Anda di halaman 1dari 9

Paradigma

Vol. XX, No. 1, Maret 2018

Implementasi Metode Rapid Application Development Dalam


Pembangunan Sistem Penerimaan Kas
Atas Penjualan
Nur Hidayati

Program Studi Manajemen Informatika, A M I K B S I J a k a r t a


Jl. Rs. Fatmawati no.24 Pondok Labu, Jakarta Selatan
nur.nrh@bsi.ac.id

Abstract - An organization financial reports often have, to know the financial condition that is present in the
venue. The balance sheet is one of the types of financial reports. In the report the balance sheet itself, can be
seen the balance between total assets and passive with capital. There is cash in the balance sheet report, where
cash is the most important element and has a major influence on the implementation the operations or activities
of the organization. In other words, smooth operation and activity of the company is dependent on large cash
available in small organisations. Therefore, it is necessary presence of a good internal control against cash, be
cash receipts or accounts payable, because it is prone to black out or manipulated cash. So each organization or
company needs good information system. The sale is one of the types cash receipts contained within the
organization. The receipt cash in Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Usaha Sekerja BBalitvet Bogor,
where data processing is still done conventionally. This results in old data searches, documents often disappear
so that the resulting report generated is not timely. So in this cooperative requires development system, from the
conventional ones become computerized, with the hope that the problems encountered can be resolved in this
system. The methods used in the settlement of this problem using rapid application development. With the use of
this method then can be generated the cash receipt system architecture over the good sales, so the data obtained
are becoming more accurate.

Keywords : Cash Flow, cooperative, RAD

I. PENDAHULUAN Penerimaan kas dapat berasal dari dua sumber


yaitu penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang
Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan, (Mulyadi, 2008). Kas dapat juga digunakan sebagai
perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi alat pertukaran dan juga sebagai ukuran dalam
maka peranan informasi menjadi sangat penting demi akuntansi (Baridwan, 2010). Dalam neraca, kas
kemajuan perusahaan.”Informasi dari suatu merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti
perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan paling sering berubah-ubah. Hampir pada setiap
oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.
(Esteria, Sabijono, &Lambey, 2016). Sebuah Jadi penerimaan kas merupakan penerimaan atas uang
organisasi ataupun perusahaan, biasanya memliki atau cek atau instrumen lain yang dapat diterima
laporan keuangan, untuk mengetahui bagaimana sebagai alat pembayaran atas kewajiban yang sesuai
kondisi keuangan tempat tersebut. Laporan keuangan dengan nominalnya, baik dari penjualan tunai,
itu sendiri dapat terdiri dari laporan perubahan modal, pelunasan piutang maupun penerimaan lainnya.
laporan rugi laba, laporan arus kas dan neraca. Dalam Penjualan merupakan urutan kegiatan sejak
neraca haruslah terdapat keseimbangan antara aktiva diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang,
(harta) dengan passiva (hutang) dan modal. Salah satu pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatn penjualan
akun yang terdapat dalam neraca yaitu Kas. Transaksi (Baridwan, 2010).
yang dilakukan perusahaan berpengaruh terhadap kas Menurut Undang-Undang No.25 tahun 1994
baik yang berhubungan dengan penerimaan maupun pasal 4, Koperasi adalah badan usaha yang
pengeluran, hal ini menunjukkan bahwa kas sangat beranggotakan orang-orang atau badan hukum
penting dalam setiap transaksi dalam perusahaan koperasi dengan melandaskan kegiatannya
(Maknunah, 2016). Dengan adanya kas maka semua berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
kegiatan yang ada dalam tempat tersebut dapat gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
beroperasi. Jika dalam pengolahan data kas nya tidak kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
benar maka kemungkinan bisa terjadi penggelapan mensejahterakan anggotanya. Pada umumnya koperasi
uang ataupun manipulasi data. Oleh karena itu, dalam dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya,
organisasi atau perusahaan dan koperasipun dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama
membutuhkan adanya sistem informasi yang baik. dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.

p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500 39


Paradigma
Vol. XX, No. 1, Maret 2018

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Usaha menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
Sekerja Bbalitvet Bogor, dipilih penulis sebagai salah dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
satu obyek dalam pembuatan jurnal ini. ada pada perangkat lunak “ (Sukamto dan Shalahudin,
KPRI Usaha Sekerja BBalitvet Bogor 2013). Use Case diagram merupakan pemodelan
merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
simpan pinjam dan unit usaha warung , yang menjual dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi
kebutuhan sembako. KPRI ini berkembang sangat antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi
pesat saat ini, dengan semakin banyaknya anggota yang akan dibuat “(Sukamto dan Shalahudin, 2013).
yang ada di dalam koperasi ini. Transaksi pembelian Dengan demikian, Use Case digunakan untuk
dan Penjualan barang pun juga semakin meningkat mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah
jumlahnya. Sehingga dibutuhkan pengolahan data sistem informasi dan siapa saja yang berhak
yang tepat agar dapat melayani kebutuhan semua menggunakan fungsi-fungsi itu. Sequence diagram
anggotanya dan juga dalam pengelolaan laporan adalah kelakuan objek pada use case dengan
keuangannya. Akan tetapi perkembangan KPRI ini mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang
tidak beriringan dengan penggunaan teknologi yang dikirimkan dan diterima antar objek (Gata, & Gata,
update, karena pengolahan datanya masih dilakukan 2013). Dalam menggambarkan desain database,
secara manual. Terlebih lagi dalam hal pengolahan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). “
data penerimaan kas atas penjualannya masih juga Entity Relationship Diagram(ERD) adalah suatu
dilakukan secara konvensional. Hal ini menyebabkan rancangan atau bentuk hubungan suatu kegiatan
timbulnya berbagai permasalahan seperti kesulitan didalam sistem yang berkaitan langsung dan
dalam pencarian data, pembuatan laporan yang masih mempunyai fungsi didalam proses tersebut (Yasin,
membutuhkan waktu yang lama, pencatatan datanya 2012).
kurang efisien sehingga muncul kesalahan dalam
perhitungannya.
Oleh karena itu, KPRI Usaha Sekerja II. METODE PENELITIAN
Bbalitvet Bogor ini membutuhkan pengembangan
sistem atau rancang bangun sistem yang baru, dari Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis
yaitu :
sistem konvensional menjadi terkomputerisasi.
1. Penelitian tentang evaluasi sistem penerimaan
Sehingga diharapkan semua permasalahan yang ada di kas atas penjualan pada KPRI Usaha Sekerja
dalam koperasi ini dapat terselesaikan dan tujuan Bbalitvet Bogor bersifat penelitian deskriptif
untuk mengembangkan sistem yang baru dapat kualitatif, artinya penelitian disampaikan dalam
tercapai. Terlebih dalam pengolahan data penerimaan bentuk deskripsi.
kas atas penjualannya. SDLC (Software Development 2. Penelitian bersifat eksploratif, artinya penelitian
Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau dilakukan dengan cara menggali informasi untuk
mengetahui lebih mendalam mengenai
mengubah sistem perangkat lunak dengan
bagaimana pengolahan data penerimaan kas atas
menggunakan model-model atau metodologi yang penjualan pada KPRI Usaha Sekerja Bbalitvet
digunakan orang untuk mengembangkan sistem- Bogor.
sistem perangkat lunak sebelumnya (Sukamto,
&Shalahudin, 2013). Seperti halnya proses Disamping hal tersebut, penulis menggunakan
metamorphosis pada kupu-kupu, untuk menjadi kupu- metode Rapid Application Development (RAD)
kupu yang indah maka dibutuhkan beberapa tahap untuk memudahkan dalam pengembangan atau
pembangunan sistemnya. Model RAD sebagai
untuk dilalui, samahalnya dengan perangkat lunak,
salah satu alternatif dari metode SDLC, yang pada
memiliki tahapan yang dilalui agar menghasilkan saat ini banyak yang menggunakannya untuk
perangkat lunak yang berkualitas. mengatasi keterlambatan dan permasalahan yang
SDLC memiliki beberapa metode, seperti terjadi apabila menggunakan sistem yang masih
waterfall, prototype, rapid application development, bersifat konvensional. Model RAD ini sesuai
iterative dan spiral. untuk menghasilkan sistem perangkat lunak
dengan kebutuhan mendesak dan waktu yang
Untuk menggambarkan sistemnya, penulis
singkat dalam penyelesainnya. Berikut tahapan
menggunakan diagram UML(Unified Modelling
yang dilakukan dalam metode RAD :
Language). “UML adalah salah satu standar
mendefinisikan requirement, membuat analisis dan
desain, serta menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek” (Sukamto, &
Shalahuddin , 2013). Adapun diagram UML yang
digunakan dalam pembahasan ini adalah activity
diagram, use case diagram dan sequence diagram.
“Diagram aktivitas atau activity diagram

