Anda di halaman 1dari 2

Jadi kenaikan harga saham akan menaikkan harga opsi dan menurunkan risiko opsi.

Sebaliknya pada saat harga saham turun, harga opsi akan turun dan meningkatkan risiko opsi.
Karena itulah tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemodal akan berubah pada saat
harga saham berubah.

Terdapat dua model untuk menaksir harga opsi, yaitu Binomial Option Pricing Model
(BOPM) dan Model Black and Scholes. Trick yang dipergunakan adalah membuat ekuivalen
opsi dengan cara mengkombinasikan investasi pada saham biasa dan meminjam. Net Cost
membeli ekuivalen opsi tersebut haruslah sama dengan nilai opsi tersebut.

Binomial Option Pricing Model (BOPM)


Model Ini disebut Binomial karena dari suatu harga saham saat ini, harga saham tersebut
diharapkan dapat berubah menjadi dua harga saham pada periode berikutnya, dengan peluang
yang sama. Untuk memperjelas pengertian tersebut marilah kita perhatikan contoh berikut
ini.

Misalkan ada opsi call yang akan jatuh temo satu tahun lagi atas saham B. Harga Excercise
opsi tersebut adalah Rp. 11.000. untuk menyederhanakan persoalan, misalkan untuk tahun
depan harga saham diperkirakan bisa berubah menjadi Rp. 8000 aau Rp 13.000 (karakteristik
ini yang menyebabkan model ini diberi nama model binomial). Harga saham saat ini Rp.
9000. Anggaplah bahwa Risk free rate of return sebesar 15% per tahun.

Apabila Harga saham B menjadi Rp. 8.000, maka opsi call tersebut tidak ada harganya.
Tetapi apabila harga saham tersebut menjadi Rp. 13.000, nilai opsi menjadi Rp. 2000.
Kemungkinan payoffs dari persoalan tersebut adalah:

Harga Saham= Rp. 8000 Harga Saham= Rp. 13.000


1 Opsi Call Rp.0 Rp. 2.000

Bandingkan kalau anda meminjam sebesar Rp. 6.95 dan membeli selembar saham,

Harga Saham= Rp. 8000 Harga Saham= Rp. 13.000


1 Lembar Saham Rp. 8000 Rp. 13.000
Pembayaran Pinjaman
Plus Bunga Rp. 8.000 Rp. 8.000
Total Payoff 0 Rp. 5.000
Perhatikan Bahwa hasil dari investasi di saham dengan meminjam ini identik 2,5x hasil
kalau kita membeli opsi. Karena itu kedua investasi tersebut harus memberikan nilai yang
sama, yaitu :

Nilai 2,5 call = nilai saham – Rp 6.957 pinjaman

= Rp. 9.000 – Rp. 6.957

= Rp. 2.043

Nilai 1 call = Rp. 817

Sayangnya pendekatan ini akan sangat kompleks dan memerlukan bantuan komputer kalau
kemungkinan (periode) perubahan harga saham cukup banyak. Karena itu perhitungan nanti
akan banyak disederhanakan dengan model black and scholes.

Jumlah saham yang diperlukan untuk mereplikakan satu call tersebut sebagai option delta
atau hedge ratio. Dalam contoh kita option delta-nya adalah 1/2,5 atau 0,40. Rumus
sederhana yangh kita gunakan adalah

Option Delta = (2.000 – 0) / (13.000-8.000)

= 0,40

Rumus Black and Scholes


Rumus Black and Scholes pada dasasrnya adalah mengguanakan trick diatas. Rumusnya
adalah sebagai berikut.

C = P N(d1) – e-rt N (d2)

Dalam Hal ini,

C = nilai opsi call

d 1=
1n ( px )+ (r +0,5 σ ) t
2

σ√t

d2 = d1 - ϭ√t
N(d) = cumulative normal probability density function
X = harga excercise dari opsi
E = 2,718 ( anti log natural dari 1)
P = tingkat bunga bebas resiko
t = periode sampai dengan excecise date, dinyatakan dalam proporsi dari satu tahun
P = harga saham
Ϭ = deviasi standar tingkayt keuntungan saham per periode (continuosly compounded)

Anda mungkin juga menyukai