Spek Teknis Pek Tanah 4
Spek Teknis Pek Tanah 4
diangkat
- Travelling Cranes:
Vertical 25% dari total beban yang
diangkat
Rotating dan 50% dari berat machine
Reciprocatings dan
Equipments (Peralatan)
Lantai yang tergantung 33% dari total berat platform
dan beban
10
(8) Beban Abnormal (Abnormal Load)
Dimana :
DL : Dead Load (beban mati)
LL : Live Load (beban hidup)
WL : Wind Load (beban angin)
Crane : Crane Load (with loaded crane)
T : Thermal Load
EQ : Earthquake Effect
11
5.4 Desain dan Detail
Perubahan tinggi air tanah akibat musim dan akibat hal-hal lain
harus diperhitungkan dalam desain pondasi.
12
(b) Desain, detail pelaksanaan konstruksi dan pemasangan
harus sesuai dengan yang disyaratkan di AISC.
(c) Untuk cantilever beams, maksimum L/D ratio tidak
melebihi 5.
(d) Lendutan dari beam, girder dengan beban normal tidak
boleh melebihi 40 mm atau L/300, diambil yang lebih
kecil.
(e) Untuk batang strut seperti batang yang menerima axial
load dan bending load akibat berat sendiri saja L/D ratio
tidak boleh melebihi dari 22.
(f) Lendutan dari plate girders atau vertical trusses yang
mendukung kolom atau yang menerima beban berat tidak
dapat melebihi L/1000 tetapi jangan melebihi 20 mm.
(g) Semua sambungan harus dengan welded di bengkel
(workshop) dan dibaut di lapangan dan harus sesuai
dengan persyaratan AISC Manual Table II (Bolt) dan
Table III (Weld) kecuali tidak ada persyaratan lain.
(h) Sambungan-sambungan harus didesain oleh Penyedia
Barang dan Jasa dan mampu menahan gaya geser, gaya
tekan, momen dan torsi.
(i) Grating checkered plate maupun metal roof tidak dapat
dianggap sebagai lateral support (diafragma) untuk balok
lantai (floor beam), dan struktur atap
(j) Kolom base plate dan tulangan geser harus didesain
sehingga bearing stress yang dialami concrete pondasi
beton tidak melebihi 250 kg/cm² pada umur 28 hari.
(1) Stairs
Tangga harus ada di daerah yang membutuhkan seperti
tercantum dalam gambar.
13