Anda di halaman 1dari 15

ARAB PRA-ISLAM:

SISTEM POLITIK DAN KEMASYARAKATAN

Disusun oleh:

Setiawan

(20106050060)

Dosen Pengampu:

Dr. Jazilus Sakhok, M.A.

(197907260000001301)

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2021

I
Abstrak
Ketika bangsa Arab tenggelam dalam arus kebohongan, jauh dari sinaran tauhid, keadaan

sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama masyarakat yang sangat rapuh serta

memprihatinkan, muncul seorang tokoh besar dalam sejarah panjang peradaban Islam,

yakni Nabi Muhammad Saw. Sebab itu terasa penting untuk mengetahui keadaan

masyarakat Arab pra-Islam itu bagi penelaahan sejarah peradaban Islam dan

perkembangannya lebih jauh, baik masalah sistem politik dan lainnya. Tanpa memahami

dan mengetahui situasi dan kondisi masyarakat Arab pra-Islam, yang lazim disebut

"zaman jahiliyah", akan sulit menarik perbandingan antara sebelum dan sesudah bangsa

Arab mengenal dan menerima Islam.

Kata kunci : Arab pra-Islam, peradaban Islam, politik.

Abstrack

When the Arabs were drowning in the flow of lies, far from the rays of monotheism, the

social, political, economic, cultural, and religious conditions of society which were very

fragile and apprehensive, a great figure emerged in the long history of Islamic civilization,

namely the Prophet Muhammad. Therefore, it feels important to know the condition of

the pre-Islamic Arab society for the study of the history of Islamic civilization and its

further development, both in matters of the political system and others. Without

understanding and knowing the situation and conditions of pre-Islamic Arab society,

which is commonly called the "era of ignorance", it will be difficult to draw comparisons

between before and after the Arabs knew and accepted Islam.

Keywords: pre-Islamic Arabic, Islamic civilization, politics.

I
II
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan kita nikmat

sehingga kita dapat bernafas dan menjalani kehidupan sampai sekarang ini. Dan atas

rahmat dan pertolongannyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Peradaban

Islam ini yang berjudul “Arab Pra-Islam: Sistem Politik dan Kemasyarakatan”. Sholawat

beserta salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

menjadikan kita suri tauladan yang baik.

Ucapan terima kepada dosen mata kuliah Peradaban Islam yang telah memberikan

kepercayaan, bimbingan, dorongan, dan juga ilmu yang bermanfaat bagi kita. Lalu kepada

rekan-rekan yang telah memberi saya motivasi dan dorongan sehingga makalah ini dapat

terselesaikan. Atas segala perhatian dan bantuan semua pihak saya mengucapkan terima

kasih.

Sekalipun penulisan Makalah ini saya selalu upayakan seoptimal mungkin, agar dapat

dijadikan bahan acuan referensi bagi pengetahuan tentang Peradaban Islam. Saya

berharap kritik dan saran rekan-rekan selalu tersampaikan guna memperbaiki,

menambahkan, dan juga mengoptimalkan makalah ini. Dan agar dapat berguna bagi ilmu

pengetahuan. Amin.

Yogyakarta, 18 Maret 2021

Penulis

Setiawan

II
III
DAFTAR ISI

Abstrak..................................................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................ iii

BAB I......................................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................................... 3

A. Politik bangsa Arab pra-Islam.......................................................................................................... 3

B. Kemasyarakatan Bangsa Arab pra-Islam...................................................................................... 4

C. Ekonomi Arab pra-Islam..................................................................................................................... 6

BAB III...................................................................................................................................................................... 8

PENUTUP................................................................................................................................................................ 8

A. Kesimpulan.............................................................................................................................................. 8

B. Saran.......................................................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................... 9

III
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban adalah keseluruhan yang kompleks dari kehidupan masyarakat manusia

yang meliputi pengetahuan, politik, kepercayaan, kebudayaan, tradisi sosial, dan

semua kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota

masyarakat1. Salah satu peradaban yang pernah terbentuk adalah peradaban

bangsa arab. Arab merupakan tanah yang menjadi tempat terbentuknya

peradaban agama-agama samawi, termasuk Islam. Sehingga menjadi penting

untuk mempelajari peradaban arab sebagai bagian langsung dari sejarah

peradaban Islam. Pada tulisan ini akan secara lebih mendalam membahas

keadaan sistem politik dan kemasyarakatan arab pra-Islam. Peristiwa-peristiwa

yang terjadi sebelum datangnya Islam sangat penting untuk dipelajari karena

nantinya akan memiliki kesinambungan dengan peradaban Islam itu sendiri.

Sebelum Islam datang, Arab berada pada masa kelam yang dikenal dengan

sebutan zaman jahiliyah. Zaman jahiliyah merupakan masa kemunduran bangsa

Arab dalam banyak aspek kehidupan.

Tulisan ini diharapkan mampu menjadi salah satu sumber pengantar untuk

mengetahui problematika seperti apa yang dihadapi oleh Islam pada masa awal

kemunculannya bersama dengan lahirnya Rasulullah Saw. Sebuah kondisi yang

terbentuk akibat tabiat buruk bangsa Arab pada masa itu. Tulisan ini juga

diharapkan mampu menjadi pembanding antara keadaan bangsa arab pra-islam

dengan keadaan manusia jaman sekarang sebagai bentuk antisipasi terulangnya

masa kejahiliyahan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi politik bangsa Arab pada masa pra-Islam?

2. Seperti apa kondisi kemasyarakatan bangsa Arab pada masa pra-Islam?

3. Bagaimana sistem perekonomian masyarakat Arab pada masa pra-Islam?

1
Moh. Nurhakim, Jatuhnya Sebuah Tamadun, Jakarta: Kementrian agama RI, 2012, hal 4.
C. Tujuan Penulisan
Atas kumpulan rumusan masalah di atas yang telah saya paparkan, maka

berikut adalah tujuan dari penulisan makalah ini yang semoga dapat dijadikan

dasar kita memahami dengan mudah point-point penting dalam makalah ini

adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui kondisi politik bangsa Arab sebelum datangnya agama Islam.


2. Mengetahui sistem kemasyarakatan bangsa Arab sebelum datangnya Islam.
3. Mengetahui sistem ekonomi yang dijalankan oleh masyarakat sebelum
datangnya agama Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Politik bangsa Arab pra-Islam

Sebelum Islam datang bersama dengan lahirnya Nabi Muhammad Saw, daerah

semenanjung Arab diapit langsung oleh dua kerajaan besar yang terbagi dalam

dua imperium berbeda, yaitu Imperium Romawi Timur di sebelah barat dan

Imperium Persia di sebelah timur. Jazirah Arab sendiri menjadi daerah netral yang

tidak terusik oleh kekuasaan-kekuasaan politik besar di sekitarnya. 2

Namun begitu, pada masa sebelum datangnya Islam dalam kehidupan bangsa

Arab, masyarakatnya terhimpun dalam banyak kelompok kecil. Kelompok ini sering

disebut dengan Kabilah atau Suku yang dipimpin oleh seorang Syeikh atau Amir.

Politik kesukuan dan fanatisme yang begitu kental membuat hubungan antar-

Kabilah menjadi tidak harmonis. Sering terjadi perselisihan hingga peperangan

yang melibatkan Kabilah-kabilah tertentu.

Kabilah merupakan suatu sistem dimana eksistensi politiknya berdasarkan

kesatuan fanatisme terhadap suku, dimana setiap anggotanya memiliki tanggung

jawab untuk menjaga kedaulatan dan marwah Kabilah mereka masing-masing.

Kedudukan Syeikh sebagai ketua dalam Kabilah mirip dengan kedudukan seorang

raja. Seluruh anggota dalam Kabilah tersebut harus patuh kepada setiap perintah

dari ketua Kabilah. Dalam menjalankan roda kepemimpinan, seorang Sekh

memiliki kekuasaan mutlak layaknya diktator. Cara menetapkan seorang ketua

Kabilah juga mirip dengan penunjukan seorang diktator, siapa yang paling kuat

maka dialah yang akan berkuasa.

Sistem politik pada masa ini termasuk ke dalam zaman jahiliyah bangsa Arab.

Buruknya pengelolaan sistem pemerintahan dalam Kabilah, sifat rakus, dan tamak

para ketua Kabilah membuat masyarakatnya menderita secara ekonomi. Keadaan

ini membuat roda politik menjadi tidak stabil hingga ke desa-desa kecil.

2
Tim penyusun text book Sejarah dan Kebudayaan Islam Ditjen Depag, Sejarah dan Kebudayaan Islam jilid I,
Ujung Pandang: proyek pembinaan PTAI IAIN Alauddin, 1981, hlm. 2.
Dalam memperebutkan kursi kepemimpinan politik dalam suatu Kabilah,

masyarakat Arab tidak mengenal adanya pemindahan kekuasaan. Berdasarkaan

tradisi yang berkembang, siapa yang paling banyak hartanya dan siapa yang

paling banyak pengikutnya maka dia akan menjadi pemimpin.

Dalam sebuah referensi3 disebutkan bahwa keadaan politik Arab sebelum Islam

muncul ada tiga:

a. Kabilah Badui

Kabilah yang dipersatukan oleh fanatisme kesukuan dan hidupnya terpencar

satu sama lain diantara kabilah-kabilahnya.

b. Kerajaan Kindah

Pendirinya Hajar Akil l Mirrar, mereka tunduk dengan kerajaan Himyar.

c. Kerajaan di Perkotaan

terletak di 3 kawasan yaitu Yaman, wilayah utara, dan Hijaz.

B. Kemasyarakatan Bangsa Arab pra-Islam


Zaman sebelum datangnya Islam disebut zaman jahiliyah yang memiliki arti zaman

kebodohan. Akan tetapi jika dilihat dari satu sisi penyebutan zaman jahiliyah

kontradiksi dengan apa yang ada pada masyarakat Arab waktu itu, bahkan

masyarakat Arab sangat terkenal dengan kecerdasannya dalam menyusun syair-

syair. Dikatakan jahiliyah bukan berarti karena masyarakat Arab pada waktu itu

bodoh tetapi salah satu alasannya karena mereka memiliki moral yang sangat

buruk. Masa jahiliyah ini adalah masa dimana bangsa Arab tidak mengenal agama

tauhid yang membuat akhlak dan moral mereka menjadi hancur. Mereka memiliki

kebiasaan yang sangat buruk seperti berjudi, minum minuman keras, menyembah

berhala, berjudi dan masih banyak lagi yang lainnya. Salah satu hal yang sangat

menonjol pada zaman jahiliyah adalah perbedaan derajat antara laki laki dan

perempuan. Pada zaman itu wanita dianggap sebagai makhluk yang sangat lemah

dan tidak berguna bahkan bisa dikatakan derajat seekor kambing lebih tinggi

dibandingkan derajat seorang wanita. Perempuan-perempuan hanya dijadikan

sebagai tempat untuk melampiaskan hawa nafsu dan seringkali dijadikan sebagai

alat judi. Ketika perempuan sedang hamil laki-laki bertaruh apakah wanita itu
3
Ussairy, Sejarah Islam sejak Zaman Nabi Adam hingga Abad ke XX , Jakarta: Akbar, 2003, hlm. 63.

4
mengandung anak laki-laki atau perempuan dan untuk membuktikannya perut si

wanita tadi langsung dibelah tidak menunggu lahirnya secara normal. Hal yang

seperti ini merupakan hal yang sangat dikecam di dalam agama Islam dikarenakan

tidak mengandung rasa kemanusiaan. Laki-laki tetap dianggap sebagai pemimpin

dalam keluarganya sehingga semua kemauannya harus dituruti dan tidak boleh

dibantah tanpa melihat apakah keinginannya itu benar atau salah.

Masyarakat jahiliyah juga terkenal dengan tingkah laku mereka yang suka poligami

tanpa batasan sesuai keinginan hawa nafsu mereka. Mereka bisa saja menikahi

janda dari bapaknya sendiri atau langsung menikahi dua perempuan yang

bersaudara bahkan bebas untuk menceraikan perempuan tanpa aturan aturan.

Perzinaan mewarnai setiap lapisan dari pejabat sampai masyarakat biasa kecuali

hanya beberapa orang yang memang benar benar menjaga kesucian jiwanya.

Mata pencaharian masyarakat Arab pada waktu itu adalah kebanyakan pedagang,

memang bangsa Arab adalah bangsa yang sangat terkenal dengan kepiawaiannya

dalam berdagang. Bahkan mereka menguasai sebagian besar jalur jalur

perdagangan yang ada di daerah itu mengalahkan bangsa bangsa yang

lainnya.Perdagangan memang merupakan salah satu pekerjaan yang paling bagus

untuk bisa mencukupi kebutuhan kebutuhan finansial yang ada. Perjalanan

dagang yang sering dilakukan bangsa Arab pada waktu itu yaitu pada musim

panas mereka ke negeri Syam dan pada musim dingin mereka ke negeri Yaman. 4

Tetapi dibalik perilaku yang amoral dari masyarakat jahiliyah, mereka masih

mempunyai sifat-sifat yang terpuji diantaranya adalah kedermawanan mereka,

sikap yang tidak mudah menyerah dan mematuhi janji janji yang telah mereka

ucapkan.

Kata jahiliyah memiliki konotasi jahil (bodoh) khususnya pada persoalan moralitas,

yaitu pergaulan antar satu dengan yang lainnya saling berebut hagemoni dan

menimbulkan permusuhan. Sama halnya pada persoalan hak asasi manusia pada

perempuan,yang kuat memperbudak yang lemah dan yang kaya memperbudak

yang miskin.5

4
Fatikhah, Sejarah Peradaban Islam, Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2012, hlm.11
5
Samsul Munir Amin, Sejarah peradaban Islam , Jakarta: Sinar GrafikaOffset, 2010, hlm.47

5
Secara garis besar kondisi masyarakat sangat lemah dan buta sehingga

kebodohan merajalela mewarnai aspek aspek kehidupannya membuat manusia

seperti binatang yang ada di rimba. Setelah kedatangan Islam yang mengangkat

derajat perempuan dan membawa kedamaian dan ketenangan barulah keadaan

masyarakat Arab menjadi damai dan sejahtera. Tetapi kedamaian dan

kesejahteraan tidang langsung terjadi dengan datangnnya Islam tetapi tidak lepas

dibalik perjuangan Nabi Muahammad SAW dan para sahabat sahabatnya yang

tidak pernah putus asa memperjuangkan Agama Islam. Kemajuan peradaban

bangsa Arab tidak dapat dipisahkan dari agama Islam yang membawa kedamaian

dan ketentraman.

C. Ekonomi Arab pra-Islam


Keadaan perekonomian bangsa Arab pra Islam ketika itu tergantung letak

geografis dan keadaan sosial mereka. Dengan keadaan yang tandus dan

gersangnya keadaan disana, maka keadaannya pun tidak akan jauh dari pertanian

dan perdagangan. Salah satu tempat yang terkenal di Makkah sebagai pusat

perdagangan ialah Hijaz.

Masyarakat pedalaman atau pedesaan memliki keseharian sebagai penggembala

unta, biri-biri, dan kambing. Dengan hewan ternaknyalah bangsa Arab pra Islam

pedesaan hidup, yang selanjutnya dapat dijadikan dagangan bahkan kebutuhan

makanan bagi kesehariannya. Salah satu suku pedalaman ialah suku Badui. Mereka

hidup dengan bertani dan pertanianlah yang menunjang kehidupan mereka. Salah

satu sektor pertanian disana ialah sering dinamakan Oase. Hingga di tengah-

tengah Jazirah Arab pun terdapat pertanian dan tempat penggembalaan hewan.

Adapula masyarakat perkotaan yang hidup dengan perdagangan. Salah satunya

kaum Quraisy, mereka berdagang setiap dua musim sekali dalam setahun. Mereka

pergi ke Syam setiap musim panas, lalu berdagang ke Yaman setiap musim dingin.

Namun, walau adanya perdagangan dan perekonomian yang dibilang

berkembang tetap saja hasil kerajinan bangsa Arab bukanlah asli dari mereka,

melainkan berasal dari Yaman, Hirrah, dan pinggiran Syam.

6
Tetapi semua ini masih saja menimbulkan adanya kemiskinan, orang telanjang

yang dirasa tidak asing lagi di hadapan masyarakat banyak, peperangan antar

suku, dan berpindah-pindah. Semua ini karena setiap suku selalu ingin berebut

lahan yang memiliki air dan rumput yang digunakan untuk bertahan hidup. Inilah

yang dinamakan Jahiliah, walau sudah ada perdagangan namun tetap saja

keterpurukan masih ada.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Arab merupakan bagian langsung dari peradaban Islam. Islam membentuk

suatu kebiasaan baru di Jazirah Arab dengan berdasarkan perhatian terhadap

kehidupan sebelum munculnya Islam. Arab pra-Islam adalah sebuah

peradaban dimana bangsa Arab masih terbelenggu dalam sistem kehidupan

yang kacau atau biasa disebut dengan zaman jahiliyah.

Pada zaman inilah masyarakat Arab terpecah menjadi beberapa suku yang

disebut dengan Kabilah. Politik fanatisme kesukuan yang diagungkan oleh

setiap anggota suatu kabilah membuat jazirah Arab tidak pernah bersatu

dalam garis kepemimpinan yang sama.

Masyarakat Arab dikenal sebagai orang-orang yang jahiliyah. Kendati

demikian, bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang mahir dalam menciptakan

syair-syair. Karena pada dasarnya sifat jahil disini tidak merujuk pada

kebodohan berfikir, namun kemunduruan moral bangsa Arab itu sendiri. Tidak

adanya agama tauhid yang dianut, menjadikan moral dan etika bangsa Arab

tidak dapat dikendalikan.

Masyarakat Arab dalam mencari uang lebih banyak bergantung pada pertanian

dan perdagangan. Hal ini disebabkan oleh letak geografis Arab yang

menjadikan tanah Arab sebagai tanah yang tandus. Meski begitu, sifat dasar

yang jahil membuat masyarakat Arab kala itu tetaplah berada di bawah garis

kemiskinan.

B. Saran
Bagi pembaca umum, diharapkan makalah ini mampu menjadi sumber bacaan

dan referensi untuk mencari informasi tentang sistem politik dan

kemasyarakatan bangsa Arab sebelum munculnya agama Islam. Tentu makalah

ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga diperlukan kritik dan saran dari

pembaca agar kedepannya makalah ini bisa disempurnakan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Darmawijaya, Edi, “Stratifikasi Sosial, Sistem Kekerabatan Dan Relasi Gender Masyarakat
Arab Pra Islam”, Jurnal Studi Gender dan Islam serta Perlindungan Anak, Vol.6, No.2,
2017, hal. 132-151.

Fatikhah, Sejarah Peradaban Islam, Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2012.

Nurhakim, Moh., Jatuhnya Sebuah Tamadun, Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012.

Satir, Muhamad, “Kehidupan Sosial Masyarakat Arab Masa Awal Kehadiran Pendidikan
Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.5, No.1, 2019, hal. 39-48.

Ussairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam hingga Abad ke XX , Jakarta: Akbar, 2003.

Anda mungkin juga menyukai