40 p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500


Paradigma
Vol. XX, No. 1, Maret 2018

III. PEMBAHASAN
Tim 3

Tim 2 Koperasi “Usaha Sekerja BBalitvet Bogor”


Pemodelan Bisnis didirikan dengan badan hukum No.2106/BM/IX 12-06
yang disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja
Pemodelan Bisnis Transmigrasi dan Departemen Koperasi pada tanggal
Tim 1 Pemodelan Data 20 Desember 1962, Dengan daerah kerja meliputi
lingkungan lembaga penelitian penyakit hewan,
Pemodelan Data berdirinya koperasi ini diprakarsai oleh R. Haryadi
Pemodelan
Proses
Mangunwiryo, Ngengkep Ginting, Syarif, Sidi dan
Pemodelan Bisnis Mamak Abdul Malik. Azas yang digunakan oleh
Pemodelan Koperasi Usaha Sekerja BBalitvet Bogor adalah azas
Proses Pembuatan
Aplikasi kekeluargaan dan gotong royong, adapun tujuannya
Pemodelan Data adalah memajukan kesejahteraan koperasi (karyawan
Pembuatan
Aplikasi Pengujian dan
dan karyawati BBALITVET) pada khususnya dan
Pergantian masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
Pemodelan
Proses tatanan perekonomian nasional dalam rangka
Pengujian dan
Pergantian mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
Pembuatan
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Aplikasi 1. Pemodelan Bisnis
Proses Bisnis dalam sistem penerimaan kas atas
Pengujian dan penjualan pada KPRI Usaha Sekerja BBalitvet
Pergantian Bogor ini, sebagai berikut :
a. Prosedur Penjualan Barang
Anggota datang ke koperasi dan memilih
Gambar 1. Metode RAD barang, lalu anggota memberikan info
Keterangan : pemesanan ke Kasir. Kemudian Kasir akan
a. Pemodelan Bisnis mengecek barang yang dipesan oleh anggota
Pemodelan yang dilakukan untuk memodelkan melalui untuk mengetahui stok barang yang
fungsi bisnis untuk mengetahui informasi apa tersedia. Jika barang yang diinginkan tidak ada,
yang terkait proses bisnis, informasi apa saja maka anggota dapat memesannya dari Kasir.
yang harus dibuat, siapa yang harus membuat Lalu Kasir membuatkan nota sebanyak rangkap
informasi itu, bagaimana alur informasi itu, dua, nota pesanan asli diserahkan kepada
proses apa saja yang terkait informasi itu. anggota. Sedangkan copy nota di simpan ke
b. Pemodelan Data dalam arsip pemesanan.
Memodelkan data apa saja yang dibutuhkan b. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
berdasarkan pemodelan bisnis dan Pada proses ini, Kasir akan melakukan
mendefinisikan atribut-atributnya beserta relasi pencatatan penerimaan kas di setiap harinya.
dengan data-data yang lain. Dari transaksi penjualan, maka Kasir akan
c. Pemodelan Proses mencatat penerimaan kas setiap harinya ke
Mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah dalam penjualan harian. Dan berdasarkan data
didefinisikan terkait dengan pendefinisian data. tersebut, Kasir membuatkan Bukti Penerimaan
d. Pemodelan Aplikasi Kas (BPK).
Mengimplementasikan pemodelan proses dan c. Prosedur Pembuatan Laporan
data menjadi program. Pada proses ini, setiap akhir bulan Kasir akan
e. Pengujian dan Pergantian membuatkan laporan penerimaan kas
Menguji komponen-komponen yang dibuat. Jika berdasarkan data-data yang diambil dan
sudah teruji maka tim pengembang komponen kemudian diserahkan ke manager.
dapat beranjak untuk mengembangkan
komponen berikutnya.

Berdasarkan proses bisnis diatas, maka dapat


dibuatkan activity diagramnya, sebagai berikut :

p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500 41


Paradigma
Vol. XX, No. 1, Maret 2018

act Penerimaan Kas

Anggota Kasir Manager

Menerima
Mulai Pemesanan Menerima Laporan
Penerimaan Kas

Melakukan
Pemesanan Melakukan
pemeriksaan

Selesai
T idak Ada Ada
Barang ada?

Menerima Memberikan Membuat Nota


Konfirmasi Konfirmasi 2lbr

Menerima Nota Menyerahkan Mencatat


Nota penerimaan
kas

Selesai
Membuat data
penj ualan harian

Membuat bukti
penerimaan kas

Membuat Laporan
Penerimaan Kas

Menyerahkan
Laporan Penerimaan
Kas

Gambar 2. Activity Diagram

Dari activity diagram tersebut, kita bisa menentukan analisa kebutuhan, maka dapat ditentukan kebutuhan-
analisa kebutuhan untuk koperasi tersebut. Analisa kebutuhan dari koperasi tersebut dalam pembangunan
kebutuhan merupakan bagian dari proses kebutuhan sistemnya. Dalam menentukan kebutuhan sistemnya,
perangkat lunak yang berperan menjembatani jurang tentunya hal ini harus ada komunikasi antara pihak
yang sering terjadi antara level rekayasa kebutuhan pengembang sistem dengan pemilik tersebut.
dan perancangan perangkat lunak (Pressman dalam Sehingga sistem baru yang dihasilkan nanti dapat
Siahaan, 2012). Analisa kebutuhan memiliki tujuan menyelesaikan permasalahan yang ada dan tujuan
menyempurnakan kebutuhan-kebutuhan yang ada pembangunan sistem tersebut tercapai. Untuk
untuk memastikan pemangku kepentingan menggambarkan analisa kebutuhan tersebut, dapat
memahaminya dan menemukan kesalahan-kesalahan, digunakan use case diagram. Adapun Use Case
kelalaian dan kekurangan lainnya jika ada (Wiegers Diagramnya sebagai berikut:
dalam Siahaan, 2012). Dari pengertian dan tujuan

uc Penerimaan Kas

Mengelola
data anggota

«extend»

Mengelola
Mengakses data data barang
master «extend»

«extend» Mengelola
data akun
Mengelola data
penj ualan

«extend»
Mengakses data Mengelola data
transaksi
«extend» piutang

Kasir
«extend»

Mengelola data
penerimaan kas

Mengakses data Mengelola laporan


laporan «extend» penerimaan Kas

Gambar 3. Use Case Diagram

42 p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500


Paradigma
Vol. XX, No. 1, Maret 2018

2. Pemodelan Data
Dalam pemodelan data ini, digunakan Entity aplikasi programnya, yaitu berkaitan dengan
Relationship Diagram (ERD), yang digunakan penerimaan kas atas penjualan pada Koperasi
untuk menggambarkan databasenya. Database ini Usaha Sekerja BBalitvet Bogor. Adapaun ERD nya
digunakan sebagai pendukung dalam pembuatan sebagai berikut:

erd ERD

nm_brg harga
no_anggota nm_anggota alamat no_pnj
no_telp tgl_pnj ket_pnj

primary key primary key stok


kd_brg

primary key

melakukan
Anggota Penjualan Barang
transaski
1 1

1 1 1 1

no_piut tgl_piut jml_piut Berisi Terdiri


terdapat dari
primary key
1

M
Piutang

dibuatkan Detail_penjualan
M
1

foreign key foreign key


no_bpk dibuatkan
primary key
jml_brg no_pnj
subtotal kd_brg

tgl_bpk
1

jml_bpk B_PenerimaanKas

1
ket_bpk

berisi id_user nm_user hak_akses pass

primary key

Detail_Akun terdiri dari User


Akun
M 1

primary key
foreign key
foreign key

debet kredit no_bpk kd_akun kd_akun nm_akun

Gambar 4. ERD

3. Pemodelan Proses dan Pemodelan Aplikasi

Pada tahapan ini dilakukan pengkodean dan a. Membuat penyelesaian input yang mudah
pembuatan program dari user interface yang telah dan efisien
dirancang. Penulisan kode program menngunakan b. Menjamin input akan memenuhi tujuan yang
bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.net diharapkan
dan MySQL sebagai databasenya. Kode-kode yang c. Menjamin penyelesaian yang tepat.
dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi programnya d. Membuat tampilan layar dan formulir yang
seperti kd_brg, no_pnj, no_angg, no_piut, no_bkm, menarik
kd_akun, dan id_user. Pembuatan User interface ini e. Membuat input yang tidak rumit.
terdiri dari masukan ataupun keluaran. Input f. Membuat tampilan layar dan formulir yang
merupakan merupakan awal dimulainya proses konsisten
informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data Output adalah informasi yang dikirim kepada para
yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan pengguna melalui sistem informasi dapat berupa
oleh organisasi. hardcopy atau softcopy, melalui internet, ekstranet,
Tujuan perancangan input : atau world wide web.

p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500 43


Paradigma
Vol. XX, No. 1, Maret 2018

Tujuan yang harus dicapai penganalis sistem c. Mengirimi jumlah output yang tepat
saat merancang output : d. Menyediakan distribusi output yang tepat
a. Merancang output untuk tujuan tertentu e. Menyediakan output yang tepat waktu
b. Membuat output bermanfaat bagi para f. Memilih metode output yang paling efektif
pengguna
User interface penerimaan kas atas penjualan,sebagai berikut :

Gambar 5. user Interface Barang Gambar 6. User Interface


Anggota

Gambar 7. User Interface Akun Gambar 8. User Interface Penjualan

Gambar 9. User Interface Penerimaan Kas

44 p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500


Paradigma
Vol. XX, No. 1, Maret 2018

Berdasarkan user interface diatas, dapat dibuatkan


sequence diagramnya, sebagai berikut :

sd Sequence Diagram

User
form Penj ualan Control Penj ualan Penj ualan Anggota Barang detail_barang

tambah()
get(no_pnj)

dispaly(no_pnj+1

get(no_pnj)

get(no_angg)

get(no_angg)

alt
[no_angg>0] set(no_angg)

set(no_angg)

[else]
Pesan : No Anggota tidak ditemukan()

get(kd_brg)
get(kd_brg)

loop
alt
set(kd_brg)
[kd_brg>0]
set(kd_brg)

[else]
Pesan ; Kode barang Tidak Ditemukan()

get(jml_brg)

get(jml_brg)

simpan()

batal()

keluar()

Gambar 10. Sequence Diagram Penjualan

p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500 45


Paradigma
Vol. XX, No. 1, Maret 2018

sd get(kd_akun)

User
Form Penerimaan Control B_PenerimaanKas Penj ualan Piutang Akun Detail_akun
Kas Penerimaan

tambah()

get(no_bpk)

display(no_bpk+1)
get(no_bpk)

get(no_pnj)

get(no_pnj)

loop
alt
[no_pnj>0]
set(no_pnj)

set(no_pnj)

[else]
Pesan : Nomor Transaksi Tidak ditemukan()

get(no_piut)
get(no_piut)

alt
[no_piut>0] set(no_piut)

set(no_piut)

[else]
Pesan : Nomor Piutang Tidak Ditemukan()

get(kd_akun)

get(kd_akun)

alt
[kd_akun>0] set(kd_akun)

set(kd_akun)

[else]
Pesan : Kode Akun Tidak Ditemukan()

set(debet)

set(kredit)

simpan()

hapus()
keluar()

Gambar 11. Sequence Diagram Penerimaan Kas

4. Pengujian dan Pergantian BBalitvet Bogor baik mengenai input ataupun


Setelah tahapan pemodelan proses dan aplikasi output yang dihasilkan, apakah masih ada
telah selesai, maka akan dilakukan pengujian atau kesalahan dalam programnya, sehingga nantinya
testing program untuk melihat apakah sudah sesuai aplikasi penerimaan kas atas penjualan ini bisa
dengan yang dibutuhkan oleh KPRI Usaha Sekerja diimplementasikan dalam Koperasi tersebut.

46 p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500


Paradigma
Vol. XX, No. 1, Maret 2018

Untuk lebih detailnya dalam pengujian ini efisien serta laporan yang diperlukan bisa
menggunakan metode black box. Metode Black disajikan tepat waktu.
Box artinya menguji perangkat lunakdari segi 4. Pembuatan jurnal ini, tentunya masih banyak
spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kekurangannya, dan diperlukan adanya peneliti
kode program. Pengujian dimaksudkan untuk selanjutnya, untuk dapat lebih menyempurnakan
mengetahui fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dalam pengembangan sistemnya, sehingga tujuan
dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang ingin dicapai oleh Koperasi ini bisa benar-
yang dibutuhkan.Setelah pengujian dilakukan dan benar tercapai.
aplikasi sudah bebas dari kesalahan, maka sistem
yang baru siap diimplementasikan. Dengan adanya
sistem yang baru ini, yang mengantikan sistem Daftar Pustaka
konvensional, maka diharapkan permaslaahan atau
kendala yang dihadapi bisa di minimalisir bahkan Baridwan, Zaki. (2010). Intermediate Accounting.
ditiadakan. Yogyakarta: BPFE.

Esteria, Ni Wayan., Sabijono, Harijanto., Lambey,


IV. KESIMPULAN Linda. (2016). Analisis Sistem Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat Hasjrat Abadi Manado. Jurnal Berkala Ilmiah
disimpulkan : Efisiensi. 1087-1097.
1. Dengan adanya perkembangan teknologi yang
pesat ini, maka setiap organisasi atau perusahaan Gata, Windu dan Gata, Grace. (2013). Sukses
maupun koperasi harus mulai memperhatikan Membangun Aplikasi Penjualan dengan
mengenai penerapan sistem informasi serta Java. Jakarta : Elex Media Komputindo
pengolahan datanya. Pengolahan data yang
masih dilakukan secara konvensional, lambat Maknunah, Jauharul. (2016). Analisis Sistem
laun tentunya akan menimbulkan permasalahan. Informasi Akuntansi Penerimaan dan
Oleh karena itu, perlu adanya pembangunan Pengeluaran Kas Pada Lembaga Pendidikan.
sistemnya seperti yang terjadi pada KPRI Usaha Smatika jurnal. 27-39.
Sekerja BBalitvet Bogor.
2. Permasalahan yang terjadi pada Koperasi Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba
tersebut dapat diselesaikan dengan adanya Empat.
pengembangan atau pembangunan sistem.
Sehingga permasalah seperti pencarian data yang Siahaan, Daniel. (2012). Analisa Kebutuhan Dalam
lama, dokumen hilang, terjadinya kesalahan Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV.
hitung serta pembuatan laporan yang tidak tepat Andi Offset.
waktu bisa diselesaikan. Dengan adanya
rekomendasi pembangunan sistem yang baru, Sukamto, Arini Rosa dan Shalahudin,M. (2013).
yaitu penerapan sistem terkomputerisasi. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
3. Dengan adanya pembangunan sistem baru, maka Berorientasi Objek. Bandung :Informatika.
akan memberikan manfaat kepada Koperasi
tersebut, seperti pencarian data lebih cepat, data- Yasin, Verdi. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak
data tersimpan dengan rapid an terstruktur, Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana
informasi yang dihasilkan lebih akurat dan Media.

p-ISSN 1410-5063, e-ISSN: 2579-3500 47

Anda mungkin juga menyukai