Anda di halaman 1dari 3

1.

Peran inspektorat daerah dalam pembangunan daerah

Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas pemerintahan daerah yang dipimpin oleh Inspektur
yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati melakukan membina dan mengawasi
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah.

- Fungsi Inspektorat Daerah:

a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;

b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, asistensi dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;

d. penyusunan laporan hasil pengawasan;

e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Daerah; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

2. Peran perbankan dalam pembangunan daerah

BPD memiliki peran strategis sebagai mitra Pemerintah, sekaligus motor percepatan pembangunan
daerah. Ketika ekonomi suatu negara sedang mengalami kontraksi atau melambat, salah satu tindakan
yang biasa diambil pemerintah negara itu adalah meminta bank untuk menggenjot penyaluran kredit,
supaya roda ekonomi dapat bergerak.

BPD adalah salah satu bank yang dapat memanfaatkan faktor kedekatan dan pemahaman kultural, serta
sosiologis kedaerahan dengan nasabah, untuk menjadikan comparative advantage. BPD sebagai salah
satu bank yang ada pada sistem perbankan nasional, memiliki fungsi dan peran yang signifikan dalam
konteks pembangunan ekonomi regional, karena BPD mampu membuka jaringan pelayanan di daerah-
daerah dimana secara ekonomis tidak mungkin dilakukan oleh bank swasta.

Undang-Undang No 13 tahun 1962 tentang asas-asas ketentuan BPD mengatakan, BPD bekerja sebagai
pengembangan perekonomian daerah, dan menggerakkan pembangunan ekonomi daerah untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, serta menyediakan pembiayaan  keuangan pembangunan di
daerah, menghimpun dana serta melaksanakan dan menyimpan kas daerah (pemegang/ penyimpanan
kas daerah) disamping menjalankan kegiatan bisnis perbankan.
3. Fungsi pemberdayaan dalam pembangunan daerah

Pemberdayaan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan daya (kekuatan) yang dimiliki masyarakat,
sehingga mereka mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi.

tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah :

(1) untuk peningkatan pendapatan masyarakat di tingkat bawah dan menurunnya jumlah penduduk
yang terdapat di bawah garis kemiskinan,

(2) perkembangan kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kegiatan sosial ekonomi Produktif
masyarakat di pedesaan, dan

(3) perkembangan kemampuan masyarakat dan meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat, baik
aparat maupun warga.

(4)membantu meningkatkan kemampuan, kapasitas, dan rasa percaaya diri warga masyarakat setempat,
sehingga warganva mempunyai daya/kekuatan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi
dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik, termasuk dapat menentukan masa depan sesuai
dengan keinginan warga tersebut.

4. Fungsi peraturan daerah

Peraturan daerah memiliki berbagai fungsi, sebagai berikut:

1. Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan pembantuan sesuai Undang-
Undang Dasar RI 1945 dan Undang-Undang Pemerintahan Daerah

2 peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan yang lebih tinggi. Di mana peraturan daerah tunduk
pada ketentuan tata urutan perundang-undangan.

3. Sebagai penampung kekhususan dan keragaman daerah serta penyalur aspirasi masyarakat di daerah,
meskipun tetap dalam koridor NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.

4. Sebagai alat pembangunan dalam meningkatkan Kesejahteraan Daerah.

5. Pengaruh pilkada langsung terhadap pembangunan daerah

- Menurut Menteri Dalam Negeri (Tito Karnavianada) empat dampak positif diselenggarakannya
pemilihan kepala daerah secara langsung.

1. sebagai indikator adanya demokrasi, di mana kekuasaan ada di tangan rakyat, rakyat memilih
pemimpinnya secara langsung,"
2. rakyat dapat memilih pemimpinanya yang kemudian dia dapat melakukan koreksi atau kritik kepada
kepala daerah

3. kepala daerah memiliki legitimasi yang kuat, karena dipilih langsung oleh rakyatnya.

4. adanya pemilihan kepala daerah secara langsung akan memunculkan adanya calon perorangan yang
tidak ada dalam sistem sebelumnya.

adanya pemilihan kepala daerah secara langsung, maka calon perorangan bisa muncul.

Sistem kaderisasi partai yang baik juga bisa memunculkan calon-calon baru dan wajah-wajah baru. kita
melihat ada pemimpin-pemimpin baru, kita melihat adanya generasi-generasi calon-calon pemimpin di
tingkat daerah yang bisa berkiprah di tingkat nasional.

- terdapat pula dampak besar pemilihan kepala daerah secara langsung yang membuat banyak pihak
prihatin.

1. penggunaan uang yang semakin marak dari waktu ke waktu untuk membeli suara konstituen

2. tidak adanya jaminan pasangan calon terbaik akan menang dan akibat biaya kampanye yang besar
maka hasil pilkada sulit dipisahkan dari perilaku koruptif kepala daerah terpilih.dampak besarnya biaya
kampanye yang kemudian mengakibatkan kepala daerah sulit lepas dari perilaku koruptif.

Anda mungkin juga menyukai