Anda di halaman 1dari 53

ASKEP ANAK SEHAT

D3 KEPERAWATAN

OLEH:

NAMA : MEGAWATI MANALU


NIM : 012019006
MATA KULIAH : KEPERAWATAN ANAK
DOSEN PEMBIMBING : IBU MAGDA SIRINGO-RINGO

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKes SANTA ELISABETH MEDAN
T. A 2020/2021
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................i
PRAKATA................................................................................................................ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….........iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................4
2.1 Pengertian.........................................................................................................4
2.2 Teori Perkembangan Anak...............................................................................4
2.3 Teori Pertumbuhan Anak..................................................................................5
2.4 Karakteristik Usia SD.......................................................................................7
BAB 3 PEMBAHASAN...........................................................................................10
3.1 Pertumbuhan dan Perkembangan usia Sekolah………………………............10
3.2 Pengkajian Anak Sehat………………………………………………………. 12
3.3 Diagnosa Keperawatan…………………………….........................................16
3.4 Pedoman Orang Tua dengan Anak Usia Sekolah Dasar………………..........21
BAB 4 PENUTUP.....................................................................................................24
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………….......24
4.2 Saran.…………………………………….……………………………….......25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan


menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan
kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone.2000)
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana imunisasi merupakan
usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh
membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah
bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui
suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan
imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.

B. Tujuan penulisan

1.       Tujuan Umum


Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada anak tumbuh kembang.
2.      Tujuan Khusus
a.    Untuk mengetahui Pengertian tumbuh kembang.
b.   Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang.
c.    Untuk mengetahui periode perkembangan.
d.   Untuk mengetahui perkembangan anak balita
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.KONSEP MEDIS

a.pengertian
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh
menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar, ukuran/dimensi, tingkat
sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur tulangdan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses
pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dengan
lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologis,
psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi
cirri tersendiri pada setiap anak.
       Diantara sekian banyaknya imunisasi yang diperlukan anak, satu diantaranya adalah imunisasi BCG.
a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat sebab
terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi
BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC milier (pada
seluruh lapangan paru), atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung kuman
TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah 1 kali dan waktu pemberian
imunisasi BCG pada umur 0 – 11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 – 3 bulan,
kemudian cara pemberian imunisasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi
ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas.
b.faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

1.      Faktor keturunan (Herediter)


Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui instruksi genetic dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain disebabkan oleh kelainan
kromosom (contoh; syndrome down, syndrome turner) juga diakibatkan oleh factor lingkungan yang
kurang memadai.
a) Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan
b) Ras      : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa memiliki
karakteristik.
2.      Faktor Lingkugan
a) Lingkungan Internal
1. Intelegensi
Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika intelegensi rendah
2. Hormon
Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan tinggi badan
terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi pertumbuhan sel interstitial testis,
memproduksi testosterone dan ovarium memproduksi estrogen yang mempengaruhi perkembangan dan
reproduksi.
3. Emosi
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman sebaya serta guru berpengaruh terhadap
perkembangan emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi
interaksi anak diluar rumah.
Lingkungan Eksternal
1) Kebudayaan
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman anak mempersepsikan dan memahami kesehatan
berprilaku hidup sehat.
2) Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonomi yang rendah serta
banyak punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan primernya.

3) Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari makanan bergizi
4) Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak
5) Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6) Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah
diasuh dan dididik dalam keluarga
           
c. Periode Perkembangan
Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1.   Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ dan system organ
anak. Selain itu hubungan antara kondisi itu memberi dampak pada pertumbuhannya.
2.   Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada periode ini pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan social.
3.   Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah 3-6 tahun. Toddler menunjukkan
perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia pra sekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan
relative menetap.
4.   Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih meningkat daripada
perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5.   Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun. Perkembangannya
yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangannya organ
reproduksi.
d. Perkembangan Anak Balita

Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan kemampuan berbahasa,
kreativitas, dan keadaan social emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkem–bangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa-
masa ini sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual apapun. Apabila tidak terdeteksi dan tidak
ditangani dengan baik maka akan mengurangi kualitas perkembangan.
Kratenburg, dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening Test) mengemukakan 4
parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembanagn anak balita yaitu :
1.  Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
2.  Fine motor adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang b/d kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh dan dilakukan
otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat missal: ketrampilan menggambar.
3.  Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara spontan.
4.  Gross motor (motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa “Milestone” pokok yang harus
diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah tingkat perkembangan yang
harus dicapai anak umur tertentu misalnya:
a.    4-6 minggu :tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemuadian.
b.    10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara.
c.    20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya.
d.   26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
e.    9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan jari telunjuk dan ibu jari.
f.     13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal. B. KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan
Identitas Anak dan/atau Orang Tua
a. Nama
b. Alamat
c. Telepon
d. Tempat dan tanggal lahir
e. Ras/kelompok entries
f. Jenis kelamin
g. Agama
h. Tanggal wawancara
i. Informan
Keluhan Utama (KU)
Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani karena akan
dipenetrasikan antigen dalam imunisasi yang akan memicu fungsi imunnya, namun seiring dengan kondisi
anak yang rentan terhadap kontak infeksi dari lingkungan, tidak menutup kemungkinan jika saat
memasuki jadwal imunisasi ia berada dalam kondisi sakit . Maka dari itu, perlu ditanyakan apakah anak
memiliki keluhan kesehatan baik secara langsung pada anak ataupun orang tua/pengasuhnya beberapa saat
sebelum diimunisasi. Keluhan ini dapat dijadikan indikator apakah imunisasi harus dilanjutkan, ditunda
sementara waktu, atau tidak diberikan sama sekali.
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan utama. Jika saat ini kesehatan anak
baik, riwayat penyakit sekarang mungkin tidak terlalu menjadi acuan, akan tetapi jika anak dalam kondisi
tidak sehat, hal ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui status kesehatan anak saat ini,
selain untuk kepentingan imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan panduan apakah anak harus mendapat
perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya.
Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan sebelumnya yang pada kesempatan
ini akan digunakan sebagai petunjuk yang berarti dalam pemberian imunisasi.
a. Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal).
b. Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.
c. Alergi.
d. Pengobatan terbaru.
e. Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta pengalaman/reaksi terhadap imunisasi yang pernah
didapat sebelumnya.
f. Pertumbuhan dan perkembangan anak (Sebelum melakukan imunisasi dapat pula dikaji pertumbuhan
dan perkembangan anak sehingga dapat mengidentifikasikan indikasi imunisasi serta pendidikan
kesehatan yang sesuai dengan usia serta pola perilaku anak baik ditujukan secara langsung pada anak
ataupun keluarganya).
g. Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.
Tinjauaan Sistem (TS)
Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan masalah kesehatan pada anak, walau
tampak jarang dilakukan saat akan diimunisasi, namun tinjauan ini akan menjadi pilihan yang lebih baik
selain pengkajian riwayat kesehatan anak karena dalam pengkajian cenderung hanya berfokus pada
informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan kemungkinan terhadap kondisi kelainan yang ada pada
tubuh anak belum disadari olehnya dan juga keluarga, sehingga alangkah baik jika sebelum diimunisasi
anak mendapatkan tindakan pemeriksaan fisik untuk peninjauan terhadap sistem tubuhnya. Tinjauan
sistem meliputi:
a. Menyeluruh/umum
b. Integument
c. Kepala
d. Mata
e. Telinga
f. Hidung
g. Mulut
h. Tenggorokan
i. Leher
j. Dada
k. Respirasi
l. Kardiovaskuler
m. Gastrointestinal
n. Genitourinaria
o. Ginekologik
p. Muskuluskeletal
q. Neurologik
r. Endokrin
Riwayat pengobatan keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang memiliki kecenderungan terjadi dalam
keluarga dan untuk mengkaji pajanan terhadap penyakit menular pada anggota keluarga dan kebiasaan
keluarga yang dapat memengaruhi kesehatan anak, seperti merokok dan penggunaan bahan kimia lain,
serta tingkat kewaspadaan keluarga saat anak mengalami sakit.
Riwayat Psikososial
Untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak, terutama terfokus pada riwayat imunisasi yang
pernah ia dapatkan, apabila riwayat sebelumnya menyisakan kerisauan pada anak maka akan lebih baik
jika saat imunisasi berikutnya hal ini diperbaiki untuk mengubah konsep anak terrhadap imunisasi,
menanamkan padanya bahwa hal ini penting untuk mencegah penyakit yang mungkin mendatanginya,
serta diperlukan keterlibatan keluarga yang dapat memberikan dukungan mental pada anaknya sehingga
anak tidak risau dalam menghadapi imunisasi.
Riwayat Keluarga
Untuk mengembangkan pemahaman tentang anak sebagai individu dan sebagai anggota keluarga dan
komunitas. Pengkajian juga berfokus pada sejauh mana keluarga memahami tentang imunisasi yang akan
diberikan pada anak, meliputi jenis imunisasi, alasan diimunisasi, manfaat imunisasi, dan efek
sampingnya. Hal ini akan sangat membantu jika keluarga telah memahami pentingnya imunisasi sebagai
langkah penting yang diperlukan untuk mencegah penyakit pada anaknya. Untuk beberapa keluarga yang
belum begitu memahami imunisasi, hal ini dapat dijadikan patokan untuk memberikan pendidikan
kesehatan dalam pemahaman terhadap imunisasi.
Pengkajiaan Nutrisi
Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan nutrisi anak dalam kaitannya
dengan kesehatan anak saat ini sebelum ia mendapatkan imunisasi dan dapat dijadikan bahan untuk
pendidikan kesehatan pasca imunisasi anak. Pengkajian nutrisi meliputi pengkajian terhadap asupan diet
dan pemeriksaan klinis.
2. Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan mengumpulkan data-data yang berkaitan
dengan tumbuh kembang anak, sehingga dengan data yang ada, dapat diketahui mengenai keadaan anak
yang dapat membantu proses imunisasi dan juga pendidikan kesehatan seputaran imunisasi anak. Dalam
melaksanaakan pengkajiaan atas pertumbuhan dan perkembangan anak, hal penting yang harus
diperhatikan adalah bagaimana mempersiapkan anak agar pemeriksaan berjalan lancar. Sebelum
melakukan pengkajiaan, prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan dan dapat diterapkan di lapangan adalah:
a. Lingkungan/ruangan pemeriksaan tidak menakutkan, misalnya memberikan warna dinding netral,
cukup ventilasi, menjauhkan peralatan yang menakutkan bagi anak, dan menyediakan makanan.
b. Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk bermain agar anak menjadi kooperatif. Dalam
hal ini, bukan berarti mengabaikan tugas utama, tetapi untuk pendekatan agar anak tidak takut sehingga
memudahkan pemeriksaan.
c. Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak menakutkan anak.
d. Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif sehingga akan mengurangi rasa takut
dari anak yang lain.
e. Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa menjelaskan pada anak mengenai hal-hal yang
perlu dilakukan pada dirinya. Apabila mungkin, beri kesempatan anak untuk membantu proses
pemeriksaan.
f. Buat posisi pemeriksaan senyaman mungkin. Anak dapat berbaring di pangkuaan orang tua.
g. Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat merangsang anak yang lain agar tidak takut
untuk diperiksa.
h. Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya mengetahui nasehat petugas.
Prinsip-prinsip tersebut hendaknya dipahami oleh setiap perawat sehingga memudahkannya dalam
melaksanakan pemeriksaan dan meminimalkan kecemasan pada anak. Setelah memahami prinsip-prinsip
ini, berikutnya adalah melakukan pengkajiaan pada anak. Hal-hal yang perlu dikaji adalah
a. Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil, seperti terinfeksi TORCH, berat
badan tidak naik, preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah ehamilannya dipantau berkala. Kehamilan
risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan benar dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Dengan
mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat diperkirakan.
b. Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara normal, dan bagaimana keadaan
anak sewaktu lahir. Anak yang dalam kandungan terdeteksi sehat, apabila kelahirannya mengalami
gangguan (cara kelahiran dengan tindakan seperti forceps, partuss lama, atau kasep), maka gangguan
tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh kembang anak.

c. Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu diperlakukan pengukuran antropometri dan
pemeriksaan fisik. Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, pengukuran antropometri yang sering
digunakan di lapangan untuk memantau tumbuh kembang anak adalah TB, BB, dan lingkar kepala.
Sedangkan lingkar lengan dan lingkar dada baru digunakan bila dicurigai adanya gangguan pada anak.
Apabila petugas akan mengkaji pertubuhan fisik anak, maka petugas tersebut cukup mengukur BB, TB,
dan lingkar kepala. Meskipun tidak semua ukuran antropometri digunakan, berikut ini akan dijelaskan
cara pengukuran dari masing-masing ukuran antropometri:
a) Berat Badan (BB)
Untuk menentukan berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan adalaah sebagai berikut:
1) Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah ditera (distandardisasi/dikalibrasi)
secara berkala. Timbangan yang digunakan dapat berupa dacin atau timbangan injak.
2) Untuk menimbang anak yang berusia kurang 1 tahun, maka hal tersebut dilakukan dengan posisi
berbaring. Untuk anak yang berusia 1-2 tahun, dilakukan dengan posisi duduk dengan menggunakan
dacin. Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun, penimbangan berat badan dapat dilakukan dengan
posisi berdiri.
Sedangkan cara pengukuran berat badan anak adalah:
1) Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja.
2) Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan anak dalam
gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan.
Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri di atas timbangan injak tanpa dipegangi.
3) Ketika menimbang berat badn bayi, tempatkan tangan petugas di atas tubuh bayi (tidak menempel) untuk
mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
4) Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih dulu,
kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimbang.
Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat badan anak. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut.
BB anak = (BB ibu dan anak) – BB ibu
5) Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan
6) Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu apakah status
gizi anak normal, kurang, atau buruk. Untuk menentukan berat badan ini juga dapat dilakukan dengan
melihat pada kurva KMS, apakah berat badan anak berada pada kurva berwarna hijau, kuning, atau merah.
b) Tinggi Badan (TB)
Untuk menentukan tinggi badan, cara pengukurannya dikelompokkan menjadi untuk usia kurang dari 2 tahun
dan usia 2 tahun atau lebih. Pengukuran tinggi badan pada anak usia kurang dari 2 tahun adalah sebagai
berikut :
1) Siapkan papan atau meja pengukur. Tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran).
2) Baringkan anak terlentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai menempel pada meja (posisi
ekstensi).
3) Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak lurus dengan meja pengukur),
lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
4) Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi tanda pada tempat tidur
(tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki
bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur.
Sedangkan cara pengukuran tinggi badan pada anak usia 2 tahun atau lebih adalah sebagai berikut :
1) Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong, punggung,
dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertikal dan menempel pada alat pengukur.
2) Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi horizontal
dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
c) Lingkar Kepala
Ukuran kepala dinyatakan normal bila berada di antara batas tertinggi dan terendah dari kurva lingkar kepala.
Bila ukuran kepala berada di atas kurva normal, berarti ukuran kepala besar (macrocephali), sedangkan
bila ukuran kepala di bawah kurva normal, berarti ukuran kepala kecil (microcephali). Kurva lingkar
kepala ini dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Adapun cara pengukuran lingkar kepala :
a. Siapkan pita pengukur (meteran)
b. Lingkakan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supraorbita bagian antrior menuju
oksiput pada bagian posterior kemudian tentukan hasilnya
c. Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala
d) Lingkar Lengan Atas (lila)
Meskipun pengukuran lila jarang dilakukan, namun cara pengukurannya perlu diketahui :
1) Tentukan lokasi lengan yang akan diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu
pertengahan pangkal lengan dengan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan pertimbangan bahwa
aktivitas lengan kiri lebih pasif dari pada lengan kanan, sehingga ukurannya lebih stabil.
2) Lingkarkan alat pengukur pada lengan bagian atas (dapat digunakan pita pengukur). Hindari penekanan
pada lengan yang diukur saat pengukuran.
3) Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur.
4) Catat hasil pengukuran pada Kartu Menuju Sehat (KMS) atau status anak.
e) Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan. Pengukurannya dilakukan pada
saat bernapas biasa (mid respirasi) pada tulang Xifoidius (incisura subternalis). Pengukuran lingkar dada
ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi
berbaring. Cara pengukuran lingkar dada adalah sebagai berikut :
1) Siapkan pita pengukur
2) Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada.
3) Catat hasil pengukuran pada KMS anak atau kartu yang disediakan.
d. Pemeriksaan fisik
Meskipun pemeriksaan fisik tidak dilakukan apabila dilapangkan, namun petugas perlu mengetahui bahwa
pemeriksaan fisik perlu dilakukan agar keadaan anak dapat diketahui secara keseluruhan. Pemeriksaan
fisik dapat dimulai dari rambut, kepala, leher, dada, perut, genetalia, ekstremitas. Selain itu, tanda-tanda
vital dan keadaan umum perlu dikaji. Pemeriksaan fisik pada pertumbuhan dan perkembangan ini adalah
sama seperti cara pemeriksaan fisik pada bayi dan anak. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik tidak dibahas
secara khusus pada bagian ini.
e. Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan buku Pedoman Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Balita sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Dari pedoman ini dapat diketahui mengenai
keadaan perkembangan anak saat ini, apakah anak berada dalam keadaan normal, meragukan, atau
memerlukan rujukan. Apabila anak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, maka dapat dilakukan DDST
yang dapat dibaca pada Buku Tumbuh Kembang oleh Soetjiningsih (1996).
f. Data lain
Yang termasuk data lain adalah pola makan, pola aktivitas anak, data penunjang lainnya, seperti pemeriksaan
laboratorium, serta data yang diperlukan terutama apabila anak berada di klinik.
Interpretasi Hasil Pengukuran dan Tindakan yang Diperlukan
Setelah dilakukan pengkajian terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita, terdapat
interpretasi hasil sebagai berikut:
a. Pertumbuhan dan perkembangan normal
Menurut Moersintowarti (2002), pertumbuhan anak dikatakan normal apabila grafik berat badan anak berada
pada jalur berwarna hijau pada kalender balita (KMS) atau sedikit di atasnya. Arah grafik harus naik dan
sejajar mengikuti lengkungan jalur (kurva) berwarna hijau. Sementara, pertumbuhan anak dikatakan ideal
jika pertumbuhan yang ditetapkan dengan pengukuran antropometri adalah BB/U; BB/M, dan lingkar
kepala/U.
Perkembangan anak tergolong normal apabila umur dan kemampuan/kepandaian anak sesuai dengan patokan
yang berlaku. Berdasarkan Pedoman Deteksi Tumbuh Kembang Balita, skor yang diperoleh saat
pemeriksaan harus berjumlah 9-10. Apabila menggunakan kalender balita (KMS), maka kemampuan anak
sesuai usia yang terdapat pada gambar. Sementara apabila menggunakan tes DDST, anak dapat melewati
tugas-tugas perkembangannya sesuai usia. Demikian juga untuk pemeriksaan lainnya.
b. Pertumbuhan dan perkembangan tidak normal
Pertumbuhan anak mengalami penyimpangan apabila grafik berat badan anak berada jauh di atas warna hijau
atau berada dibawah jalur hijau, khususnya pada jalur merah. Ukuran antropometri lain yang mengikuti
biasanya adalah lingkar lengan atas dan lingkar lengan dada. Perkembangan anak mengalami
penyimpangan apabila kemampuan kepandaian anak tidak dicapai sesuai dengan usianya, sehingga anak
mengalami keterlambatan. Pada tes DDST, anak tidak dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya, atau
pada gambar kalender balita (KMS), kemampuan anak tidak sesuai dengan usianya.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi di
lingkungan
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai
orangtua baru
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status imunisasi

D. PERENCANAAN

1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi di
lingkungan
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
b. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang
c. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
d. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai
orangtua baru.
a. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur anak, cara
menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan bayi.
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak
b. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya.
Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi anaknya
c. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai dengan
umurnya
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
a. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
b. Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak
c. Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
d. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu panas
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
a. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
b. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang dilewati anak
dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
Rasional: meningkatatkan pemahaman tentang perawatan anaknya
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
a. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
c. Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak
Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d
a. Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan oleh anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan oleh anak
b. Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada anaknya selain imunisasi
yang harusnya didapatkan
Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan
c. Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit yang bisa diderita
oleh anaknya
Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.

