Anda di halaman 1dari 202

FAHRUR RIJAL

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MONOLOGI PADA


KONSEP SISTEM PERNAPASAN TERHADAP HASIL
BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS XI
SMA NEGERI 9 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

FARDI FAHARUDDIN
105440010115

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
v
MOTTO dan PERSEMBAHAN

“Hidup itu bagai naik sepeda, tak akan jatuh sampai berhenti mengayuh…”

Tugas akhir ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku,


Paman, keluarga, guru, sahabat, teman
Dan semua pihak yang bertanya “ kapan wisuda?”
Maka kupersembahkan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk penyelesaian
studi.

vi
ABSTRAK

Fardi Faharuddin. 2020. Pengaruh Media Pembelajaran Monologi (monopoli


dalam biologi) Pada Konsep Sistem Pernapasan Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing 1 Himi Hambali dan Pembimbing II Wira Yustika Rukman.

Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh media pembelajaran monologi pada konsep sistem
pernapasan terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 9 Makassar.
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar
dan sampel yang terdiri dari kelas XI MIA 4 sebagai kelas eksperimen yang diajar
dengan media pembelajaran monologi dan kelas XI MIA 5 sebagai kelas control.
Teknik pengambilan sampel dengan cara Random Sampling. Data yang
dikumpulkan yaitu data mengenai hasil belajar kognitif siswa yang kemudian
dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan dan analisis statistik
inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen yang diajar menggunakan media pembelajaran monologi yaitu
81,34 dan kelas kontrol yaitu 70,09. Hasil uji hipotesis menggunakan uji
Independent t-test menunjukkan nilai signifikan 0,000 atau kurang dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media pembelajaran monologi
Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Materi Sistem Pernapasan Kelas XI Di
SMA Negeri 9 Makassar.

Kata Kunci: Monopoli Biologi, sistemPernapasan, hasil belajar

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa Penulis ucapkan atas kehadirat Allah

Subhaana Wata’la yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya

kepada Penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat

serta salam senantiasa kita curahkan kehadirat beliau panutan kita Nabi

Muhammad Shallalaahu Alaihi Wasallam, kepada keluarga para sahabat dan

pengikutnya, dengan penuh harapan kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir

nanti.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, Penulis menyadari bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya motivasi dan bantuan

dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak

yang telah membantu.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada bapak Dr.

H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar, yang telah memberikan ijin

penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. Ibu Irmawanty, S.Si., M.Si.

sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan ijin

dalam rangka penyusunan skripsi ini. Ibu Hilmi Hambali, S.Pd., M.Kes. sebagai

Dosen Pembimbing I dan bapak Wira Yustika Rukman, S.Farm., Apt., M.Kes.

sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan

viii
pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penelitian ini

dapat terselesaikan. Bapak/Ibu Dosen, staf, dan seluruh civitas akademik di

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar

khususnya di Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan serta

membekali ilmu pengetahuan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kepala SMA Negeri 9

Makassar, Bapak Drs. Supardin, M.Pd. beserta staf dan dewan guru yang telah

membantu dan memberikan fasilitas selama penyelesaian penulisan skripsi ini.

Ibu Dra. Hj. Yuasmiwati sebagai guru Biologi kelas XI MIA di SMA Negeri 9

Makassar yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.

Siswa-siswi SMA Negeri 9 Makassar, khususnya kelas XI MIA 4 dan kelas XI

MIA 5 yang senantiasa mendukung proses penelitian, serta seluruh staf SMA

Negeri 9 Makassar yang telah membantu saya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada ayahanda Faharuddin dan

Ibunda Farida yang tiada henti memberikan doa, semangat, nasihat, motivasi dan

kasih sayang kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada teman-

teman seperjuangan Pendidikan Biologi, khususnya Pendidikan Biologi C 2015

yang selalu menjadi penyemangat dan tempat bertukar pikiran selama menjadi

mahasiswa di Unismuh Makassar. HIMABIO FKIP Unismuh Makassar yang

telah memberikan pengalaman berharga dalam berlembaga, serta memberikan

sumbangsi dan motivasi sampai penelitian ini terselesaikan, serta seluruh pihak

ix
yang membantu Penulis selama menjadi mahasiswa di Unismuh Makassar sampai

penelitian ini terselesaikan.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terkira kepada semua pihak

yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu. Semoga amal baik dan jasa-jasa

yang telah diberikan, dibalas oleh Allah Subhanallahuwata’ala dengan balasan

yang sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, Penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

untuk karya yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk berbagai

pihak. Aamiin.

Makassar, Februari 2020

Fardi Faharuddin
NIM: 105440010115

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN...................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 8

A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 8

1. Hasil Belajar ................................................................................. 8

2. Media Pembelajaran ..................................................................... 13

xi
3. Monologi (Monopoli Dalam Biologi) ........................................... 21

4. Kesesuain Antara Media Pembelajaran Dengan Materi ............... 26

5. Model Pembelajaran ..................................................................... 26

6. Materi Ajar ................................................................................... 29

B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 37

C. Kerangka Pikir ................................................................................... 40

D. Hipotesis ............................................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 42

A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 42

B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 43

C. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 44

D. Instrumen Penelitian............................................................................ 44

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 45

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 49

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 49

1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 49

2. Analisis Statistik Inferensial ......................................................... 56

B. Pembahasan ......................................................................................... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 65

A. Simpulan ............................................................................................. 65

B. Saran.................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

xii
LAMPIRAN ......................................................................................................... 69

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................183

xiii
DAFTAR TABEL

3.1 Skema Pretest-Postest Non Equivalent Kontrol Group Design ...................... 42

3.2 Populasi Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar ........................... 43

3.3 Sampel Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar ............................. 43

3.4 Interval Nilai dan Predikat untuk KKM ..................................................... 46

3.5 Tabel 3.5 Kategori Nilai Uji N-Gain ........................................................... 47

4.1 Statistik Skor Hasil Belajar pada Biologi Kelas Ekperimen dan Kelas

Kontrol Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest) ........................................ 50

4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Ekperimen

dan Kelas Kontrol Sebelum Diberikan Perlakuan ....................................... 51

4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol Sebelum Diberi Perlakuan (Pretest) .............................................. 52

4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah Diberikan Perlakuan (Posttest) ....................................................... 53

4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol Sesudah Diberikan Perlakuan ........................................ 54

4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol (Posttest) ........................................................................................ 55

4.7 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Gain (N-Gain) .................................................. 55

4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

..................................................................................................................... 57

4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
................................................................................................................... 58

xiv
4.10 Hasil Uji Hipotesis....................................................................................... 59

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Media Pembelajaran Monologi ...........................41

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERSURATAN ................................................................................ 70

A 1 Surat Izin Meneliti ....................................................................................... 71

A 2 Surat Keterangan Selesai Meneliti ............................................................... 72

A 3 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 73

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN .......................................................... 74

B 1.1 Surat Keterangan Validasi Instrumen........................................................ 75

B 1.2 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I.................................... 76

B 1.3 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II .................................. 89

B 2.1 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 102

B 2.2 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ................................................... 104

B 3 Silabus ........................................................................................................ 106

B 4.1 Rpp Pertemuan Pertama .......................................................................... 109

B 4.2 Rpp Pertemuan Kedua ............................................................................. 115

B 4.3 Rpp Pertemuan Ketiga ............................................................................ 121

B 4.4 Rpp Pertemuan Keempat ......................................................................... 127

B 5.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif ...................................... 133

B 5.2 Soal Tes Uji Coba ................................................................................... 134

B 5.3 Kunci Jawaban ........................................................................................ 147

B 6.1 Papan Media Monologi ........................................................................... 148

B 6.2 Aturan Permainan Media Monologi ........................................................ 149

B 6.3.1 Kartu Soal (Bagian Atas) ..................................................................... 151

B 6.3.2 Kartu Soal Organ Sistem Pernapasan................................................... 153

xvii
B 6.3.3 Kartu Soal Proses Pernapasan .............................................................. 155

B 6.3.4 Kartu Soal Penyakit/Kelainan Pada Sistem Pernapasan ...................... 157

B 6.4 Kartu Kesempatan ................................................................................... 159

B 6.5 Kartu Dana Umum .................................................................................. 161

LAMPIRAN C HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA......................................... 163

C 1.1 Daftar Nilai Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4) .................................. 164

C 1.2 Daftar Nilai Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5) ........................................ 165

C 2.1 Rekapitulasi Nilas Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4) ....................... 166

C 2.2 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5) .............................. 168

LAMPIRAN D ANALISIS DATA .......................................................................... 170

D 1.1 Analisis Deskriptif .................................................................................. 171

D 1.2 Uji Normalitas Gain (N-Gain) ................................................................ 172

D 2.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 174

D 2.2 Uji Homogenitas ..................................................................................... 175

D 2.3 Uji Hipotesis ........................................................................................... 176

LAMPIRAN E DOKUMENTASI .......................................................................... 177

Dokumentasi Penelitian .................................................................................... 178

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan tidak terlepas dari peran civitas akademik. Civitas

akademik adalah keseluruhan masyarakat akademika yang terdiri atas rektor

atau kepala sekolah, dosen atau guru, serta mahasiswa atau siswa. Guru

selaku bagian dari civitas akademik memiliki peran yang sangat penting

dalam dunia pendidikan karena kualitas kinerja atau mutu guru dapat

mempengaruhi proses pembelajaran dan mutu pendidikan, padahal

pendidikan menjadi salah satu faktor penentu kemajuan bangsa. Oleh karena

itu, sangat dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional dalam mendidik

sehingga dapat menjadikan siswa sebagai generasi penerus bangsa yang

cerdas dalam segala aspek.

Pencapaian kualitas hasil pendidikan yang memadai bukan hanya

menuntut guru untuk dapat mewujudkan seperangkat peran dan tugas yang

diembannya, tetapi juga ditentukan oleh perwujudan gagasan dan perilaku

kreatif dalam proses pembelajaran. Kreativitas guru merupakan hal penting

dalam pembelajaran, bahkan dapat menjadi gerbang utama dalam upaya

meningkatkan pencapaian hasil belajar.

Kreativitas guru dapat diwujudkan berdasarkan kemampuannya untuk

memperhatikan dan memahami prinsip-prinsip belajar siswa yang meliputi

1
2

pemberian perhatian dan motivasi, keaktifan dalam pembelajaran,

keterlibatan langsung, pemberian pengulangan, pemberian tantangan belajar,

adanya penguatan serta perhatian terhadap perbedaan individual siswa.

Prinsip-prinsip belajar tersebut dapat dikembangkan oleh guru dengan

pemanfaatan media interaktif dan penggunaan model pembelajaran kooperatif

yang mampu merangsang keaktifan siswa serta memberikan kesan

pembelajaran yang menyenangkan.

Salah satu yang perlu diperhatikan oleh guru, yaitu penggunaan media

pembelajaran. Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi,

metode, dan kondisi pembelajaran harus menjadi perhatian dan pertimbangan

guru untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran di

kelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran tidak

tergantung pada kecanggihan suatu media, akan tetapi dari ketepatan dan

keefektifan media yang digunakan oleh guru.

Media pembelajaran digunakan sebagai sumber belajar dalam

pembelajaran karena media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi,

memelihara, dan bahkan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang

sedang berlangsung. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.

Media inovatif dalam pembelajaran salah satunya adalah media

permainan monopoli biologi. Monopoli biologi merupakan adopsi dari

permainan monopoli pada umumnya. Permainan ini dilakukan menggunakan


3

dadu, bidak, kartu materi, serta poin permainan. Tujuan permainan monopoli

biologi adalah untuk menguasai petak materi di atas papan melalui pembelian

petak dengan sistem yang disederhanakan. Aturan permainan dalam monopoli

biologi dalam hal ini mirip dengan permainan monopoli konvensional, akan

tetapi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai media

pembelajaran.

Berdasarkan dari hasil observasi, siswa SMAN 9 Makassar khususnya

siswa kelas XI MIA pada pelajaran biologi, hasil dari proses pembelajaran

masih rendah. Dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa seperti yang

dilihat pada hasil ujian semester mata pelajaran biologi. Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) siswa, mayoritas berada pada taraf rendah dengan persentase

60% yang tidak mencapai kriteria KKM.

Salah satu penyebab siswa mendapatkan nilai KKM dibawah standar,

yaitu banyak guru tidak menggunakan media dalam mengajar, sehingga

menyulitkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan, terumata

materi-materi biologi yang sulit dipahami dan diingat, sehingga dengan

adanya media pembelajaran dapat membantu siswa untuk mengatasi hal

tersebut. Selain itu, pandangan atau anggapan siswa bahwa biologi adalah

pelajaran yang sulit dan membosankan, karena menurut siswa banyak materi

yang sulit untuk dipahami dan perlu dihapalkan, misalnya nama-nama ilmiah.

Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu siswa kelas XI MIA,

pembelajaran biologi kurang mereka pahami salah alasannya yaitu karena


4

materi yang disampaikan sulit dipahami karena banyak istilah-istilah ilmiah,

sehingga mereka cepat bosan.

Materi sistem sistem pernapasan merupakan materi yang cukup sulit

dan komplit, karena cakupannya yang luas. Selain itu, dalam materi ini

banyak menggunakan istilah ilmiah (contohnya dalam nama-nama organ

sistem pernapasan) yang menyulitkan siswa serta menuntut siswa untuk

menghapal. Sehingga membutuhkan media pembelajaran sebagai perantara

yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi sistem pernapasan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asna Maghfiroh (2016),

dengan judul “efektivitas penggunaan permainan monopoli pada materi

sistem ekskresi sebagai media pembelajaran Team Games Tournament (TGT)

terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN 11 Semarang”, terbukti efektif.

Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

siswa. Ini dikarenakan pada saat proses pembelajaran siswa lebih antusias

dalam mengikuti pembelajaran. Bukti dari semangat mereka dapat dilihat dari

cara mereka yang saling bekerjasama dalam melakukan permainan, diskusi

kelompok, serta membuat kesimpulan dengan teman 1 kelompoknya. Siswa

tidak ada yang terlihat mengantuk ataupun tertidur selama proses

pembelajaran.

Adapun penelitian dari Mulianingsih berjudul Pengaruh Penggunaan

Media Pembelajaran Monopoli Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Akuntansi Di SMA Negeri 4 Depok, hasil penelitian menunjukkan


5

bahwa media monopoli memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

hasil belajar, sikap dan motivasi siswa pada pelajaran akuntansi.

Masalah yang akan dibahas peneliti adalah penggunaan model

pembelajaran dan media pembelajaran yang kurang digunakan guru di dalam

proses pembelajaran. Media yang digunakan oleh guru harus diinovasikan,

sehinggga Media pembelajarannya menjadi lebih variatif dan siswa tidak

merasa bosan. Penggunaan Media pembelajaran yang mendukung

pengembangan koginitif, afektif dan psikomotorik dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa, maka perlu adanya solusi yang tepat untuk perbaikan dalam

proses pembelajaran biologi di kelas. Oleh karena itu, penulis berinisiatif

untuk menggagas sebuah judul yaitu “Pengaruh Media Pembelajaran

Monologi (Monopoli Dalam Biologi) Pada Konsep Sistem Pernapasan

Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI SMAN 9 Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan dalam latar belakang masalah diatas, maka

diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan media pembelajaran

monologi (monopoli dalam biologi) pada konsep sistem pernapasan

terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas XI SMAN 9 Makassar?

2. Apakah ada pengaruh media pembelajaran monologi (monopoli dalam

biologi) pada konsep sistem pernapasan terhadap hasil belajar kognitif

siswa kelas XI SMAN 9 Makassar?


6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa yang diajar dengan media

pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi) pada konsep sistem

pernapasan terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN 9 Makassar

2. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran monologi (monopoli

dalam biologi) pada konsep sistem pernapasan terhadap hasil belajar

siswa kelas XI SMAN 9 Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih/bantuan kepada kualitas pembelajaran biologi, utamanya

pada peningkatan hasil belajar biologi siswa melalui media pembelajaran

yaitu monologi (monopoli dalam biologi).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau

dikembangkan lebih lanjut sebagai referensi terhadap permasalahan

dalam pendidikan.

b. Bagi sekolah, dapat menggunakan permainan monopoli sebagai

media dalam pembelajaran padam materi sistem gerak pada manusia

di kelas XI untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


7

c. Bagi guru, dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam

dunia pendidikan khususnya pendidikan biologi sebagai solusi

terhadap permasalahan yang ada.

d. Bagi siswa, membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga

materi yang diajarkan menjadi lebih menyenangkan

e. Bagi pembaca, menambah wawasan mengenai media pembelajaran

khususnya pendidikan biologi, untuk selanjutnya dijadikan sebagai

bahan evaluasi siswa dalam proses memahami sebuah pembelajaran.

f. Bagi pemerintah, sebagai masukan yang membangun guna

meningkatkan kualitas lembaga pendidikan.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Belajar

a. Definisi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (2009), hasil belajar dapat dijelaskan

dengan memahami dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian

hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya

suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input

secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan

karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi

barang jadi (finished goods). Pengertian tersebut berlaku sama untuk

memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil

pembangunan, termasuk hasil belajar. Hasil dapat dengan jelas

dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Demikian

juga dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa diharapkan berubah

pengetahuan, sikap dan keterampilan dibandingkan sebelumnya

setelah melakukan proses belajar.

Hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil

belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-

kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti

8
9

proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu (Widodo,

2013).

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya,

hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan

sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau

terpisah, melainkan komprehensif (Ariyanto, 2009).

Menurut Sudjana (2009), hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar,

yakni: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,

sikap dan cita-cita.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut tim pengembang MKDP kurikulum dan

pembelajaran (2011), hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor

internal, yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa; dan faktor

eksternal, yaitu faktor-faktor yang berada di luar siswa. Yang

tergolong faktor internal adalah:

1) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan

maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur

tubuh, cacat tubuh, dan sebagainya.


10

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan,

yang meliputi:

a) Faktor intelektual, terdiri atas:

(1) Faktor potensial, yaitu inteligensi dan bakat.

(2) Faktor aktual, yaitu kecakapan nyata dan prestasi.

b) Faktor non-intelektual, yaitu komponen-komponen

kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan,

motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri,

emosional, dan sebagainya.

3) Faktor kematangan, baik fisik maupun psikis.

Yang tergolong faktor eksternal adalah:

a) Faktor sosial, yang terdiri atas:

(1) Faktor lingkungan keluarga.

(2) Faktor lingkungan sekolah.

(3) Faktor lingkungan masyarakat.

(4) Faktor kelompok.

b) Faktor budaya, seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan

teknologi.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti: fasilitas rumah, fasilitas

belajar, iklim, dan sebagainya.

d) Faktor spritual atau lingkungan keagamaan.


11

c. Tipe-Tipe Hasil Belajar

Menurut Subur (2015), dalam buku The Conditioning of

Learning karangan Gagne, hasil belajar ada lima, yaitu:

1) Informasi verbal, yaitu hasil belajar yang berupa kemampuan

untuk menyediakan respon yang bersifat spesifik terhadap

stimulus yang spesifik pula. Atau kemampuan mengingat atau

menghafal informasi. Contoh: kemampuan menyebutkan,

mengidentifikasi dan menjelaskan.

2) Ketrampilan motorik, yaitu kemampuan yang berupa tindakan

bersifat fisik dan penggunaan otot untuk melakukan suatu

tindakan, kemampuan eksekusi atau pelaksaanaan suatu

tindakan untuk mencapai hasil tertentu.

3) Sikap atau attitude, yaitu kondisi internal yang dapat

mempengaruhi pilihan individu dalam melakukan suatu

tindakan. Sikap menunjukkan adanya suatu kecenderungan yang

dimiliki oleh seseorang dalam berperilaku. Sikap bisa berupa

keyakinan daan pilihan seseorang yang mempengaruhi cara

seseorang bertindak dalam menghadapi suatu situasi atau

kondisi. Karakteristik penting dari pembelajaran pada ranah

sikap adalah kemungkinan untuk tidak dapat dicapai dalam

waktu pendek, untuk menanamkan sikap dalam diri siswa

diperlukan waktu yang relatif cukup lama. Karena itu domain


12

sikap ini tidak dapat dicapai segera setelah siswa selesai

mengikuti aktivitas pembelajaran.

4) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan dalam melakukan

analisis dan modifikasi simbol-simbol kognitif atau informasi.

Ketrampilan intelektual dilakukan dengan cara mempelajari dan

menggunakan konsep dan aturan untuk mengatasi permasalahan.

5) Strategi kognitif, yaitu kemampuan metakognitif yang

diperlihatkan dalam bentuk kemampuan berpikir tentang proses

berfikir (think how to think) dan belajar bagaimana belajar

(learn how to learn).

Menurut Bloom (dalam irma, 2016), menyatakan bahwa

hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Domain kognitif mencakup knowledge

(pengetahuan, ingatan), compherension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas), application (menerapkan), analysis

(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk, bangunan

baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif mencakup

receiving (menerima), responding (memberikan respon), valuing

(nilai), organization (organisasi), characterization

(karakteristik). Domain psikomotorik mencakup keterampilan

produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.


13

2. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada

diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi

karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.

Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya

perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan

oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan

atau sikapnya (Arsyad, 2009).

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai

perantara atau pengantar. Media pembelajaran adalah seluruh alat

dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio,

televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-

alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram

untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran. Namun

demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan

tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh

pengetahuan (Sadiman, 2012).

Menurut Sanjaya (2008), secara umum media itu meliputi

orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi

yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan,


14

dan sikap. Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat

perantara seperti tv, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi

orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan

semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi dan lain sebagainya

yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,

mengubah sikap siswa atau untuk menambah keterampilan.

AECT (Association Of Education and Communication

Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Heinich mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang

mengantar informasi antara sumber dan penerima (Arsyad, 2009).

Sadiman (2006), menyatakan bahwa media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat meransangnya

untuk belajar. Sementara itu Asosiasi Pendidikan Nasional (National

Education Association/NEA) mengemukakan bahwa media adalah

bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta

peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi , dapat dilihat,

didengar, dan dibaca.

Menurut Sadiman (2006), apapun batasan yang diberikan,

ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses


15

belajar terjadi. Sedangkan Arsyad (2009), mengemukakan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang membawa pesan

atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud pengajaran.

Arsyad (2009), mengemukakan ciri-ciri umum yang

terkandung pada setiap batasan yang dikemukakan oleh beberapa

ahli, yaitu:

1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dikenal

sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang

dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indra.

2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal

sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang

terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin

disampaikan kepada siswa.

3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses

belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan

interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses

komunikasi, dimana guru berperan sebagai pengantar pesan dan

siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru


16

berupa isi/materi pelajaran yang dituangkan kedalam simbol-simbol

komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal.

Proses komunikasi antara guru dan siswa bisa saja mengalami

hambatan, artinya tidak selamanya pesan yang disampaikan oleh

pengirim pesan mudah diterima oleh penerima pesan. Ada beberapa

faktor yang dapat menyebabkan kesalahan komunikasi. Pertama,

faktor lemahnya kemampuan pengirim pesan dalam

mengomunikasikan informasi, sehingga pesan yang disampaikan

tidak jelas diterima. Kedua, faktor lemahnya kemampuan penerima

pesan dalam menerima pesan yang disampaikan, sehingga ada

kesalahan dalam menginterpretasi pesan yang disampaikan. Oleh

sebab itu, dalam suatu proses komunikasi diperlukan saluran yang

berfungsi untuk mempermudah penyampaian pesan. Inilah hakikat

media pembelajaran (Sanjaya, 2008).

Arsyad (2009), mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1) Fungsi atensi, media visual menarik dan mengarahkan perhatian

siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan

dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks

materi pelajaran.

2) Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang

bergambar.
17

3) Fungsi kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan

penelitian yang mengungkapkanbahwa lambang visual atau

gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris, media visual yang memberikan konteks

untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali.

Arsyad (2009), mengemukakan manfaat media pembelajaran

dalam proses belajar siswa, yaitu:

1) Pembelajaran akan menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai

dan mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,

sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,

apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

Menurut Fadlillah (2017), media pembelajaran mempunyai

banyak manfaat, diantaranya:

1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.

2) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.


18

3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4) Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi.

5) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Berdasarkan jenisnya, media pembelajaran dapat

dikelompokkan menjadi media pembelajaran tradisional dan media

teknologi mutakhir. Media pembelajaran tradisional terdiri atas

media cetak, media visual, media audiovisual, media real, media

permainandan media berbasis computer. Sedangkan media teknologi

muthakir terdiri atas media pembelajaran berbasis telekomunikasi

dan berbasis microprosessor (Suprijono, 2018).

Arsyad (2009), membagi media menjadi empat jenis, yaitu:

1) Media Berbasis Manusia

Media berbasis manusia merupakan media tertua yang

digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan

atau informasi. Salah satu contoh yang terkenal adalah gaya

tutorial Socrates. Sistem ini tentu dapat menggabungkannya

dengan media visual lain. Media ini bermanfaat khususnya bila

tujuan kita adalah mengubah sikap atau secara lansung terlibat

dengan pemantauan pembelajaran siswa.

2) Media Berbasis Cetakan

Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum

dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan


19

lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen

yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi,

format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan

spasi kosong.

3) Media Berbasis Visual

Media berbasis visual (image atau perumpamaan)

memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar.

Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya

melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat

ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat

memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia

nyata.

4) Media Berbasis Audio-Visual

Media visual yang menggabungkan penggunaan suara

memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah

satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-

visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang

memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.

d. Kriteria Memilih Media Pembelajaran

Heinich dalam Arsyad (2009), mengajukan model

perencanaan penggunaan mediayang efektif yang dikenal dengan

istilah ASSURE (Analyze learner characteristics, State objective,


20

Select or modify media, Utilize, Require learner response, and

Evaluate).

(A) Menanalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah

mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, anggota

organisasi pemuda, perusahaan, serta menganalisis karakteristik

khusus mereka yang meliputi antara lain pengetahuan, keterampilan,

dan sikap awal mereka.

(S) Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu

perilaku atau kemampuan baru (pengetahuan, keterampilan, atau

sikap) yang diharapkan siswa memiliki dan kuasai setelah proses

belajar mengajar selesai.

(S) Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan

materi dan media yang tepat. Apabila materi dan media

pembelajaran yang telah tersedia akan dapat mencapai tujuan, materi

dan media itu sebaiknya digunakan untuk menghemat waktu, tenaga,

dan biaya.

(U) Menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan

media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa

banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya. Di samping

praktik dan latihan menggunakannya, persiapan ruangan juga

diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas yang

diperlukan seperti meja peralatan, listrik, layar, dan lain-lain.


21

(R) Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong

siswa untuk memberikan umpan balik mengenai keefektivan proses

belajar mengajar. Respons siswa dapat bermacam-macam, seperti

mengulangi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuman

informasi/pelajaran, atau menganalisis alternatif pemecahan

masalah/kasus. Dengan demikian, siswa akan menampakkan

partisipasi yang lebih besar.

(E) Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini

adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan

pembelajaran, keefektivan media, pendekatan, dan guru sendiri.

3. Monologi (Monopoli Dalam Biologi)

a. Definisi Permainan Monopoli

Permainan merupakan salah satu jenis media proyeksi diam

(still proyected medium). Media ini mempunyai persamaan dengan

media grafis yang menyajikan rangsanganrangsangan visual. Bahan-

bahan grafis banyak dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan

yang jelas diantara keduanya adalah pada media grafis gambar dapat

secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan,

sedangkan pada media proyeksi diam, pesan tersebut harus

diproyeksikan agar dapat dilihat oleh sasaran (Arif, 2006).

Arif (2006), mengemukakan bahwa permainan (game) adalah

setiap kontes antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan
22

mengikuti aturanaturan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Empat

komponen utama dalam sebuah permainan antara lain:

1) Pemain, yaitu orang yang terlibat secara langsung dalam suatu

permainan.

2) Lingkungan yang digunakan pemain untuk melakukan sebuah

permainan.

3) Aturan permainan.

4) Tujuan yang ingin dicapai dalam permainan.

Permainan dibedakan menjadi dua, yaitu permainan yang

memiliki aturan ketat (misalnya catur) dan permainan yang memiliki

aturan luwes (misalnya permainan peran). Permainan berdasarkan

sifatnya dibedakan atas permainan kompetitif dan non kompetitif.

Permainan kompetitif mempunyai tujuan yang jelas dan pemenang

dapat diketahui secara cepat. Sebaliknya, permainan non kompetitif

tidak mempunyai pemenang karena pemain berkompetisi dengan

sistem permainan itu sendiri (Arif, 2006).

Permainan monopoli biologi dijadikan sebagai media

pembelajaran untuk menciptakan suasana yang tidak monoton

karena permainan ini menyajikan materi pelajaran dengan menarik

dan menyenangkan. Bentuk dan aturan dalam permainan monopoli

dimodifikasi agar sesuai dengan pembelajaran biologi. Dalam

permainan monopoli, petak yang biasanya berupa nama dan gambar

suatu negara diganti dengan subbab materi sistem ekskresi yang


23

terfokus pada ginjal. Kartu pada permainan monopoli berisi

penjelasan materi dan pertanyaan mengenai sistem ekskresi.

Pemain dalam permainan monopoli biologi yang paling

banyak mengumpulkan poin dinyatakan sebagai pemenang. Siswa

didorong untuk memahami materi sehingga dapat menjawab

pertanyaan dan mengeksplorasi materi yang ada untuk memperoleh

poin. Aturan dalam permainan monopoli biologi ini adalah sebagai

berikut:

1) Permainan dilakukan oleh 4 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 4 orang selama 30 menit.

2) Setiap pemain diberi modal awal sebanyak 100 poin.

3) Pemain memulai per mainan dari petak “START”.

4) Pemain yang berhak memulai terlebih dahulu adalah pemain

yang mendapatkan lemparan angka dadu terbesar.

5) Setelah tertata urutan pemain, pemain berhak melempar dadu

pertama kali, melangkah sesuai jumlah angka dadu, lalu diikuti

urutan berikutnya.

6) Pemain yang berhenti pada kotak berisi gambar materi bisa

memilih membeli isi kotak atau tidak membeli isi kotak.

7) Pemain berhak membeli atau tidak membeli pertanyaan pada

petak “MATERI” setelah main 1x putaran.

8) Jika pemain membeli petak yang berisi materi, maka pemain

diminta untuk menghafalkan materi dan mengujinya ketika


24

berhenti dikotak materi tersebut setelah putaran berikutnya. Jika

pemain menghafal dengan benar, poin pemain bertambah sesuai

harga aset dan jika salah, poin berkurang sesuai harga aset.

9) Jika pemain tidak membeli petak, maka modal akan berkurang

10 poin.

10) Jika pemain berhenti dikotak “Masuk Penjara”, maka

hukumannya adalah tidak boleh main satu kali putaran.

11) Tiap-tiap pemain akan mendapatkan 10 poin ketika melewati

“START” pada putaran kedua dan seterusnya.

12) Jika pemain berhenti di kotak bonus poin, maka pemain berhak

mengajukan pertanyaan kepada lawan main. Jika tidak dapat

menjawab pertanyaan, maka lawan main akan masuk penjara

dan pemberi pertanyaan mendapatkan bonus 20 poin.

13) Masing-masing pemain mencatatkan hasil akhir poin yang

didapat pada lembar poin.

14) Pemenang permainan ini adalah pemain yang paling banyak

mendapatkan poin.

b. Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan

Media adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai

perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar

mengajar) (Ahmad, 2014).

Menurut Arif (2006), permainan sebagai media pendidikan,

mempunyai kelebihan antara lain:


25

1) Permainan merupakan kegiatan menyenangkan dan menghibur

untuk dilakukan. Permainan menjadi sesuatu yang menarik

karena didalamnya terdapat unsur kompetisi, kerjasama, dan

pemenang dalam permainan tidak dapat ditebak.

2) Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif siswa untuk

belajar sehingga proses pengajaran tidak hanya satu arah. Guru

dapat benar-benar berperan sebagai fasilitator proses belajar

didalam kelompok belajar.

3) Permainan dapat memberikan umpan balik langsung kepada

siswa. Umpan balik yang cepat atas proses belajar yang

dilakukan oleh siswa akan memungkinkan proses belajar

menjadi lebih efektif.

4) Permainan memungkinkan adanya penerapan konsepkonsep

materi pelajaran.

5) Permainan bersifat luwes, artinya dapat menyesuaikan

keadaan.

6) Pada umumnya, permainan dapat dilakukan dengan mudah.

Permainan juga memiliki kekurangan, antara lain:

1) Memerlukan banyak waktu luang untuk menjelaskan aturan

permainan.

2) Tidak semua materi dapat dijelaskan dengan permainan.


26

3) Bagi siswa yang kurang mengetahui aturan, permainan dapat

menimbulkan kegaduhan yang mengganggu proses

pembelajaran (Arief, 2006).

4. Kesesuaian Antara Media Pembelajaran Dengan Materi

Materi sistem gerak pada manusia merupakan materi yang cukup

sulit dan komplit, karena cakupannya yang luas. Selain itu, dalam materi

ini banyak menggunakan istilah ilmiah (contohnya dalam nama-nama

tulang) yang menyulitkan siswa serta menuntut siswa untuk menghapal.

Sehingga membutuhkan media pembelajaran sebagai perantara yang dapat

memudahkan siswa untuk memahami materi sistem gerak pada manusia.

5. Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT)

Menurut Rusman dalam Wahyuni (2018), model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah salah satu model

pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil siswa untuk

berperan aktif dan juga menyenangkan dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran kooperatif ini menempatkan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa

yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang

berbeda.

Untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah

menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan

akademik. Dalam permainan akademik ini siswa akan dibagi dalam

meja-meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri atas 5 sampai


27

6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing-masing.

Dalam setiap meja diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari

kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan dalam suatu meja turnamen

secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu

meja turnamen kemampuan siswa diusahakan agar setara. Hal ini dapat

ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh dari hasil tes. Skor

yang diperoleh setiap peserta didik dalam permainan akademik dicatat

pada lembar pencatatan skor. Skor yang diperoleh anggota suatu

kelompok, kemudian dibagi banyaknya anggota kelompok tersebut. Skor

kelompok ini digunakan untuk memberikan peghargaan tim berupa

sertifikat dengan mencantumkan predikat tertentu (Gora, 2010).

Struktur Team Game Tournamentyang dikembangkan oleh

Robert Salvin dalam Warsono (2013), ciri-ciri model pembelajaran ini

memiliki aktivitas yang dapat mendorong siswa untuk bermain sambil

berpikir, bekerja dalam suatu tim dan kompetitif terhadap tim yang lain.

Implikasi terhadap pengaturan kelas yaitu fasilitator mengatur kelas

sedemikian rupa, sehingga ada ruang yang cukup bagi adanya sejumlah

kelompok siswa.

Menurut Suprijono (2015), adapun langkah-langkah

pembelajaran Team Game Tournament, secara runut implementasi terdiri

dari empat komponen utama, yaitu: (1) presentasi guru (sama dengan

STAD); (2) kelompok belajar (sama dengan STAD); (3) turnamen; dan

(4) pengenalan kelompok.


28

a. Guru menyiapkan:

1) Kartu soal

2) Lembar kerja siswa

3) Alat/bahan

b. Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5

orang).

c. Guru mengarahkan aturan permainannya.

Menurut Suarjana dalam Purnamasari (2013: 20), yang

merupakan kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran Team Game

Tournament antara lain sebagai berikut:

a. Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas

b. Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu

c. Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam

d. Proses belajar mengajar berrlangsung dengan keaktifan dari siswa

e. Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain

f. Motivasi belajar lebih tinggi

g. Hasil belajar lebih baik

h. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.

Sedangkan kelemahan Team Game Tournament adalah:

a. Bagi guru

1) Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan

heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi


29

jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam

menentukan pembagian kelompok.

2) Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak

sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini

dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara

menyeluruh.

b. Bagi siswa

Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa

dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk

mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan

baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat

dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.

6. Materi Sistem Pernapasan

a. Struktur dan fungsi organ pernapasan pada manusia

a) Hidung dan Rongga Hidung

Hidung merupakan organ yang pertama kali dilalui udara

dari luar tubuh. Udara segar masuk ke paru-paru melalui hidung,

sebaliknya udara kotor keluar dari paru-paru juga melewati

hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan

selaput lendir. Rambut hidung berguna menyaring udara kotor

yang masuk melalui hidung. Sementara selaput lendir,

menghasilkan lendir (mukus) yang berfungsi menangkap udara

kotor yang lolos oleh saringan rambut hidung. Selain itu, selaput
30

lendir berfungsi menghangatkan suhu udara yang masuk ke

paru-paru dan mengatur kelembaban udara.

b) Faring

Setelah melewati hidung, udara masuk menuju faring.

Faring adalah hulu tenggorokkan atau disebut juga tekak. Saat

udara melewati faring, antara rongga hidung dengan

tenggorokan ada bagian yang selalu terkoordinasi dengan baik.

Bagian penting tersebut adalah semisal katup penutup rongga

hidung yang disebut anak tekak. Anak tekak berperan menutup

faring saat kita sedang menelan makanan. Apabila makanan kita

telan dan katup belum menutup, maka makanan masuk ke

tenggorokan, akibatnya kita pun tersedak.

c) Pangkal Tenggorokan (Laring)

Dari faring, udara pernapasan akan menuju pangkal

tenggorokan atau disebut juga laring. Laring tersusun atas

kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersebut

tersusun oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang

rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.

Pangkal tenggorokan dapat ditutup oleh katup pangkal

tenggorokan (epiglotis). Jika udara menuju tenggorokan, anak

tekak melipat ke bawah, dan ketemu dengan katup pangkal

tenggorokan sehingga membuka jalan udara ke tenggorokan.


31

Saat menelan makanan, katup tersebut menutupi pangkal

tenggorokan dan saat bernapas katup tersebut akan membuka.

d) Batang Tenggorokan (Trakea)

Di dalam tubuh, batang tenggorokan terletak pada daerah

leher, tepatnya di bagian depan kerongkongan (esofagus).

Batang tenggorokan berbentuk pipa yang terdiri atas gelang-

gelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. Dinding

dalamnya terlapisi oleh selaput lendir dengan sel-selnya

yang memiliki rambut getar. Rambut-rambut getar tersebut

berfungsi menolak debu atau benda- benda asing. Jika tiba-tiba

kita batuk atau bersin, dipastikan ada lendir atau debu pada

saluran batang tenggorokan sehingga mengganggu pernapasan

terganggu.

e) Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Setelah melalui trakea, udara akan terus masuk menuju

cabang batang tenggorokan atau dinamakan bronkus. Batang

tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yakni bronkus

sebelah kiri dan sebelah kanan. Pada kedua bronkus terdapat

saluran yang menuju paruparu. Apabila bronkus mengalami

infeksi, maka timbullah suatu penyakit yang disebut bronkitis.

Di dalam paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.

Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkeolus,

sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua


32

bronkiolus. Bronkiolus masih bercabang-cabang lagi

membentuk pembuluh-pembuluh yang halus. Cabang-cabang

yang terhalus masuk ke dalam gelembung paru-paru atau

alveolus. Adanya dinding alveolus membuat oksigen berdifusi

ke dalam darah, sebaliknya karbon dioksida (CO2) dan uap air

dilepaskan.

f) Paru-paru (Pulmo)

Organ yang berperan penting dalam proses pernapasan

adalah paru-paru. Paru-paru merupakan organ tubuh yang

terletak pada rongga dada, tepatnya di atas sekat diafragma.

Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga

dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas dua

bagian, paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan

memiliki tiga gelambir yang berukuran lebih besar daripada

paru-paru sebelah kiri yang memiliki dua gelambir. Paru-paru

dibungkus oleh dua lapis selaput paruparu yang disebut pleura.

Semakin ke dalam, di dalam paru-paru akan ditemui gelembung

halus kecil yang disebut alveolus. Jumlah alveolus pada paru-

paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya alveolus ini

menjadikan permukaan paru-paru lebih luas. Dinding alveolus

mengandung kapiler darah. Oksigen yang terdapat pada alveolus

berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menem bus dinding

kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu, masuk ke


33

dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang

terdapat di dalam sel darah merah sehingga terbentuk

oksihemoglobin (HbO2). Akhirnya, oksigen diedarkan oleh

darah ke seluruh tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh,

oksigen dilepaskan sehingga oksihemoglobin kembali menjadi

hemoglobin. Oksigen ini digunakan untuk oksidasi. Karbon

dioksida yang dihasilkan dari respirasi sel diangkut oleh plasma

darah melalui pembuluh darah menuju ke paru-paru. Sesampai

di alveolus, CO2 menembus dinding pembuluh darah dan din

ding alveolus. Dari alveolus, karbondioksida akan

disalurkan menuju hidung untuk dikeluarkan. Jadi proses

pertukaran gas sebenarnya berlangsung di alveolus.

b. Mekanisme pernapasan yang terjadi dalam sistem pernapasan

manusia

Berdasarkan otot yang berperan dalam proses pernapasan,

kegiatan bernapas manusia dibedakan menjadi dua jenis, yakni

pernapasan dada dan pernapasan perut. kedua proses pernapasan ini

terjadi dalam dua fase, meliputi inspirasi (inhalase) dan ekspirasi

(ekshalase). Inspirasi adalah proses masuknya udara dari luar tubuh

menuju paru-paru melewati saluran pernapasan. Sedangkan ekspirasi

adalah proses keluarnya udara dari dalam tubuh menuju lingkungan

melalui organ saluran pernapasan.


34

a) Pernapasan Dada

Apabila kita menghirup dan menghempaskan udara

menggunakan pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu otot

antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk, yakni otot

antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam. Saat

terjadi inspirasi, otot antartulang rusuk luar berkontraksi,

sehingga tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya, volume

rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada

menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi

kecil/berkurang, padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan

demikian, udara bebas akan mengalir menuju paru-paru

melewati saluran pernapasan. Sementara saat terjadi

ekspirasi, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi

(mengkerut/mengendur), sehingga tulang rusuk dan tulang dada

ke posisi semula. Akibatnya, rongga dada mengecil. Oleh karena

rongga dada mengecil, tekanan dalam rongga dada menjadi

meningkat, sedangkan tekanan udara di luar tetap.

b) Pernapasan Perut

Berbeda dengan pernapasan dada, pernapasan perut

menggunakan otot diafragma dan otot dinding rongga perut.

Sementara mekanisme pernapasannya tetap melalui dua fase,

yaitu inspirasi dan ekspirasi. Fase inspirasi pada pernapasan

perut terjadi apabila otot diafragma berkontraksi (mengkerut),


35

sehingga posisi diafragma mendatar. Akibat yang ditimbulkan,

volume rongga dada menjadi lebih besar, sehingga tekanan

udara di dalam rongga dada mengecil. Namun, volume udara

luar tetap. Penurunan tekanan udara ini menjadikan paru-paru

mengembang. Akibatnya, udara di luar tubuh masuk ke dalam

paru-paru. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi apabila otot

diafragma berelaksasi (mengendur) dan otot dinding rongga

perut berkontraksi. Akibat yang ditimbulkan, rongga

perut terdesak ke arah diafragma, sehingga keadaan diafragma

cekung ke rongga dada. Akibatnya, volume rongga dada

mengecil dan tekanan udaranya meningkat. Sehingga, udara

dalam rongga paru-paru keluar tubuh.

c. Mekanisme pertukaran Oksigen dan karbondioksida pada

sistem

pernapasan manusia

Bagian paru-paru yang meng alami proses difusi dengan

udara yaitu gelembung halus kecil atau alveolus. Oleh karena itu,

berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua

tahap mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon

dioksida yang dimaksud yakni mekanisme pernapasan eksternal dan

internal.
36

a) Pernapasan Eksternal

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara

tersebut akan masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk yang

mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi.

Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida

akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen (O2) dan

karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru

dinamakan pernapasan eksternal. Saat sel darah merah (eritrosit)

masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 yang

diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO-3). Dengan bantuan

enzim karbonat anhidrase, karbondioksida (CO2) air (H2O) yang

tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi keluar.

Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan

HHb) melepaskan ion-ion hidrogen (H+) sehingga hemoglobin

(Hb)-nya juga ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin akan

berikatan dengan oksigen (O2) menjadi oksihemoglobin

(disingkat HbO2). Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru

(alveolus), karena ada perbedaan tekanan parsial antara udara

dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi

oksigen dan karbondioksida pada darah dan udara berbeda.

Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar

dibandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru.

Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi


37

daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu,

oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus

paru-paru. Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam

darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial karbondioksida

pada udara. Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah

akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada

udara. Akibatnya, karbondioksida pada darah berdifusi menuju

udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.

d. Berbagai gangguan atau penyakit yang terjadi dalam sistem

pernapasan manusia

a) Emfisema

Merupakan kelainan berupa perluasan alveoli secara berlebihan

hingga

menggelembungkan paru-paru.

b) Tuberkulosis (TBC)

Timbulnya bintil-bintil pada alveolus akibat infeksi bakteri

Mycobacterium tuberculosis.

c) Pneumonia

Radang dinding alveoli akibat bakteri atau virus karena alveoli

akan

terisi cairan limfa.


38

B. Penelitian Yang Relevan

1. Asna Maghfiroh mahasiswa jurusan pendidikan biologi Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Walisongo, berjudul ”Efektivitas

Penggunaan Permainan Monopoli Pada Materi Sistem Ekskresi Sebagai

Media Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas XI SMAN 11 Semarang”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan permainan monopoli

pada materi sistem ekskresi sebagai media dalam pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa kelas XI di

SMAN 11 Semarang.

Hasil penelitian menunjukkan hasil yang berbeda pada kedua

kelas, dengan rata-rata nilai untuk kelas eksperimen adalah 80,13

sedangkan rata-rata kelas kontrol adalah 71,05. Nilai rata-rata hasil

belajar kognitif materi sistem ekskresi dengan menggunakan media

permainan monopoli dalam pembelajaran Teams Games Tournament

pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol

dengan menggunakan pembelajaran ceramah tanya jawab tanpa

menggunakan media permainan monopoli.

Meningkatnya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

dikarenakan pada saat proses pembelajaran siswa lebih antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Bukti dari semangat mereka dapat dilihat dari

cara mereka yang saling bekerjasama dalam melakukan permainan,

diskusi kelompok, serta membuat kesimpulan dengan teman 1


39

kelompoknya. Siswa tidak ada yang terlihat mengantuk ataupun tertidur

selama proses pembelajaran.

2. Mulianingsih mahasiswa jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, berjudul ”Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Monopoli Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Akuntansi Di SMA Negeri 4 Depok”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media monopoli

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA

Negeri 4 Depok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media monopoli

memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar, sikap dan

motivasi siswa pada pelajaran akuntansi.

3. Anastasia Putri Virlianingtyas mahasiswa jurusan pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, berjudul ”Penerapan Metode Permainan Dengan

Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional Monopoli Untuk

Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Pada Materi Protista Siswa Kelas

X IPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu”. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan minat belajar menggunakan metode

permainan dengan menggunakan media pembelajaran konvensional

monopoli siswa kelas X IPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi

protista.
40

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode permainan dengan

menggunakan media monopoli meningkatkan minat belajar siswa kelas

XIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi protista.

C. Kerangka Pikir

Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran biologi adalah siswa

paham materi pembelajaran yang diberikan. Pemahaman terhadap suatu

materi dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang akan dia

pelajari selanjutnya. Sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang

maksimal.

Pada kenyataannya, tujuan penting dalam pembelajaran biologi

tersebut belum berlangsung secara optimal, sehingga kemampuan

pemahaman materi siswa belum maksimal. Hal ini disebabkan karena

kurangnya minat belajar siswa, serta kurangnya kreativitas guru dalam

mengelola atau menyediakan media pembelajaran yang tepat. Penggunaan

media pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami

setiap materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa dapat termotivasi

untuk mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas.

Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini guna mengatasi

permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan media pembelajaran. Salah

satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu monologi (monopoli

dalam biologi), yang merupakan modifikasi dari permainan monopoli.


41

Berdasarkan teori pendukung sebagaimana telah diuraikan, bahwa

dengan menerapkan media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi),

pembelajaran terlaksana dengan baik, hasil belajar siswa tercapai (tuntas

secara klasikal), dan respon siswa terhadap pembelajaran positif. Dengan

penggunaan media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi) ini

diharapkan siswa dapat menangkap secara maksimal atau hampir 100% apa

yang disampaikan oleh guru. Dan pada akhirnya nanti hasil belajar siswa

dapat lebih meningkat.

Hasil belajar siswa tidak Penggunaan media


mencapai KKM dan guru tidak pembelajaran
menggunakan media monologi (monopoli
pembelajaran dalam proses dalam biologi).
belajar mengajar sehingga siswa
merasa bosan.
siswa aktif dalam
pembelajaran

Hasil belajar siswa


SMAN 9 Makassar
mencapai KKM

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Media Pembelajaran Monologi

D. Hipotesis

Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh penggunaan

media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi) pada konsep sistem

pernapasan terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas XI MIA SMAN 9

Makassar.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif lebih cenderung menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

data dan penafsiran terhadap data tersebut.

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian eksperimen

semu (quasi-experiment) dengan rancangan Nonequivalent Control Group

Design. Dalam rancangan penelitian ini ada dua kelompok objek yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan

menggunakan media pembelajaran Monologi, sedangkan untuk kelas control

diajarkan tidak dengan menggunakan media pembelajaran Monologi. Desain

penelitian tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skema Pretest-Postest Non Equivalent Kontrol Group Design

O1 X O2

O3 O4
Sumber: Sugiyono (2017)

Keterangan:

X : Perlakuan atau sesuatu yang diujikan


O1 : Hasil pre-test kelas eksperimen (menggunakan media pembelajaran
monologi)
O3 : Hasil pre-test kelas kontrol (tidak menggunakan media pembelajaran
monologi)
O2 : Hasil post-test kelas eksperimen
O4 : Hasil post-test kelas kontrol

42
43

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMAN

9 Makassar, yang terbagi dalam 9 rombongan belajar (rombel) dengan

jumlah siswa sebanyak 296 siswa.

