Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hiperparatiroid merupakan suatu kondisi dimana tubuh kelebihan kadar PTH
yang diakibatkan oleh aktivitas kelenjar paratiroid yang abnormal.
Hiperparatiroid ini dapat diklasifikasikan menjadi hiperparatiroid primer maupun
sekunder berdasarkan penyebabnya . Keadaan ini juga dapat diperparah oleh
adanya beberapa faktor risiko. Pada kasus di atas, pasien mengalami
hiperparatiroid primer yang disebabkan adenoma tunggal yang ditunjukkan
adanya massa di lobus kanan kelenjar tiroid dan di dapatkan faktor risiko yaitu
menopause. Tanda gejala yang dialami berupa hiperkalsemia, kelainan tulang
yang ditandai dengan resorpsi tulang, dan kelainan ginjal yang ditandai dengan
adanya batu ginjal. Berdasarkan kasus, diagnosis yang dapat ditegakkan
diantaranya adalah Retensi urine b.d Sumbatan saluran perkamihan (batu ginjal)
d.d riwayat urolitiasis, risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d disfungsi
pengaturan endokrin, risiko cedera b.d demineralisasi tulang yang dapat
mengakibatkan fraktur patologi, dan defisiensi pengetahuan mengenai
pencegahan kekambuhan batu ginjal. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang
sesuai dengan luaran yang diharapkan sehingga pasien dapat mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
B. Saran
Hiperparatiroid merupakan penyakit yang tidak dapat dianggap sepele. Oleh
karena itu, bagi para mahasiswa khusunya mahasiswa keperawatan hendaknya
mengetahui tentang proses perjalanan penyakit dan bagaimana upaya
penatalaksanaannya. Selain itu, bagi para perawat sebaiknya dapat mengetahui
berbagai gejala-gejala yang mungkin muncul pada pasien dengan hiperparatiroid
sehingga dapat melakukan intervensi dengan tepat dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai