Anda di halaman 1dari 7

- 1124 -

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang UM terus mengalami perkembangan sejak berdiri tahun


1954. Jika pada awal tahun pendirian, jumlah mahasiswa
UM hanya 28 mahasiswa, pada tahun 2017/2018 jumlah
mahasiswa UM telah mencapai 33.586 mahasiswa
menurut data Forlap Dikti. Komposisi mahasiswa UM
berdasarkan jenis kelamin terdiri atas 38,54% laki-laki dan
61,46% perempuan. Jumlah program studi, jumlah dosen
dan tenaga kependidikan lain, fasilitas fisik, dan struktur
organisasi juga terus mengalami perkembangan.
Pengembangan tersebut akan terus dilanjutkan secara
sistematis dan terprogram. Instrumen utama untuk
menjamin kesinambungan arah pengembangan adalah RIP
(Rencana Induk Pengembangan) dan Renstra.
Saat ini, pengembangan UM dipandu oleh Renstra Bisnis
UM 2015-2019. Dalam renstra itu, UM menetapkan visi
sebagai perguruan tinggi unggul yang peduli terhadap
kemanusiaan dan menjadi rujukan dalam pengembangan
bidang kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni. Untuk mencapai visi tersebut, UM merumuskan misi
kelembagaan sebagai berikut. (1) menyelenggarakan
pendidikan tinggi dengan memperhatikan aspek
pemerataan dan perluasan akses bagi masyarakat, (2)
meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing melalui
pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan
pengembangan ilmu, dan pengabdian kepada masyarakat,
dan (3) membangun organisasi yang sehat dalam rangka
penguatan tata kelola, transparansi, dan pencitraan publik
menuju perguruan tinggi otonom.
Dalam kaitannya dengan meningkatkan kemampuan
dalam bidang berorganisasi di lingkungan UM, diperlukan
wadah/tempat untuk mengembangkan kemampuan
intelektual. Data pada tahun akademik 2016/2017
memiliki 32.830 mahasiswa, pada tahun akademik
2017/2018 mengalami peningkatan menjadi 33.586
mahasiswa. Pembangunan UKM diharapkan memberikan
tempat peningkatan wawasan berorganisasibagi
mahasiswa. Dengan wawasan berorganisasi yang baik,
mahasiswa dapat memberikan konstribusi kepada
masyarakat disekitar. Perwujudan Pembangunan UKM
melalui perencanaan dan perancangan dengan baik
sehingga dapat memenuhi persyaratan teknis
pembangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan
kriteria administrasi bagi pembangunan fasilitas milik
negara. Bahwa untuk itu diperlukan penyedia jasa
konsultan perencana dan perlu diarahkan dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) sehingga mampu
menghasilkan produk perencanaan teknis pembangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma
serta tata laku profesional.

2. Maksud dan a. Maksud dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah


Tujuan memberikan petunjuk bagi konsultan pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas.
b. Tujuan dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah
diharapkan konsultan Perngawas dapat melaksanakan
tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan

Standar Dokumen Pemilihan


Jasa Konsultansi
Badan Usaha
- 1125 -
keluaran yang optimal sesuai dengan sasaran KAK ini.

Terbangunnya Gedung UKM berlantai 3 (tiga) dengan luas


3. Sasaran
total: minimal 1.500 m2 yang berfungsi sebagai: (1) 36
unit organisasi mahasiswa dengan masing-masing luasan
5x6 meter; (2) ruang BEM kapasitas 70 orang; (3) ruang
DPM kapasitas 40 orang; (4) 12 kamar mandi di setiap
lantai; (5) mushola; (6) ruang Pembina; (7) security; (8)
ruang pertemuan dengan kapasitas 40 orang; (8) gudang
untuk peralatan.

4. Lokasi Pekerjaan Kampus Universitas Negeri Malang


Jl. Semarang 5 Malang

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA


Pendanaan Universitas Negeri Malang yang bersumber dari PNBP
Tahun Anggaran 2021

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Drs. Taat Setyohadi


Organisasi Satuan Kerja: Universitas Negeri Malang
Pejabat Pembuat
Komitmen

Data Penunjang 2

7. Data Dasar Pekerjaan Belanja Modal Gedung dan Bangunan berupa


Pengawasan Lanjutan Pembangunan Gedung UKM
terletak di lingkungan kampus UM, tepatnya di Jl.
Semarang 5 Malang.
Kondisi exiting bangunan saat ini adalah bangunan
struktur lantai 1-3 dan konstruksi atap.

