Implementasi Metode Rapid Application Development Dalam Pembangunan Sistem Penerimaan Kas Atas Penjualan
Implementasi Metode Rapid Application Development Dalam Pembangunan Sistem Penerimaan Kas Atas Penjualan
Abstract - An organization financial reports often have, to know the financial condition that is present in the
venue. The balance sheet is one of the types of financial reports. In the report the balance sheet itself, can be
seen the balance between total assets and passive with capital. There is cash in the balance sheet report, where
cash is the most important element and has a major influence on the implementation the operations or activities
of the organization. In other words, smooth operation and activity of the company is dependent on large cash
available in small organisations. Therefore, it is necessary presence of a good internal control against cash, be
cash receipts or accounts payable, because it is prone to black out or manipulated cash. So each organization or
company needs good information system. The sale is one of the types cash receipts contained within the
organization. The receipt cash in Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Usaha Sekerja BBalitvet Bogor,
where data processing is still done conventionally. This results in old data searches, documents often disappear
so that the resulting report generated is not timely. So in this cooperative requires development system, from the
conventional ones become computerized, with the hope that the problems encountered can be resolved in this
system. The methods used in the settlement of this problem using rapid application development. With the use of
this method then can be generated the cash receipt system architecture over the good sales, so the data obtained
are becoming more accurate.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Usaha menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
Sekerja Bbalitvet Bogor, dipilih penulis sebagai salah dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
satu obyek dalam pembuatan jurnal ini. ada pada perangkat lunak “ (Sukamto dan Shalahudin,
KPRI Usaha Sekerja BBalitvet Bogor 2013). Use Case diagram merupakan pemodelan
merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
simpan pinjam dan unit usaha warung , yang menjual dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi
kebutuhan sembako. KPRI ini berkembang sangat antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi
pesat saat ini, dengan semakin banyaknya anggota yang akan dibuat “(Sukamto dan Shalahudin, 2013).
yang ada di dalam koperasi ini. Transaksi pembelian Dengan demikian, Use Case digunakan untuk
dan Penjualan barang pun juga semakin meningkat mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah
jumlahnya. Sehingga dibutuhkan pengolahan data sistem informasi dan siapa saja yang berhak
yang tepat agar dapat melayani kebutuhan semua menggunakan fungsi-fungsi itu. Sequence diagram
anggotanya dan juga dalam pengelolaan laporan adalah kelakuan objek pada use case dengan
keuangannya. Akan tetapi perkembangan KPRI ini mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang
tidak beriringan dengan penggunaan teknologi yang dikirimkan dan diterima antar objek (Gata, & Gata,
update, karena pengolahan datanya masih dilakukan 2013). Dalam menggambarkan desain database,
secara manual. Terlebih lagi dalam hal pengolahan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). “
data penerimaan kas atas penjualannya masih juga Entity Relationship Diagram(ERD) adalah suatu
dilakukan secara konvensional. Hal ini menyebabkan rancangan atau bentuk hubungan suatu kegiatan
timbulnya berbagai permasalahan seperti kesulitan didalam sistem yang berkaitan langsung dan
dalam pencarian data, pembuatan laporan yang masih mempunyai fungsi didalam proses tersebut (Yasin,
membutuhkan waktu yang lama, pencatatan datanya 2012).
kurang efisien sehingga muncul kesalahan dalam
perhitungannya.
Oleh karena itu, KPRI Usaha Sekerja II. METODE PENELITIAN
Bbalitvet Bogor ini membutuhkan pengembangan
sistem atau rancang bangun sistem yang baru, dari Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis
yaitu :
sistem konvensional menjadi terkomputerisasi.
1. Penelitian tentang evaluasi sistem penerimaan
Sehingga diharapkan semua permasalahan yang ada di kas atas penjualan pada KPRI Usaha Sekerja
dalam koperasi ini dapat terselesaikan dan tujuan Bbalitvet Bogor bersifat penelitian deskriptif
untuk mengembangkan sistem yang baru dapat kualitatif, artinya penelitian disampaikan dalam
tercapai. Terlebih dalam pengolahan data penerimaan bentuk deskripsi.
kas atas penjualannya. SDLC (Software Development 2. Penelitian bersifat eksploratif, artinya penelitian
Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau dilakukan dengan cara menggali informasi untuk
mengetahui lebih mendalam mengenai
mengubah sistem perangkat lunak dengan
bagaimana pengolahan data penerimaan kas atas
menggunakan model-model atau metodologi yang penjualan pada KPRI Usaha Sekerja Bbalitvet
digunakan orang untuk mengembangkan sistem- Bogor.
