Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE PADA KAWASAN PERUMAHAN

LEMBAH SANTUR

A. Data curah hujan yang digunakan didapat dari Balai Pendidikan Dan
Pelatihan Tambang Bawah Tanah Kota Sawahlunto selama kurun waktu 10
tahun (2007-2016), dengan mengambil data curah hujan dari stasiun
Sawahlunto yang ditabelkan sebagai berikut.

Tabel 1. Data Curah Hujan Harian Rata-rata Maksimum Tahunan

No Tahun Sawahlunto
(mm)
1 2007 34.4
2 2008 50.4
3 2009 46
4 2010 69
5 2011 108
6 2012 83
7 2013 78.8
8 2014 117
9 2015 70
10 2016 63.5

B) Perhitungan & Analisa


1) Perhitungan Distribusi Statistik
Tabel 2. Perhitungan Distribusi Statistik
No Tahun Xi (Xi-Xr) (Xi-Xr)2
(n) (mm) (mm) (mm)
1 2007 34.4 -37.53 1408.5
2 2008 50.4 -21.53 463.54
3 2009 46 -25.93 672.36
4 2010 69 -2.93 8.58
5 2011 108 36.07 1301.04
6 2012 83 11.07 122.54
7 2013 78 6.07 36.84
8 2014 117 45.07 2031.3
9 2015 70 -1.93 3.72
10 2016 63.5 -8.43 71.06
Jumlah 719.3 0.00 6119.52
X 71.93

2) Menghitung Curah Hujan Rencana


1
Metode yang digunakan adalah Metode Gumbel (SNI 02-2406-1991 untuk
perencanaan drainase perkotaan) dan Permen PU No. 12 Tahun 2014
∑𝑋
Nilai Rata-rata = 𝑋 = 𝑛 𝑖
719,30
= = 71,93 mm
10

Menghitung standar deviasi :

X  X 
2
Standar Deviasi (Sd) = i r

n
6119.52
=
10
= 24.74 mm

3) Menghitung Curah Hujan Untuk Periode Ulang T Tahun

Jumlah data n = 10 tahun, maka

Tabel Yn = 0,4952

Tabel Sn = 0.9496

Tabel Yt = 2,2502

Periode Ulang (T) = 10 Tahun (Drainase Jenis Perkotaan 2500<KP<2000)

Tabel 3.Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Gumbel

2
No. Periode Yn Sn Sd Yt Xn
Ulang
1 2 0,495 0,949 24,7 0,366 68,577
2 6 4 5
2 5 0,495 0,949 24,7 1,499 98,105
2 6 4 9
3 10 0,495 0,949 24,7 2,250 117,65
2 6 4 2 3

4) Analisa Intensitas Curah Hujan

Intensitas curah hujan dihitung dengan menggunakan Formula Mononobe, dimana


adanya pengaruh waktu konsentrasi (tc).
Perhitungan untuk saluran drainase A1-A2

Diketahui :
Panjang saluran ( L ) = 830 M

(∆H) = 1,00 M
(S ) ∆𝐻 1,00
= = 830
𝐿
= 0,001205

Dari Nilai tc diatas maka dapat dicari Intensitas curah hujannya :


Untuk periode ulang 10 tahun
X10 = 117,653 mm

5) Analisa Debit Banjir Rencana


Perhitungan debit rencana berdasarkan intensitas hujan rencana dengan
menggunakan metode Rasional. Dalam perencanaan Drainase Kawasan
Perumahan Lembah Santur Kota Sawahlunto ini akan dihitung debit rencana untuk
3
periode 10 Tahun. Persamaan yang digunakan adalah :
Q = 0.278 . C . I. A ........................................................... (Persamaan 2.7)

o Q = Debit rencana dengan masa ulang T ( M3/det )


o Α = Luas daerah pengaliran (km2)

o C = Merupakan koefisien penyebaran hujan, yang dalam perhitungan


ini memakai nilai 0,6-0,75 (Perumahan multi unit tergabung)
o I = Intensitas curah hujan (mm/jam).

Perhitungan debit rencana drainase A1-A2

Intensitas Hujan ( I )= 49,94 mm/jam : 3600 dtk = 13.872 x 106 m/dt Luas
daerah pengaliran ( A ) = 4000 m2
Maka :

Qah = 0.278 . C . I . A
Qah = 0.278 x 0.75x 13.872 x 106 m/dt x
4000 m2 Qah = 0.0116 m3/dtk

Untuk perhitungan selanjutnya dengan perhitungan yang sama ditabelkan.

6) Analisa debit air kotor (Q ak)

Jumlah penduduk yang ada dikawasan Perumahan lembah Santur Kota


Sawahlunto yang didapat dari Kantor Desa Santur Kota Sawahlunto tahun
2016 berjumlah 463 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 7,20%
Laju Pertumbuhan Geometrik

Proyeksi jumlah penduduk di kawasan ini untuk beberapa tahun yang akan datang
sebagai berikut :
Pt = Po x ( 1 + r )n

P2 = 463 x ( 1 + 0,0720 )2 = 532 orang

P10 = 463 x ( 1 + 0,0720 )10 = 928 orang

Setelah didapat perkiraan/proyeksi jumlah penduduk maka perkiraan jumlah


air buangan/debit air buangan sudah dapat dihitung. Perkiraan debit air
buangan/debit air kotor dapat dilihat pada tabel 2.2 :
Qak tiap orang = 300 liter/orang/hari
= 300 x 10-3
3600

= 3,5 x 10-6 m³/orang/dtk

Jadi debit air kotor pada Kawasan Perumahan Lembah Santur Kota
Sawahlunto selama 10 tahunan dapat dicari dengan cara :
Qak = 3,5 x 10-6 m³/orang/dtk * Pt
= 3,5 x 10-6 m³/orang/dtk * 928 orang
4
= 0.003248 (m³/dt)

7) Analisa Perkiraan Debit Banjir Rencana

Debit banjir rencana merupakan penjumlahan dari debit air hujan dengan
debit air buangan yang dijumlahkan dengan cara kumulatif, untuk masing-
masing saluran dapat dilihat pada tabel .
Q banjir rencana = Q air hujan + Q air buangan

= 0.0116 + 0.003248

= 0.014848 (m³/dt)

8) Perhitungan Rencana Saluran Drainase

Untuk perhitungan saluran diambil data dengan periode ulang 10 tahun pada
drainase A1-A2.
Perhitungan Dimensi Saluran Terbuka Perhitungan dimensi saluran drainase
A1-A2

Qr = 0.19618 m3/dtk (nilai Qr diambil dari, Tabel. 4.6)

n = 0,014-0.036 (nilai n diambil dari,Tabel 2.3)

S = 0,001205 (nilai S diambil dari, Tabel 4.4)

B = 2 h² ( nilai b untuk penampang efisien, Tabel 2.7)


 Penampang hidrolis saluran segi empat :

Luas (A) = bxd

Keliling basah (P) = b + 2d

𝐴 𝑏𝑥𝑑 𝑑2 𝑑
Jari – jari hidrolis (R) = = = =
𝑃 𝑏+2𝑑 3𝑑 3
Debit air (Q) = V x A ................................................ (Persamaan 2.9)

= 1/n . R2/3 . S1/2 . A

Sehingga rumus menjadi :

5
Dari persamaan diatas dapat
6
diperoleh :
Lebar dasar saluran (b) = 2 x d = 2 x 0.63 =
1.26 m Maka dari hasil di atas diperoleh :
 Luas Penampang
A = b x d

= 1.26 x 0.63 = 0.80 m

 Keliling basah saluran (P)


P = b + 2d

= (1.26 + 2 . 0.63)

= 2.53 m

 Jari-jari hidrolis

 Kecepatan aliran (V)


V = 1/n . R2/3 . S1/2 ............................................................ (Persamaan 2.9)

= 0,64 m/dt

Tinggi jagaan (Freeboard) w


W= 0,5.d

W= 0,50.0,63

W= 0,56

Tinggi saluran
(H)

H=d+w

H = 0,63 + 0,56 = 1.19 m

Dari Perhitungan saluran diatas maka didapat resume sebagai berikut :

- Luas
Penampang
(A) A =
7
0.80 m2
- Keliling Basah
Saluran (P) P =
2.53 m
- Jari-jari Hidrolis (R)
R = 0,32 m
- Kecepatan
Aliran (V)
V = 0,64
m/dt
- Tinggi Saluran (H)
H = 1.19 m

Untuk perhitungan ruas saluran yang lain dapat dilihat pada tabel 4.7

w = 0.56 m
H = 1.19 m

d = 0.63 m

b = 1.26 m

Gambar 4.1. Penampang Saluran Persegi Panjang Ruas A1-A2

8
9

Anda mungkin juga menyukai