Anda di halaman 1dari 12

P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol.

9 No 2 Tahun 2020

Penambahan Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Purut Terhadap Kualitas


Sabun Transparan Dari Minyak Inti Buah Ketapang

Murniati1, Dedy Suhendra2, Erin Ryantin G3, Sri Seno Handayani4, Dwi Ariani5
1,2,3,4,5
Program studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Mataram, Indonesia
e-mail: murniati@unram.ac.id

Abstrak
Sabun transparan adalah sabun yang memiliki tampilan yang menarik dan transparan. Sabun
biasanya dibuat dari trigliserida minyak nabati edible oil seperti minyak kelapa dan kelapa sawit.
Salah satu bahan baku alternatif adalah minyak inti buah ketapang. Untuk meningkatkan
efektifitas sabun maka perlu ditambahkan zat aktif yaitu minyak astiri kulit jeruk purut. Minyak
atrisi kulit jeruk purut mengandung senyawa-senyawa yang bersifat anti bakteri dan anti virus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi minyak atsiri
terhadap kualitas sabun transparan dari minyak inti buah ketapang sesuai standar SNI 3532-
2016. Konsentrasi minyak astiri yang ditambahkan sebesar 0,0%; 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0%; 2,5%
dan 3%. Parameter yang diamati meliputi kadar air, total lemak, bahan tak larut dalam etanol,
alkali bebas dan asam lemak bebas, kadar klorida, lemak tidak tersabunkan dan pH. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak astiri mempengaruhi kualitas dari sabun
transparan tetapi masih memenuhi standar SNI 3532-2016, kecuali nilai total lemak pada
konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan nilai lemak tak tersabunkan tidak memenuhi standar SNI
3532-2016, hal ini dapat menyebabkan penurunan daya detergensi sabun.

Kata kunci: Sabun transparan, minyak atsiri kulit jeruk purut, minyak inti buah
ketapang, SNI 3532-2016.

Abstract
Transparent soap is soap that has an attractive appearance and is transparent. Soaps
are usually made from triglycerides of edible oils such as coconut oil and palm oil. One
of the alternative raw materials is ketapang cernel oil. To increase the effectiveness of
soap, it is necessary to add an active substance, namely the essential oil of kaffir lime
peel. Kaffir lime peel essential oil contains anti-bacterial and anti-viral compounds. This
study aims to determine the effect of increasing the concentration of essential oils on the
quality of transparent soap from ketapang cernel oil according to SNI 3532-2016. The
concentration of essential oil added is 0,0%; 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0%; 2,5% and 3%.
The parameters observed included water content, total fat, matter insoluble in ethanol,
free alkali and free fatty acids, chloride content, unsaponified fat and pH. The results
showed that the addition of essential oil affected the quality of transparent soap but still
met the SNI 3532-2016 standards, except for the total fat value at a concentration of
0%, 0.5%, 1%, 1.5% and the unsaponified fat did not meet the standard SNI 3532-2016,
this causes a decrease in the detergency of the soap.

Keywords : Transparent soap, the essential oil of kaffir lime peel, ketapang cernel oil
and SNI 3532-2016.

*Corresponding author.

Received 2 Juli 2020; Accepted 3 Agustus 2020; Available online 15 Oktober 2020
© 2020 JST. All Rights Reserved

