Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

MATA KULIAH : TRANSFER PANAS

DOSEN : Dr. Donny Royke Wenas, M.Si

OLEH :
NAMA : KHARIEZMATHIKA ESTER KAPANTOW
NIM : 20503002
PRODI : ILMU FISIKA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021
TUGAS !!!
1. Jelaskan secara rinci sumber-sumber energi yang ada di alam kita

JAWABAN :

Sumber Energi adalah segala sesuatu di sekitar kita yang mampu menghasilkan


suatu energi baik yang kecil maupun besar. Ada berbagai macam sumber energi yang
bisa menghasilkan Dalam hal pembagian-nya, Sumber energi secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sumber energi yang dapat diperbaharui dan
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

A. SUMBER ENERGI DAPAT DI PERBAHARUI


Berikut ini adalah contoh sumber energi terbarukan atau yang dapat diperbaharui
dan bisa dipakai tanpa khawatir akan jadi habis. contohnya:
 Energi matahari (cahaya)
Energi matahari sangat melimpah jumlahnya khususnya bagi wilayah yang
beriklim tropis. pemanfaatan sinar matahari adalah dengan menggunakan sel
surya yang berfungsi mengubah energi surya menjadi energi listrik. Ada juga
yang memanfaatkan sinar matahari untuk memasak dengan
menggunakan produk kompor bertenaga sinar matahari contohnya di
negara India.

 Panas bumi
Panas bumi merupakan energi yang bersumber dari dalam Perut bumi, Panas
bumi merupakan energi yang melimpah dan terbarukan sehingga tidak perlu
khawatir akan kehabisan energi panas bumi.
Selain jumlahnya yang melimpah energi ini memiliki harga yang lebih ekonomis
dan ramah terhadap lingkungan. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia
yang kaya akan energi panas bumi, hal ini di karenakan indonesia mempunyai
banyak gunung berapi aktif yang menjadi keuntungan tersendiri bagi negara kita.
Contoh pemanfaatan panas bumi adalah dengan mengubahnya menjadi
pembangkit listrik.

 Angin
Pemanfaatan energi angin sedang gencar-gencarnya di lakukan oleh banyak
negara di seluruh dunia karena sumber energi ini tidak terbatas jumlahnya,
pemanfaatan energi ini menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan
generator atau turbin untuk menghasilkan tenaga listrik.
 Energi Biomassa
Biomassa terdiri dari Tanaman hidup, pohon mati, dan serpihan kayu.

 Energi Gas Alam


Merupakan energi yang terbarukan dan harganya lebih terjangkau daripada bahan
bakar minyak

 Pembangkit Listrik Tenaga Air


Energi yang bersumber dari tenaga air sudah lama di manfaatkan oleh manusia
karena ramah lingkungan dan juga berlimpah. Pembangkit listrik tenaga air atau
PLTA merupakan salah satu contoh pemanfaatab tenaga air untuk kehidupan yang
lebih baik.

 Energi Pasang Surut


Pasang surut air laut dianggap lebih menjanjikan hasil yang maksimal bila di
bandingkan dengan tenaga surya dan tenaga angin. tetapi pemanfaatan energi
pasang surut masih sedikit hal ini di karenakan biayanya yang mahal.

B. SUMBER ENERGI TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI


Sumber energi jenis ini jumlahnya terbatas (bisa habis) dan tidak dapat diperbarui
walaupun ada yang bisa diperbaharui tetapi memerlukan waktu yang sangat lama.
sumber energi ini saat ini masih merupakan sumber energi utama yang banyak
digunakan walaupun banyak pihak yang sudah beralih menggunakan sumber energi
alternatif. Contoh sumber energi tak terbarukan adalah:
 Sumber energi yang berasal dari fosil
Sumber energi ini sebenarnya bisa diperbaharui tetapi memerlukan waktu hingga
"jutaan tahun", berasal dari makhluk hidup yang mati dan terpendam dalam tanah
hingga jutaan tahun. contohnya Minyak bumi, batu bara.

 Sumber energi yang berasal dari mineral alam


Mineral alam bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi setelah melalui beberapa
proses, contohnya uranium yang bisa menghasilkan energi nuklir.
2. Sebutkan dan jelaskan 3 konsep dasar perpindahan panas beserta persamaan-
persamaan yang terkait di dalamnya.

JAWABAN :

 KONDUKSI
Konduksi, adalah mekanisme transfer panas dari partikel yang bergerak lebih
aktif ke partikel trdekat yang brgerak kurang aktif sebagai akibat dari interaksi
dari dua partikel. Konduksi sendiri terjadi akibat kontak langsung 2 permukaan.
Konduktivitas termal (K) adalah sifat suatu zat yang mengalami perpindahan
panas.
Ketika keadaan steady dicapai, kecepatan aliran panas Q diperlukan untuk
menjaga perbedaan temperatur Δ T = T1 – T0 adalah:

Q / A = k (ΔT/Y) (1.5)

Persamaan ini juga berlaku untuk cairan dan gas. Aliran panas per satuan luas
berbanding lurus dengan penurunan temperatur dalam jarak Y

Q/A = qy = fluks panas arah – y


qy = - k ( d T / d y ) (1.6)

Untuk temperatur yang berbeda untuk ketiga arah maka:


qx = - k (∂ T / ∂ x) qy = - k (∂ T / ∂ y)
qz = - k (∂T / ∂z) (1.7)
 KONVEKSI
Perpindahan panas terjadi secara konveksi dari pelat ke sekeliling atau sebaliknya.
Perpindahan panas konveksi dibedakan menjadi dua yakni konveksi alamiah dan
konveksi paksa.

Gambar 1.2 perpindahan panas a. konveksi paksa b. konveksi alamiah

Pada konveksi paksa , pelat akan mendingin lebih cepat. Persaman dasar
konveksi:
 RADIASI
Perpindahan panas oleh perjalanan foton yang tak terorganisasi. Setiap benda
terus menerus memancarkan foton secara serampangan didalam arah, waktu, dan
energy netto yang dipindahkan oleh foton tersebut, diperhitungkan sebagai panas.

Persamaan dasar radiasi:

3. a. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang perpindahan panas dalam kehidupan
seharai- hari.
b. Jelaskan dengan persamaan-persamaan heat loss dari pipa geotermal.

JAWABAN :

A. PERPINDAHAN PANAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

 Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat perantara namun tidak


diikuti perpindahan zat perantaranya. Konduksi biasanya terjadi pada benda
padat.
Contoh :

 Ujung besi dipanaskan maka lama lama pangkalnya juga ikut panas,
 Mentega yang meleleh saat dipanaskan di atas wajan,
 Air menjadi mendidih saat direbus di panci atau bahan logam lainnya.

 Konveksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara dan diikuti oleh


perpindahan zat perantaranya.

Contoh :

 Terjadinya angin darat dan angin laut,


 Asap yang membubung dari pembakaran,
 Bergeraknya aliran air saat air telah mendidih.

 Radiasi adalah perpindahan panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau


perpindahan panas tanpa melalui zat perantara.

Contoh :

 Sinar matahari sampai di bumi,


 Badan menjadi hangat jika berada di sekitar api unggun,
 Keringnya pakaian yang dijemur saat siang hari.

B. HEAD LOSS

4. Jelaskan konsep perpindahan panas pada bidang silinder.

JAWABAN :
 Perpindahan Panas Konduksi Pada Sistem Silindris
Pada bagian pertama akan dibahas konsep perpindahan panas konduksi pada sebuah
sistem termal silindris dengan geometri yang sederhana. Kemudian pada bagian
selanjutnya akan diulas prinsip untuk memperkirakan lamanya energi panas dipindahkan
pada suatu bahan tertentu dari suatu permukaan lainnya yang bertemperatur lebih rendah,
serta konsep tahanan termal bahan.
Kebanyakan sistem termal yang dipergunakan di industri adalah sistem termal berjenis
tubular, yaitu sistem termal dengan komponen utama berbentuk kumpulan pipa atau tube
dengan permukaan perpindahan panas berbentuk silinder sebagai media tempat terjadinya
pertukaran energi panas. Pada Gambar 1 adalah salah satu contoh sederhana tentang
gambar proses pertukaran energi panas yang berlangsung pada salah satu pipa yang
terdapat di dalam sebuah alat penukar kalor tubular.
Pada gambar tersebut, aliran fluida yang mengalir di bagian dalam pipa adalah aliran
fluida pendingin yang akan menyerap sejumlah tertentu energi panas yang berasal dari
aliran fluida yang lebih panas yang bersirkulasi dan berkontak dengan permukaan luar
pipa.Karena adanya perbedaan temperatur antara aliran fluida di luar pipa dengan aliran
fluida yang bersirkulasi di dalam pipa maka terdapat sejumlah tertentu energi panas yang
ditransmisikan dari aliran fluida panas ke arah aliran fluida dingin di dalam pipa melalui
perantaraan dinding pipa bagian luar ke permukaan dinding pipa bagian dalam.

Gambar 1. Perpindahan panas pada pipa silinder

Energi panas pertama-tama ditransmisikan secara konveksi dari aliran utama ke permukaan
pipa bagian luar. Setelah itu, energi panas tersebut ditransmisikan dari permukaan luar pipa
ke permukaan dalam pipa secara konduksi sepanjang ketebalan yang dimiliki pipa.
Selanjutknya, energi panas yang sama ditransmisikan ke arah aliran fluida pendingin yang
mengalir di dalam pipa secara konveksi. Pada kebanyakan peralatan penukar kalor tubular
perpindahan panas secara radial di antara fluida panas dan fluida dingin lebih dominan
dibandingkan dengan gradien temperatur dalam arah longitudinal. 
Skema sebuah sistem termal silindris sederhana di mana aliran fluida panas bersirkulasi di
bagian dalam silinder, sementara permukaan luar pipa berkontak dengan udara atmosfer
yang temperaturnya lebih rendah sehingga terdapat sejumlah tertentu energi panas
ditransmisikan ke arah fluida udara atmosfer diberikan pada Gambar
2. Sementara Gambar 3 adalah skema sederhana sistem termal pipa silindris di mana
berlangsung perpindahan panas konduksi satu dimensi dalam arah radial. Pada sistem
tersebut, pipa silindris terbuat dari bahan tertentu memiliki panjang L, permukaan bagian
dalam pipa memiliki jari-jari sebesar ri dan temperatur bagian dalam Twi yang lebih besar
daripada permukaan bagian luar pipa yang bertemperatur sebesar Two dan berjari-jari ro.

Gambar 2. Sistem termal pipa silindris

Jika perpindahan panas konduksi dianggap hanya berlangsung dalam arah tegak lurus
permukaan atau dalam arah radial maka laju perpindahan panas konduksi radial (Qw) per
satuan luas permukaan dapat dinyatakan oleh persamaan:

Qw/Ar= -k dT/dr                   (Persamaan 1)

Dimana:

Ar = luas permukaan perpindahan bagi permukaan yang memiliki jari-jari sebesar r

k = konduktivitas termal bahan pipa

dT/dr = gradien atau perubahan temperatur dalam arah r

Sementara itu, karena harga r bervariasi sepanjang arah radial maka luas permukaan Ar
dapat dinyatakan dengan persamaan:

Ar = 2 π r L                   (Persamaan 2)
Gambar 3. Perpindahan panas konduksi arah radial
Kemudian dengan menggunakan persamaan (2) maka persamaan (1) dapat ditulis sebagai
berikut:

Qw = – K (2 π r L) dT/dr       (Persamaan 3)

atau:

Qw dr/r = -k (2 π L) dT          (Persamaan 4)

Selanjutknya, apabila persamaan tersebut diintegrasikan dari mulai permukaan dalam


yang berjari-jari sebesar ri dan bertemperatur Twi, ke permukaan luarnya yang berjari-
jari ro dan bertemperatur Two maka kita akan memiliki persamaan:

∫Qw dr/r = ∫ – k 2 π L dT         (Persamaan 5)

(Integral dari ri sampai ro) dan (Integral dari Twi sampai ke Two)
indeks w artinya wall atau dinding.
Gambar 4. Luas permukaan perpindahan panas dalam dan luar pipa

Kemudian, karena besarnya laju perpindahan panas Qw dan harga konduktivitas termal
bahan pipa, k dapat dianggap konstan, maka persamaan 5 dapat disederhakan menjadi
berbentuk:

Qw ∫dr/r = – 2 π k L∫ dT     (Persamaan 6)

Selanjutnya, jika persamaan 6 tersebut kita integrasikan maka kita akan memiliki
persamaan:

Qw ln (ro/ri) = – 2 π k L (Two – Twi)    (Persamaan 7)

Di sini, karena permukaan bagian dalam pipa lebih panas maka Twi lebih besar daripada
Two, maka persamaan 7 dapat ditulis menjadi:

Qw ln (ro/ri) = 2 π k L (Twi – Two)              (Persamaan 8)

Persamaan 8 tersebut juga dapat dituliskan dalam bentuk yang lain:

Qw = (Twi – Two)/ [ln(ro/ri)/ 2 π k L]            (Persamaan 9)

atau

Qw = (Twi – Two)/Rw                                      (Persamaan 10)

Dengan Rw adalah tahanan termal dinding pipa:

Rw = ln (ro/ri) /2 π k L                                      (Persamaan 11)


Persamaan 11 memperlihatkan bahwa semakin tebal dinding pipa maka akan semakin
besar pula tahanan termal konduksi yang dimilikinya, sehingga laju perpindahan
panasnya atau juga efektifitas perpindahan panasnya dapat menjadi lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai