[DIRUMAH]
Satu minggu yang lalu, satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak
kembali ke Indonesia setelah 2 tahun bekerja di Amerika. Walaupun sudah kembali
tinggal di Indonesia, namun budaya dan adat istiadat Amerika belum sepenuhnya
lepas dari kehidupan mereka. Hal ini tergambar dalam kehidupan sehari-hari termasuk
dalam upaya pengobatan penyakitnya. Pada suatu pagi, anaknya Michele berpamitan
kepada mamahnya untuk berangkat ke sekolah barunya bersama sang ayah.
Anak : “ Mah, aku berangkat ya”
Mamah : “ Hati-hati ya, nanti pulangnya mamah jemput di tempat biasa”
Anak : “ Okei Mah“
Ayah : “Ayah juga pamit kerja dulu ya Mah, byee ”
Mamah : “ Bye Ayah, Bye Michele” (sambil melambaikan tangan)
Ayah dan Michele pun bergegas pergi menggunakan mobilnya. Sang mamah pun
bergegas masuk dan melakukan pekerjaan rumahnya seperti menyapu, mengepel, dan
lain-lain.
[DI SEKOLAH]
Ayah : “Sudah sampai, semangat ya sayang sekolahnya”
Anak : “Okei Ayah, Ayah juga semangat kerjanya yaa. Byee Ayah”
Ayah : “Siap tuan putri kecilnya ayah, Byee Sayang”
Michele pun keluar dari mobil dan segera masuk ke kelas. Pagi ini michele akan
mengikuti mata pelajaran olahraga. Michele pun sangat semangat mengikuti semua
arahan guru untuk melakukan olahraga.
Guru : “Hallo Anak-Anak, hari ini kita akan olahraga lari. Nanti kalian disini
lari dari tiang 1 ke tiang 2 dan balik lagi ke tiang 1. Perintah Ibu bisa
dimengerti”
Anak-Anak : “Baik Bu”
Semua anak-anak pun berlari secara bergiliran. Mereka berlari secara teratur
mengikuti arahan sang Ibu Guru. Dan kini, saatnya Michele untuk berlari.
Guru : “Sekarang giliran Michele, silahkan dari dalam hitungan ke tiga ya?”
Michele : “OK, ibu”
Guru : “1..2..3”
Michele pun dengan semangat lari menuju tiang 2 dengan cepat. Namun saat
perjalanan balik menuju tiang 2 tiba-tiba Michele merasa sesak hingga terjatuh di
lintasan lari. Sang Guru pun bergegas lari menuju Michele dan melihat kondisinya.
Dengan cepat Sang Guru membawa Michele ke UKS dan segera menelepon orang tua
Michele.
[DIRUMAH]
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 09.00. Semua tugas rumah sudah
selesai. Tiba-tiba suara dering telepon berbunyi
(Kringg..Kringg..Kringg)
Mamah : “Hallo, dengan siapa ini?”
Guru : “Hallo, ini dengan Ibu Celine guru SDN 1 Ceria. Dengan Ibunya Michele?”
Mamah : “Iya benar Ibu, Ada apa dengan anak saya?”
Guru : “Ibu, Michele sakit saat mengikuti pelajaran olahraga, ia mengeluh sesak
nafas sepertinya asma Michele kambuh Bu”
Mamah : “ Baik Bu, tolong jangan berikan obat apapun kepada anak saya. Saya akan
segera ke sekolah”
Sang mamah pun segera mengendarai mobilnya dengan cepat. Selama di mobil
Sang mamah segera mengabari Sang Ayah untuk membeli tembakau.
Mamah : “Hallo Ayah, asmanya Michele kambuh Yah. Ayah pulang yaa. Ayah bantu
siapin tembakau. Tembakaunya ada di lemari dapur di atas”
Ayah : “Kok bisa? Sekarang Mamah dimana?”
Mamah : “Ini Mamah sedang jalan ke sekolah. Nanti kita ketemu di rumah ya”
Ayah : “Oke Mah, Ayah segera pulang”
Ayah pun segera pulang dan dan sesampainya dirumah Ayahpun segera
mempersiapkan tembakau bakar untuk pengobatan asma Michele. Tak lama kemudian
Sang mama dan michele pun tiba di rumah. Michele pun langsung dibawa ke kamar
tidurnya dan segera dilakukan pengobatan mandiri oleh orang tuanya dengan
menggunakan tembakau sesuai dengan budaya mereka selama di Amerika.
Mamah : “Ayahhh, tembakaunya sudah siap?” (teriak)
Ayah : “Sudahh, sebentar Ayah bawa obornya ke situ”
Ayah pun membawa bakaran tembakau dengan menggunakan obor ke kamar
michele dan menyuruh michele untuk menghirup asapnya. Selama kurang lebih 10
menit, Michele pun terlihat membaik keadaannya. Sesak nafas yang dirasakan sudah
berkurang.