Jurnal Sains dan Teknologi | 176


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

PENDAHULUAN yakni asam palmitat (35,63%), asam oleat


Pada dua dekade terakhir muncul (33,49%), asam linoleat (24,29%) dan
berbagai macam pandemi penyakit asam stearat (4,66%) (Rahmaniar, 2013).
menular yang ditimbulkan oleh infeksi virus Beberapa kandungan dari minyak inti buah
dan bakteri yang berbahaya dan telah ketapang memiliki manfaat yang baik bagi
menciptakan sejarah baru kesehatan di kulit. Menurut Husna (2012), asam oleat
dunia mengingat tingkat penyebaran dan dan linoleat dapat membentuk lapisan tipis
tingkat kematian atau fatality rate-nya yang diatas permukaan kulit untuk mengurangi
cukup tinggi. Seperti SARS misalnya, penguapan air dari kulit sehingga
memiliki case fatality rate sebesar 11%, kelembaban kulit tetap terjaga. (El-Wathan,
atau MERS sebesar 34,4% (Tahrus, 2020). 2011), telah melakukan penelitian
Adapun Jumlah korban meninggal akibat pembuatan sabun menggunakan minyak
infeksi virus corona (Covid-19) di dunia inti buah ketapang. Sabun yang dihasilkan
sudah melampaui angka 1 juta jiwa. memenuhi standar SNI dan aman
Indonesia sampai saat ini telah mencapai digunakan untuk kulit, namun tanpa adanya
lebih dari 10 ribu jiwa (WHO, 2020). penambahan bahan aktif.
Dengan tingginya angka kematian Pada umumnya, sabun yang sering
yang diakibat oleh penyakit menular, digunakan adalah sabun padat biasa.
pemerintah terus menggalakkan program Namun, tampilan dari sabun transparan
pencegahan salah satunya adalah mencuci lebih menarik daripada sabun biasa. Sabun
tangan menggunakan sabun. Hal ini transparan memiliki tampilan yang
menyebabkan kebutuhan sabun transparan dan lebih berkilau dibandingkan
mengalami peningkatan yang cukup drastis sabun biasa serta mampu menghasilkan
yaitu pada bulan Februari sebesar 304% busa yang lembut di kulit (Widyasanti &
dan bulan Maret 2020 sebesar 355 % Hasna 2016). Selain itu, sabun transparan
(Rohmah, 2020). banyak dijual dengan harga mahal dan
Sabun merupakan garam alkali dapat dijadikan cinderamata dan souvenir
karboksilat (RCOONa). Gugus R bersifat yang unik (Widyasanti & Hasna 2016).
hidrofobik karena bersifat nonpolar dan Keragaman sabun yang dijual secara
COONa bersifat hidrofilik (polar) (Sari et komersial terlihat pada jenis, wangi, warna
al., 2019). Bahan dasar pembuatan sabun dan manfaat yang ditawarkan (Chan,
adalah trigliserida yang berasal dari 2016).
minyak. Trigliserida yang umum digunakan Semua jenis sabun tersebut berbeda
sebagai bahan baku pembuatan sabun manfaatnya berdasarkan perbedaan
memiliki asam lemak dengan panjang formulasi bahan yang digunakan dalam
rantai karbon antara 12 sampai 18 pembuatan. Salah satu bahan tambahan
(Shinthia, 2016). Jenis minyak yang sering pada sabun adalah bahan aktif sintetik
digunakan oleh industri-industri sebagai banyak disorot saat ini adalah triklosan
bahan dasar pembuatan sabun adalah yangmerupakan bahan antiseptik yang
minyak kelapa murni (Ismanto et al., 2016) dikembangkan pertama kali pada tahun
dan kelapa sawit (Widyasanti dkk, 2016), 1960dan telah digunakan dalam berbagai
padahal pemanfaatan terbesarnya sebagai produk kesehatan. Sabun mengandung
minyak pangan. Salah satu sumber bahan triklosan lebih efektif membunuh baketri
baku alternatif untuk produksi sabun yang dan virus yang menempel di kulit
keseterdiaannya melimpah adalah minyak dibandingkan sabun biasa (Marhamah et
inti buah ketapang (Terminalia catappa al., 2019). Namun penggunaan triklosan
Linn). cenderung membuat kulit tangan kering
Ketapang merupakan salah satu dan rentan terkena dermatitis kontak iritan
tanaman yang dapat menghasilkan minyak atau alergi. Penggunaan triklosan terlalu
dari inti buah dengan kadar tinggi, yaitu sering juga dapat membunuh flora normal
54,4% (Suhendra & Gunawan, 2010). kulit yang seharusnya merupakan
Kandungan dari minyak inti buah ketapang perlindungan kulit. Dilihat dari dampak