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI MIA SMAN 9 Makassar


Kelas Jumlah Siswa (Orang)
MIA 1 30
MIA 2 29
MIA 3 33
MIA 4 35
MIA 5 35
MIA 6 35
MIA 7 35
MIA 8 33
MIA 9 33
Jumlah 296
Sumber: (SMA Negeri 9 Makassar, 2019)

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIA 4 dan kelas XI

MIA 5 SMAN 9 Makassar. Teknik pemilihan sampel menggunakan

Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak.

Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI MIA SMAN 9 Makassar


Kelas Jumlah Siswa (Orang)
MIA 4 35
MIA 5 35
Jumlah 70
Sumber: (SMAN 9 Makassar, 2019)
44

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional

didefinisikan sebagai berikut.

1. Media Pembelajaran Monologi (Variabel Bebas)

Media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi) adalah media

pembelajaran yang menggunakan aturan permainan monopoli yang telah

didesain sesuai dengan materi yaitu sistem sistem pernapasan. Ukuran

yang digunakan untuk papan monologi yaitu 21x29.7 cm.

2. Hasil Belajar (Variabel Terikat)

Hasil belajar adalah nilai akhir pada ranah kognitif yang diperoleh

melalui pemberian tes hasil belajar berupa tes dalam bentuk pilihan

ganda berisi 25 nomor pada materi sistem gerak pada manusia dengan

menerapkan media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi).


45

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Lembar observasi
Lembar observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lembar

observasi kegiatan aktivitas siswa. Lembar observasi pada siswa ini

digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan

pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar di kelas eksperiment dan

kontrol.

2. Tes hasil belajar siswa


Tes hasil belajar siswa yang digunakan yaitu lembar tes pretest-

posttest untuk menentukan berpengaruh atau tidaknya media

pembelajaran Monologi pada materi sistem gerak pada manusia bagi

siswa kelas XI MIA di SMAN 9 Makassar. Tes pretest-posttest hasil

belajar biologi pada materi sistem gerak pernapasan dibuat dan

dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan persetujuan dosen

pembimbing/validator serta disetujui oleh guru biologi di SMAN 9

Makassar, tes itu kemudian diberikan ke siswa. Tes pretest-posttest

dalam penelitian ini berupa soal dalam bentuk pilihan ganda yang

berkaitan dengan materi sistem gerak terdiri dari 25 butir soal.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai

berikut:
46

1. Observasi

Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian ini

peneliti melakukan observasi langsung. Terdapat dua lembar observasi

dalam penelitian ini yang pertama digunakan untuk menilai aktivitas

siswa dalam melakukan setiap kegiatan yang termuat dalam

pembelajaran dan yang kedua digunakan sebagai lembar observasi

aktivitas guru dalam mengelola media pembelajaran.

2. Tes

Tes yang digunakan berupa tes tertulis dalam bentuk pretest dan

posttest guna mengetahui pengaruh media pembelajaran Monologi dalam

menguasai pembelajaran biologi yang telah dipelajari sebelum dan

setelah diberikan perlakuan (treatment). Tes ini diberikan ke kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen dengan soal pilihan ganda.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Teknik ini mendeskripsikan data yang sudah ada dan disajikan dalam
47

bentuk tabel, diagram, grafik, atau disajikan dalam bentuk lainnya

beserta uraian uraian singkat.

Data yang dianalisis adalah hasil belajar siswa yang terlebih

dahulu dibandingkan dengan interval nilai dan predikat untuk KKM 75

seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Interval Nilai dan Predikat untuk KKM 75


Interval Nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat Baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
0<75 D Kurang
Sumber: (Kemendikbud, 2017)

Uji Normalitas N-Gain

Uji N-Gain digunakan untuk mengukur seberapa besar

pemahaman siswa setelah dilaksanakan pembelajaran setiap tes diberikan

pada awal dan akhir pertemuan, dan kenaikan siswa dalam pemahaman

ditandai oleh gain. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest.

Uji tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas peningkatan. Hasil

dari N-gain ini dijadikan perbandingan antara sebelum dan sesudah

pembelajaran dilakukan. Adapun kategori nilai Uji N-Gain sebagai

berikut:
48

Tabel 3.5 Kategori Nilai Uji N-Gain


Skor N-Gain Kategori
N-gain > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ N-gain ≥ 0,7 Sedang
N-gain < 0.3 Rendah

2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial adalah teknik analisis yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Statistik Inferensial membahas mengenai cara menganalisis data serta

mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan

pengujian hipotesis). Metode ini sering disebut statistika induktif karena

kesimpulan yang ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data

saja. Pada teknik analisis inferensial, peneliti menggunakan bantuan

software SPSS 24.0 versi windows. Uji yang digunakan yaitu uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Data dari setiap variabel yang dianalisis harus berdistribusi

normal. Oleh karena itu, sebelum uji hipotesis harus terlebih dahulu

melakukan uji normalitas data. Uji normalitas menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov pada program statistik SPSS versi 24.0.

Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α

maka data tersebut dikatakan normal sedangkan jika nilai analisis

data ˂ α maka data tersebut dikatakan tidak normal.


49

b. Uji Homogenitas

Setelah data dari kedua kelas tersebut dinyatakan

berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji

homogenitas disebut juga dengan uji kesamaan varians. Untuk

mengetahui homogenitas data peneliti menggunakan uji Homogenity

of Variancetest pada SPSS versi 24.0. Adapun analisis program SPSS

memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α maka data tersebut homogen

sedangkan ˂ α maka data tersebut tidak homogen.

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 24.0 for windows dengan statistik uji Independent t-test.

Dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05

makahipotesis diterima dan jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka

hipotesis ditolak.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 9

Makassar, maka diperoleh data-data yang telah didapatkan melalui instrumen

tes sebanyak 30 nomor untuk mengetahui hasil belajar pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol selama proses pembelajaran berlangsung. Dan lembar kerja

siswa untuk mengetahui berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen.

Terdapat dua macam hasil analisis yang disajikan yaitu hasil analisis

statistik deskriptif dan hasil analisis inferensial. Uraian dari masing-masing

deskripsi hasil analisis sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS

versi 24.0. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai

rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar deviasi, nilai

maksimum dan nilai minimum.

a. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran (Pretest)

Berdasarkan hasil tes yang diberikan pada siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 35

siswa yang dilaksanakan di SMA Negeri 9 Makassar untuk mata

pelajaran Biologi dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

49
50

Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen


dan Kelas Kontrol Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest)

Kelas
Statistik
Eksperimen Kontrol

Ukuran sampel 35 35

Skor ideal 100 100

Skor maksimal 77 67

Skor minimal 23 27

Skor rata- rata 39,54 48,51

Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif di atas diperoleh

hasil yaitu niai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas eksperimen

SMA Negeri 9 Makassar sebelum penerapan media pembelajaran

monologi yaitu 39,54, dengan nilai terendah 23 dan nilai tertinggi

77. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 48,51 dengan

nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 67.

Apabila skor hasil belajar dikelompokkan kedalam empat

kelas interval skor, maka diperoleh distribusi frekuensi belajar hasil

belajar seperti pada tabel 4.2 berikut:


51

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar


Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pretest)

Eksperimen Kontrol

Interval Kategori
Presentase
Frekuensi Frekuensi Presentase (%)
(%)

93-100 Sangat baik 0 0 0 0


84-92 Baik 0 0 0 0
75-83 Cukup 1 2,8 0 0
0-74 Kurang 34 97,2 35 100
Jumlah 35 100 35 100

Berdasarkan tabel distribusi dan frekuensi diatas maka dapat

dilihat bahwa 35 siswa pada kelas eksperimen sebelum diberikan

perlakuan terdapat satu siswa yang tergolong cukup dan yang lainnya

tergolong kategori kurang, sedangkan seluruh siswa pada kelas

kontrol masuk dalam kategori kurang.

Selanjutnya, untuk menentukan Kriteria keberhasilan

dikatakan tuntas jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yaitu 75 pada mata pelajaran Biologi. Dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut :
52

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pretest)

Eksperimen Kontrol
Nilai Hasil
Kategori Presentase Presentase
Belajar Frekuensi Frekuensi
(%) (%)

< 75 Tidak Tuntas 34 97,2 35 100

≥75 Tuntas 1 2,8 0 0

Jumlah 35 100 35 100

Berdasarkan tabel data distribusi frekuensi dan persentase

menunjukkan bahwa terdapat satu siswa pada kelas eksperimen

masuk dalam kategori tuntas dan 34 siswa masuk dalam kategori

tidak tuntas atau mendapatkan nilai di bawah KKM, sedangkan

seluruh siswa kelas kontrol masuk dalam kategori tidak tuntas.

b. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol (Posttest)

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap

siswa kelas eksperimen setelah diterapkan media pembelajaran

monologi dan kelas kontrol dengan model pembelajaran

konvensional. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya

diperoleh setelah diberikan Posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut :


53

Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol (Posttest)

Kelas
Statistik
Eksperimen Kontrol
Ukuran sampel 35 35
Rata- rata 81,34 70,09
Standar deviasi 8,54 10,15
Nilai tertinggi 93 87
Nilai terendah 63 47

Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif di atas diperoleh

hasil setelah diberikan perlakuan yaitu niai rata-rata dari hasil belajar

siswa kelas eksperimen yang diberikan media pembelajaran

monologi yaitu 81,34, dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi

93. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 70,09 dengan

nilai terendah 47 dan nilai tertinggi 87.

Apabila skor hasil belajar dikelompokkan kedalam empat

kelas interval skor, maka diperoleh distribusi dan frekuensi hasil

belajar setelah diberi perlakuan seperti ditunjukkan pada tabel 4.5

berikut :
54

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar


Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
(Posttest)

Eksperimen Kontrol
Interval Kategori
Presentase Presentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)

Sangat
93-100 4 11,4 0 0
Baik

84-92 Baik 10 28,6 2 5,71

75-83 Cukup 13 37,1 11 31,43

0-74 Kurang 8 22,9 22 62,86

Jumlah 35 100 35 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase diatas

dapat dilihat bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen setelah

diberikan perlakuan frekuensi tertinggi masuk dalam kategori cukup

dengan persentase sebesar 37,1%. Sedangkan pada kelas kontrol

hasil belajar setelah diberikan perlakuan , frekuensi tertinggi masuk

dalam kategori kurang dengan persentase sebesar 62,86% Meskipun

hasil belajar pada kelas kontrol meningkat namun masih tergolong

kurang dilihat dari hasil yang didapatkan.

Selanjutnya, untuk menentukan Kriteria keberhasilan

dikatakan tuntas jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yaitu 75 pada mata pelajaran Biologi. Dapat dilihat pada tabel 4.6

berikut :
55

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol (Posttest)

Eksperimen Kontrol
Nilai Hasil
Kategori Presentase Presentase
Belajar Frekuensi Frekuensi
(%) (%)

< 75 Tidak Tuntas 8 22,9 22 62,9

≥75 Tuntas 27 77,1 13 37,1

Jumlah 35 100 35 100

Berdasarkan tabel data distribusi frekuensi dan persentase di

atas menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen 77,1% masuk

dalam kategori tuntas atau mendapatkan nilai di atas KKM,

sedangkan pada kelas kontrol hanya 37,1% siswa masuk dalam

kategori tuntas.

c. Uji Normalitas Gain (N-Gain)

Uji normalitas gain berguna untuk mengetahui perbandingan

antara nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen maupun

kontrol. Adapun hasil perhitungan uji N-Gain adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain)

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Pretest Posttest N-Gain Kategori Pretest Posttest N-Gain Kategori
Jumlah
35 siswa 35 siswa
siswa
Nilai rata-
39,54 81,34 0,69 Sedang 48,51 70,09 0,41 Sedang
rata
56

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk kategori

sedang, namun kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari

kelas kontrol dengan selisih sebesar 0,28.

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk

menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu

sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.

Terdapat beberapa pengujian pada analisis statistik inferensial, yaitu uji

normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, uji

homogenitas dengan menggunakan uji One-way Anova, dan uji hipotesis

dengan menggunakan uji Independent Sample T-test . Hasil analisis

statistik inferensial bertujuan untuk menjawab hipotesis yang ada.

Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas terlebih dahulu.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan untuk mengetahui distribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data

yaitu data nilai Pretest dan Posttest kelas eksperimen dan nilai

Pretest dan Posttest kelas kontrol . Caranya yaitu dengan

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada program statistik SPSS

versi 24.0. Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig α =

0,05 yaitu ˃ α maka data tersebut dikatakan normal sedangkan jika


57

nilai analisis data ˂ α maka data tersebut dikatakan tidak normal.

Untuk lebih jelasnya mengenai uji normalitas pada penelitian ini,

perhatikan tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pretest Posttest
Statistik
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

Sig 0,200 0,200 0,165 0,057

Tingkat Sig (α) 0,05

Pada tabel hasil uji normalitas di atas munjukkan bahwa pada

Pretest dan Posttest baik kelas eksperimen yang maupun kelas

kontrol lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disumpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah data dari kedua kelas tersebut dinyatakan

berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji

homogenitas disebut juga dengan uji kesamaan varians. Untuk

mengetahui homogenitas data peneliti menggunakan uji Homogenity

of Variancetest pada SPSS versi 24.0. Adapun analisis program SPSS

memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α maka data tersebut homogen

sedangkan ˂ α maka data tersebut tidak homogen. Untuk lebih


58

jelasnya mengenai uji homogenitas pada penelitian ini, perhatikan

tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pretest Posttest
Statistik
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

Sig 0,217 0,397

Tingkat Sig (α) 0,05

Pengambilan kesimpulan uji homogenitas data Pretest dan

Posttest diambil berdasarkan ketentuan kriteria pengujian, yaitu jika

nilai signifikansi SPSS > tingkat signifikansi (α) maka dapat

dikatakan data tersebut homogen. Sedangkan jika nilai signifikansi

SPSS< tingkat signifikansi (α) maka data tersebut tidak homogen.

Pada tabel hasil uji homogenitas Pretest dan Postest kelas

eksperimen maupun kelas kontrol nilai signifikansinya lebih besar

dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian data kelas

eksperimen dan kelas kontrol data hasil belajar siswa bersifat

homogen.

c. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji sebelumnya, diperoleh bahwa data

berdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu,

dapat dilakukan uji hipotesis untuk menjawab hipotesis yang ada.


59

Untuk mengetahui uji hipotesis data peneliti menggunakan uji

Independent sample test, dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Jika

nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka hipotesis diterima dan jika nilai Sig.

(2-tailed) > 0,05 maka hipotesis ditolak. Untuk lebih jelasnya

mengenai uji hipotesis pada penelitian ini, perhatikan tabel 4.10

berikut:

Tabel 4.10 Uji Hipotesis

Statistik Pretest Posttest

Sig(2-tailed) 0,000 0,000

Tingkat Sig (α) 0,05

Pada tabel uji hipotesis di atas nilai hasil uji hipotesis kurang

dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian yang

diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh

media pembelajaran monologi terhadap hasil belajar kognitif siswa

kelas IX SMA Negeri Makassar.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui

bahwa media monologi berpengaruh dalam proses pembelajaran dalam kelas.

Secara statistik hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media

monologi berada pada kategori baik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan

media monologi dalam proses pembelajaran di sekolah yang diteliti adalah

hal yang baru bagi siswa. Karena terkesan baru bagi siswa, media monologi

sebagai media yang mampu menimbulkan rasa keingintahuan dan menarik


60

perhatian siswa untuk terpusat pada materi yang diajarkan serta memunculkan

motivasi bagi siswa untuk belajar. Selain hal itu, hasil belajar siswa juga

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya adalah kesiapan guru

memberi materi pelajaran, kesiapan siswa menerima materi pelajaran,

aktivitas yang dilakukan siswa selama berlangsungnya pembelajaran.

Media pembelajaran monologi menyebabkan hasil belajar pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang tidak menggunakan

media pembelajaran monologi. Hal itu disebabkan karena proses

pembelajaran pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa siswa terlihat

antusias. Hal ini terlihat ketika pada saat pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran monologi mampu membantu siswa untuk lebih aktif dan

melatih siswa untuk memecahkan masalah atau soal tentang materi yang

diajarkan, serta proses pembelajaran tidak lagi bersifat teacher center tetapi

telah bernuansa student center. Sedangkan proses pembelajaran yang

berlangsung pada kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa terlihat jenuh

dengan pembelajaran yang didominasi oleh guru sehingga perhatian siswa

tidak terfokus pada materi. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru

mengenai materi sistem pernapasan. Hal tersebutlah yang membuat siswa

sulit untuk menangkap materi yang disampaikan.

Kesiapan guru dalam meberikan materi merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Kesiapan seorang guru ini

berkaitan tentang mental guru dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di

dalam kelas, dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan guru di dalam
61

kelas. Hal ini sesuai dengan penelitian Rehmenda (2017), mengatakan bahwa

kesiapan guru merupakan kondisi seorang guru yang membuatnya siap untuk

memberikan respon atau jawaban dengan menggunakan suatu cara dalam

melaksanakan jabatan profesionalnya. Pada kelas eksperimen, kesiapan guru

terdiri dari penguasaan materi yang dibawakan dan penguasaan media yang

diterapkan. Penguasaan materi berkenaan dengan bagaimana seorang guru

memaparkan materi sistem pernapasan kepada siswa, serta guru mampu

memberi respon atau jawaban yang diberikan oleh siswa. Penguasaan media,

berkaitan dengan bagaimana seorang guru mampu menjelaskan aturan dan

penerapan media pembelajaran monologi kepada siswa sehingga materi yang

dipaparkan menggunakan media pembelajaran monologi tersampaikan.

Sedangkan pada kelas kontrol, kesiapan guru hanya berkaitan tentang

penguasaan materi yang dibawakan.

Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran berkaitan dengan seluruh

kondisi yang membuatnya siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Banyak

faktor mempengaruhi kesiapan siswa, diantaranya mental serta kebutuhan

belajar siswa itu. Hal ini sesuai dengan penelitian Vovi (2017), mengatakan

bahwa kondisi fisik yang sehat, mental yang baik, kebutuhan belajar yang

mendukung maka proses belajar serta tujuan pembelajaran dapat berjalan

dengan baik dimana kesiapan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Pada

kelas eksperimen, siswa siap dan antusias dlam menerima pembelajaran. Hal

ini terlihat dari respon siswa dalam menanggapi pertanyaan siswa yang lain

melalui media pembelajaran monologi. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa


62

cukup tanggap dalam menjawab pertanyaan guru dan beberapa kali

mengajukan pertanyaan terkait materi pembelajaran.

Hasil belajar siswa juga didukung oleh aktivitas yang dilakukan siswa

selama pembelajaran berlangsung. Pada lembar observasi aktivitas siswa

menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen yang diajar dengan

menggunakan media pembelajaran monologi, sebagian besar siswa terlibat

aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol yang diajar

tanpa menggunakan media pembelajaran monologi, hanya terdapat beberapa

siswa yang aktif.

Meskipun demikian, pengaruh media pembelajaran monologi, baik di

kelas eksperimen maupun kelas kontrol termasuk dalam kategori sedang. Ini

terlihat dari nilai rata-rata uji Normalitas Gain yang keduanya masuk dalam

kategori sedang. Pada kelas eksperimen, dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya media monologi belum pernah digunakan di sekolah tersebut

sehingga butuh penjelasan yang lebih lama sehingga siswa benar-benar

mengerti; waktu yang dibutuhkan dalam penerapan media pembelajaran

monologi cukup singkat, sehingga berpengaruh pada materi yang diterima

siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian Nurmiati (2018), mengatakan bahwa

terdapat beberapa kendala dalam penerapan media pembelajaran monologi,

diantaranya: proses pembelajaran yang telah dilakukan ketika permainan

monopoli biologi, ada beberapa siswa yang tidak mempersiapkan diri

sebelumnya karena lupa membawa resume yang sudah diberikan sebelumnya.

Adapun buku yang mereka miliki tidak selengkap materi yang ada di resume.
63

Karena resume dibuat sesuai dengan materi yang ada di monopoli biologi.

Sehingga ketika mereka mendapatkan pertanyaan dari kelompok lain mereka

cenderung cepat menyerah dan lebih memilih membayar denda. Sedangkan

pada kelas kontrol, walaupun respon siswa terlihat kurang antusisas dalam

menerima materi, namun kemampuan siswa dalam menanggapi pertanyaan

guru cukup bagus. Salah faktornya yaitu hubungan antara siswa dan guru

belum terjalin dengan baik.

Berdasarkan pengamatan kegiatan siswa di dalam kelas ekspeimen

terhadap materi pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki

motivasi, keaktifan dan kemandirian dalam mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media monologi. Siswa merasa dilibatkan secara langsung

dalam kegiatan pembelajaran, sehingga tidak merasa jenuh atau bosan dengan

pelajaran Biologi, bahkan mereka terlihat tertarik dan asyik dengan

belajarnya.

Media monologi menuntut siswa untuk aktif dalam proses

pembelajaran serta melatih siswa dalam mengatur strategi dengan teman

kelompok dalam mengumpulkan poin dengan cara menjawab atau

menyelesaikan soal pada media monologi. Media monologi juga dapat

meningkatkan kerjasama antar siswa, merangsang siswa aktif berpikir serta

membantu siswa untuk lebih teliti dalam menjawab pertanyaan sehingga

proses belajar mengajar dapat menyenangkan dan meningkatkan aktivitas

serta hasil belajar siswa.


64

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran

dengan media monologi dapat membantu siswa dalam pemahaman materi

sistem pernapasan. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa kelas eksperimen

lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Oleh karena media pembelajaran

memiliki pengaruh terhadap hasil belajar karena memiliki kemampuan untuk

menarik perhatian siswa terkait materi yang diajarkan selama pembelajaran

berlangsung sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat mencapai KKM.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

B. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian yang

diajukan, serta hasil penelitian yang didasarkan pada analisis data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah menggunakan

media monologi.

2. media monologi berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa pada

materi sistem pernapasan kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Pembelajaran biologi harus terus dikenalkan kepada siswa, namun tidak

cukup hanya dengan teori saja untuk membuat siswa memahami materi-

materi yang diajarkan sehingga sebaiknya para pendidik kedepannya lebih

memvariasikan media dalam pembelajaran sehingga siswa lebih aktif

dalam proses belajar mengajar.

2. Kepada guru biologi agar dapat menerapkan media dalam pembelajaran

jika memang diperlukan karena dengan adanya media dapat membuat

siswa tidak jenuh dalam menerima pelajaran.

65
66

3. Hendaknya untuk peneliti agar melakukan observasi terlebih dahulu

sebelum melakukan penelitian agar kiranya pada saat penelitian dapat

sejalan dengan apa yang sudah direncanakan sejak awal.

4. Penelitian ini hanya dilakukan pada mata pelajaran biologi dengan

berbagai keterbatasan, dan hanya terbatas pada satu variabel yaitu hasil

belajar siswa, maka perlu diadakan penelitian lebih lanjut sehingga

aplikasi media pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini dapat

digunakan secara maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, Agus, dkk. 2018. Penggunaan Media Pembelajaran Biologi Di Sekolah


Menengah Atas (Sma) Swasta Salatiga. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol. 9
(1), ISSN: 2442-9805.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ayuwanti, Irma. 2016. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika


Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Di SMK Tuma’ninah Yasin Metro. Jurnal SAP. Vol. 1 (2), ISSN: 2527-
967X.

Cristy, Rehmenda. 2017. Analisis Kesiapan Guru Dalam Mengimplementasi


Penilaian Otentik Pada Kompetensi Ranah Sikap. Jurnal Prosiding
Seminar Nasional. Vol. 1 No. 1 2017, ISSN: 2598-3237.

Fadlillah, M. 2017. Buku Ajar Bermain dan Permainan. Jakarta: Prenadamedia


Group.

Maghfiroh, Asna. 2016. Efektivitas Penggunaan Permainan Monopoli Pada


Materi Sistem Ekskresi Sebagai Media Pembelajaran Teams Games
Tournament (Tgt) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 11
Semarang. Skripsi. Semarang : Universitas Islam Negeri Walisingo.

Mulianingsih. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Monopoli


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA
Negeri 4 Depok. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.

Nurmiati, dkk. 2018. Keefektifan Media Pembelajaran Permainan Monopoli


Biologi Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Ilmiah Biologi. Vol. 6, No. 2, ISSN:
2338-5006.

Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohani, Ahmad. 2014. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sadiman, Arief S, dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada.

Sadiman, Arif S, dkk. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

67
68

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT


Fajar Interpratama Mandiri.

Sinta B, Vovi. 2017. Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMA Bina Jaya Palembang. Jurnal Ilmiah.
Volume 1, No. 1, ISSN 2549-1377.

Subur. 2015. Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah. Yogyakarta: Kalimedia.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2016. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Pengembangan MKDP. 2013. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada.

Utama, Candra, dkk. 2014. Penerapan Media Pembelajaran Biologi Sma Dengan
Menggunakan Modeldirect Instructionuntuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pena Sains. Vol. 1 (1), ISSN: 2407-2311.

Virlianingtyas, Anastasia Putri. 2018. Penerapan Metode Permainan Dengan


Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional Monopoli Untuk
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Pada Materi Protista Siswa Kelas
X IPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.

Widodo, dkk. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa
Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII A MTS
Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal
Fisika Indonesia. Vol XVII (49), ISSN: 1410-2994.
69

LAMPIRAN
70

LAMPIRAN A
71

LAMPIRAN A 1 Surat Izin Meneliti


72

LAMPIRAN A 2 Surat Keterangan Selesai Meneliti


73

Lampiran A 3 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian


74

LAMPIRAN B
75

Lampiran B 1.1 Surat Keterangan Validasi


76

Lampiran B 1.2 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I


77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89

Lampiran B 1.3 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II


90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102

LAMPIRAN B 2.1 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

Petunjuk Pengisian :

 Perhatikan setiap aktivitas yang dilakukan siswa.


 Berilah penilaian pada aktivitas siswa sesuai aspek yang di amati setiap
pertemuan.

Jumlah Murid Pada Pertemuan Ke-


No Aspek yang Diamati
1 2 3 4

1 Siswa menjawab salam dari guru. 35 35 35

2 Kehadiran siswa 35 35 35
Siswa berdoa dan menyiapkan fisik dan psikis
3 35 35 35
dalam kegiatan pembelajaran
4 Siswa mendengarkan apersepsi dari guru. 34 33 34

5 Siswa mendengarkan motivasi dari guru 34 33 34

6 Siswa duduk dalam kelompoknya. 33 34 34


Siswa mendengarkan stimulus atau ransangan
P
7 untuk memusatkan perhatian siswa dan 35 35 35
O
menejelaskan mengenai materi yang diajarakan
S
Siswa mengidentifikasi dan bertanya terkait
8 6 5 5 T
materi yang diajarkan
T
Siswa mendengarkan penjelasan tentang aturan
9 35 35 35 E
diskusi mengunakan media monologi.
S
Siswa berdiskusi menggunakan media T
10 34 34 33
monologi.
Siswa bersama guru memeriksa dan menjawab
11 bersama-sama pertanyaan yang ada di media 35 35 35
monologi.
Guru bersama siswa menghitung skor yang
12 35 35 35
diperoleh masing-masing kelompok.
Siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi
13 5 4 5
yang kurang dimengerti
Siswa mendengarkan penguatan atau
tambahan jawaban dari guru guna memastikan
14 34 35 35
bahwa kompetensi yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut sudah tercapai dan
103

mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam


pembelajaran tersebut.
104

LAMPIRAN B 2.2 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Kontrol

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


KELAS KONTROL

Petunjuk Pengisian :

 Perhatikan setiap aktivitas yang dilakukan siswa.


 Berilah penilaian pada aktivitas siswa sesuai aspek yang di amati setiap
pertemuan.

Jumlah Murid Pada Pertemuan Ke-


No Aspek yang Diamati
1 2 3 4

1 Siswa menjawab salam dari guru. 35 35 35

2 Kehadiran siswa 35 33 35
Siswa berdoa dan menyiapkan fisik dan psikis
3 15 15 15
dalam kegiatan pembelajaran
4 Siswa mendengarkan apersepsi dari guru. 5 4 6

5 Siswa mendengarkan motivasi dari guru 4 6 5


P
6 Siswa duduk di bangkunya masing-masing. 33 34 34 O
Siswa mendengarkan stimulus atau ransangan S
untuk memusatkan perhatian siswa dan T
7 5 5 3 T
menejelaskan mengenai materi yang
diajarakan. E
Siswa mengidentifikasi dan bertanya terkait S
8 3 2 2
materi yang diajarkan T
Siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi
9 5 4 5
yang kurang dimengerti
Siswa mendengarkan penguatan atau
tambahan jawaban dari guru guna memastikan
bahwa kompetensi yang diharapkan dari
10 4 3 5
pembelajaran tersebut sudah tercapai dan
mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
11 4 3 4
pembelajaran hari ini.
105

Siswa mendengarkan materi yang akan


12 4 5 3
dipelajari pada pertemuan berikutnya
Siswa menjawab salam penutup dari guru, dan
13 mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan 5 3 4
hamdalah
Jumlah 34,50 % 33,41 % 34,29 %
Rata-Rata 34,06
106

LAMPIRAN B 3 Silabus
SILABUS MATERI SISTEM PERNAPASAN

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas : XI

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
107

Kegiatan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran

3.8 Menganalisis hubungan Sistem pernapasan pada  Mendiskusikan pertanyaan secara berkelompok
antara struktur manusia: mengenai keterkaitan struktur dan fungsi organ-
jaringan penyusun  Struktur dan fungsi organ organ sistem pernapasan, serta proses pernapasan
organ pada sistem sistem pernapasan pada manusia yang ada pada media monologi.
pernapasan dan  Proses pernapasan manusia
mengaitkannya dengan  Mendiskusikan pertanyaan secara berkelompok
 Penyakit/ kelainan yang
bioprosesnya sehingga terjadi pada sistem
mengenai kelainan/penyakit serta teknologi yang
dapat menjelaskan pernapasan pada manusia berkaitan dengan sistem pernapasan pada manusia
proses pernapasan  Teknologi yang berkaitan yang ada pada media monologi.
serta gangguan fungsi dengan sistem pernapasan
yang mungkin terjadi pada manusia
pada sistem
pernapasan manusia
melalui studi literatur,
pengamatan,
percobaan, dan
simulasi

4.8 Merencanakan,
melaksanakan, dan
menyajikan hasil
analisis data dari
berbagai sumber (studi
literatur, pengamatan,
percobaan, dan
simulasi) mengenai
108

pengaruh pencemaran
udaraemisi gas buang
kendaraan bermotor,
asap rokok,kabut asap)
dan kelainan pada
struktur serta fungsi
jaringan organ
pernapasan terhadap
kesehatan
109

LAMPIRAN B 4.1 RPP Pertemuan Pertama


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 1)

A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
110

B. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8. Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari
berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi)
mengenai pengaruh pencemaran udaraemisi gas buang kendaraan
bermotor, asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan
C. Indikator
3.8.1 Menjelaskan struktur dan fungsi organ dalam sistem pernapasan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran siswa mampu :
1. Menjelaskan organ sistem pernapasan
2. Menjelaskan fungsi organ sistem pernapasan
E. Materi Pembelajaran
Struktur dan fungsi organ organ dalam sistem pernapasan.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Team Game Tournament
3. Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media : Permainan Monologi
2. Alat/Bahan : Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
3. Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI Renni Diastuti tahun 2009
111

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran


Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Guru Siswa waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka proses 1. Siswa mengucapkan salam
pembelajaran dengan dan membaca doa sebelum
mengucapkan salam dan belajar yang dipimpin oleh
meminta ketua kelas ketua kelas.
untuk memimpin doa 2. Siswa mendengarkan
sebelum memulai namanya disebut.
pelajaran 3. Siswa merespon
2. Guru mengabsen siswa kesiapannya.
3. Guru menanyakan 4. Siswa menyimak dan
kesiapan siswa untuk merespon pertanyaan guru
belajar jika ada.
4. Guru memberikan 5. Siswa menyimak
apersepsi tentang sistem 6. Siswa menyimak.
10
pernapasan. 7. Siswa menyimak.
Menit
5. Guru memotivasi siswa
dengan memuji siswa
yang berani menjawab
pertanyaan
6. Guru meluruskan
jawaban siswa,
membawa siswa berpikir
menuju pelajaran pokok
7. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
Inti Mengamati
Guru menyajikan materi Siswa Menyimak.
112

tentang sistem
pernapasan.

Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan
Guru memberikan
tentang sistem pernapasan 70
kesempatan kepada
yang belum dia pahami. Menit
siswa yang belum
mengerti untuk bertanya
yang berhubungan
dengan sistem
pernapasan.
1. Siswa Mengikuti arahan
Mengumpulkan informasi guru.
1. Guru membentuk 2. Siswa menyimak.
beberapa kelompok. 3. Siswa berdiskusi
2. Guru membagi dan menggunakan media
menjelaskan aturan monologi sesuai atruan dan
diskusi mengunakan arahan guru.
media monologi. 4. Siswa merespon dan
3. Guru membimbing menjawab pertanyaan yang
jalannya diskusi ada di media monologi.
menggunakan media 5. Siswa menyimak dan
monologi. membantu guru untuk
4. Guru bersama siswa menghitung perolehan skor.
memeriksa dan
menjawab bersama-sama
pertanyaan yang ada di
media monologi.
5. Guru bersama siswa
menghitung skor yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
113

1. Siswa menyimak dan


bertanya jika ada yang belum
Mengasosiasi
dipahami.
1. Guru memberi
2. Siswa menjawab pertanyaan
kesempatan siswa untuk
temannya yang menjawab.
bertanya mengenai
materi yang kurang
dimengerti
2. Guru memberi
kesempatan siswa yang
tidak bertanya untuk
menjawab pertanyaan
Siswa menyimak.
dari temannya
Mengkomunikasikan
Guru memberikan penguatan
atau tambahan jawaban
guna memastikan kepada
siswa bahwa kompetensi
yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut
sudah tercapai dan
mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.