FORMAT PENGKAJIAN DIPLOMA 3 KEPERAWATAN


KEPERAWATAN ANAK STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

I. Biodata
A. Identitas Anak
1. Inisial Anak : An. S
2. Tempat Tgl Lahir/Usia : Medan, 31 Desember 2019/ 15 bulan
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. A g a m a : Kristen
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Jl. Tj.Selamat
8. Tanggal Pengkajian : 08 April 2021
9. Diagnosa Medik :
10. Nomor Rekam Medik :-
11. Dokter yang Merawat :-
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. P
b. Usia : 31 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. A g a m a : Kristen
e. Alamat : Tj.Selamat
2. Ibu
a. N a m a : Ny. J
b. U s i a : 32 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Kristen
f. Alamat : Tj.Selamat
C. Pengkajian Data Dasar
1. Pola Persepsi tentang Sehat dan Manajemen Kesehatan
a. Keluhan Utama:
Anaknya saya tidak sakit, suster. Saya hanya ingin mengetahui perkembangan dan
pertumbuhan anak saya.
b. Riwayat Penyakit/Pengobatan /Operasi yang Pernah Dialami : -
dan bagaimana penanganannya : -
Apakah yang diharapkan anak dan orang tua tentang hospitalisasi : saya harap anakku ini
sehat sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya
Bagaimana kami membantu anak dan orang tua : memberikan pendidikan kesehatan tentang
merawat anak yang baik dan tepat kepada orangtua anak.
c. Apakah dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak Anda : ya
kalau ya kapan waktu melakukan pemantauan : setiap bulannya
dan bagaimana hasilnya : panjang badan 75,5 cm, berat badan 8,9 kg, LK 45,5 cm, LILA
15,10 cm, LD 45 cm
Interpretasi hasil KPSP jumlah jawaban “ya” = 9 , perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya
d. Apakah anak Anda sudah diimunisasi ? ya
Kalau sudah imunisasi apa saja yang sudah didapat : BCG, DPT/Polio1,2,3,4, Hepatis B 1,
2,3, Campak
e. Apakah ada obat-obat yang diminum anak Anda di rumah? Tidak ada
Kalau ada, apa nama obat tersebut : -
mengapa obat tersebut diberikan : -
dan kapan diberikan : -
dan bagaimana cara pemberian : -
f. Apakah ada kesulitan makan obat : tidak ada
Kalau ada bagaimana cara membantu/mengatasi : -

g. Apakah anak Anda ada alergi terhadap obat atau benda lain : tidak ada

Khusus untuk anak yang berusia di bawah 24 bulan, perlu dikaji :


a. Apakah ibu mengikuti perawatan prenatal : ya
Kalau ya berapa lama : 4 kali
b. Apakah ibu meminum obat-obatan selama hamil : ya , Kalau obat apa : tablet zat besi
berapa lama : 90 hari
c. Apakah ada komplikasi selama hamil : tidak ada komplikasi
d. Berapa Panjang Badan Lahir 52 cm, Berat Badat Lahir 3500gram
e. Apakah proses persalinan berlangsung lama? Selama 3 jam
f. Bagaimana kondisi anak pada saat lahir : menangis kuat, pergerakan aktif, kulit berwarna
merah muda
g. Apakah ada komplikasi atau penyakit pada anak selama satu bulan pertama kehidupan : tidak
ada
Kalau ada : -
Sebutkan : -

2. Pola Nutrisi Metabolik


a. Bagaimana selera makan anak Anda sebelum sakit : Ibu mengatakan anak R makan bubur 1-
2x sehari, minum ASI 4 x sehari.
a. Apakah anggpta keluarga makan bersama atau di waktu yang berbeda ; Ada, terkadang
Kalau ada biasanya jam berapa: siang jam 12.00, pagi dan malam hari tidak tentu makan
bersama ya
b. Apa makan, minuman dan snack atau jajanan yang disukai dan tidak disukai anak Anda ; -
1) ASI
- Apakah dilakukan Iisiasi Menyusui Dini (IMD) : ya, langsung diletakkan di dada saya
satu jam pertama setelah dilahirkan
- Apakah diberikan clostrum : ya, segera setelah anak lahir diberi ASI
- Apakah diberikan ASI eksklusif : ya, segera setelah anak lahir diberi hanya ASI selama
6 bulan pertama

Tuliskan alasan masing-masing kenapa tidak dilakukan IMD, Pemberian Clostrum, dan
ASI Eksklusif : -
- Berapa sering diberikan : Pada awal diberikan sebanyak 10 sampai 12 kali selama 24
jam. setiap 2 jam sekali saat siang hari, dan 4 jam sekali saat malam hari, atau saat ia
membutuhkan. Pada saat memasuki bulan ke-6, diberikan 4 sampai 6 kali dalam sehari.
Untuk lama waktu menyusuinya, bisa berkisar antara 5 sampai 6 jam sekali sampai usia
sekarang.
- Berapa lama tiap menyususi : pada awal selama 20 sampai 45 menit, Seiring bertambah
usia, lama waktu bayi menyusui mungkin hanya 10 sampai 15 menit saja.
- Bagaimana cara menyusui dilakukan : diberikan bergantian setiap menyusui payudara
sebelah kiri dan kanan.
- Apakah ada kesulitan menyusui : tidak ada
- Berapa lama anak menyusui atau umur berapa anak disapih : rencana pada usia anak 32
bulan atau 2 tahun 6 bulan
- Alasan penyapihan : rencana mau program anak kedua

2) Susu formula : tidak di berikan


- Apa namanya : -
- Jumlah minuman sekali minum dan dalam 24 jam : -
- Apakah ada kesulitan : -
- Berapa lama diberikan atau kapan rencana dihentikan : -
3) Makanan padat
- Kapan mulai diberikan : umur 6 bulan
- Jumlah/porsi makan yang dimakan setiap hari : pada usia 6 bulan diberikan ASI 4
sampai 6 kali sehari, bubur susu 200cc, buah 1 potong dihaluskan diberikan 2 kali
sehari, dan nasi tim saring 200 cc. Dan saat ini di usia 9 bulan di berikan ASI 4 sampai
6 kali sehari, bubur susu 200 cc, nasi tim saring/ kasar 200 cc diberikan 2 kali sehari,
buah 2 potong di haluskan dan biskuit di berikan 1 kali.
- Bagaimana kebiasaan makan anak : di suapi oleh orang tua
- Bagaimana cara penyajian makanan anak : disajikan dalam keadaan hangat
- Apakah ada masalah dalam pemberian makanan anak : ada. membuang makanan
setelah diemut
Kalau ada, apakah yang biasa dilakukan untuk mengatasi : menegur secara lisan
- Apakah anak sedang menjalani diet : tidak
- Apakah ada praktek budaya dalam pemberian makanan pada anak : tidak ada
- Apakah ada anak alergi terhadap makanan : tidak ada alergi
- Berapa sering anak pergi ke restoran : -
dan makanan apakah yang dipesan anak : -
- Apakah ada vitamin atau suplemen yang diberikan pada anak : ada.
dan apa namanya : Vitamin A
dosis : 100.000 U (kapsul biru) pada usia 6 bulan
lama mengkonsumsi : diberikan sekali 6 bulan sampai umur 59 bulan

3. Pola Eliminasi
a. Bagaimana kebiasaan defikasi anak : ibu anak mengatakan kebiasaan defekasi anak
dicelana/popok
b. Bagaimana pola defikasi anak : teratur. ibu anak mengatakan pola defekasi anak 2 kali sehari,
konsistensi lembek, warna dan bau khas faeces anak, dan waktu BAB pada pagi dan siang
hari.
c. Bagaimana kebiasaan dan pola BAK anak : ibu anak mengatakan pola BAK anak teratur 6
kali sehari, warna jernih, bau khas urin anak, dan waktu BAK pada pagi, siang dan malam
hari.
d. Apakah ada masalah defikasi dan BAB anak : tidak ada masalah
Kalau ada bagaimana cara mengatasinya : -
e. Apakah anak dilatih toilet training : masih belum
Kalau ya pada umur berapa dilakukan atau direncanakan : direncanakan pada usia anak 18
bulan
dan pada waktu : waktu pagi, siang dan kadang-kadang malam sebelum anak tidur.
f. Apakah ada alat bantu untuk BAB dan BAK, tidak ada
kalau ada sebutkan : -
dan akah sudah tahu melakukan perawatannya : -
4. Pola Aktivitas-Latihan
a. Kemampuan motorik kasar
- Kapan anak dapat menelungkup : ibu anak mengatakan anak sudah bisa menelungkup
pada usia 4 bulan
- duduk tanpa bantuan : ibu anak mengatakan anak sudah bisa duduk tanpa bantuan
pada usia 4 bulan
- berjalan sendiri : ibu anak mengatakan anak masih belum bisa berjalan sendiri
- naik tangga : ibu anak mengatakan anak masih belum bisa naik tangga
- bersepeda roda tiga : ibu anak mengatakan anak masih belum bisa bersepeda roda tiga
- dan saat ini apa yang sudah dapat dilakukan oleh anak sesuai usia anak (lihat
DDST/KPSP) : ibu anak mengatakan anak sudah bisa bangkit untuk berdiri, bangkit terus
duduk, berdiri 2 detik
b. Kemampuan motorik halus
- Kapan anak dapat memegang sesuatu : ibu anak mengatakan anak sudah bisa memegang
sesuatu pada usia 7 bulan
- Menggenggam : ibu anak mengatakan anak sudah bisa menggenggam pada usia 6
bulan
- Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain : ibu anak mengatakan anak sudah bisa
memindahkan objek dari suatu tangan ke tangan lain pada usia 6 bulan
- memegang sendok : ibu anak mengatakan anak sudah mulai bisa memegang sendok di usia
nya saat ini (9 bulan)
- dan saat ini apa yang sudah dapat dilakukan oleh anak sesuai usia anak (lihat DDST/KPSP)
: ibu anak mengatakan anak sudah bisa membenturkan 2 kubus, menaruh kubus di cangkir,
memgang dengan ibu jari dan jari,
c. Kemampuan perawatan diri (kemandirian)
- Apa saja jadwal anak di siang hari : tidak tentu
- Bagamana permainan yang disukai anak : bertepuk tangan dan bernyanyi,
menggelindingkan bola
- dan kapan waktu : pagi, siang, sore dan tekadang malam hari
- apakah anak ada menderita penyakit yang mengganggu aktivitas, kalau ada jelaskan : tidak
ada
- Bagaimana kebiasaan perawatan gigi anak : dilakukan dibantu orang tua, jadwal pagi dan
malam hari (sebelum tidur)
- Mandi : masih dilakukan dan di bantu orangtua
Berpakaian, masih dilakukan dan di bantu orangtua
Berdandan : masih dilakukan dan di bantu orangtua
Eliminasi : masih dilakukan dan di bantu orangtua
Makan : masih dilakukan dan di bantu orangtua

d. Bagaimana perhatian keluarga terhadap perkembangan anak : ya, dilakukan pemantauan


tumbuh kembang sesuai anjuran petugas kesehatan
apakah ada dilakukan stimulasi perkembangan anak : ada
Kalau ada bagaimana : membebaskan bayi untuk eksplorasi kemampuannya dengan
memberikan stimulus dengan membebaskan anak duduk bermain bola di lantai, meraih bola
dengan merangkak, bermain air.

Grafik DDST
Interpretasi hasil DDST
Termasuk kategori normal ketika anak lulus pada item di garis umur terletak diantara 25-
75%.
Perkembangan anak normal sesuai dengan usianya.

KPSP UNTUK BAYI USIA 9 BULAN


No Pemeriksaan Ya Tidak
1 Pada posisi bayi telentang, pegang kedua Gerak kasar
tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi
clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan
lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah
kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh
kembali seperti gambar sebelah kanan.

2 Pernahkah anda melihat bayi memindahkan Gerak halus


mainan atau kue kering dari satu tangan ke tangan
yang lain? Benda?benda panjang seperti sendok
atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.

3 Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan Gerak halus


selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian
jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba
mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja
atau di belakang kursi?
4 Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti Gerak halus
mainan/kue kering, dan masing-masing tangan
memegang satu benda pada saat yang sama?
Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan
perbuatan ini.
5 Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke Gerak kasar
posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian
berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA
bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan
tertumpu pada kedua kakinya.
6 Dapatkah bayi memungut dengan tangannya Gerak halus
benda-benda kecil seperti kismis, kacang?
kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan
miring atau menggerapai seperti gambar ?

7 Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, Gerak kasar


dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?

8 Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri? Sosialisasi


&
kemandiria
n
9 Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam- Bicara &
diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia bahasa
menengok ke belakang seperti mendengar
kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung.
Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya
terhadap suara yang perlahan atau bisikan.

10 Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar Sosialisasi &


jangkauan bayi, apakah ia mencoba kemandirian
mendapatkannya dengan mengulurkan lengan
atau badannya?

Jumlah 10

Hasil “YA” = 10
Interpretasi hasil KPSP pada anak K adalah sesuai dengan tahap perkembangannya

5. Pola tidur dan istrahat


a. Bagaimana kebiasaan tidur anak : ibu anak mengatakan anak biasanya tidur dengan lampu
yang redup, anak lebih suka tidur tengkurap, anak mengorok
b. Berapa jam anak tidur adalam 24 jam : 14 jam
c. jam berapa tidur malam : ibu anak mengatakan anak biasanya tidur selama 11 jam di malam
hari dan 3 jam di siang hari, jam berapa tidur malam: 20.30-07.00 dan tidur siang: 12.00-
17.00
d. Apakah ada rutinitas tidur anak : minum ASI sebelum tidur
e. Apakah ada masalah yang berhubungan dengan tidur anak, kalau ada, : tidak ada
Jelaskan : -
f. Apakah ada objek untuk rasa aman anak : boneka, Kalau tidak ada boneka anak menangis
terus
g. Apakah objek rasa aman tersebut dibawa ke RS : ya

6. Pola persepsi-kognitif
a. Apakah anak mengalami gangguan pendengaran, penglihatan, dan perabaan, kalau ada : ibu
anak mengatakan anak tidak ada mengalami gangguan pendengaran, penglihatan, dan
perabaan jelaskan : -
b. Apakah anak menggunakan alat bantu dengar dan penglihatan : tidak
c. Bagaimana prestasi anak di sekolah : -
d. Apakah ada masalah anak, orang tua, guru berhubungan dengan tujuan belajar : -

Daftar Pertanyaan Tes Daya Dengar (TDD) Anak usia 6-9 bulan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Pada waktu bayi anda tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi anda telentang dan anda duduk di
dekatnya pada posisi yang terlihat bayi, kemudian anda
menepuk tangan keras-keras. Apakah bayi anda terkejut
atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh
sambil mengangkat kaki tangannya keatas?
3 Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing,
piring jatuh ke lantai dan lain – lainnya). Apakah bayi anda
akan terkejut atau melompat?
4 Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebutlah
namanya atau bunyikan sesuatu. Apakah bayi
memalingkan kepala mencari sumber suara?
jumlah 4

lnterpretasi:
- Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran
- Bila semua jawaban YA, anak tidak mengalami gangguan pendengaran.