Jurnal Sains dan Teknologi | 177


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

negatif yang ditimbulkan oleh triklosan, total asam lemak dan alkali bebas/asam
maka perlu bahan alternatif lain yang dapat lemak bebas begitu juga dengan
menggantikan triklosan sebagai antiseptik, (Widyasanti et al., 2016) penambahan
salah satunya adalah minyak atsiri kulit ekstrak daun teh putih pada sabun padat
jeruk purut. transparan dari minyak kelapa sawit dapat
Minyak jeruk purut Indonesia hasil menyebabkan kadar lemak total tidak
penyulingan uap ranting, daun dan kulit memenuhi standar. Oleh sebab itu, pada
buah tersusun atas 29 senyawa dengan penelitian ini dilakukan kajian pengaruh
komponen utama sitronelal mencapai penambahan konsentrasi minyak atsiri kulit
46,85 – 80,4% (Warsito, et al., 2013). buah jeruk purut sebagai bahan aktif pada
Minyak atsiri kulit buah jeruk purut sabun transparan terhadap kualitas sabun
mengandung beberapa komponen utama transparan.
seperti β-pinene (21,44%), sitronelal
(20,91%), limonene (12,59%), dan METODE
terpinen-4-ol (11,93%) (Warsito, 2017). β- Bahan dan alat penelitian
pinene dan limonene merupakan senyawa Bahan-bahan yang digunakan adalah
monoterpen. Komponen- minyak atsiri buah ketapang, buah jeruk purut, dan
seperti α-pinene, β-pinene, dan trans- bahan-bahan yang bersifat pro-analysis
karyopilen mampu menghambat bakteri seperti etanol 96%, KOH 0,1N, NaOH 30%,
Escherichia coli dan Staphylococcus HCl 10%, H2SO4 30%, NaCl jenuh, dietil
aureus (Astani dan Schnitzler, 2014). eter, CCl4, larutan wijs, indikator
Selain itu komponen α-pinene, kamfena, fenolftalein, Na2S2O3 0,1 N,asam sterat,
dan β-linalool dapat menghambat bakteri asam sitrat, larutan KI 20%, gliserin,
Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sukrosa, indikator metil jingga, larutan
typhi, dan Bacillus cereus (Respati, 2010). kanji, batu didih, dan aquades. Alat-alat
β-pinene dan limonene dapat mengurangi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
infektifitas virus sebesar 100%. peralatan gelas, rotary evaporator, alat
Monoterpen menunjukkan aktivitas anti- soklet, alat refluks, alat shaker, magnetik
HSV-1 yang tinggi dengan interaksi stirer, waterbath stirrer, timbangan analitik,
langsung dengan partikel virus bebas dan cetakan sabun.
(Astani & Schnitzler, 2014). Selain itu β-
pinen juga memiliki aktivitas melawan Ekstraksi Minyak Inti Buah Ketapang
infeksi virus bronkhitis (Yang et al., 2011). Sebanyak 10 Kg buah ketapang yang
Adanya kandungan minyak atsiri dalamkulit sudah disortir diambil bijinya dengan cara
jeruk purut serta potensinya sebagai anti dibelah secara melintang. Biji yang
baketri dan anti virus memungkinkan untuk diperoleh ditimbang, setelah itu diblender
meningkatkan nilai ekonomis limbah kulit sampai halus dan hasilnya ditimbang
jeruk purut sebagai bahan tambahan pada lagi.Ekstraksi minyak ketapang dilakukan
pembuatan sabun, serta untuk dengan metode ekstraksi maserasi. Biji
meningkatkan kualitas dan efektifitas dari ketapang yang telah diblender dimaserasi
sabun. dengan pelarut n-heksana selama 48 jam
Penambahan zat aktif dapat sambil digojog dengan alat shaker pada
mempengaruhi kualitas sabun transparan. kecepatan 150 rpm. Campuran minyak
Kualitas sabun transparan meliputi kadar yang didapat kemudian ditampung di dalam
air, total lemak, bahan tak larut dalam erlenmeyer 1000 mL. Maserat dipisahkan
etanol, alkali bebas dan asam lemak dengan residu dengan cara filtrasi
bebas, kadar klorida, dan lemak tidak kemudian diuapkan untuk menghilangkan
tersabunkan (BSN, 2016) dan pH. Ismanto n-heksana dengan rotary evaporator pada
dkk (2016), melakukan penambahan suhu 40oC dengan kecepatan 90 rpm.
minyak gaharu pada sabun VCO hasilnya
menunjukkan bahwa penambahan minyak
gaharu berpengaruh nyata terhadap jumlah

Jurnal Sains dan Teknologi | 178


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Pembuatan minyak atsiri dari kulit jeruk dikembangkan oleh (Anggraini et al., 2015)
purut dengan beberapa modifikasi. Sebanyak 30
Pembuatan minyak atsiri dari kulit gr minyak inti buah ketapang hasil
buah jeruk purut dilakukan dengan metode ekstraksi sebelumnya dimasukkan kedalam
yang dikembangkan (Muhtadin et al., 2013) erlenmeyer 250 mL kemudian dipanaskan
dengan modifikasi. Ditimbang kulit jeruk dalam penangas air sambil diaduk dengan
purut segar yang sudah dipotong-potong magnetic stirer. Kemudian tuang minyak
kecil sebanyak 300 gr. Kemudian yang telah mendidih kedalam 5 gr asam
dimasukkan kulit jeruk purut yang ke labu stearat yang telah meleleh serta
destilasi uap. Dimasukkan air pada pada tambahkan 0,3 gr asam sitrat dan aduk
labu steam generator dan mulai hingga homogen. Lalu dengan hati-hati
dipanaskan. Dipanaskan labu ekstraktor ditambahkan 10 mL NaOH 30% dan 30 mL
ketika uap dari steam generator mulai etanol. Campuran terus dipanaskan sambil
terbentuk, kemudian ditunggu sampai tetes diaduk dengan kecepatan sedang sampai
pertama keluar dari kondensor dan dihitung semua lemak tersabunkan (ditandai
waktu ekstraksi sampai dengan variabel dengan tidak adanya lapisan minyak yang
waktu yang ditentukan. Setelah proses tidak bercampur ketika pengadukan
ekstraksi dipisahkan minyak dari air dihentikan. Campuran sabun kemudian
dengan menggunakan corong pemisah, ditambahkan 15 mL gliserin, 5 gr sukrosa
kemudian minyak ditampung pada tabung dalam 5 ml aquades, dan minyak atsiri kulit
reaksi. Disimpan tabung reaksi yang berisi jeruk purut dengan variasi konsentrasi yaitu
minyak atsiri ke dalam freezer (suhu 0 oC) 0,5%; 1%; 1,5%; 2%; 2,5% dan 3% sambil
untuk mendapatkan minyak yang bebas terus diaduk sampai mengental. Setelah
dari air. Kemudian diambil minyak yang semuanya homogen, campuran
bebas dari air dengan pipet dan dimasukkan dalam cetakan dan didiamkan
dipindahkan ke botol sampel. Kemudian sampai kering. Selanjutnya dilakukan uji
minyak atsiri yang sudah diperoleh kualitas sabun mandi yang dihasilkan
ditimbang. Hasil minyak atsiri yang sesuai dengan SNI 3532-2016.
diperoleh dilakukan identifikasi
menggunakan GC-MS. HASIL DAN PEMBAHASAN
Minyak Inti Buah Ketapang
Pengaruh konsentrasi minyak astiri Sampel yang digunakan pada
terhadap kualitas sabun dari minyak inti penelitian ini adalah buah ketapang yang
buah ketapang diperoleh dari tanaman ketapang yang ada
Metode yang digunakan dalam di sekitaran wilayah kampus Universitas
pembuatan sabun ini sesuai dengan Mataram dan Kabupaten Lombok Barat,
metode pembuatan sabun yang Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Tabel 1. Sifat fisika kimia minyak inti buah ketapang

No Parameter Nilai Satuan


1 Warna Kuning bening -
2 Bau Khas -
3 Rendemen 58,75 %
4 Bilangan asam 2,40 mgNaOH/gram
5 Bilangan penyabunan 245,43 mgKOH/gram
6 Bilangan Iod 92,01 mg iod/100gr

Minyak yang diperoleh berwarna (Gunawan et al., 2018) sebesar 56,4%.