8. Standar Teknis Standar teknis sebagaimana dimaksud dalam dokumen ini


adalah kumpulan-kumpulan standar yang harus menjadi
acuan bagi penyedia jasa dalam merancang bangunan
gedung penunjang pembelajaran. Adapun beberapa
standar teknis yang diapat digunakan diantaranya meliputi:
a) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
29/PRT/M/2006 tangga l1 Desember 2006 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
dengan perubahannya terakhir dengan Permen PU dan
Perumahan Rakyat No. 31/PRT/M/2015.
c) Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung
serta standar teknis yang terkait antara lain:
 persyaratan, prinsip, dan peraturan harus sesuai
dengan standar Edisi terbaru Cipta Karya Pedoman
(1995)
 Ditetapkan dalam pedoman Pelaksanaan Sistem
Perencanaan Pengembangan Program dan
Penganggaran (Buku Petunjuk Pelaksanaan Sistem
Perencanaan Program Penyusunan Dan
Penganggaran-SP4)
 Izin dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah
 PUIPP 1983, ASTM, JIS untuk kecelakaan berat
sistem guntur (keringanan konduktor).
 Peraturan/kode untuk peraturan keselamatan dan api
Standar Dokumen Pemilihan
Jasa Konsultansi
Badan Usaha
- 1126 -
untuk bangunan pendidikan.
 Persyaratan lain yang dikeluarkan dan diterapkan di
Indonesia.
d) Av atau Algemener Voorwarden voor de uitvoering van
openbare Werken (Kondisi Pelaksanaan Pekerjaan
Umum/Bekerja Kondisi Eksekusi) di Indonesia.
e) SNI 03-1727-1989 Pedoman Perencanaan Pembebanan
Untuk Rumah dan Gedung (Pedoman Perencanaan
Pembebanan Untuk rumah dan gedung).
f) SNI 03-2847-2013 Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton untuk Bangunan (Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton untuk review Bangunan Gedung).
g) SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk reviewBangunan Gedung (Tata Cara
Perencanaan Bangunan Gempa Resistance).
h) PUBI 1989 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia (Persyaratan Umum Bahan Bangunan
Indonesia).
i) SNI 7973-2013 Nasional Desain Spesifikasi Konstruksi
Kayu di Indonesia (Spesifikasi Desain untuk review
Konstruksi Kayu)
j) Kesehatan dan Keselamatan di Indonesia (UU No. 1
Tahun 1970 TENTANG Keselamatan Kerja).
k) SNI 15-2049-2004 Semen Portland (Semen Portland).
l) SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan bangunan
bagian A non-logam bahan bangunan (spesifikasi bahan
bangunan Bagian A. Bahan Bangunan Bukan Logam).
m) SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan bangunan
bagian bahan bangunan B dari besi / baja (spesifikasi
bahan bangunan Bagian B. Bahan Bangunan Dari
besi/baja).
n) SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi bahan bangunan
bagian bahan bangunan C dari logam non-ferrous
(spesifikasi bahan bangunan Bagian C. Bahan
Bangunan LOGAM Bukan besi).
o) SNI 15-2094-2000 Padat Red Brick untuk instalasi
Dinding (Bata Merah Pejal untuk review Pasangan
Dinding)
p) SNI 03-2095-1998 Ceramic Tile (Genteng Keramik).
q) SNI 03-7065-2005 Prosedur untuk Plumbing Sistem
Perencanaan (Tata Cara Perencanaan Sistem
Plumbing).
r) SNI 0225: 2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011).
s) Dan panduan lain dan peraturan yang berkaitan dengan
proses desain.
t) Peraturan daerah setempat tentang Bangunan Gedung.

9. Studi-Studi
Terdahulu

10. Referensi Hukum Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang pengadaan


barang/jasa pemerintah beserta aturan turunannya.

Ruang Lingkup

Standar Dokumen Pemilihan


Jasa Konsultansi
Badan Usaha
- 1127 -

11. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pengawasan Lanjutan Pembangunan Gedung UKM Universitas
Negeri Malang meliputi:
a. Persiapan,
b. Pengumpulan Data, dan
c. Produk Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pengawasan Lanjutan Pembangunan Gedung UKM Universitas
Negeri Malang.

