Metode
Pelaksanaan Konstruksi yang sedia waktu dan jasanya kepada kami dalam berbagi ilmu pengetahuan
yang sangat bermanfaat untuk kami kedepannya, ucapan terima kasih ini saya ucapkan kepada:
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis mengharapkan kritikan atau saran agar tidak mengulangi kesalahan dalam penulisan makalah
selanjutnya, sekian dan terima kasih.
Penulis
Carles Amat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
I.III. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
III.I. Kesimpilan.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Bendung adalah suatu bangunan konstruksi yang dibuat dari pasangan batu kali atau pasangan
batu karang ,bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang berfungsi untuk
menaikan elevasi muka air untuk kepentingan irigasi.
I.III. Tujuan
Klasifikasi Bendung
Adapun klasifikasi bendung menurut Erwan Mawardi (Tahun 2006) sebagai berikut:
4. Bila galian menemui lapisan tanah keras, dilakukan pekerjaan galian batu
5. Dipilih metode drilling and blasting, yaitu pada permukaan batuan dibuat pola blasting.
Kemudian dibuat lubang dengan rock drill (cradler rock driller) atau canal drilling untuk
diisi sejumlah bahan peledak (dynamit) dan detonator sebagai pemicunya
6. Setelah peledakan, hasil galian dikumpulkan dengan excavator dan diangkut dump truck
ke disposal area
7. Galian batuan dengan blasting (peledakan)biasanya sulit untuk membentuk dasar galian
yang rapi sesuai rock line excavation yang ada dalam shop drawing
8. Selanjutnya digunakan giant breaker yang dipasangkan pada excavator untuk membentuk
dan merapikan galian batuan
9. Sebelum pekerjaan beton fondasi bendung dimulai, pekerjaan yang harus dilakukan
adalah finising permukaan batuan dengan membersihkan semua loose material dan
menutup permukaan dengan splash grouting.
10. Splash grouting adalah campuran semen pasir dan air yang disiramkan ke permukaan
batuan
11. Tahap selanjutnya adalah pekerjaan beton (concrete) untuk fondasi, tubuh bendung,
kolam olakan (stilling basin) dan piers serta column
12. Di permukaan bendung yang terjadi pergesekan dengan air sungai dimana diasumsikan
terdapat batuan lepas, ranting dan pohon, oleh karena itu perlu dilapisi dengan steel fibre
concrete
13. Pada bendung gerak dibuat bangunan hoist room yaitu tempat mesin penggerak pintu,
dipasang berupa katrol (hoist) elektrik untuk menaikkan dan menurunkan pintu
Gambar hoist room bendung gerak
14. Setelah bagian utama terlaksana, diikuti bangunan lantai apron dan lantai stilling basin
yang diikuti pekerjaan backfill dengan material terseleksi (selected embankment)
15. Jembatan pelayanan dibuat terpisah di fabrikasi karena menggunakan precast prestressed
concrete, yang dilaunching dengan metode launching trus
16. Pekerjaan sipil utama yang paling berat adalah pembuatan pier dan hoist deck, karena
perlu ketelitian dan akurasi yang tinggi agar interfacing dengan pekerjaan pintu (hydro
mechanical) tidak banyak menemui kesulitan
17. Dalam penentuan penggunaan perancah bekisting di lantai hoist room perlu penanganan
khusus karena pada ketinggian 28 m, harus melakukan pekerjaan beton dengan beban
ratusan ton dan lendutan yang cukup besar
18. bendung gerak dan bendung tetap merupakan lintasan kritis . Sedangkan pekerjaan
apron, stilling basin dan fishway merupakan pekerjaan tidak kritis tetapi dapat
dilaksanakan paralel dengan pekerjaan bendung sesuai kapasitas penyediaan beton per
hari
19. Untuk pembuatan pier dan kolom beton digunakan climbing formwork dengan dua tipe,
yaitu untuk lengkung dipakai bekisting baja dan untuk yang lurus digunakan bekisting
kayu dan plywood
Gambar pembuatan pier dan
kolom beton
20. Pada tahap pelaksanaan pengecoranbeton untuk pier terdapat dua jenis beton yang harus
dilaksanaan bersama untuk menghindari sambungan dingin (cold joint) yaitu antara beton
biasa dan beton campuran berton campuran steel fibre
21. Agar kedua jenis beton tidak tercampur, digunakan kawat ayam yang ditahan dengan besi
beton atau wire mesh
22. Pengecorannya dilakukan secara bergantian dalam waktu yang relatif bersamaan antara
steel fibre concrete dan beton biasa
23. Dilanjutkan dengan pengecoran bagian-bagian pada dan elevasi di atasnya sesuai dengan
ketinggian climbing formwork
DAFTAR PUSTAKA
http//:www.wikipedia.com