Pengaruh Konflik Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank BPD Sulselbar KC Sengkang
Pengaruh Konflik Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank BPD Sulselbar KC Sengkang
SULSELBAR KC SENGKANG
Proposal Penelitian
NURFADILLAH
NIM :180101074
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
SENGKANG
2021
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset paling berharga yang
satunya sumber daya yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Dengan
demikian, unsur sumber daya manusia jadi faktor kunci yang harus
dihadapi organisasi untuk menjawab setiap tantangan yang ada. Oleh karena
menggerakkan roda institusi. Hal ini yang menjadikan sumber daya manusia
dari suatu perusahaan karena apabila kinerja karyawannya buruk maka akan
aktivitas perusahaan itu telah mempunyai modal yang cukup besar dan
oleh manusia sebagai sumber dayanya maka tujuan perusahaan tidak akan
tercapai, dengan demikian maka sumber daya manusia sangat penting untuk
(2014:2) masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan
bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya
Walaupun didukung dengan sarana dan prasaran serta sumber daya yang
berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal, kegiatan
perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
sumber daya manusia salah satu kunci pokok yang harus diperhatikan dengan
berhasil tidaknya suatu organisasi atau institusi akan ditentukan oleh faktor
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
karena itu, sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik untuk
adanya konflik dan lingkungan kerja. Konflik mengacu pada satu proses
ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal nilai, tujuan, status, dan lain
konflik, gejala yang mengemuka dalam suatu organisasi saat terjadi konflik
yang berbeda. Konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi secara umum
karyawan. Lebih – lebih era modern seperti ini yang ditandai dengan tingginya
tuntutan kebutuhan orang dan tekanan sosial ekonomi yang cukup berat dan
rumit. Hal itu terjadi karena banyak orang dengan masing – masing pemikiran
Pada dasarnya konflik bukanlah sesuatu hal yang buruk, konflik dapat
berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif. Dampak positif dari
Dampak negatif dari konflik, sebagaimana yang banyak kita lihat bahwa
konflik dapat menghasilkan emosi negatif yang kuat. Reaksi emosional ini
merupakan tanda awal akan munculnya rantai reaksi yang dapat berbahaya
diselesaikan agar tetap berada pada batas – batas kewajaran (Bragg dalam
Suhartini, 2011:59). Proses tindak lanjut dari penyelesaian konflik tentu saja
harus dilakukan dengan cepat dan bijaksana. Hal tersebut dilakukan untuk
dapat diterima oleh semua pihak dan bersikap lebih terbuka dalam
Disini yang dimaksud dengan lingkungan kerja segala sesuatu yang ada
penting bagi individu yang bekerja di dalamnya, karena lingkungan ini akan
bahwa seseorang bekerja akan menghasilkan output yang baik bila mereka
tentu saja melibatkan individu maupun kelompok yang berbeda satu sama
ini, dengan judul “Pengaruh Konflik Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
B. Rumusan Masalah
ini adalah :
Sulselbar KC Sengkang?
C. Tujuan Penelitian
adalah :
Sulselbar KC Sengkang.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dari penelitian ini adalah:
a) Manfaat Teoritis
b) Manfaat Praktis
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kinerja Karyawan
yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika (Suyadi
kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
11
organisasi.
penyelesaiannya.
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran
atau tugas yang telah dibebankan kepadanya, dengan ukuran atau standar
tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang telah
yang tidak buram dan ada kemungkinan bisa dicapai. Selain itu,
meningkatkan kinerjanya.
dilakukan perusahaan.
a. Kualitas
b. Kuantitas
telah diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu
kegiatan-kegiatan lain.
14
1. Kemampuan
2. Motivasi
bekerja.
karyawan.
1. Faktor kemampuan
2. Faktor motivasi
organisasi.
16
pegawai.
3. Kehadiran
3. Kehadiran
4. Kemampuan bekerjasama
2. Konflik
a) Pengertian Konflik
kemenangan.
pada dasarnya konflik bermula pada saat satu pihak dibuat tidak senang
oleh pihak lain mengenai suatu hal yang oleh pihak pertama dianggap
lain:
karyawan.
19
satu pihak merasa dirugikan. Kerugian ini bukan hanya bersifat material
tetapi dapat juga bersifat non material. Untuk mencegah konflik, maka
1. Perbedaan pendapat
2. Salah_paham
wajar, tetapi oleh pihak lain hal ini dianggap merugikan. Jadi
konflik.`
1. Komunikasi
2. Struktur
3. Pribadi
sebagai berikut:
1. Keterbatasan_sumber
2. Tujuan_yang_berbeda
mencapainya berbeda.
3. Saling_tergantung_atau_interpedensi_tugas
konsekuensi negatif.
4. Diferensiasi_organisasi
pada hasil dari tugas. Sebagai contoh, unit kerja pemasaran lebih
mengenai sesuatu.
5. Ambiguitas_yuridiksi
unit kerja atau antar pejabat unit kerja. Konflik jenis ini banyak
layak oleh karyawan. Hal ini akan memicu konflik dalam bentuk
7. Komunikasi_yang_tidak_baik
konflik.
25
8. Perlakuan_tidak_manusiawi
d) Akibat-akibat Konflik
oleh konflik pada dasarnya ada dua hal pokok yaitu: negatif/merugikan
berikut:
26
Dengan adanya konflik maka hal ini akan dirasakan oleh pihak
2. Meningkatkan_prestasi
3. Pendekatan_yang_lebih_baik
kejutan bagi salah satu pihak atau kedua belah pihak. Mungkin
lebih hati-hati dalam hubungan antara satu dengan yang lain. Hal
sebelumnya.
27
4. Mengembangkan_alternatif_yang_lebih_baik
diantaranya:
1. Menghambat_adanya_kerja_sama
antara keduanya.
2. Subyektif_dan_emosionil
antara satu dan yang lain sudah tidak obyektif lagi serta bersifat
emosionil.
3. Saling_menjatuhkan
sebagainya.
4. Frustasi
Tetapi bilamana konflik itu sudah pada tingkat yang cukup parah,
e) Jenis-jenis Konflik
2009:349):
1. Konflik_dalam_diri_individu
Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan (seperti
3. Konflik_antar_individu_dan_kelompok
mereka.
5. Konflik_antar_organisasi
Henry dan Ongori dalam Saina (2013) terdapat dua tipe dasar
keputusan dan proses berpikir kritis. Area potensial yang lain untuk
f) Manfaat Konflik
manfaat positif bagi diri individu. Beberapa contoh manfaat positif dari
melakukan perubahan-perubahan.
g) Manajemen Konflik
1. Stimulasi_konflik
3. Penyelesaian_konflik
h) Indikator Konflik
berikut :
1. Kesalahan_komunikasi
tersebut.
33
2. Perbedaan_tujuan
3. Perbedaan_dalam_penilaian_atau_persepsi
konflik kerja.
4. Interdependensi_aktivitas_kerja
5. Kesalahan_dalam_afeksi
hatinya.
1. Kesalahan komunikasi.
2. Perbedaan tujuan.
. Lingkungan Kerja
rupa agar dapat tercipta hubungan kerja yang mengikat pekerja dengan
lingkungan.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan dan
berikan kepadanya.
1. Lingkungan_kerja_Fisik
sebagainya)
2. Lingkungan_kerja_Non_Fisik
bawahan.
a. Penerangan/cahaya
melaksanakan pekerjaan.
b. Suhu udara
c. Suara bising
meningkat.
e. Keamanan kerja
f. Hubungan karyawan
sebagai berikut:
1. Suasana_kerja
menjalankan pekerjaannya.
2. Hubungan_dengan_rekan_kerja
rekan kerja yang harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara
3. Tersedianya_fasilitas_kerja
indikator yang di gunakan semuanya ada dan bisa dilihat atau lebih cocok
berikut:
1) Suasana kerja.
hanya itu saja akibat yang ditimbulkan oleh konflik yang tidak ditangani
secara cermat dan tepat, dapat pula berakibat langsung pada diri karyawan,
tekanan jiwa.
B. Kerangka Pemikiran
karyawan tidak terlepas dari dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
kinerja karyawan dapat dilihat melalui kuantitas hasil pekerjaan yang dicapai,
kualitas akan hasil pekerjaan, kehadiran dalam bentuk hasil dari aktivitas
karyawan yang didukung dengan tingkat kehadiran dan ketepatan waktu yang
dapat diterima oleh semua pihak dan bersikap lebih terbuka dalam
negatif, konflik harus segera diselesaikan agar tetap berada pada batas – batas
kewajaran.
karyawan.
Konflik (X1)
1. Kesalahan komunikasi
2. Perbedaan tujuan
3. Perbedaan penilaian Kinerja Karyawan (Y)
atau persepsi H1
4. Independensi aktivitas kerja 1. Kualitas
5. Kesalahan dalam afeksi 2. Kuantitas
3. Kehadiran
Fitriana (2013:192) 4. Kemampuan
43
C. Hipotesis Penelitian
sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabaran dari landasan teori
karyawan
kinerja karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Dari aspek teknik pengumpulan data penelitian, maka jenis penelitian ini
dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
antara dua variabel atau lebih variabel yang diteliti (Sugiyono, 2006:11)
Di pandang dari segi data dan analisisnya, penelitian ini adalah penelitian
1. Variabel Penelitian
46
2. Definisi Operasional
a. Konflik (X1)
a. Kesalahan komunikasi
b. Perbedaan tujuan
a. Suasana kerja
c. Kehadiran
48
1. Populasi
seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki
2. Sampel
N
n=
1+ N e 2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
Dimana diketahui ;
92
n= 2
1+ 92(0,1)
575
n=
12
Dimana:
n1 = Jumlah sampel menurut stratum.
n = Jumlah sampel seluruhnya.
N1 = Jumlah populasi menurut stratum.
N = Jumlah populasi seluruhnya.
2) Laki-Laki
50
50
n= × 48
92
DAFTAR PUSTAKA
Afektif Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas
Pakistan
Bindu, Anto Ollukkaran and Dr. Rupa Gunaseelan. 2012. A Study On The Impact
Christine W.S dkk. 2010. Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga
Diansyah, Deni Nur. 2010. Pengaruh Job Stressor dan Konflik Kerja Terhadap
Dwi, Septianto. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap
Universitas Diponegoro.
Fitriana, Yudha Rahayu. 2013. Persepsi Insentif Dengan Konflik Kerja Karyawan
Maju, Bandung.
52
Indoturbine Jakarta