Dosen Pembimbing :
Erika, SKp., MKep., Sp. Mat.,PhD
Dian Tiara
1911110439
A 2019 2
Kelompok IV
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
T.A 2021/2022
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
I. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi (Walyani, 2015). Berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu proses yang diawali dengan
penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan dengan implantasi
hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisar 40 minggu.
2. Fase Kehamilan
Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017), kehamilan dibagi menjadi :
1) Kehamilan Trimester I (1-12 minggu)
2) Kehamilan Trimester II (13−27 minggu)
3) Kehamilan Trimester III (28−40 minggu)
3. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017) tanda – tanda kehamilan dibagi
menjadi tiga yaitu tanda dugaan hamil (presumtif sign), tanda tidak pasti hamil
(probable sign), dan tanda pasti hamil (positive sign).
1) Tanda−tanda dugaan hamil (presumtif sign)
Tanda dugaan (presumtif) yaitu perubahan fisiologis yang dialami pada wanita
namun sedikit sekali mengarah pada kehamilan karena dapat ditemukan juga pada
kondisi lain serta sebagian besar bersifat subyektif dan hanya dirasakan oleh ibu
hamil. Yang temasuk presumtif sign adalah :
a) Amenorea
Haid dapat berhenti karena konsepsi namun dapat pula terjadi pada wanita
dengan stres atau emosi, faktor hormonal, gangguan metabolisme, serta kehamilan
yang terjadi pada wanita yang tidak haid karena menyusui ataupun sesudah
kuretase. Amenorea penting dikenali untuk mengetahui hari pertama haid terakhir
(HPHT) dan hari perkiraan lahir (HPL).
b) Nausea dan vomitus (mual dan muntah)
Keluhan yang sering dirasakan wanita hamil sering disebut dengan morning
sickness yang dapat timbul karena bau rokok, keringat, masakan, atau sesuatu yang
tidak disenangi. Keluhan ini umumnya terjadi hingga usia 8 minggu hingga 12
minggu kehamilan.
c) Mengidam
Ibu hamil ingin makanan atau minuman atau meginginkan sesuatu. Penyebab
mengidam ini belum pasti dan biasanya terjadi pada awa kehamilan. d) Fatique
(Kelelahan) dan sinkope (pingsan) Sebagian ibu hamil dapat mengalami kelelahan
hingga pingsan terlebih lagi apabila berada di tempat ramai. Keluhan ini akan
meghilang setelah 16 minggu.
d) Mastodynia
Pada awal kehamilan mamae dirasakan membesar dan sakit. Ini karena
pengaruh tingginya kadar hormon esterogen dan progesteron. Keluhan nyeri
payudara ini dapat terjadi pada kasus mastitis, ketegangan prahaid, penggunaan pil
KB.
e) Gangguan saluran kencing
Keluhan rasa sakit saat kencing, atau kencing berulang – ulang namun hanya
sedikit keluarnya dapat dialami ibu hamil. Penyebabnya selain karena progesteron
yang meningkat juga karena pembesaran uterus. Keluhan semacam ini dapat terjadi
pada 8 kasus infeksi saluran kencing, diabetes militus, tumor pevis, atau keadaan
stress mental.
f) Konstipasi
Konstipasi mungkin timbul pada kehamilan awal dan sering menetap selama
kehamilan dikarenakan relaksasi otot polos akibat pengaruh progesteron. Penyebab
lainnya yaitu perubahan pola makan selama hamil, dan pembesaran uterus yang
mendesak usus serta penurunan motilitas usus
g) Perubahan Berat
Badan Berat badan meningkat pada awal kehamilan karena perubahan pola
makan dan adanya timbunan cairan berebihan selama hamil.
h) Quickening
Ibu merasakan adanya gerakan janin untuk yang pertama kali. Sensasi ini bisa
juga karena peningkatan peristaltik usus, kontraksi otot perut, atau pergerakan isi
perut yang dirasakan seperti janin bergerak.
Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)
Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat uterus vesika urinaria pencernaan menurun psikologis
4) Menurut leopold
1) Leopold I
Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah
muka penderita.
Rahim dibawa ke tengah
Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang
terdapat dalam fundus
Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa
yang di fundus.
2) Leopold II
Keadaan tangan pindah ke samping
Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di
pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-
bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak
yang memberi rintangan terbesar.
Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.
3) Leopold III
Dipergunakan satu tangan saja.
Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu
atas panggul.
4) Leopold IV
Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita
Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah.
Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi
penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam
kehamilan maupun persalinan.
Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%. (normalnya
: 11 gr%)
f. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
g. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah
sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama
kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik
usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering kencing
merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir
masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.
Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari
Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja
sesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian
luar dan dalam.
SexualPerlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama
kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu
makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan atau
pergeseran diafragma.
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
7) Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
8) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme
regulator, retensi natrium/air.
9) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
1) Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-
nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam cemas
berkurang/hilang
Kriteria hasil :
- Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan kecemasan
- Melaporkan hasil penatalaksanaan kecemasan
Intervensi :
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
RASIONAL : mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan
menentukan arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.
Kriteria hasil :
Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.
Intervensi :
a. Kaji status pernapasan (mis :
sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
RASIONAL : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira
60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan
diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau
masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma,
masalah sinus, dan tuberculosis).
RASIONAL : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
c. Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan
program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah
waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti
berjalan.
RASIONAL : menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan.
d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi
masalah : mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi
lebih sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau
tidur bila gejala berat
RASIONAL : postur yang baik dan makan sedikit membantu
memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang
untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk
pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi
paru sesuai penurunan uterus gravid
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat
memahami perubahan yang terjadi.
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
DAFTAR PUSTAKA
Sutanto, Andina Vita dan Fitriana, Yuni. (2018). Asuhan Pada Kehamilan. Yogyakarta:
Pustaka
Baru. Widatiningsih, S dan Dewi, C.H.T (2017). Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta: Trans Medika.
Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.
Mansjoer, A. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.
Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2002.
Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.