Anda di halaman 1dari 27

PENGENALAN

MIKROKONTROLER
AVR AT-MEGA16

2
Sejarah AVR AT-Mega

AT = Atmel (Atmel Corporation) merupakan salah satu


perusahaan pembuat semikonduktor (IC) yang didirikan
pada tahun 1984 di Amerika Serikat oleh George Perlegos.
Perusahaan ini memproduksi berbagai macam komponen
elektronik seperti Mikrokontroler (MCS-51, AVR), pengendali
sinyal digital atau DSP, memori (EPROM, EEPROM), dan
berbagai komponen untuk peralatan telekomunikasi,
peralatan medis, peralatan militer dan lain-lain
Sebelum memproduksi Mikrokontroler seri AVR, Atmel lebih
dulu memproduksi Mikro seri MCS-51 yang didasarkan pada
Mikrokontroler Intel 8051
Pada July 2016, Atmel akhirnya merger dengan Microchip
Technology (produsen Mikrokontroler PIC) setelah dibeli
3
dengan harga US$3.56M
Sejarah AVR AT-Mega

AVR = Nama AVR sendiri berasal dari "Alf (Egil Bogen) and Vegard
(Wollan) 's Risc processor" di mana Alf Egil Bogen dan Vegard
Wollan adalah dua penemu berkebangsaan Norwegia yang
menemukan mikrokontroller AVR yang kemudian diproduksi oleh
Atmel. Mereka berdua saat itu merupakan mahasiswa dari
Norwegian Institute of Technology (NTH)
Mikro AVR ini memiliki arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computing) 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-
bit (16 bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1
(satu ) siklus clock.
Mikro AVR terdiri dari beberapa jenis seperti tinyAVR (memory 0.5–
32 KB), megaAVR (memory 4–256 KB), XMEGA (memory super
besar), FPSLIC (AVR dengan FPGA) dan AVR fungsi khusus seperti
4
untuk otomotif, dll.
Seri Mikrokontoler AVR
AT-Mega

5
Mikrokontroler AT-Mega16

AT-Mega16 memiliki bentuk, ukuran dan susunan PIN yang sama dengan AT-Mega8 dan AT-Mega32.
Yang membedakan ukuran memory program (16 = 16 KB Flash Program)
Beberapa keistimewaan AVR ATMega16:
- Pin Digital Input/Output (I/O) 32 buah, yaitu PORTA, PORTB, PORTC,
PORTD
- Pin ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit 8 buah pada PORTA
- 2 buah timer/counter 8-bit dan 1 buah timer/counter 16-bit
- Watchdog timer dengan osilator internal
- Tegangan operasi 2,75 - 5,5 V (ATMega16L) dan 4,5 - 5,5 V (ATMega16)
- EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
- Antarmuka komparator analog
- 4 channel PWM
- kecepatan eksekusi (speed grades) sampai dengan 16 MHz 6
Mikrokontroler AT-Mega16

32 buah Pin Digital Input/ Digital Output dua-arah yang dapat


diprogram apakah menjadi Input atau menjadi Output.
(Jika menggunakan Arduino IDE diurutkan dari pin 0
sampai 31)

7
Mikrokontroler AT-Mega16

Untuk membuat Pin I/O jadi INPUT, perintahnya adalah


pinMode(no-pin, INPUT).
Contoh untuk membuat pin PortA.5 (D26) jadi input maka
diprogram ditulis:
pinMode(26, INPUT) atau bisa juga pinMode(PA-5, INPUT)

Untuk membuat Pin I/O jadi OUTPUT, perintahnya adalah


pinMode(no-pin, OUTPUT).
Contoh untuk membuat pin PortA.5 (D26) jadi output maka
diprogram ditulis:
pinMode(26, OUTPUT) atau bisa juga pinMode(PA-5, OUTPUT)

8
Sistem Minimum Mikrokontroler AT-Mega16

9
Jenis-Jenis

Rangkaian Input Digital


10
Sistem Digital dan Logika Biner

Sistem Digital adalah system yang hanya


mengenal 2 kondisi/nilai saja yang biasa disebut
nilai biner (nilai logika). Contoh:
1. ON atau OFF
2. Ada (tegangan) atau Tidak
3. Ada (benda) atau Tidak
4. (Nilai Logika) 1/High atau 0/Low
5. Benar atau Salah, dan lain-lain
Untuk IC TTL berlaku nilai tegangan logika seperti 11
gambar di samping.
Sistem Digital dan Logika Biner

Bagaimana dengan level (besarnya) tegangan


logika untuk Mikrokontroler AVR AT-Mega ???

12
Sistem Digital dan Logika Biner

Dalam Datasheet disebutkan bahwa untuk Digital Input


Kondisi 0  0 s/d 0,2*Vcc
Kondisi 1  0,6*Vcc s/d Vcc
Jika Mikro dihubungkan dengan Vcc = 5 volt, maka:
Kondisi 0  0 volt s/d 1,0 volt
Kondisi 1  3,6 volt s/d 5 volt

Sedang untuk Digital Output (dengan Vcc=5 v):


Kondisi 0  0 volt s/d 0,7 volt
Kondisi 1  4,2 volt s/d 5 volt
13
Sistem Digital dan Logika Biner

Logika apakah yang akan dibaca


oleh Mikrokontroler jika Tegangan
Input yang masuk pada Pin Digital
Input besarnya 2,5 volt ???

14
Sistem Digital dan Logika Biner

Kalau tegangan input misalnya 2,5 v, Mikro akan


GALAU
menentukan apakah itu Logika 1 atau 0.

15
Sistem Digital dan Logika Biner

Untuk mencegah agar Tegangan


yang masuk ke Mikrokontroler
bukan berada di “level floating /
galau” maka output dari Rangkaian
Input Digital perlu dipertegas untuk
menghasilkan logika 1 atau 0.

Caranya???? 16
Rangkaian Input Digital

Perhatikan 2 Jenis
Rangkaian input Switch
disamping….
Ketika saklar (S) di tekan,
output rangkaian
menghasilkan logika yang
jelas ( 0 atau 1), tapi ketika
saklar tidak ditekan maka
output akan mengambang
17
Rangkaian Input Pull Up

Supaya Rangkain terhubung


GND tidak mengambangsaat
S=0, maka ditambahkan
sebuah Resistor PULL UP,
dan jadilah sebuah Rangkaian
Input tipe PULL UP.
Sehingga saat
S=1  Output = 0
S=0  Output = 1

18
Rangkaian Input Pull Down

Dan supaya Rangkaian


terhubung Vcc tidak
mengambang saat S=0, maka
ditambahkan sebuah Resistor
PULL DOWN, dan jadilah
sebuah Rangkaian Input tipe
PULL DOWN.
Sehingga saat
S=1  Output = 1
S=0  Output = 0
19
Rangkaian Input Digital

Tipe rangkaian manakah yang anda pilih ?


Apapun pilihan anda, minumnya tetap….
Apapun rangkaian yang anda gunakan, yang perlu anda pahami nilai logika yang
dihasilkan untuk tiap rangkaian (nanti diisi saat anda membuat program di Arduino
IDE misalnya).
Jenis Rangkaian Input PULL-UP PULL-DOWN
Saklar ditekan (S = 1) Out = 0 Out = 1
Saklar dilepas (S = 0) Out = 1 Out = 0

20
Rangkaian Input Digital

Rangkaian Input Pull-Up juga disebut


Rangkaian Input Aktif Low
Rangkaian Input Pull-Down juga disebut
Rangkaian Input Aktif High
Untuk lebih jelasnya bisa membaca
referensi berikut:
https://embenesia.wordpress.com/2015/
12/22/pull-up-dan-pull-down/
21
Jenis-Jenis

Rangkaian Output Digital


22
Rangkaian Output Digital

Ada 2 jenis Rangkaian Output, yaitu:


1. Rangkaian Output Aktif High
2. Rangkaian Output Aktif Low

Untuk lebih jelasnya bisa membaca


referensi berikut:
http://tutorialparty.blogspot.com/2017/09/r
angkaian-aktif-high-dan-aktif-low.html
23
Rangkaian Output Digital

Untuk Rangkaian Output Aktif High


Logika dari Mikro = 1  LED = ON (1)
Logika dari Mikro = 0  LED = OFF (0)

Untuk Rangkaian Output Aktif Low


Logika dari Mikro = 1  LED = OFF (0)
Logika dari Mikro = 0  LED = ON (1)
Jadi tidak selamanya output logika 1 dari
Mikro akan membuat LED On 24
Rangkaian Output Digital

Tidak peduli apapun rangkaian output yang anda


gunakan, yang perlu anda pahami adalah nilai logika
apa, akan menghasilkan efek apa...
Jenis Rangkaian Output Rangkaian Aktif Rangkaian Aktif
High Low

Logika Output dari Mikro LED = 0 LED = 1


(Out = 0)

Logika Output dari Mikro LED = 1 LED = 0


(Out = 1)

25
Tugas 4
Menyusul

26
TERIMA KASIH
Selamat Belajar

27

Anda mungkin juga menyukai