Menurut (Raisyifa, dkk., 2013) Penyakit Menular Seksual (PMS) dapat bersifat
asymptomatic (tidak memiliki gejala) baik pada pria atau wanita. Beberapa PMS baru
menunjukkan tanda dan gejala dalam berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan
bertahun-tahun setelah terinfeksi. Walaupun seseorang tidak menunjukkan gejaia-
gejala terinfeksi PMS dan tidak mengetahui bahwa mereka terkena IMS, mereka tetap
bisa menulars orang lain. Jika menunjukkan gejala pun seseorang akan merasakan
gejala yang berbeda-beda sesuai dengan penyababnya, apakah PMS itu disebabkan
oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, dll. Menurut Puspita (2017) seseorang perlu
mewaspadai tanda gejala yang umumnya muncul pada PMS, yaitu :
a. Mengalami perubahan pada urine
b. Rasa nyeri selama berhubungan seks
c. Memar
d. Sakit panggul atau perut bagian bawah
e. Area kelamin terasa panas dan gatal
f. Keputihan abnormal atau perdarahan vaginal
g. Keluar cairan abnormal dari alat kelamin
h. Terasa sakit dan panas pada saat buang air kecil
REFERENSI
Abrori dan Qurbaniah, M. (2017). Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Universitas
Muhammadiyah Pontianak:Pontianak Pers.
Puspita, L. (2017). “Analisis Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi
Menular Seksual pada Wanita Pekerja Seksual”, Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1),
31-44
Raisyifa,. Mangguang, M. D., dan Reflita. (2013). “Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual pada Pekerja Seks
Komersial di Lokalisasi Teleju Pekanbaru”, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1),
5-12.