Tes Daya Lihat (TDL)


Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah umur 36 sampai 72 bulan.

7. Pola Persepsi Diri-Konsep Diri


a. Bagaimana Anda menggambarkan keadaan anak Anda : ibu anak mengatakan anak
memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru dikenal, aktif dan suka
bermain
b. Apa yang membuat anak marah, rewel, sedih atau cemas : ibu anak mengatakan jika anak di
larang melakukan sesuatu, menghentikan aktivitasnya secara tiba-tiba
c. Apa yang dilakukan untuk mengatasinya : ditegur secara lisan dan dibujuk
d. Bagaimana perilaku anak pada saat marah atau rewel : ibu anak mengatakan anak memukul
pada saat marah
e. Bagaimana reaksi anak jika berpisah sementara dari orang tua : ibu anak mengatakan anaknya
menangis
f. Apakah ada yang membuat anak ketakutan : tidak ada
dan bagaimana mengatasinya : -
g. Apakah penyakit anak merubah pandangan anak terhadap dirinya : -
h. Bagaimanana perasaan tentang penyakit/cedera yang Anda alami (anak sekolah dan remaja) :
-
i. Bagaimana anak memengaruhi perasaan Anda : ibu anak mengatakan bahagia, senang
j. Apa yang paling anak dan orang tua permasalahkan saat ini : mempertahankan pertumbuhan
dan perkembangan anak dengan baik
8. ola Peran-Hubungan
a. Perkembangan bahasa
- Kapan anak mengeluarkan suara-suara : ibu anak mengatakan anak sudah bisa
mengeluarkan suara pada usia 2 bulan sampai 6 bulan,
- mengucapkan frase kata-kata : ibu anak mengatakan anak sudah bisa mengucapkan
frase kata-kata pada usia 9 bulan
- menggunakan kalimat : -
- perkembangan bahasa saat ini sesuai usia (gunakan DDST/KPSP) : ibu anak
mengatakan anak sudah bisa menyebutkan papa mama spesifik, meyebutkan 1 kata.
- Bahasa yang digunakan di rumah : bahasa indonesia
b. Gambarkan kehidupan keluarga
- Genogram

64 62 68 60

25
31 29

9 bln
- Pola komunikasi : ibu anak mengatakan anak aktif berbicara terhadap satu sama lain,
anak tidak takut berbicara sama bapak, mama, nenek, kakek dari kedua belah pihak
(menyebutkan satu kata)
- Pola pengambilan keputusan : ibu anak mengatakan segala keputusan tentang sesuatu
termasuk perawatan anak sehari-hari dibicarakan bersama
c. Apakah nama panggilan anak : Ken
d. Siapakah yang selalu merawat anak : ibu anak mengatakan anak selalu dirawat oleh nenek dari
ayahnya sampai ibu dan bapak pulang kerja
e. Apa pekerjaan orang tua dan jadwal kerja : ayah sebagai karyawan swasta dan ibu sebagai
pedagang dan jadwalnya tidak menentu
f. Apakah anak bermain dengan temannya : ya
- gambarkan kualitas permainan anak : ibu anak mengatakan Anak suka bermain dengan
anak-anak lain dengan boneka dan bola
- Apakah anak mempunyai sahabat yang sejenis : ya
- mempunyai
geng : tidak
- Apakah anak memilih teman yang lebih tua atau lebih muda : suka keduanya
- Apakah anak mempunyai teman khayalan : tidak
g. Apakah ada kejadian besar dalam keluarga akhir-akhir ini : tidak ada
bagaimana reaksi anak : -
h. Siapa teman/kelompok bermain anak anda : teman di sekitar rumah
i. Bagamaina disiplin yang diterapkan di rumah : ibu anak mengatakan anak dibiasakan disiplin
mulai dari hal-hal yang kecil sudah, sebelum makan harus mencuci tangan, berdoa sebelum
dan sesudah makan dan tidur
dan bagaimana efektivitas dari disiplin tersebut : anak tenang dan mengikuti meskipun tidak
sempurna
dan bagaimana cara mengatasinya : -
j. Apakah hospitalisasi memengaruhi financial dan pengasuhan anak yang lain : ya karna
ekonomi keluarga cukup
k. Apa kekhawatiran yang dirasakan anak (orang tua) tentang hospitalisasi : Pekerjaan kami jadi
terganggu karena kami tidak menentu bekerja demikian juga dengan biaya berobat anak
termasuk biaya kami di rumah sakit ini
i. Siapa yang menjaga anak selama hospitalisasi : Saya sendiri, kadang neneknya yang
menggantikan.
j. Bagaimana cara menghubungi keluarga apabila diperlukan : Dengan HP 085344490007 ini
nomor saya dan HP bapaknya 082166652205

9. Pola Seksualitas-Reproduksi
a. Apakah yang menjadi minat anak dalam fungsi seksualitas : ibu anak mengatakan anak suka
memegang alat kelamin
bagaimana perasaan Anda mengenai hal itu : Takut anak akan selalu memegang alat
kelaminya terus dan akan berperilaku seks yang tidak baik di kemudian hari
b. Bagaimana cara Anda menangani keingintahuan anak Anda terhadap seksualitas :
Menjelaskan sesuai dengan tingkat pemahaman anak, misalanya ini alat kelamin untuk BAK
c. Anak remaja
- Apakah anak sudah mengalami pubertas : -
- Apa kekhawatiran Anda atau anak mengenai pubertas tersebut : -
- Apakah anak perempuan mengetahui cara pemeriksaan payudara sendiri : -
- Apakah anak laki-laki mengetahui cara pemeriksaan testis sendiri : -
- Bagaimana cara memulai topic pendidikan seksualitas dengan anak : -
- Apakah Anda memerlukan bantuan beberapa topik pendidikan seks untuk anak Anda : -
- Apakah penyakit anak memengaruhi cara ia merasa sebagai laki-laki atau perempuan , jika
ya jelaskan : -
- Apakah anak memiliki kekhawatiran dengan perilaku seks anak : -
- Ceritrakan tentang kehidupan sosial, Anda : -
- Siapakah teman kamu yang paling dekat : -
- Tanyakan tentang kencan dan masalah seksual dan pendidikan seksual : -
- Teman yang mana yang kamu inginkan berkunjung ke RS : -

10. Koping-Toleransi Stres


a. Apa yang dilakukan anak di saat lelah atau marah : ibu anak mengatakan anak akan
Menangis, merajuk
b. Apakah anak Anda menderita temper tantrum, kalau ya apa yang dilakukan anak : tidak
dan bagaimana cara mengatasi :
c. Dengan siapa anak berbicara jika kesal atau marah Contoh : Ibu, dan Bapak
d. Bagaimana biasanya anak menghadapi masalah atau kekecewaan : memberitahukan kepada
ibunya
e. Perubahan/masalah besar dalam kehidupan keluarga akhir-akhir ini : tidak ada
kalau ada bagaimana cara mengatasinya : -
f. Apakah anak pernah mengalami masalah dengan obat-obatan atau alcohol atau bunuh diri : -
dan apa penyebabnya : -
g. Apakah Anda pikir anak rentan terhadap kecelakaan, jika ya jelaskan : -
h. Bagaimana Anda mengelola pekerjaan sekolah, olah raga, dan aktivitas lain, dan
tanggungjawab pekerjaan : -
i. Apa yang dapat dibantu oleh perawat selama anak dirawat di RS : -

11. Pola Nilai –Kepercayaan


a. Apa agama atau kepercayaan anak : kristen
b. Apakah ada praktek keagamaan yang Anda inginkan selama dirawat : anak saya mau
didoakan
c. Seberapa penting agama atau keimanan bagi kehidupan anak : Penting, karena dengan iman
yang kuat anak saya dapat terhindar dari perbuatan tidak baik, tetap sehat dalam lindungan
Tuhan
D. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum :
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda – tanda vital
a. Tekanan darah :-
b. Denyut nadi : 110 x/i
c. Suhu : 37,5 0C
d. Pernapasan : 45 x/i
4. Berat Badan : 8,9 kg
5. Tinggi Badan : 75,5 cm
6. Lingkar Kepala : 45,5 cm
7. LILA : 15,10 cm
8. LD : 45 cm
9. Kulit
Warna : merah muda dan akral hangat
Turgor : turgor kulit kembali normal
Lesi : tidak ada lesi
10. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : tidak bau, tidak berketombe dan tidak berminyak
Warna rambut dan Penyebaran : rambut berwarna hitam dan sulit dicabut
Palpasi
Benjolan : tidak ada benjolan
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Tekstur rambut : halus dan lembut
10. Muka
Inspeksi
a. Simetris : simetris
b. Bentuk wajah : oval
c. Gerakan : normal
d. Ekspresi wajah : normal (senang, bahagia)
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Data lain :-
11. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : tidak ada
b. Sclera : putih
c. Conjungtiva : tidak anemis
d. Pupil : isokor
e. Posisi mata : normal
a. Gerakan bola mata : + kiri, kanan, bawah, dan ata
b. Kelopak mata : terbuka normal
f. Keadaan bulu mata : melentik, tidak rontok
g. Keadaan visus : normal
h. Penglihatan : + cahaya                                                  
Palpasi
Tekanan bola mata : tidak ada
Data lain :-
12. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : normal sesuai dengan letaknya
b. Bentuk hidung : normal
c. Keadaan septum : dalam kaeadaan normal
d. Secret / cairan : tidak ada
Data lain : Tidak terdapat rinorea, tidak terdapat pernafasan cuping hidung
13. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : normal sesuaai dengan letaknya
b. Ukuran / bentuk telinga : normal
c. Aurikel : normal
d. Lubang telinga : Telinga tidak terdapat serumen, bersih
e. Pemakaian alat bantu : tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan uji pendengaran : normal
Data lain :-
14. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : bersih
- Karang gigi / karies : tidak ada
- Pemakaian gigi palsu : bersih
b. Gusi
Warna : merah muda
Lidah : tidak kotor, tidak tremor
Bibir : tidak kering dan tidak pucat
Data lain :-
15. Tenggorokan
a. Warna mukosa : -
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada
16. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : normal
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : tidak teraba
b. Kaku kuduk / tidak : tidak ada
c. Kelenjar limfe : normal
Data lain :-
17. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : simetris
b. Irama pernafasan : teratur
c. Pengembangan wkt bernap : normal
d. Tipe pernapasan : normal
Data lain :-
Palpasi
a. Vokal fremitus : getaran normal pada kedua paru
b. Massa / nyeri : tidak ada
Auskultasi
a. Suara nafas : suara nafas normal vesikuler
b. Suara tambahan : tidak ada
Perkusi : resonan atau sonor
Data lain : -

18. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : Ictus Kordis teraba di ICS 5
Pembesaran jantung : tidak ada
Data lain :-
19. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : normal, datar
b. Ada luka : tidak ada
Palpasi
a. Hepar : normal
b. Lien : normal
c. Nyeri tekan : tidak ada
d. Turgor : normal
Auskultasi
Peristaltik : Peristaltik usus 6 x/menit
20. Genitalia dan Anus : genetalia bersih, tidak mengalami kelainan pada alat kelamin
Dan kelainan anus                                                                       
    
21. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Motorik :

- Kasar Gunakan KPSP/DDST sesuaikan dengan umur anak : (perkembangan motorik


kasar anak sesuai dengan tahap perkembangan seusianya)
- Halus :  (perkembangan motorik halus anak sesuai dengan tahap
perkembangan seusianya)                                                            

II. Test Diagnostik


1. Laboratorium :
a. Darah
Tanggal : -
b. Urine
Tanggal : -
c. Faeces
Tanggal : -
d. Cairan LP : -
e. Dll
2. Rontgen
Tanggal : -
3. CT- Scan
Tanggal : -
4. Dll : -

III.Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)


1. Obat Parenteral
a. Cairan ifus
Tanggal : -
b. Suntik/Injeksi
Tanggal : -
c. Oral
Tanggal : -
d. Dll : -
GRAFIK NHCS

1. grafik BB
Interpretasi:
Jika ukuran berat badan anak berada di dalam “jalur hijau” maka berat badan anak normal.

2. Grafik TB

Interpretasi:
Jika ukuran tinggi badan anak berada di dalam “jalur hijau” maka tinggi badan anak normal.