sistem perangkat lunak sebelumnya (Sukamto,
&Shalahudin, 2013). Seperti halnya proses Disamping hal tersebut, penulis menggunakan
metamorphosis pada kupu-kupu, untuk menjadi kupu- metode Rapid Application Development (RAD)
kupu yang indah maka dibutuhkan beberapa tahap untuk memudahkan dalam pengembangan atau
pembangunan sistemnya. Model RAD sebagai
untuk dilalui, samahalnya dengan perangkat lunak,
salah satu alternatif dari metode SDLC, yang pada
memiliki tahapan yang dilalui agar menghasilkan saat ini banyak yang menggunakannya untuk
perangkat lunak yang berkualitas. mengatasi keterlambatan dan permasalahan yang
SDLC memiliki beberapa metode, seperti terjadi apabila menggunakan sistem yang masih
waterfall, prototype, rapid application development, bersifat konvensional. Model RAD ini sesuai
iterative dan spiral. untuk menghasilkan sistem perangkat lunak
dengan kebutuhan mendesak dan waktu yang
Untuk menggambarkan sistemnya, penulis
singkat dalam penyelesainnya. Berikut tahapan
menggunakan diagram UML(Unified Modelling
yang dilakukan dalam metode RAD :
Language). “UML adalah salah satu standar
mendefinisikan requirement, membuat analisis dan
desain, serta menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek” (Sukamto, &
Shalahuddin , 2013). Adapun diagram UML yang
digunakan dalam pembahasan ini adalah activity
diagram, use case diagram dan sequence diagram.
“Diagram aktivitas atau activity diagram
III. PEMBAHASAN
Tim 3
Menerima
Mulai Pemesanan Menerima Laporan
Penerimaan Kas
Melakukan
Pemesanan Melakukan
pemeriksaan
Selesai
T idak Ada Ada
Barang ada?
Selesai
Membuat data
penj ualan harian
Membuat bukti
penerimaan kas
Membuat Laporan
Penerimaan Kas
Menyerahkan
Laporan Penerimaan
Kas
Dari activity diagram tersebut, kita bisa menentukan analisa kebutuhan, maka dapat ditentukan kebutuhan-
analisa kebutuhan untuk koperasi tersebut. Analisa kebutuhan dari koperasi tersebut dalam pembangunan
kebutuhan merupakan bagian dari proses kebutuhan sistemnya. Dalam menentukan kebutuhan sistemnya,
perangkat lunak yang berperan menjembatani jurang tentunya hal ini harus ada komunikasi antara pihak
yang sering terjadi antara level rekayasa kebutuhan pengembang sistem dengan pemilik tersebut.
dan perancangan perangkat lunak (Pressman dalam Sehingga sistem baru yang dihasilkan nanti dapat
Siahaan, 2012). Analisa kebutuhan memiliki tujuan menyelesaikan permasalahan yang ada dan tujuan
menyempurnakan kebutuhan-kebutuhan yang ada pembangunan sistem tersebut tercapai. Untuk
untuk memastikan pemangku kepentingan menggambarkan analisa kebutuhan tersebut, dapat
memahaminya dan menemukan kesalahan-kesalahan, digunakan use case diagram. Adapun Use Case
kelalaian dan kekurangan lainnya jika ada (Wiegers Diagramnya sebagai berikut:
dalam Siahaan, 2012). Dari pengertian dan tujuan
uc Penerimaan Kas
Mengelola
data anggota
«extend»
Mengelola
Mengakses data data barang
master «extend»
«extend» Mengelola
data akun
Mengelola data
penj ualan
«extend»
Mengakses data Mengelola data
transaksi
«extend» piutang
Kasir
«extend»
Mengelola data
penerimaan kas
2. Pemodelan Data
Dalam pemodelan data ini, digunakan Entity aplikasi programnya, yaitu berkaitan dengan
Relationship Diagram (ERD), yang digunakan penerimaan kas atas penjualan pada Koperasi
untuk menggambarkan databasenya. Database ini Usaha Sekerja BBalitvet Bogor. Adapaun ERD nya
digunakan sebagai pendukung dalam pembuatan sebagai berikut:
erd ERD
nm_brg harga
no_anggota nm_anggota alamat no_pnj
no_telp tgl_pnj ket_pnj
primary key
melakukan
Anggota Penjualan Barang
transaski
1 1
1 1 1 1
M
Piutang
dibuatkan Detail_penjualan
M
1
tgl_bpk
1
jml_bpk B_PenerimaanKas
1
ket_bpk
primary key
primary key
foreign key
foreign key
Gambar 4. ERD
Pada tahapan ini dilakukan pengkodean dan a. Membuat penyelesaian input yang mudah
pembuatan program dari user interface yang telah dan efisien
dirancang. Penulisan kode program menngunakan b. Menjamin input akan memenuhi tujuan yang
bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.net diharapkan
dan MySQL sebagai databasenya. Kode-kode yang c. Menjamin penyelesaian yang tepat.
dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi programnya d. Membuat tampilan layar dan formulir yang
seperti kd_brg, no_pnj, no_angg, no_piut, no_bkm, menarik
kd_akun, dan id_user. Pembuatan User interface ini e. Membuat input yang tidak rumit.
terdiri dari masukan ataupun keluaran. Input f. Membuat tampilan layar dan formulir yang
merupakan merupakan awal dimulainya proses konsisten
informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data Output adalah informasi yang dikirim kepada para
yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan pengguna melalui sistem informasi dapat berupa
oleh organisasi. hardcopy atau softcopy, melalui internet, ekstranet,
Tujuan perancangan input : atau world wide web.
Tujuan yang harus dicapai penganalis sistem c. Mengirimi jumlah output yang tepat
saat merancang output : d. Menyediakan distribusi output yang tepat
a. Merancang output untuk tujuan tertentu e. Menyediakan output yang tepat waktu
b. Membuat output bermanfaat bagi para f. Memilih metode output yang paling efektif
pengguna
User interface penerimaan kas atas penjualan,sebagai berikut :
sd Sequence Diagram
User
form Penj ualan Control Penj ualan Penj ualan Anggota Barang detail_barang
tambah()
get(no_pnj)
dispaly(no_pnj+1
get(no_pnj)
get(no_angg)
get(no_angg)
alt
[no_angg>0] set(no_angg)
set(no_angg)
[else]
Pesan : No Anggota tidak ditemukan()
get(kd_brg)
get(kd_brg)
loop
alt
set(kd_brg)
[kd_brg>0]
set(kd_brg)
[else]
Pesan ; Kode barang Tidak Ditemukan()
get(jml_brg)
get(jml_brg)
simpan()
batal()
keluar()
sd get(kd_akun)
User
Form Penerimaan Control B_PenerimaanKas Penj ualan Piutang Akun Detail_akun
Kas Penerimaan
tambah()
get(no_bpk)
display(no_bpk+1)
get(no_bpk)
get(no_pnj)
get(no_pnj)
loop
alt
[no_pnj>0]
set(no_pnj)
set(no_pnj)
[else]
Pesan : Nomor Transaksi Tidak ditemukan()
get(no_piut)
get(no_piut)
alt
[no_piut>0] set(no_piut)
set(no_piut)
[else]
Pesan : Nomor Piutang Tidak Ditemukan()
get(kd_akun)
get(kd_akun)
alt
[kd_akun>0] set(kd_akun)
set(kd_akun)
[else]
Pesan : Kode Akun Tidak Ditemukan()
set(debet)
set(kredit)
simpan()
hapus()
keluar()
Untuk lebih detailnya dalam pengujian ini efisien serta laporan yang diperlukan bisa
menggunakan metode black box. Metode Black disajikan tepat waktu.
Box artinya menguji perangkat lunakdari segi 4. Pembuatan jurnal ini, tentunya masih banyak
spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kekurangannya, dan diperlukan adanya peneliti
kode program. Pengujian dimaksudkan untuk selanjutnya, untuk dapat lebih menyempurnakan
mengetahui fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dalam pengembangan sistemnya, sehingga tujuan
dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang ingin dicapai oleh Koperasi ini bisa benar-
yang dibutuhkan.Setelah pengujian dilakukan dan benar tercapai.
aplikasi sudah bebas dari kesalahan, maka sistem
yang baru siap diimplementasikan. Dengan adanya
sistem yang baru ini, yang mengantikan sistem Daftar Pustaka
konvensional, maka diharapkan permaslaahan atau
kendala yang dihadapi bisa di minimalisir bahkan Baridwan, Zaki. (2010). Intermediate Accounting.
ditiadakan. Yogyakarta: BPFE.