Penutup 1. Guru memberikan 1. Siswa menyimak dan


penghargaan bagi memberikan apresiasi berupa
kelompok yang tepuk tangan kepada
114

berkinerja baik. kelompok yang berkinerja 10


2. Guru bersama siswa baik. menit
menyimpulkan hasil 2. Siswa menyimak dan
pembelajaran hari ini. mengajukan pendapat tentang
3. Guru menyampaikan materi sistem pernapasan.
materi yang akan 3. Siswa menyimak.
dipelajari pada 4. Siswa menjawab salam dan
pertemuan berikutnya mengucapkan hamdalah,
4. Guru memberi salam serta memberikan ucapan
penutup dan mengakhiri terima kasih kepada guru.
pembelajaran bersama-
sama siswa dengan
mengucapkan hamdalah
115

LAMPIRAN B 4.2 RPP Pertemuan Kedua


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 2)

A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
116

B. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8. Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari
berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi)
mengenai pengaruh pencemaran udaraemisi gas buang kendaraan
bermotor, asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan
C. Indikator
3.8.2. Menjelaskan proses pernapasan pada manusia.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran siswa mampu :
Menjelaskan proses pernapasan pada manusia.
E. Materi Pembelajaran
Struktur dan proses pernapasan pada manusia.
F. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Team Game Tournament
6. Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
4. Media : Permainan Monologi
5. Alat/Bahan : Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
6. Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI Renni Diastuti tahun 2009
117

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan
Guru Siswa waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka proses 1. Siswa mengucapkan salam
pembelajaran dengan dan membaca doa sebelum
mengucapkan salam dan belajar yang dipimpin oleh
meminta ketua kelas ketua kelas.
untuk memimpin doa 2. Siswa mendengarkan
sebelum memulai namanya disebut.
pelajaran 3. Siswa merespon
2. Guru mengabsen siswa kesiapannya.
3. Guru menanyakan 4. Siswa menyimak dan
kesiapan siswa untuk merespon pertanyaan guru
belajar jika ada.
4. Guru memberikan 5. Siswa menyimak
apersepsi tentang sistem 6. Siswa menyimak.
10
pernapasan. 7. Siswa menyimak.
Menit
5. Guru memotivasi siswa
dengan memuji siswa
yang berani menjawab
pertanyaan
6. Guru meluruskan
jawaban siswa,
membawa siswa berpikir
menuju pelajaran pokok
7. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
Inti Mengamati
Guru menyajikan materi Siswa Menyimak.
118

tentang sistem
pernapasan.

Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan
Guru memberikan
tentang sistem pernapasan
kesempatan kepada
yang belum dia pahami. 70
siswa yang belum
Menit
mengerti untuk bertanya
yang berhubungan
dengan sistem
pernapasan.
1. Siswa Mengikuti arahan
Mengumpulkan informasi guru.
1. Guru membentuk 2. Siswa menyimak.
beberapa kelompok. 3. Siswa berdiskusi
2. Guru membagi dan menggunakan media
menjelaskan aturan monologi sesuai atruan dan
diskusi mengunakan arahan guru.
media monologi. 4. Siswa merespon dan
3. Guru membimbing menjawab pertanyaan yang
jalannya diskusi ada di media monologi.
menggunakan media 5. Siswa menyimak dan
monologi. membantu guru untuk
4. Guru bersama siswa menghitung perolehan skor.
memeriksa dan
menjawab bersama-sama
pertanyaan yang ada di
media monologi.
5. Guru bersama siswa
menghitung skor yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
119

1. Siswa menyimak dan


Mengasosiasi
bertanya jika ada yang belum
1. Guru memberi
dipahami.
kesempatan siswa untuk
2. Siswa menjawab pertanyaan
bertanya mengenai
temannya yang menjawab.
materi yang kurang
dimengerti
2. Guru memberi
kesempatan siswa yang
tidak bertanya untuk
menjawab pertanyaan
dari temannya
Siswa menyimak.
Mengkomunikasikan
Guru memberikan penguatan
atau tambahan jawaban
guna memastikan kepada
siswa bahwa kompetensi
yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut
sudah tercapai dan
mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.

Penutup 1. Guru memberikan 1. Siswa menyimak dan


penghargaan bagi memberikan apresiasi berupa
120

kelompok yang tepuk tangan kepada


berkinerja baik. kelompok yang berkinerja 10
2. Guru bersama siswa baik. menit
menyimpulkan hasil 2. Siswa menyimak dan
pembelajaran hari ini. mengajukan pendapat tentang
3. Guru menyampaikan materi sistem pernapasan.
materi yang akan 3. Siswa menyimak.
dipelajari pada 4. Siswa menjawab salam dan
pertemuan berikutnya mengucapkan hamdalah,
4. Guru memberi salam serta memberikan ucapan
penutup dan mengakhiri terima kasih kepada guru.
pembelajaran bersama-
sama siswa dengan
mengucapkan hamdalah
121

LAMPIRAN B 4.3 RPP Pertemuan Ketiga


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 3)

A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
122

B. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8. Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari
berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi)
mengenai pengaruh pencemaran udaraemisi gas buang kendaraan
bermotor, asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan
C. Indikator
3.8.3. Menjelaskan kelainan/penyakit pada sistem pernapasan pada manusia
serta pencegahannya.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran siswa mampu :
1. Menjelaskan kelainan/penyakit pada sistem pernapasan pada manusia
2. Menjelaskan cara pencegahan penyakit pada sistem pernapasan pada
manusia
E. Materi Pembelajaran
Kelainan/penyakit pada sistem pernapasan pada manusia serta pencegahannya.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Team Game Tournament
3. Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Permainan Monologi
2. Alat/Bahan : Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
3. Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI Renni Diastuti tahun 2009
123

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan
Guru Siswa waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka proses 1. Siswa mengucapkan salam
pembelajaran dengan dan membaca doa sebelum
mengucapkan salam dan belajar yang dipimpin oleh
meminta ketua kelas ketua kelas.
untuk memimpin doa 2. Siswa mendengarkan
sebelum memulai namanya disebut.
pelajaran 3. Siswa merespon
2. Guru mengabsen siswa kesiapannya.
3. Guru menanyakan 4. Siswa menyimak dan
kesiapan siswa untuk merespon pertanyaan guru
belajar jika ada.
4. Guru memberikan 5. Siswa menyimak
apersepsi tentang sistem 6. Siswa menyimak.
10
pernapasan. 7. Siswa menyimak.
Menit
5. Guru memotivasi siswa
dengan memuji siswa
yang berani menjawab
pertanyaan
6. Guru meluruskan
jawaban siswa,
membawa siswa berpikir
menuju pelajaran pokok
7. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
Inti Mengamati
Guru menyajikan materi Siswa Menyimak.
124

tentang sistem
pernapasan.

Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan
Guru memberikan
tentang sistem pernapasan
kesempatan kepada
yang belum dia pahami. 70
siswa yang belum
Menit
mengerti untuk bertanya
yang berhubungan
dengan sistem
pernapasan.
1. Siswa Mengikuti arahan
Mengumpulkan informasi guru.
1. Guru membentuk 2. Siswa menyimak.
beberapa kelompok. 3. Siswa berdiskusi
2. Guru membagi dan menggunakan media
menjelaskan aturan monologi sesuai atruan dan
diskusi mengunakan arahan guru.
media monologi. 4. Siswa merespon dan
3. Guru membimbing menjawab pertanyaan yang
jalannya diskusi ada di media monologi.
menggunakan media 5. Siswa menyimak dan
monologi. membantu guru untuk
4. Guru bersama siswa menghitung perolehan skor.
memeriksa dan
menjawab bersama-sama
pertanyaan yang ada di
media monologi.
5. Guru bersama siswa
menghitung skor yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
125

1. Siswa menyimak dan


bertanya jika ada yang belum
Mengasosiasi
dipahami.
1. Guru memberi
2. Siswa menjawab pertanyaan
kesempatan siswa untuk
temannya yang menjawab.
bertanya mengenai
materi yang kurang
dimengerti
2. Guru memberi
kesempatan siswa yang
tidak bertanya untuk
menjawab pertanyaan
Siswa menyimak.
dari temannya
Mengkomunikasikan
Guru memberikan penguatan
atau tambahan jawaban
guna memastikan kepada
siswa bahwa kompetensi
yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut
sudah tercapai dan
mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.

Penutup 1. Guru memberikan 1. Siswa menyimak dan


penghargaan bagi memberikan apresiasi berupa
kelompok yang tepuk tangan kepada
126

berkinerja baik. kelompok yang berkinerja 10


2. Guru bersama siswa baik. menit
menyimpulkan hasil 2. Siswa menyimak dan
pembelajaran hari ini. mengajukan pendapat tentang
3. Guru menyampaikan materi sistem pernapasan.
materi yang akan 3. Siswa menyimak.
dipelajari pada 4. Siswa menjawab salam dan
pertemuan berikutnya mengucapkan hamdalah,
4. Guru memberi salam serta memberikan ucapan
penutup dan mengakhiri terima kasih kepada guru.
pembelajaran bersama-
sama siswa dengan
mengucapkan hamdalah
127

LAMPIRAN B 4.4 RPP Pertemuan Keempat


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 4)

A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
128

B. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8. Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari
berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi)
mengenai pengaruh pencemaran udaraemisi gas buang kendaraan
bermotor, asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan
C. Indikator
3.8.4. Menjelaskan penggunaan teknologi yang digunakan untuk membantu
mengatasi gangguan dalam sistem pernapasan pada manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran siswa mampu :
Menjelaskan penggunaan teknologi yang digunakan untuk membantu mengatasi
gangguan dalam sistem pernapasan pada manusia.
E. Materi Pembelajaran
Teknologi yang digunakan untuk membantu mengatasi gangguan dalam sistem
pernapasan pada manusia.
F. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Team Game Tournament
6. Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
4. Media : Permainan Monologi
5. Alat/Bahan : Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
6. Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI Renni Diastuti tahun 2009
129

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan
Guru Siswa waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka proses 1. Siswa mengucapkan salam
pembelajaran dengan dan membaca doa sebelum
mengucapkan salam dan belajar yang dipimpin oleh
meminta ketua kelas ketua kelas.
untuk memimpin doa 2. Siswa mendengarkan
sebelum memulai namanya disebut.
pelajaran 3. Siswa merespon
2. Guru mengabsen siswa kesiapannya.
3. Guru menanyakan 4. Siswa menyimak dan
kesiapan siswa untuk merespon pertanyaan guru
belajar jika ada.
4. Guru memberikan 5. Siswa menyimak
apersepsi tentang sistem 6. Siswa menyimak.
10
pernapasan. 7. Siswa menyimak.
Menit
5. Guru memotivasi siswa
dengan memuji siswa
yang berani menjawab
pertanyaan
6. Guru meluruskan
jawaban siswa,
membawa siswa berpikir
menuju pelajaran pokok
7. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
Inti Mengamati
Guru menyajikan materi Siswa Menyimak.
130

tentang sistem
pernapasan.

Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan
Guru memberikan
tentang sistem pernapasan
kesempatan kepada
yang belum dia pahami. 70
siswa yang belum
Menit
mengerti untuk bertanya
yang berhubungan
dengan sistem
pernapasan.
1. Siswa Mengikuti arahan
Mengumpulkan informasi guru.
1. Guru membentuk 2. Siswa menyimak.
beberapa kelompok. 3. Siswa berdiskusi
2. Guru membagi dan menggunakan media
menjelaskan aturan monologi sesuai atruan dan
diskusi mengunakan arahan guru.
media monologi. 4. Siswa merespon dan
3. Guru membimbing menjawab pertanyaan yang
jalannya diskusi ada di media monologi.
menggunakan media 5. Siswa menyimak dan
monologi. membantu guru untuk
4. Guru bersama siswa menghitung perolehan skor.
memeriksa dan
menjawab bersama-sama
pertanyaan yang ada di
media monologi.
5. Guru bersama siswa
menghitung skor yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
131

1. Siswa menyimak dan


bertanya jika ada yang belum
Mengasosiasi
dipahami.
1. Guru memberi
2. Siswa menjawab pertanyaan
kesempatan siswa untuk
temannya yang menjawab.
bertanya mengenai
materi yang kurang
dimengerti
2. Guru memberi
kesempatan siswa yang
tidak bertanya untuk
menjawab pertanyaan
Siswa menyimak.
dari temannya
Mengkomunikasikan
Guru memberikan penguatan
atau tambahan jawaban
guna memastikan kepada
siswa bahwa kompetensi
yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut
sudah tercapai dan
mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.

Penutup 1. Guru memberikan 1. Siswa menyimak dan


penghargaan bagi memberikan apresiasi berupa
kelompok yang tepuk tangan kepada
132

berkinerja baik. kelompok yang berkinerja 10


2. Guru bersama siswa baik. menit
menyimpulkan hasil 2. Siswa menyimak dan
pembelajaran hari ini. mengajukan pendapat tentang
3. Guru menyampaikan materi sistem pernapasan.
bahwa pada pertemuan 3. Siswa menyimak dan
berikutnya akan ada menyiapkan dirinya untuk
post-test. menjawab post-test.
4. Guru memberi salam 4. Siswa menjawab salam dan
penutup dan mengakhiri mengucapkan hamdalah,
pembelajaran bersama- serta memberikan ucapan
sama siswa dengan terima kasih kepada guru.
mengucapkan hamdalah
133

LAMPIRAN B 5.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif

Jumlah
Kompetensi Jenjang Nomor
Kompetensi Inti Indikator Item
Dasar Kognitif Soal
Soal
Memahami, Menganalisis 3, 19,
C2 4
menerapkan, hubungan 27, 28
Menjelaskan struktur dan
menganalisis dan antara C3 15 1
fungsi organ dalam
mengevaluasi struktur 6, 12,
sistem pernapasan
pengetahuan jaringan C4 1, 13, 5
faktual, penyusun 26
konseptual, organ pada C2 29 1
prosedural, dan sistem C3 4, 10 2
metakognitif pernapasan Menjelaskan proses 5, 11,
berdasarkan rasa dalam pernapasan pada manusia C4 18, 20, 6
ingin tahunya kaitannya 23, 24
tentangilmu dengan
pengetahuan, bioproses dan C5 22 1
teknologi, seni, gangguan 2, 7, 8,
C2 4
budaya, dan fungsi yang 30
humaniora dengan dapat terjadi C3 9, 16 2
wawasan pada sistem
kemanusiaan, pernapasan
kebangsaan, manusia
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab Menjelaskan
fenomena dan kelainan/penyakit pada
kejadian, serta sistem pernapasan pada
menerapkan manusia serta 14, 17,
pengetahuan C4 4
pencegahannya 21, 25
prosedural pada
bidang kajian
yang spesifik
sesuai dengan
bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah
134

LAMPIRAN B 5.2 SOAL TES UJI COBA


MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS : XI
WAKTU : 30 Menit

Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal dan kerjakan dengan jujur.
2. Jawablah soal berikut pada lembar jawab yang telah tersedia.
3. Periksalah jumlah halaman dan bacalah soal-soal sebelum anda menjawabnya.
4. Kerjakan pada lembaran jawaban yang telah disediakan dengan bolpoin dan tidak
boleh mengerjakan dengan pensil.
5. Tulislah identitas anda pada kolom yang telah tersedia di lembar jawab.
6. Berilah tanda sialang (X) pada salah satu huruf di lembaran jawab (hanya ada satu
jawaban yang benar).

1. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar pada angka X tersebut merupakan salah satu organ pernapasan yang
berfungsi untuk….
a. Tempat pita suara dan menghasilkan suara sehingga bisa berbicara
b. Membantu laring menutup sewaktu menelan
c. Memproduksi lender sewaktu menelan
135

d. Membantu esophagus menutup sewaktu menelan


e. Pertukaran udara atmosfer ke kapiler tenggorokan
2. Operasi untuk memperlancar jalan napas dengan cara pembuatan lubang pada
bagian dinding trakea disebut….
a. Terapi oksigen
b. Terapi oksigen hiperbarik
c. Operasi bronkus
d. Trakeostomi
e. Trakeologi
3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Organ sistem pernapasan manusia berturut-turut adalah….


a. Hidung – faring – trakea – laring - bronkus – bronkiolus – alveoli
b. Hidung – laring - faring – trakea – bronkiolus – bronkus – alveoli
c. Hidung – faring – laring - trakea – bronkus – bronkiolus - alveoli
d. Hidung – trakea – faring – laring – bronkus – bronkiolus – alveoli
e. Hidung – trakea - laring – faring – bronkiolus – bronkus – alveoli
4. Disaat menghirup napas, otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang
dada naik sehingga….
a. Rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar di dalam
paruparu dan udara keluar dari paru-paru
b. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara membesar di dalam
paruparu dan udara keluar dari paru-paru
136

c. Rongga dada mengecil, berarti tekanan udara mengecil di dalam paru-


paru dan udara masuk ke paru-paru
d. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara di dalam paru-paru
membesar dan udara masuk ke paru-paru
e. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara di dalam paru-paru
mengecil dan udara masuk ke paru-paru
5. Perhatikan gambar di bawah ini.

Berdasarkan dari gambar tersebut, pernyataan yang tepat terkait frekuensi


pernapasan adalah….
a. Gambar a memiliki frekuensi pernapasan yan g sama dengan gambar b
b. Gambar b memiliki frekuensi pernapasan lebih tinggi dari pada gambar a
c. Gambar a memiliki frekuensi pernapasan lebih tinggi dari pada gambar b
d. Gambar a memiliki frekuensi pernapasan sedang
e. Gambar b memiliki frekuensi pernapasan sedang
6. Kapiler darah banyak terdapat di dalam rongga hidung yang berfungsi
untuk….
137

a. Memproduksi lender
b. Menghangatkan udara
c. Menyaring debu
d. Alat indera penciuman
e. Menyaring dan memilah udara
7. Gejala asfiksia disebabkan oleh….
a. Kelebihan oksigen
b. Kekurangan oksigen
c. Kelebihan karbondioksida
d. Kekurangan karbondioksida
e. Penurunan PaO2
8. Kondisi orang yang sedang gelisah dapat mengalami gangguan sesak napas
yang disebut….
a. Hipoksemia
b. Sianosis
c. Anfiksia
d. Asma
e. Dyspnea
9. Orang yang menghirup gas CO masuk ke dalam sistem pernapasan manusia
mengakibatkan kematian karena….
a. Paru-paru gagal berkontraksi
b. Otot diafragma melemah
c. Afinitas Hb terhadap CO lebih rendah daripada afinitas O2
d. Afinitas Hb terhadap CO lebih tinggi daripada afinitas O2
e. Proses ekspirasi terhambat
138

10. Amati gambar sistem pernapasan manusia di bawah ini.

a. P dan Q berkontraksi
b. P berelaksasi
c. Q berkontraksi
d. Q berelaksasi
e. P berkontraksi
11. Analisis yang sesuai dengan gambar di bawah ini kaitannya dengan sistem
pernapasan manusia adalah….

a. Orang yang rajin berolahraga maka badannya akan menjadi sehat dan
kuat
b. Orang yang berolahraga akan mempengaruhi kesehatan paru-paru
manusia
c. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan yang tinggi
karena banyaknya jumlah O2 yang dibutuhkan
139

d. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan yang tinggi


karena mampu mengendalikan ritme pernapasan.
e. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan yang tinggi
karena tidak dapat mengendalikan ritme diafragma pada dada saat
bernapas
12. Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh sistem saraf yang
terletak di….
a. Medula spinalis
b. Mesenfalon
c. Medulla oblongata
d. Serabut aferen nervus vagus
e. Medulla spinalis dan pons varoliii
13. Proses melembabkan, menyaring, dan menghangatkan udara yang dihirup
saat pernapasan, terjadi di bagian….
a. Faring
b. Hidung
c. Laring
d. Trakea
e. Paru-paru
14. Saat orang berenang di laut kemudian tenggelam akan mengalami gangguan
pada organ pernapasannya karena….
a. Tidak adanya kontraksi pada paru-paru
b. Alveolus yang mengalami kebocoran
c. Pembuluh darah pada paru-paru mengalami pecah
d. Terisi air di dalam alveolus
e. Oksigen tidak dapat melewati bronkiolus
140

15. Cermatilah gambar sistem pernapasan manusia di bawah ini.

Berdasarkan gambar, pertukaran oksigen dan karbon dioksida berlangsung pada


organ nomor….
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
16. Difteri merupakan gangguan pernapasan pada paru-paru manusia disebabkan
oleh bakteri….
a. Corynebacterium
b. Epstein-Barr Virus (EBV)
c. Mycoplasma Pneumoniae
d. Influenza
e. Thinoviruses
17. Orang yang makan sambil berbicara dapat menyebabkan tersedak, hal
tersebut terjadi karena….
a. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama-
sama tertutup, sehingga makanan dapat masuk ke dalam trakea
141

b. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea salah
satunya terbuka, sehingga makanan dapat masuk ke dalam esophagus
c. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama-
sama terbuka, sehingga makanan dapat masuk dalam trakea
d. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama
terbuka, sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam trakea
e. Saat makanan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea
samasama menutup, sehingga makanan dapat masuk ke dalam trakea
18. Orang yang dapat mempunyai volume dan kapasitas paru-paru cenderung
besar adalah….
a. Atlet lari
b. Atlet renang
c. Penyanyi
d. Atlet Gulat
e. Pendaki Gunung
19. Berikut ini adalah organ pernapasan pada manusia:
1) Bronkiolus
2) Aring
3) Bronkus
4) Alveolus
5) Trakea
6) Hidung
7) Faring
Udara masuk ke dalam paru-paru secara berurutan melewati….
a. 6-2-7-1-3-4-5
b. 6-7-2-5-3-1-4
c. 6-7-2-5-1-3-5
d. 6-2-7-3-1-4-5
e. 6-7-2-3-5-1-4
20. Jika seorang pria pada pernapasan normal mempunyai volume 470 mL udara
yang masuk ke dalam paru-paru dan volume udara ekstra yang masuk ke
142

paru-paru dengan inspirasi maksimum di atas inspirasi tidal sebesar 1.900


mL. Maka kapasitas inspirasi pria tersebut adalah….
a. 1.600 mL
b. 2.370 mL
c. 3.000 mL
d. 5.000 mL
e. 40.000 mL
21. Pendaki gunung akan mengalami gangguan pada tubuhnya jika sudah
mencapai ketinggian di atas 1.600 meter. Gangguan tersebut erat kaitannya
dengan….
a. Suhu lingkungan yang sangat dingin
b. Kesulitan pengeluaran CO2 dari paru-paru
c. Kadar oksigen yang rendah pada ketinggian tersebut
d. Tiupan angin yang sangat kencang pada ketinggian tersebut
e. Banyaknya oksigen yang dapat diambil setiap kali bernapas
22. Jika dibandingkan antara seorang yang berlari dalam kondisi sakit dengan
seorang yang dalam keadaan normal, maka bagaimana keadaan frekuensi
pernapasan mereka….
a. Rongga dada orang normal lebih besar sehingga frekuensinya lebih cepat
b. Rongga dada orang lari lebih besar sehingga frekuensinya lebih cepat
c. Frekuensi bernapas mereka sama
d. Orang dalam keadaan normal frekuensi bernapasnya lebih banyak
dibandingkan yang berlari
e. Orang yang berlari frekuensi bernapasnya lebih banyak dibanding yang
normal
143

23. Amatilah gambar di bawah ini:

Berdasarkan dari gambar tersebut, perbedaan antara pernapasan internal dengan


eksternal adalah….
a. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen dengan
karbondioksida antara sel-sel tubuh dengan lingkungan eksternal,
sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran udara yang terjadi
antara darah dan tubuh
b. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen dengan
karbondioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal, sedangkan
pernapasan internal adalah pertukaran udara yang terjadi antara darah dan
sel-sel tubuh
c. Pernapasan ekstenal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di arteri,
sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di
pembuluh vena
d. Pernapasan ekstenal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di hidung dengan
paru-paru, sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran O 2 dengan
CO2 di jaringan-jaringan tubuh
144

e. Pernapasan eksternal terjadi pertukaran udara pada hidung dan mulut,


pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dengan CO2 di paru-paru
24. Medulla oblongata mendeteksi adanya perubahan PH dalam darah.
Selanjutnya medulla oblongata akan….
a. Mengirimkan impuls ke otot jantung untuk berkontraksi lebih kuat
sehingga rongga dada menkadi lebih besar, napas semakin dalam dan O 2
diikat oleh darah dalam kapiler
b. Mengirimkan impuls ke otot jantung/otot diaframa untuk berkoontraksi
lebih kuat, sehingga rongga dada menjadi lebih kecil, napas semakin
dalam, O2 dilepaskan oleh kapiler paru-paru
c. Mengirimkan impuls ke otot tulang rusuk/ diafragma untuk berkontraksi
lebih kuat sehingga rongga dada menjadi lebih besar, napas semakin
dalam dan O2 diikat oleh darah dalam kapiler
d. Mengirimkan impuls ke otot paru-paru untuk berkontraksi lebih kuat,
sehingga rongga dada menjadi lebih kecil, napas semakin dalam, CO 2
dilepaskan oleh kapiler ke jaringan tubuh
e. Mengirimkan impuls ke otot tulang rusuk/paru-paru untuk berkontraksi
lebih kuat, sehingga rongga dada menjadi normal, CO2 dilepaskan ke
udara
25. Permasalahan polusi udara, seseorang dapat dinyatakan keracunan zat tertentu
yang mengakibatkan hemoglobin di dalam darah tidak mampu mengikat
oksigen.
Zat yang dapat menyebabkan kondisi tersebut adalah….
a. Belerang
b. Karbon dioksida
c. Karbon monoksida
d. Nitrogen
e. Sulfur
26. Bernapas melalui hidung lebih baik dibandingkan melalui mulut karena….
a. Udara dapat bercampur dengan bahan makanan sehingga kehilangan
banyak oksigen
145

b. Di dalam mulut terdapat bahan yang dapat mengakibatkan tersedak


c. Di dalam hidung terdapat syaraf penciuman sehingga dapat mendeteksi
adanya bau pada udara
d. Di dalam hidung terdapat rambut-rambut halus dan lendir yang akan
menyaring udara
e. Udara yang melalui hidung tidak akan menuju ke lambung sehingga
tidak menyebabkan masuk angin
27. Manusia memiliki 2 paru-paru, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri yang
terdiri dari beberapa gelambir. Jumlah gelambir paru-paru manusia adalah….
a. 4 gelambir, 2 diparu-paru kanan dan 2 diparu-paru kiri
b. 4 gelambir, 1 diparu-paru kanan dan 3 diparu-paru kiri
c. 5 gelambir, 2 diparu-paru kanan dan 3 diparu-paru kiri
d. 5 gelambir, 3 diparu-paru kanan dan 2 diparu-paru kiri
e. 6 gelambir, 3 diparu-paru kanan dan 3 diparu-paru kiri
28. Perhatikan ciri-ciri berikut!
1) Terdiri atas kepingan tulang rawan
2) Memiliki katup penutup (epiglotis)
3) Tempat terdapatnya pita suara
Alat respirasi yang memiliki ciri-ciri di atas adalah….
a. Rongga mulut
b. Rongga hidung
c. Faring
d. Laring
e. Trakea
29. Mekanisme pernapasan manusia 2 tahap, tahap inspirasi terjadi bila….
a. Otot-otot antar tulang rusuk menegang (kontraksi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma juga menegang, rongga dada mengecil,
paruparu mengembang, tekanan udara dalam kantung-kantung paru-paru
turun menjadi lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer sehingga
udara mengalir masuk ke paru-paru
146

b. Otot-otot antar tulang rusuk mengendor (relaksasi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma juga mengendor, rongga dada menyempit,
paruparu terdesak mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru
turun menjadi lebih naik lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer, udara
mengalir keluar dari paru-paru.
c. Otot-otot antar tulang rusuk menegang (kontraksi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma juga menegang, rongga dada membesar,
paruparu mengembang, tekanan udara dalam kantung-kantung paru-paru
turun menjadi lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer sehingga
udara mengalir masuk ke paru-paru
d. Otot-otot antar tulang rusuk mengendor (relaksasi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma mengembang, rongga dada menyempit,
paruparu terdesak mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru naik
lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer, udara mengalir keluar dari paru-
paru
e. Otot-otot antar tulang rusuk mengendor (relaksasi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma mengembang, rongga dada menyempit,
paruparu terdesak mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru naik
lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer, udara mengalir keluar dari
paruparu
30. Black lung merupakan penyakit paru-paru menahun yang disebabkan oleh….
a. Kafein pada kopi
b. Terhirup partikel asbes
c. Paparan batu bara dan debu
d. Kecanduan merokok
e. Paparan karbon monoksida
147

LAMPIRAN B 5.3 Kunci Jawaban

Nomor Kunci Nomor Kunci Nomor Kunci


Soal Jawaban Soal Jawaban Soal Jawaban
1. B 11. C 21. C
2. D 12. C 22. B
3. C 13. B 23. B
4. E 14. D 24 C
5. C 15. A 25. C
6. B 16. A 26. D
7. B 17. C 27. D
8. D 18. B 28. D
9. D 19. B 29. E
10 B 20. B 30. C
148

LAMPIRAN B 6.1 Papan Monologi


149

LAMPIRAN B 6.2 Aturan Permainan

MONOLOGI
(MONOPOLI DALAM BIOLOGI)

ATURAN PERMAINAN
1. Permainan dilakukan oleh 5 kelompok, dan setiap perwakilan kelompok bermain
selama ± 30 menit.
2. Anggota kelompok berhak membantu temannya yang bermain.
3. Setiap pemain diberi modal awal sebanyak 100 poin.
4. Pemain yang berhak memulai terlebih dahulu adalah pemain yang mendapatkan
lemparan angka dadu terbesar.
5. Setelah tertata urutan pemain, maka pemain berhak melempar dadu pertama kali,
melangkah sesuai jumlah angka dadu, lalu di ikuti urutan berikutnya.
6. Pemain terlebih dahulu mendapatkan angka dadu 6 sebelum memulai.
7. Pemain memulai permainan dari petak “start”.
8. Pemain yang berhenti pada kotak materi bisa memilih membeli isi kotak atau tidak
membeli.
9. Jika pemain menjawab benar pertanyaan pada kotak materi, maka mendapatkan
poin sesuai harga aset. Dan jika pemain menjawab salah, maka di mines 5 poin.
10. Jika pemain membeli petak yang berisi materi, maka pemain di minta untuk
membaca dalam kelompok turnamen dan masing masing anggota kelompok
menghafalkan materi serta mengujinya ketika berhenti dikotak materi tersebut
setelah putaran berikutnya. Jika pemain menghafal dengan benar maka poin pemain
akan bertambah sesuai harga aset dan jika salah, poin akan berkurang sesuai harga
aset.
11. Jika pertanyaan benar pada kota materi, pemain boleh membeli kotak materi
tersebut sesuai harga aset atau tidak.
12. Jika pemain tidak membeli petak maka modal akan berkurang 10 poin.
13. Jika pemain berhenti dikotak “masuk penjara”, maka hukumannya adalah tidak
boleh main satu kali putaran.
14. Jika pemain berhenti pada kotak dana umum atau kotak kesempatan, maka harus
mencabut kartu dan mengikuti instruksi dari kartu tersebut.
15. Tiap-tiap pemain akan mendapatkan 10 poin ketika melewati “start” pada putaran
kedua dan seterusnya.
16. Jika pemain berhenti di kotak bonus poin maka pemain berhak mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada lawan main. Jika tidak dapat
menjawab pertanyaan, maka lawan main akan masuk penjara dan yang memberi
pertanyaan mendapatkan bonus 20 poin.
17. Masing-masing pemain mencatatkan hasil akhir poin yang didapat.
18. Pemenang permainan ini adalah pemain yang paling banyak mendapatkan poin.
150

Harga Aset:
A : 5 Poin.
B : 5 Poin.
C : 5 Poin.
D : 10 Poin.
E : 10 Poin.
F : 10 Poin.
G : 15 Poin.
H : 15 Poin.
I : 15 Poin.
J : 20 Poin.
K : 20 Poin.
L : 20 Poin.
M : 25 Poin.
N : 25 Poin.
O : 25 Poin.
151

LAMPIRAN B 6.3.1 Kartu Soal (Bagian Atas)


152
153

LAMPIRAN B 6.3.2 Kartu Soal Organ Sistem Pernapasan


154
155

LAMPIRAN B 6.3.3 Kartu Soal Proses Pernapasan


156
157

LAMPIRAN B 6.3.4 Kartu Soal Penyakit/Kelainan Pada Sistem Pernapasan


158
159

LAMPIRAN B 6.4 Kartu Kesempatan


160
161

LAMPIRAN B 6.5 Kartu Dana Umum


162
163

LAMPIRAN C
164

LAMPIRAN C 1.1 Daftar Nilai Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4)

Daftar Nilai Pretest Posttest Kelas XI MIA 4 Jumlah Benar Nilai


No. Nama Siswa Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
1 Ainia Zaqinah Bastiawan 43,33 83,33 13 25 43 83
2 A. Mufaddhal Asyam Makkasau 40 80 12 24 40 80
3 Alif Fadlan Adam 36,66 93,33 11 28 37 93
4 Aliya Musyrifah Adam 36,66 93,33 11 28 37 93
5 Amelia Rizki Randang 33,33 80 10 24 33 80
6 Andi Achmad Maulana Mattonro 46,66 86,66 14 26 47 87
7 Andi Herfika Sari 23,33 70 7 21 23 70
8 Andi Mirza Andika Putri 30 86,66 9 26 30 87
9 Annisa Syaharani Putri Aprilia 43,33 66,66 13 20 43 67
10 Aqilah Iffa Lutfiah 26,66 66,66 8 20 27 67
11 Asa Utami Sallewatang 50 93,33 15 28 50 93
12 Aulia Nurazizah Putri Syarif 46,66 90 14 27 47 90
13 Ayu Dian Mahmudah 46,66 83,33 14 25 47 83
14 Christiani Velma Jessica Dame 33,33 86,66 10 26 33 87
15 Devi Indah Sari F 46,66 76,66 14 23 47 77
16 Esty Marlianah 23,33 70 7 21 23 70
17 Fakhirah Umniyah 56,66 90 17 27 57 90
18 Fatimah Azzahra 36,66 73,33 11 22 37 73
19 Fidya Aprilia Dharma 30 73,33 9 22 30 73
20 Gaibi Tri Azizah 56,66 83,33 17 25 57 83
21 Khusnul Febrianti Khatima 40 83,33 12 25 40 83
22 M. Hidayat 40 86,66 12 26 40 87
23 Mawaddah Nasifah Alda Sakti 76,66 90 23 27 77 90
24 Muh. Amrullah 23,33 66,66 7 20 23 67
25 Muhammad Fitrah Fachrezi 56,66 80 17 24 57 80
26 Muhammad Rayhan Syarif 23,33 83,33 7 25 23 83
27 Najwa Munsir 43,33 86,66 13 26 43 87
28 Nurhikmah 30 76,66 9 23 30 77
29 Nurul Maghfirah 23,33 63,33 7 19 23 63
30 Rina 33,33 90 10 27 33 90
31 Tesalonika Jeane Reichella Taau 46,66 76,66 14 23 47 77
32 Triutama Restu Bumi 40 93,33 12 28 40 93
33 Zahra Humairah H.S Pongkapada 40 76,66 12 23 40 77
34 Andi Agung Nugrah Taslim 46,66 80 14 24 47 80
35 Yolanda Salsabila Dwi Putri 33,33 86,66 10 26 33 87
165

LAMPIRAN C 1.2 Dafta r Nilai Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5)

Daftar Nilai Pretest Posttest Kelas XI MIA 5 Jumlah Benar Nilai


No. Nama Siswa Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
1 Ainun Andiani Jamal 43,33 80 13 24 43 80
2 Ainun Pratiwi 43,33 83,33 13 25 43 83
3 Andi Nurul Annisa Syahrir 46,66 66,66 14 20 47 67
4 Andi Tenri Rabiatul Maharani 60 73,33 18 22 60 73
5 Anisia Margareta Ima Da Cunha 50 66,66 15 20 50 67
6 Annisa Ramadhani Abdullah 50 83,33 15 25 50 83
7 Detha Anugerah Ainiyyah 66,66 76,66 20 23 67 77
8 Devita Valent Purnama 43,33 76,66 13 23 43 77
9 Fahmi Almutaim Tammu 56,66 66,66 17 20 57 67
10 Famelia Balqis 46,66 76,66 14 23 47 77
11 Hajar Sri Putri R 53,33 86,66 16 26 53 87
12 Lismawati 33,33 66,66 10 20 33 67
13 M. Febriansyah Gilang Pratan 50 80 15 24 50 80
14 M. Taufiq Ramadhan 56,66 70 17 21 57 70
15 Maria Octoviany Tiba 56,66 60 17 18 57 60
16 Muhammad Hidayat Catur Dirga 56,66 73,33 17 22 57 73
17 Muhammad Nurul Haq 60 76,66 18 23 60 77
18 Muhammad Rachmat Suazii 43,33 63,33 13 19 43 63
19 Musfira Ananda Aulia Putri 43,33 66,66 13 20 43 67
20 Natalie Kemala Wardhani 53,33 76,66 16 23 53 77
21 Nur Adya Zabrika Utari 60 46,66 18 14 60 47
22 Nur Zakiah Sujana 53,33 73,33 16 22 53 73
23 Nurtazkyah Syawalia Fitriani Z. 56,66 86,66 17 26 57 87
24 Nurul Amalia 53,33 76,66 16 23 53 77
25 Putri Natasya Haris 40 60 12 18 40 60
26 Resdi 53,33 56,66 16 17 53 57
27 Siti Aisyah 26,66 50 8 15 27 50
28 Sofiola Dwi Imanda 40 66,66 12 20 40 67
29 Tiara 43,33 60 13 18 43 60
30 Wulan Dewi Rahmawati 33,33 70 10 21 33 70
31 Indri Dewi Safitri 50 73,33 15 22 50 73
32 M. Fahril Aswin Hamsir 40 50 12 15 40 50
33 Shintia Putri Aulia 50 76,66 15 23 50 77
34 Tiara Putri Utami 40 73,33 12 22 40 73
35 Ummul Aimmah Azzahra 46,66 60 14 18 47 60
166

LAMPIRAN C 2.1 Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4)


Pretest
No. Soal
Nama Benar Salah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ainia Zaqinah Bastiawan 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 13 17 43 Keterangan :
A. Mufaddhal Asyam Makkasau 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 12 18 40 1 = Jawaban Benar
Alif Fadlan Adam 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11 19 37 0 = Jawaban salah
Aliya Musyrifah Adam 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 11 19 37
Amelia Rizki Randang 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 10 20 33
Andi Achmad Maulana Mattonro 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14 16 47
Andi Herfika Sari 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 23 23
Andi Mirza Andika Putri 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 21 30
Annisa Syaharani Putri Aprilia 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 13 17 43
Aqilah Iffa Lutfiah 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 8 22 27
Asa Utami Sallewatang 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 15 15 50
Aulia Nurazizah Putri Syarif 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 14 16 47
Ayu Dian Mahmudah 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14 16 47
Christiani Velma Jessica Dame 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 20 33
Devi Indah Sari F 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14 16 47
Esty Marlianah 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 23 23
Fakhirah Umniyah 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 17 13 57
Fatimah Azzahra 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 11 19 37
Fidya Aprilia Dharma 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 9 21 30
Gaibi Tri Azizah 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 17 13 57
Khusnul Febrianti Khatima 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 12 18 40
M. Hidayat 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 18 40
Mawaddah Nasifah Alda Sakti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 7 77
Muh. Amrullah 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 7 23 23
Muhammad Fitrah Fachrezi 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 17 13 57
Muhammad Rayhan Syarif 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 7 23 23
Najwa Munsir 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 13 17 43
Nurhikmah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 9 21 30
Nurul Maghfirah 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 23 23
Rina 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 20 33
Tesalonika Jeane Reichella Taau 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14 16 47
Triutama Restu Bumi 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 12 18 40
Zahra Humairah H.S Pongkapada 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 18 40
Andi Agung Nugrah Taslim 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14 16 47
Yolanda Salsabila Dwi Putri 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 20 33
167

Posttest
No. Soal
No. Urut Benar Salah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ainia Zaqinah Bastiawan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 25 5 83
A. Mufaddhal Asyam Makkasau 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 24 6 80
Alif Fadlan Adam 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 2 93
Aliya Musyrifah Adam 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28 2 93
Amelia Rizki Randang 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 24 6 80
Andi Achmad Maulana Mattonro 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 4 87
Andi Herfika Sari 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 21 9 70
Andi Mirza Andika Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 4 87
Annisa Syaharani Putri Aprilia 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 20 10 67
Aqilah Iffa Lutfiah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 20 10 67
Asa Utami Sallewatang 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28 2 93
Aulia Nurazizah Putri Syarif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27 3 90
Ayu Dian Mahmudah 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 25 5 83
Christiani Velma Jessica Dame 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 26 4 87
Devi Indah Sari F 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 7 77
Esty Marlianah 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 21 9 70
Fakhirah Umniyah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 27 3 90
Fatimah Azzahra 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 22 8 73
Fidya Aprilia Dharma 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 22 8 73
Gaibi Tri Azizah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 25 5 83
Khusnul Febrianti Khatima 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 25 5 83
M. Hidayat 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 4 87
Mawaddah Nasifah Alda Sakti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27 3 90
Muh. Amrullah 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 20 10 67
Muhammad Fitrah Fachrezi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24 6 80
Muhammad Rayhan Syarif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 25 5 83
Najwa Munsir 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 4 87
Nurhikmah 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 7 77
Nurul Maghfirah 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 19 11 63
Rina 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27 3 90
Tesalonika Jeane Reichella Taau 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 23 7 77
Triutama Restu Bumi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 2 93
Zahra Humairah H.S Pongkapada 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 7 77
Andi Agung Nugrah Taslim 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 24 6 80
Yolanda Salsabila Dwi Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 4 87
168

LAMPIRAN C 2.2 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5)


Pretest
No. Soal
No. Urut Benar Salah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ainun Andiani Jamal 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 13 17 43 Keterangan :
Ainun Pratiwi 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 17 43 1 = Jawaban Benar
Andi Nurul Annisa Syahrir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 16 47 0 = Jawaban salah
Andi Tenri Rabiatul Maharani 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 18 12 60
Anisia Margareta Ima Da Cunha 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 15 15 50
Annisa Ramadhani Abdullah 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 15 15 50
Detha Anugerah Ainiyyah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 20 10 67
Devita Valent Purnama 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 17 43
Fahmi Almutaim Tammu 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 13 57
Famelia Balqis 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 14 16 47
Hajar Sri Putri R 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 16 14 53
Lismawati 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10 20 33
M. Febriansyah Gilang Pratan 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
M. Taufiq Ramadhan 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 13 57
Maria Octoviany Tiba 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 13 57
Muhammad Hidayat Catur Dirga 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 13 57
Muhammad Nurul Haq 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 18 12 60
Muhammad Rachmat Suazii 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 13 17 43
Musfira Ananda Aulia Putri 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 16 43
Natalie Kemala Wardhani 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 16 14 53
Nur Adya Zabrika Utari 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 18 12 60
Nur Zakiah Sujana 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 14 53
Nurtazkyah Syawalia Fitriani Z. 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 17 13 57
Nurul Amalia 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 16 14 53
Putri Natasya Haris 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 18 40
Resdi 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 16 14 53
Siti Aisyah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 8 22 27
Sofiola Dwi Imanda 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 12 18 40
Tiara 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 13 17 43
Wulan Dewi Rahmawati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10 20 33
Indri Dewi Safitri 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
M. Fahril Aswin Hamsir 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 12 18 40
Shintia Putri Aulia 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
Tiara Putri Utami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 18 40
Ummul Aimmah Azzahra 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 14 16 47
169

Posttest
No. Soal
No. Urut Benar Salah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ainun Andiani Jamal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 24 6 80
Ainun Pratiwi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 25 5 83
Andi Nurul Annisa Syahrir 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 10 67
Andi Tenri Rabiatul Maharani 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 22 8 73
Anisia Margareta Ima Da Cunha 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 10 67
Annisa Ramadhani Abdullah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 25 5 83
Detha Anugerah Ainiyyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 23 7 77
Devita Valent Purnama 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Fahmi Almutaim Tammu 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 20 10 67
Famelia Balqis 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Hajar Sri Putri R 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 4 87
Lismawati 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 10 67
M. Febriansyah Gilang Pratan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 24 6 80
M. Taufiq Ramadhan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 21 9 70
Maria Octoviany Tiba 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 18 12 60
Muhammad Hidayat Catur Dirga 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22 8 73
Muhammad Nurul Haq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Muhammad Rachmat Suazii 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 19 11 63
Musfira Ananda Aulia Putri 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 10 67
Natalie Kemala Wardhani 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Nur Adya Zabrika Utari 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 14 16 47
Nur Zakiah Sujana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 22 8 73
Nurtazkyah Syawalia Fitriani Z. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 26 4 87
Nurul Amalia 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 7 77
Putri Natasya Haris 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 12 60
Resdi 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 17 13 57
Siti Aisyah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
Sofiola Dwi Imanda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 20 10 67
Tiara 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 12 60
Wulan Dewi Rahmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 21 9 70
Indri Dewi Safitri 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22 8 73
M. Fahril Aswin Hamsir 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
Shintia Putri Aulia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Tiara Putri Utami 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 22 8 73
Ummul Aimmah Azzahra 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 18 12 60
170

LAMPIRAN D
171

LAMPIRAN D 1.1 Analisis Deskriptif


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest Eksperimen 35 23 80 41,54 13,755

Posttest Eksperimen 35 63 93 81,34 8,544

Pretest Kontrol 35 13 57 32,69 10,326

Posttest Kontrol 35 50 90 76,57 10,444

Valid N (listwise) 35
172

LAMPIRAN D 1.2 Uji Normalitas Gain (N-Gain)

Descriptives
kelas Statistic Std. Error
ngain_s eksperimen Mean ,6899 ,02089
core 95% Confidence Interval for Lower Bound ,6474
Mean Upper Bound ,7323
5% Trimmed Mean ,6914
Median ,6792
Variance ,015
Std. Deviation ,12361
Minimum ,42
Maximum ,89
Range ,47
Interquartile Range ,23
Skewness -,017 ,398
Kurtosis -,958 ,778
kontrol Mean ,4102 ,03567
95% Confidence Interval for Lower Bound ,3377
Mean Upper Bound ,4827
5% Trimmed Mean ,4247
Median ,4250
Variance ,045
Std. Deviation ,21103
Minimum -,33
Maximum ,72
Range 1,05
Interquartile Range ,25
Skewness -1,208 ,398
Kurtosis 3,043 ,778
173

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
ngain_s eksperimen ,107 35 ,200 ,972 35 ,492
*
core kontrol ,112 35 ,200 ,949 35 ,105
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
174

LAMPIRAN D 2.1 Uji Normalitas

Tests of Normality

a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.


*
Hasil Belajar Pretest Eksperimen ,117 35 ,200 ,943 35 ,071

Posttest Eksperimen ,146 35 ,057 ,939 35 ,051

Pretest Kontrol ,145 35 ,059 ,970 35 ,449

Posttest Kontrol ,139 35 ,084 ,940 35 ,055

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction


175

LAMPIRAN D 2.2 Uji Homogenitas

1) Tes homogen pretest

Test of Homogeneity of Variances


hasil belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,980 1 68 ,164

ANOVA
hasil belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1372,857 1 1372,857 9,281 ,003
Within Groups 10058,229 68 147,915
Total 11431,086 69

2) Tes Homogen Posstest

Test of Homogeneity of Variances


hasil belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,921 1 68 ,341

ANOVA
hasil belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 398,414 1 398,414 4,376 ,040
Within Groups 6190,457 68 91,036
Total 6588,871 69
176

LAMPIRAN D 2.3 Uji Hipotesis

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Mean Std. Error Interval of the
Sig. (2- Differenc Differenc Difference
F Sig. t df tailed) e e Lower Upper
hasi Equal variances 1,693 ,198 -16,913 68 ,000 -41,800 2,471 -46,732 -36,868
l assumed
Equal variances -16,913 61, ,000 -41,800 2,471 -46,741 -36,859
not assumed 787
177

LAMPIRAN E
178

Dokumentasi Penelitian
Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4)
179

Siswa Melakukan Permainan Monologi (Monopoli Dalam Biologi)


180

Guru Membacakan Aturan Permainan Monologi


181

Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5)

Guru Memberikan Materi


182

Guru Memberikan Materi


RIWAYAT HIDUP

FARDI FAHARUDDIN dilahirkan pada hari ahad tanggal

15 juni 1997 di Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan.

Putra pertama dari pasangan Faharuddin dan Farida. Peneliti

memulai jenjang pendidikan di SD Negeri 146 Mattoanging

pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun itu

juga peneliti melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2

Bontotiro dan tamat pada tahun 2012. Lalu melanjutkan

pendidikan ke SMA Negeri 1 Takalar dan menyelesaikan pendidikan tahun 2015.

Dengan izin Allah, pada tahun 2015 peneliti kemudian melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi dan Alhamdulillah peneliti berhasil diterima dan terdaftar sebagai

mahasiswa melalui jalur one day service di Universitas Muhammadiyah Makassar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Program

Starta 1 (S1). Pada tahun 2020 penulis menyusun tugas akhir dengan judul skripsi

“Pengaruh Media Pembelajaran Monologi Pada Konsep Sistem Pernapasan Terhadap

Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Makassar”.

183

Anda mungkin juga menyukai