3. grafik LK
Interpretasi:
Jika ukuran lingkar kepala anak berada di dalam “jalur hijau” maka lingkar kepala anak
normal.
KMS

Interpretasi : Pertumbuhan anak dalam keadaan normal

Medan, 08 Mei 2021


Mahasiswa,

( Megawati Manalu  )

ANALISA DATA
Nama /Inisial : Anak K
Kamar/Ruangan : BKIA/ kamar 1
Dokter yang Merawat : Dr. Rocky Sidabutar
Nomor Rekam Medis : 00.99.88.23

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS DO
Ibu anak mengatakan 1. Antropometri anak: - Potensial orang tua
ingin mengetahui BB 8,9 kg dalam meningkatkan
TB 75,5 cm
perkembangan dan kesehatan anak
LK 45,5 cm
pertumbuhan anak saya. LILA 15,10 cm berdasarkan tumbuh
LD 45 cm
kembangnya.
2. Pemberian ASI eksklusif
lengkap
3. Imunisasi telah diberikan :
BCG, DPT/Polio1,2,3,4,
Hepatis B 1, 2,3, Campak.
4. Perkembangan motorik
kasar, halus, kemandirian
dan bahasa anak normal
mengikuti grafik DDST
dan KPSP sesuai usianya.
5. TDD anak normal, tidak
ada gangguan.
“anak dalam keadaan sehat”

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tanggal
Ditemukan Teratasi
1 Potensial orang tua dalam meningkatkan 08 mei 2020
kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya
ditandai dengan ibu anak mengatakan ingin
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
anaknya, anak dalam keadaan sehat
RENCANA KEPERAWATAN
Nama /Inisial : Anak K Dokter yang Merawat : Dr. Rocky Sidabutar
Kamar/Ruangan : BKIA/ kamar 1 Nomor Rekam Medis : 00.99.88.23
Data Diagnosa Keperawatan NOC NIC
DS: Potensial orang tua dalam Setelah dilakukan tindakan a. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang
Ibu anak mengatakan ingin mengetahui perkembangan dan meningkatkan kesehatan keperawatan diharapkan anak terjadi
pertumbuhan anak saya. anak berdasarkan tumbuh dalam keadaan sehah sesuai b. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui
DO: kembangnya. usianya. Dengan indikator tentang tahapan tumbang yang dilewati anak dengan masa
Antropometri anak: 1. Antropometri anak normal pertumbuhandan perkembangan.
BB 8,9 kg sesuai dengan grafik NHCS. c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
TB 75,5 cm
2. Nutrisi anak lengkap sesuai d. Memberitahukan stimulasi berikutnya
LK 45,5 cm
LILA 15,10 cm usianya
LD 45 cm
3. Pemberian imunisasi lengkap
Pemberian ASI eksklusif lengkap
4. Pertumbuhan dan
Imunisasi telah diberikan : BCG, DPT/Polio1,2,3,4, Hepatis
perkembangan anak normal
B 1, 2,3, Campak.
berdasarkan grafik DDST
Perkembangan motorik kasar, halus, kemandirian dan
dan KPSP sesuai usianya.
bahasa anak normal mengikuti grafik DDST dan KPSP
sesuai usianya.
TDD anak normal, tidak ada gangguan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama /Inisial : Anak K Dokter yang Merawat : Dr. Rocky Sidabutar
Kamar/Ruangan : BKIA/ kamar 1 Nomor Rekam Medis : 00.99.88.23
Tanggal/Pukul No. Implementasi Nama dan Tangan
Dx
08 mei 2020
08. 00 1 Menjelaskan pertumbuhan anak kepada ibu anak:
BB 8,9 kg Paraf
TB 75,5 cm
Megawati manalu
LK 45,5 cm
LILA 15,10 cm
LD 45 cm
Antropometri anak normal sesuai dengan grafik NHCS dan KMS
Pemberian ASI Eksklusif lengkap, imunisasi dasar lengkap
Pemberian MPASI sudah benar dan tepat
Perkembangan anak normal berdasarkan grafik DDST dan KPSP sesuai dengan usianya,
ibu anak sudah mengerti dan memahami tumbang anaknya.

Menunjukkan grafik pertumbuhan dan perkembangan anak kepada ibu anak, ibu anak
09.00
senang, mengerti tentang grafik tersebut
Memberikan buku panduan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai
09.30
pedoman untuk ibu anak, ibu anak menerima dan akan membacanya
Menganjurkan ibu melakukan stimulasi berikutnya
10.00 - Memberikan ASI sampai usia 2 tahun
- Mempertahankan dan meningkatkan pemberian MPASI pada anak
- Melakukan anticipatory guidance dan melatih toilet trainning
Ibu anak sudah paham dan mengerti

Menganjurkan ibu anak melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak


10.30 bulan depan, ibu anak sudah paham dan mengerti.

Bagaimana bu? Apakah ibu sudah mengerti apa yang akan dilakukan untuk berikutnya?
10.40 Ya, (ibu anak sudah mengerti)

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama /Inisial : Anak K Dokter yang Merawat : Dr. Rocky Sidabutar
Kamar/Ruangan : BKIA/ kamar 1 Nomor Rekam Medis : 00.99.88.23
Hari/ tanggal Dx Evaluasi keperawatan (SOAP) Nama dan tanda tangan
dan waktu
08 mei 2020 1 S:
10. 45 Ibu anak mengatakan sudah mengerti tentang tumbang anaknya M
E
O: G
ibu sudah mengerti bahwa pemeriksaan tumbang anak berikutnya adalah 8 juni A
2020 W
A : masalah teratasi A
T
P: I
Lakukan pemeriksaan dan stimulasi bulan depan

DOKUMENTASI
BAB 3. PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Anak usia sekolah dengan cirinya masa pertumbuhan masih sangat cepat dan aktif belajar, sehingga kerja otak harus mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas
yang tepat. Faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu:
a. Keturunan
b. Lingkungan
c. Hormon
d. Nutrisi atau asupan zat gizi yang bervariasi antar individu
Perkembangan fisik atau jasmani anak berbeda antara satu dengan yang lain, sekalipun anak-anak tersebut memiliki usia yang relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi
yang relatif sama pula. Perkembangan pada anak juga dipengaruhi oleh faktor ras sehingga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi,
lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak
aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Akibat
terganggunya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir operasional, tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam
berkomunikasi dengan teman-temannya.
Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah.
Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa.
2.2 Saran

Adapun saran dari penyusun makalah ini antara lain:


a. Orang tua dan petugas kesehatan harus lebih lagi memperhatikan dan mengontrol kebiasaan diet anak terkait dengan pemenuhan nutrisi sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangannya,
b. Selalu pantau diet anak baik saat di sekolah maupun di rumah untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang biasa dimakan oleh anak,
c. Orang tua harus memperhatikan porsi dan jenis makanan yang diberikan pada anak agar disesuaikan dengan aktivitas anak baik di sekolah maupun di rumah,
d. Orang tua harus memberikan diet dan nutrisi yang adekuat untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi masa pubertas.
DAFTAR PUSTAKA

Berhrman,Kliegman,&Arvin.2000.Ilmu Kesehatan Anak Nelson.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.


Carpenito,Lynda Juall.2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi8.Jakarta: EGC
Hidayat,A.Z.2011.PengantarIlmuKesehatanAnakuntukPendidikanKebidanan.Jakarta.Salemba Medika.
Kriteria Hasil NOC.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Muscari,Mary.E.2005.Keperawatan Pediatrik.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Supartini.2004.KonsepDasarKeperawatanAnak.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Soetjiningsih.1995.TumbuhKembang Anak.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Wong,D.L,dkk.2004.Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai