Anda di halaman 1dari 3

27

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM OTONOMI DAERAH

1. Otonomi daerah adalah hak, kewajiban, dan wewenang daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan perundangan.

2. Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas


wilayah yang berwewenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem negara kesatuan RI.

3. Daerah otonom meliputi Provinsi, Kabupaten/kota, dan Desa


4. Landasan hukum Otonomi daerah diatur dalam :
a. UUD 1945 pasal 18
b. UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan pusat dan daerah
d. UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

5. Prinsip/azas pemerintahan daerah :


a. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengartur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
kerangka NKRI
b. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah dan atau kepada instansi vertical di bawahnya.
c. Tugas pembantuan adalah penugasan kepada daerah untuk membantu tugas
tertentu dan wajib bertanggung jawab kepada yang menugaskan

6. Tujuan pemberian otonomi daerah :


a. peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
b. mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan
c. memelihara hubungan yang serasi antar pusat dan daerah
d. mendorong untuk memberdayakan masyarakat
e. menumbuhkan prakarsa dan kreativitas,meningkatkan peran serta masyarakat
f. mengembangkan peran dan fungsi DPRD

7. Kewenangan Pemerintah Pusat, mencakup bidang :


a. Politik Luar Negeri
b. Pertahanan dan Keamanan
c. Peradilan (Yustisi)
d. Moneter dan Fiskal Nasional (keuangan /pajak)
e. Agama

8. Kewenangan daerah mencakup bidang antara lain bidang :


a. Pendidikan dan Kebudayaan
b. Kesehatan
c. Perhubungan
d. Pertanian dan Perikanan
e. Pekerjaan Umum
f. Perdagangan
g. Kesejahteraan Sosial
h. Ketenagakerjaan
i. Lingkungan hidup
j. Catatan sipil dan kependudukan
k. Perencanaan,pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
l. Dan sebagainya.
28

9. Pelaksanaan otonomi daerah dititikberatkan di tingkat Kabupaten/kota.


10.Beberapa pengertian pemerintahan :
a. Pemerintah Pusat adalah Presiden dan para menteri
b. Pemerintahan Daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD
c. Pemerintah Daerah adalah Gubernur (provinsi),atau Bupati (kabupaten) atau
Walikota (kota) dan perangkat daerah
d. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan perangakat Desa
11.Kedudukan Gubernur/Bupati/Walikota :
a. Kepala Daerah (dipilih rakyat, kepala pemerintah daerah)
b. Kepala Wilayah (dilantik Presiden, bawahan Presiden)

12.Beberapa hal mengenai kepala daerah :


a. Kepala Daerah dibantu 1 (satu) wakil kepala daerah.
b. Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih oleh rakyat melalui Pemilu secara
berpasangan
c. Kepala daerah bertanggung jawab kepada DPRD

13.DPRD meliputi :
a. DPRD Provinsi di tingkat Provinsi
b. DPRD Kabupaten di tingkat Kabupoaten
c. DPRD Kota di tingkat Kota

14.Fungsi dan Tugas DPRD antara lain :


a. Fungsi Anggaran yaitu menetapkan APBD bersama kepala daerah
b. Fungsi Legislasi yaitu membuat peraturan daerah (perda) bersama kepala daerah
c. Fungsi Pengawasan yaitu mengawasi pemerintah daerah oleh kepala daerah

15.Hak DPRD meliputi :


a. Interpelasi yaitu meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai kebijakan
daerah
b. Angket yaitu melakukan penyelidikan mengenai kebijakan daerah yang diduga
bertentangan dengan hukum
c. Menyatakan Pendapat (hak petisi), yaitu menyampaikan pendapat dan usul
mengenai kebijakan daerah.

16.Anggota DPRD :
a. Anggota dipilih oleh rakyat melalui pemilu
b. Jumlah anggota DPRD Provinsi adalah 35 - 100 orang
c. Jumlah anggota DPRD Kabupaten/Kota adalah 25 - 45 orang.
d. Masa jabatan anggota DPRD adalah 5 tahun.

17.Alat kelengakapn DPRD :


a. Pimpinan
b. Komisi
c. Panitia Musyawarah
d. Panitia Anggaran
e. Badan Kehormatan

18.Kebijakan publik adalah kebijakan pembangunan dalam bentuk peraturan perundangan


sebagai dasar tindakan pemerintah untuk mengatur dan melayani berbagai kepentingan
masyarakat umum (publik)

19.Akibat negatif masyarakat tidak dilibatkan dalam perumusan dan pelaksanaan


kebijakan publik :
a. tidak sesuai aspirasi masyarakat
b. kurang mencerminkan rasa keadilan
c. kebijakan kurang menyeluruh
29

d. masyarakat apatis (masa bodoh) dan tidak mentaati


e. dukungan masyarakat kecil
20.Akibat positif partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik :
a. sesuai aspirasi masyarakat
b. lebih mencerminkan rasa keadilan
c. kebijakan lebih menyeluruh
d. masyarakat lebih optimis dan mentaati
e. masyarakat mendukung
21.Contoh bentuk partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik :
a. menyampaikan usul dan saran
b. mendukung pelaksanaannya
c. mendiskusikan rancangan kebijakan public
d. memberikan dorongan moril

Anda mungkin juga menyukai