Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERBANDINGAN RATA-RATA DUA SAMPEL BERPASANGAN UNTUK DATA


KELOMPOK
Mata kuliah : statistik
Dosen pengampu : Saumi Setyaningrum, M.Si.

KELOMPOK 8
(4G PAI)
DHEA ANANDA (11901270)
DETI AYUNI (11901116)
WINA APRILIA

IAIN PONTIANAK
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
2021/2022

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah statistic ini. Makalah ini kami susun dengan
tujuan untuk lebih memahami tentang “Perbandingan rata-rata dua sampel berpasangan untuk data
kelompok”.
Kami sangat menyadari makalah ini masih belum menemukan kata sempurna, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna hasil yang lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi semua nya, semoga apa
yang kami bahas disini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan teman – teman semua. Terima
kasih.

Penyusun

Pontianak, 7 Mei 2021

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang belum mempunyai
gambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan sesungguhnya. Berdasarkan penalaahan
keputusan, apa yang dimilikinya adalah gambaran garis besar, gambaran mengenai pokok-
pokonya, yang merupakan abstrak dari keadaan yang sesungguhnya. Peranan statistic sebagai
pernyataan yang menujukan pertautan antara dua variable atau lebih itu sebenarnya adalah
perumusan menurut model matematis. Selanjutnya perumusan-perumusan hipotesis dalam
hipotesis alternative dan hipotesis nol adalah konsep dalam statistic. Hipotesis nol dirumuskan
atas dasar teoritis probabilitas. Karena itu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar mengenai
teori ini akan sangat membantu sesorang untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
Uji t sample berpasangan sering kali disebut sebagai paired-sampel t test. Uji t untuk data
sampel berpasangan membandingkan rata-rata dua variabel untuk suatu grup sampel tunggal. Uji
ini menghitung selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus dan menguji apakah selisih rata-
rata tersebut bernilai nol.

B. RumusanMasalah
a. Apakah uji hipotesis dua rata-rata itu?
b.  Langkah-langkah apa sajakah yang digunakan dalam uji hipotesis dua rata-rata?
c. Bagaimana menyelesaikan permasalahan mengenai ada atau tidak adanya perbedaan antara
dua buah data dengan menggunakan uji hipotesis dua rata-rata?

C. Tujuan
a. Dapat menjelaskan tentang uji hipotesis dua rata-rata
b. Dapat menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian hipotesis dua rata-
rata
c. Dapat menjelaskan ada atau tidak adanya perbedaan antara dua buah data dengan
menggunakan rumus-rumus uji hipotesis dua rata-rata

3
BAB II

PEMBAHASAN
a. Uji Hipotesis Dua Rata-Rata (Usman & Akbar, 2009)
Uji hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan
(kesamaan) antara dua buah data. Salahsatu teknik analisis statistik untuk menguji hipotesis
dua rata-rata ini ialah uji t (t test) karena rumus yang digunakan disebut rumus t. Rumus t
sendiri banyak ragamnya dan pemakaiannya disesuaikan dengan karakteristik kedua data
yang akan dibedakan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji t
dilakukan. Persyaratannya adalah:
Data masing-masing berdistribusi normal

a) Data dipilih secara acak

b) Data Masing-Masing Homogen

b. Langkah-Langkah Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Usman & Akbar, 2009)


1)      Uji atau asumsikan bahwa data dipilih secara acak
2)      Uji atau asumsikan bahwa data berdistribusi normal
3)      Asumsikan bahwa kedua variansnya homogen
4)      Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
5)      Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik
6)      Cari thitung atau zhitung dengan rumus tertentu
7)      Tentukan taraf signifikan (α)
8)      Cari ttabel dengan pengujian dua pihak dimana dk = n 1 + n2 – 2 dan dengan menggunakan tabel t didapat
nilai ttabel.
9)      Tentukan kriteria pengujian, yaitu:
Jika –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel, maka H0 diterima
10)  Bandingkan thitung dengan ttabel atau zhitung dengan ztabel
11)  Buatlah kesimpulannya

c. Penggunaan Uji Hipotesis Dua Rata-Rata (Riduwan, 2009)


1.      Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan SMU Plus Swasta (X 1) dengan lulusan SMU
Negeri (X2) di kota Bandung. Data sebanyak 30 siswa diambil secara acak, adapun data seperti TABEL 1
sebagai berikut
TABEL 1
Data Kemampuan Berbahasa Asing
Lulusan SMU Plus Swasta (X1) dengan lulusan SMU Negeri (X2)
KEMAMPUAN
N BERBAHASA ASING
O
X1 X2
1 77 40
2 99 48
3 77 54
4 77 34
5 55 48
6 88 68
7 120 67
8 87 67
9 87 75
10 50 56
11 87 60
12 87 47
13 87 60
14 90 70
15 81 61
16 55 47
17 88 68
18 98 68
19 87 74
20 87 75
21 44 55
22 94 61
23 77 46
24 55 61
25 76 58
26 65 50
27 90 68
28 80 75
29 89 75
30 98 75

Langkah-langkah menjawab:
1)      Hipotesis Ha dan H0 dalam uraian kalimat:
Ha            :          Terdapat perbedaan antara kemampuan berbahasa asing
lulusan SMU Plus Swasta dengan lulusan SMU Negeri di Kota Bandung.
H0        :           Tidak terdapat perbedaan antara kemampuan berbahasa
asing lulusan SMU Plus Swasta dengan lulusan SMU Negeri di Kota Bandung.
2)      Hipotesis Ha dan H0 dalam model statistik:
Ha : µ1 ≠ µ2
H0 : µ1 = µ2

3)      Menghitung nilai rata-rata, standar deviasi, varians dan korelasi:


RATA-2 81,06666667 60,36666667
STDEV 16,47554789 11,52653111
VARIANS 271,4436782 132,8609195
KORELAS
I 0,442009559

4)      Mencari thitung dengan rumus (1):


 
5)      Mencari nilai ttabel dengan ketentuan:
Taraf signifikansi α = 0,05, db = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58, maka diperoleh nilai ttabel = 2,002
6)      Menentukan kriteria pengujian:
Kriteria pengujian dua pihak:
Jika -ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
 

7)      Membandingkan antara thitung dengan ttabel


Ternyata: -2,002 < 6,90 > +2,002, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Gambar 1: Uji Dua Pihak

8)      Kesimpulan:
Ha yang berbunyi: Terdapat perbedaan antara kemampuan berbahasa asing
lulusan SMU Plus Swasta dengan lulusan SMU Negeri di Kota Bandung DITERIMA.
H0 yang berbunyi: Tidak terdapat perbedaan antara kemampuan berbahasa
asing lulusan SMU Plus Swasta dengan lulusan SMU Negeri di Kota
Bandung DITOLAK.

2.      (Susetyo, STATISTIKA untuk Analisis Data Penelitian, 2010) Seorang peneliti mengatakan bahwa yang
diajar dengan metode A memperoleh skor rata-rata IPS yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode B,
berarti metode A lebih efektif dibandingkan metode B dalam pembelajaran IPS. Bila hipotesis penelitian
yang diajukan dirumuskan dalam hipotesis statistik satu pihak menjadi:
H0 : µA = µB
Ha : µA > µB
Dari populasi A diambil sampel secara acak berjumlah 15 siswa dan populasi B berjumlah 16 siswa. Kedua
sampel berdistribusi normal dan variansi populasinya sama besarnya atau homogen. Adapaun data untuk
masing-masing sampel seperti berikut:

TABEL 2
Metode dalam Pembelajaran IPS kelas V SD
METODE MENGAJAR
NO
A B
1 6 6
2 7 3
3 8 5
4 8 8
5 8 4
6 7 5
7 9 3
8 5 7
9 6 4
10 9 5
11 9 4
12 9 3
13 7 6
14 7 4
15 7 4
16 3

Dari data di atas diperoleh:


RATA-2 7,466666667 4,625
STDEV 0,707106781 2,121320344
VARIAN
S 1,552380952 2,25

Simpangan baku populasi tidak diketahui, maka menggunakan rumus (7):


Taraf nyata α = 0,05, dk = n1 + n2 – 2 = 29, sehingga didapat ttabel = 1,699 (terlampir)
Kriteria pengujian satu pihak (pihak kanan) adalah:
Jika +ttabel ≥ thitung maka H0 diterima dan Ha ditolak
 

Membandingkan antara thitung dengan ttabel:


Ternyata: +1,699 ≤ 5,91, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga disimpulkan metode mengajar A lebih baik dibandingkan metode B pada mata pelajaran IPS. Untuk
melihat dimana kedudukan thitung dan ttabel maka dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2: Uji Pihak Kanan

3.      Seorang peneliti menguji pengaruh penggunaan media gambar animasi komputer untuk mempelajari
siklus air dalam pelajaran sains di SD. Sampel acak berjumlah 20 siswa diambil dari populasi yang
berdistribusi normal dan homogen kedua variansinya. Sebelum pembelajaran siswa diberi pre-tes dan
setelah proses pembelajaran menggunakan media gambar animasi komputer dilakukan pasca-tes. Dari
hasil pre-tes dan pasca-tes diperoleh data sebagai berikut:
TABEL 3
Skor Pre-tes (X1) dan Pasca-tes (X2)
PASCA-
NO PRE-TES TES
1 5,2 7,1
2 7 8,4
3 5,6 7,3
4 6,6 8
5 4,9 7,9
6 5 7,6
7 6,6 7,6
8 5 6,7
9 7,8 7,9
10 3,8 4,1
11 6,7 7
12 4 6,7
13 8,1 7,2
14 6,9 7,9
15 5,8 8,6
16 7,1 8,4
17 8,2 8,2
18 3,7 5,6
19 6,7 7
20 6,8 7,8

Peneliti mempunyai hipotesis yang menyatakan penggunaan media gambar animasi komputer memiliki
pengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam sains di SD.
Langkah-langkah menjawab:
1)      Hipotesis Ha dan H0 dalam uraian kalimat:
Ha           :           Ada pengaruh menggunakan media gambar animasi
komputer siklus air pada mata pelajaran sains di SD.
H0        :           Tidak ada pengaruh menggunakan media gambar animasi
komputer siklus air pada mata pelajaran sains di SD.

2)      Hipotesis Ha dan H0 dalam model statistik:


Ha : µ1 ≠ µ2
H0 : µ1 = µ2

3)      Menghitung D (X2-X1), rata-rata D, dan simpangan baku rata-rata D:


PRE-TES PASCA-TES
NO (X1) (X2) D ( )2
1 5,2 7,1 1,9 0,625 0,390625
2 7 8,4 1,4 0,125 0,015625
3 5,6 7,3 1,7 0,425 0,180625
4 6,6 8 1,4 0,125 0,015625
5 4,9 7,9 3 1,725 2,975625
6 5 7,6 2,6 1,325 1,755625
7 6,6 7,6 1 -0,275 0,075625
8 5 6,7 1,7 0,425 0,180625
9 7,8 7,9 0,1 -1,175 1,380625
10 3,8 4,1 0,3 -0,975 0,950625
11 6,7 7 0,3 -0,975 0,950625
12 4 6,7 2,7 1,425 2,030625
13 8,1 7,2 -0,9 -2,175 4,730625
14 6,9 7,9 1 -0,275 0,075625
15 5,8 8,6 2,8 1,525 2,325625
16 7,1 8,4 1,3 0,025 0,000625
17 8,2 8,2 0 -1,275 1,625625
18 3,7 5,6 1,9 0,625 0,390625
19 6,7 7 0,3 -0,975 0,950625
20 6,8 7,8 1 -0,275 0,075625
JUMLA
H 121,5 147 25,5 -0,1 21,0775

4)      Mencari thitung dengan rumus (3):


5)      Mencari nilai ttabel dengan ketentuan:
Taraf signifikansi α = 0,05, db = n1 + n2 – 2 = 20 + 20 – 2 = 38, maka diperoleh nilai ttabel = 2,024
6)      Menentukan kriteria pengujian:
Kriteria pengujian dua pihak:
Jika -ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

7)      Membandingkan antara thitung dengan ttabel


Ternyata: -2,024 < 5,57 > +2,024, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
8)      Kesimpulan:
Ha yang berbunyi: Ada pengaruh menggunakan media gambar animasi
komputer siklus air pada mata pelajaran sains di SD DITERIMA.
H0 yang berbunyi: Tidak ada pengaruh menggunakan media gambar animasi komputer siklus air pada mata
pelajaran sains di SD DITOLAK.

 BAB III
KESIMPULAN

Uji kesamaan dua rata-rata atau uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan
(kesamaan) dua kelompok data. Agar uji kesamaan rata-rata dapat dilakukan, maka beberapa
persyaratannya haruslah dipenuhi terlebih dahulu yaitu masing-masing datanya dipilih secara acak,
berdistribusi normal, dan homogen. Uji t tersebut banyak sekali ragamnya, sehingga penggunaannya
disesuaikan dengan karakteristik datanya. Uji t tersebut terbatas untuk mencari perbedaan dua
kelompok data saja. Kelompok data yang dicari perbedaannya sebaiknya tidak terlalu besar perbedaan
jumlah anggota sampelnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/yositria/uji-hipotesis-1-2-rata-rata
Riduwan. (2009). DASAR-DASAR STATISTIKA. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, D. (2009). ANALISIS REGRESI DAN UJI HIPOTESIS. Yogyakarta: MedPress (Anggota IKAPI).
Susetyo, B. (2010). STATISTIKA UNTUK ANALISIS DATA PENELITIAN . Bandung: PT Refika Aditama.
Usman, H., & Akbar, R. P. (2009). PENGANTAR STATISTIKA. Jakarta: PT Bumi Aksara.
(http://junaidichaniago.wordpress.com)
Irianto, A. (2009). STATISTIK: KONSEP DASAR & APLIKASINYA. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  

Anda mungkin juga menyukai