Anda di halaman 1dari 4

- Hoists 25% dari total beban yang

diangkat
- Travelling Cranes:
Vertical 25% dari total beban yang
diangkat
Rotating dan 50% dari berat machine
Reciprocatings dan
Equipments (Peralatan)
Lantai yang tergantung 33% dari total berat platform
dan beban

Pada desain harus dipertimbangkan sebagai beban tumbuk dan


beban kejut untuk hal yang menyangkut masalah vibrasi dan
dampening.

Rasional analysis akan dilakukan untuk menghilangkan gaya


pada struktur atau dengan dampening material atau dengan
mengisolasi pondasi dari struktur yang mungkin bergetar.

(4) Beban Konstruksi (Construction Loads)

Semua komponen struktur akan didesain dengan


mengantisipasi kemungkinan beban imposed selama
pelaksanaan konstruksi.

Ground floor dari bangunan gas turbin dan struktur di bawah


tanah yang masih berhubungan dengan ground floor harus
didesain dengan memperhitungkan beban terbesar dari crane
selama pelaksanaan struktur portal baja, dan harus didesain
kuat (stabil) selama masa pelaksanaan.

(5) Beban Angin (Wind Load)

Beban angin akan dihitung sesuai dengan ASCE 7-8 “Minimum


Design Load for Building and Other Structures”, atau Pedoman
Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987”
dan diambil yang terbesar.

(6) Beban Gempa (Seismic Load)

Beban gempa harus mengikuti Buku I Bagian 1.

(7) Beban Crane (Crane Load)

Beban lateral crane akan dihitung sesuai dengan yang


disyaratkan di AISC.

10
(8) Beban Abnormal (Abnormal Load)

Beban ini akan meliputi beban yang timbul akibat suatu


kejadian yang tidak diperhitungkan seperti emergency torque
dari turbine generator, dan beban-beban lain yang diberikan
oleh manufaktur peralatan.

5.3 Kombinasi Beban (Loading Combination)

(1) Beban kombinasi (load combination) untuk struktur beton


bertulang harus didesain sesuai dengan persyaratan yang ada
di AISC 318.

Beban kombinasi pada struktur beton bertulang harus dengan


Ultimate Strength.

(2) Beban kombinasi untuk desain struktur baja harus sesuai


dengan sebagai berikut:

Kombinasi Allowable Stress Adjustment


(Working Stress Method)
- DL + LL None
- DL + LL + WL Increase 33.3 %
(EQ)
- DL + WL (EQ) Increase 33.3 %
- DL + LL + Crane None
- DL + Crane None
- DL + LL + T None
- DL + LL + WL Increase 33.3 %

Dimana :
DL : Dead Load (beban mati)
LL : Live Load (beban hidup)
WL : Wind Load (beban angin)
Crane : Crane Load (with loaded crane)
T : Thermal Load
EQ : Earthquake Effect

Note : WL dan EQ tidak terjadi bersama-sama.

Beban kombinasi untuk struktur baja harus dengan elastic


design.

11
5.4 Desain dan Detail

(1) Desain Pondasi

Desain pondasi untuk struktur utama dari pembangkit seperti


yang sudah disebut sebelumnya harus dengan data soil yang
akurat dan bila dipandang perlu Penyedia Barang dan Jasa
harus melakukan soil investigasi tambahan sebelum memulai
desain pondasi dari bangunan.

Panjang pile harus berdasarkan hasil soil investigasi dan hasil


dynamic dari pile.

(2) Secara umum desain pondasi harus mengikuti hal-hal sebagai


berikut:

Mesin harus dapat beroperasi dengan baik dan efisien tanpa


gangguan.

Pondasi tidak mengakibatkan gangguan atau rusak atau terjadi


penurunan yang mengakibatkan mesin tidak efisien atau harus
di realignment.

Gelombang yang timbul dari tanah melalui akibat vibrasi dari


pondasi tidak berakibat bahaya kepada manusia yang ada di
sekitar struktur, atau terhadap mesin yang sensitif atau yang
sedang beroperasi.

Pondasi harus yang paling ekonomis tetapi memenuhi semua


persyaratan yang diperlukan.

Perubahan tinggi air tanah akibat musim dan akibat hal-hal lain
harus diperhitungkan dalam desain pondasi.

(3) Desain Beton (Concrete Design)

Metoda ultimate strength adalah metoda yang digunakan untuk


mendesain struktur beton.
Ultimate capacity dari bagian beton harus melebihi yang
dibutuhkan dengan memakai factor dari beban kombinasi (load
combination).

Qualitas dari mix concrete dan cara memproduksinya harus


sesuai dengan spesifikasi teknis [Pekerjaan Beton dan
Grouting].

(4) Desain Struktur Baja (Steel Structure Design)

(a) Semua struktur didesain untuk dapat mendukung


(menerima) beban dari “Imposed Load”.

12
(b) Desain, detail pelaksanaan konstruksi dan pemasangan
harus sesuai dengan yang disyaratkan di AISC.
(c) Untuk cantilever beams, maksimum L/D ratio tidak
melebihi 5.
(d) Lendutan dari beam, girder dengan beban normal tidak
boleh melebihi 40 mm atau L/300, diambil yang lebih
kecil.
(e) Untuk batang strut seperti batang yang menerima axial
load dan bending load akibat berat sendiri saja L/D ratio
tidak boleh melebihi dari 22.
(f) Lendutan dari plate girders atau vertical trusses yang
mendukung kolom atau yang menerima beban berat tidak
dapat melebihi L/1000 tetapi jangan melebihi 20 mm.
(g) Semua sambungan harus dengan welded di bengkel
(workshop) dan dibaut di lapangan dan harus sesuai
dengan persyaratan AISC Manual Table II (Bolt) dan
Table III (Weld) kecuali tidak ada persyaratan lain.
(h) Sambungan-sambungan harus didesain oleh Penyedia
Barang dan Jasa dan mampu menahan gaya geser, gaya
tekan, momen dan torsi.
(i) Grating checkered plate maupun metal roof tidak dapat
dianggap sebagai lateral support (diafragma) untuk balok
lantai (floor beam), dan struktur atap
(j) Kolom base plate dan tulangan geser harus didesain
sehingga bearing stress yang dialami concrete pondasi
beton tidak melebihi 250 kg/cm² pada umur 28 hari.

6 PERSYARATAN DESAIN ARSITEK

6.1 Stairs, Ladders dan Handrail

(1) Stairs
Tangga harus ada di daerah yang membutuhkan seperti
tercantum dalam gambar.

Tangga baja harus dibuat di daerah tertentu apabila diperlukan


untuk kebutuhan selama perbaikan, pemasangan sehingga
dimungkinkan untuk memindahkan dari satu tempat ke tempat
lain.

Tangga dari beton (concrete) atau pasangan batu akan dibuat


di daerah penstock, tailrace dll.

Semua pekerjaan stairs harus sesuai dengan spesifikasi teknis


[Pekerjaan Baja], sedangkan untuk tangga dari beton harus
sesuai dengan spesifikasi teknis [Pekerjaan Beton dan
Grouting].

13

Anda mungkin juga menyukai