12. Keluaran1 Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas adalah:

a. Membantu tim teknis UM dalam hal pengawasan pelaksanaan


konstruksi;
b. Membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
pelaksanaan konstruksi serta menyetujui laporan harian yang
diajukan oleh kontraktor pelaksana
c. Merekam kegiatan pada section-section tertentu kedalam video
atau handycam serta melakukan pemotretan kegiatan yang
dapat mewakili aktifitas dan produk pelaksana kegiatan fisik;
d. Menyelenggarakan rapat rutin lapangan minimal tiap 1 (satu)
minggu dan sewaktu-waktu bila dianggap perlu serta
membuat BA hasil rapat;
e. Membantu kontraktor pelaksana dalam hal teknis terhadap
segala permasalahan yang ada pada tahap pelaksanaan
konstruksi;
f. Melaksanakan fungsi kontrol terhadap pengendalian waktu,
kualitas, dan kuantitas pelaksanaan pekerjaan fisik.
g. Laporan karya pengawasan disajikan dalam bentuk hard dan
soft copy.
h. Laporan hard copy dibuat 6 (enam) rangkap, di atas kertas
HVS A4.

13. Peralatan,
Material, Personel
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan


Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa

1 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


Standar Dokumen Pemilihan
Jasa Konsultansi
Badan Usaha
- 1128 -
Melakukan pengendalian mutu pekerjaan dan spesifikasi teknis

16. Jangka Waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender


Penyelesaian
Pekerjaan

Standar Dokumen Pemilihan


Jasa Konsultansi
Badan Usaha
- 1129 -

11. Personel*)
No Posisi Pendidikan Kualifikasi Jumlah Pengalaman

A TENAGA AHLI
1 Team Leader S2 Teknik Sipil atau Ahli Bangunan Gedung 1 8 Tahun
Arsitektur Madya atau Ahli
Manajemen Konstruksi
Madya
2 TA. Struktur S1 Teknik Sipil Ahli Teknik Bangunan 1 5 Tahun
Gedung Madya
3 TA. Arsitek S1 Arsitektur Ahli Arsitek Madya 1 5 Tahun
4 Mekanikal S1 Elektro Ahli Teknik Tenaga Listrik 1 5 Tahun
Elektrikal Madya
5 Arsitektur S1 Arsitektur Lansekap Ahli Arsitektur Lansekap 1 3 Tahun
Lansekap Muda
6 K3 S1 Sipil/Arsitektur Ahli K3 Konstruksi Muda 1 3 Tahun

B TENAGA
PENDUKUNG
7 Inspektur 1 Minimal D3 Teknik 1 5 Tahun
Sipil/Arsitektur
8 Inspektur 2 Minimal D3 Teknik 1 5 Tahun
Sipil/Arsitektur
9 Drafter D3 T. Sipil /Arsitektur 1 3 Tahun
10 Administrator D3 Administrasi 1 3 Tahun

12. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan : Sebagaimana jadwal yang tercantum di LPSE.

19. Laporan
Laporan Pendahuluan memuat: tentang rencana pelaksanaan,
Pendahuluan metodologi, pengorganisasian dan uraian tugas, serta jadwal
pelaksanaan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus


delapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 6
(enam) buku laporan.

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat: tentang capaian realisasi fisik, realisasi
keuangan, evaluasi kegiatan (hambatan dan rencana tindak lanjut)
disertai dengan dokumentasi kegiatan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus


delapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 6
(enam) buku laporan.

21. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan
dilapangan dan hasil pengolahan data

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus


delapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 6
(enam) buku laporan.

Standar Dokumen Pemilihan


Jasa Konsultansi
Badan Usaha
- 1130 -
22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: hasil pekerjaan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 210 (dua ratus


sepuluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 6 (enam)
buku laporan dan soft file scan laporan yang sudah disetujui
dalam hardisk external minimal kapasitas 1 terra.

Hal-Hal Lain

Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus


dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
23. Produksi dalam
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
Negeri

24. Persyaratan Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
Kerjasama berikut harus dipatuhi:

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:

Pengumpulan

Data Lapangan

Standar Dokumen Pemilihan


Jasa Konsultansi
Badan Usaha

Anda mungkin juga menyukai