kuning bening dengan rendemen 58,75 %. Persen yield maksimum yang diperoleh
Kadar minyak yang diperoleh, lebih tinggi dari minyak ketapang dengan metode
dibandingkan kadar minyak yang diperoleh soxhletasi adalah sebesar 54,22 – 60,45%
Jurnal Sains dan Teknologi | 179
P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

(Janporn et al., 2015; Menkiti et al., 2015). Minyak atsiri kulit buah jeruk purut
Bilangan asam yang diperoleh pada Minyak atsiri memiliki bentuk cair,
peneltian ini sesuai dengan bilangan asam berwarna bening, dan berbau khas kulit
menurut SNI 2015 yaitu maks 4,0 buah jeruk purut yang kuat. Minyak atsiri
mgNaOH/gram. Bilangan penyabunan yang dihasilkan sebanyak 6,41 gram dari
diperoleh sebesar 245,43 mgKOH/gram. 183 gram kulit buah jeruk purut utuh yang
Nilai bilangan penyabunan yang diperoleh diekstraksi. Rendemen minyak atsiri kulit
sesuai dengan nilai bilangan penyabunan buah jeruk purut yang diperoleh sebesar
menurut SNI 2015 yaitu 180-265 3,50%. Hasil penelitian menunjukkan
mgKOH/gram. Bilangan iod dari minyak inti rendemen minyak atsiri kulit buah jeruk
buah ketapang adalah sebesar 92,01 mg purut lebih besar dari penelitian (Muhtadin
iod/100gr yang berarti minyak inti buah et al., 2013), minyak atsiri hasil destilasi
ketapang mengandung asam lemak tak uap kulit buah jeruk purut utuh selama 3
jenuh dengan jumlah yang aman untuk jam menghasilkan rendemen sebesar 1,6
dijadikan bahan dasar pembuatan sabun, %.
karena SNI untuk bilangan iod tidak boleh
lebih dari 115 mgiod/100gr.

Gambar 1. Kromatogram hasil GC-MS minyak atsiri kulit buah jeruk purut

Berdasarkan hasil GC-MS pada Pengaruh Konsentrasi Minyak Atsiri


gambar 1 menunjukkan bahwa minyak Kulit Buah Jeruk Purut terhadap Sabun
atsiri kulit buah jeruk purut terdiri dari 42 Transparan dari Minyak Inti Buah
puncak senyawa dengan 8 puncak Ketapang
senyawa mayor yaitu α-pinene, β-
terpinene, β-pinene, limonene, linalool, Kadar Air
citronellal, terpinen-4-ol dan α-terpineol.
Senyawa aktif utama yang ditemukan pada Kadar air merupakan air yang
penelitian ini dengan luas area yang cukup terkandung di dalam sabun. Pengujian
tinggi yaitu α-pinene sebesar 18,99% pada kadar air pada sabun perlu dilakukan
waktu retensi 8,451 menit dan sitronelal karena kadar air akan mempengaruhi
dengan luas area 15,44% pada waktu tingkat kekerasan dan kualitas sabun.
retensi 21,022 menit. Kedua senyawa Apabila kandungan air pada sabun terlalu
tersebut merupakan senyawa yang tinggi akan menyebabkan sabun mudah
memiliki luas area yang cukup tinggi menyusut dan tidak nyaman saat
dibandingkan dengan senyawa lain digunakan. (Rita, 2018), menyatakan
bahwa semakin tinggi kadar air sabun
maka sabun akan semakin lunak,
sebaliknya semakin rendah kadar air sabun

Jurnal Sains dan Teknologi | 180


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

maka sabun akan semakin keras. dalam sediaan sabun mandi padat
Berdasarkan SNI 3532-2016, kadar air maksimal 15%.

Gambar 2. Pengaruh konsentrasi terhadap kadar air

Dari grafik pada gambar 2 diatas air yang berada di udara seperti gliserin,
menunjukkan bahwa semakin tinggi larutan gula, dan etanol. Penambahan
konsentrasi minyak atsiri maka semakin bahan-bahan tersebut diduga
tinggi pula kadar air pada sabun mengakibatkan sabun menjadi mudah
transparan. Hal ini disebabkan karena menyerap uap air dari udara sehingga
adanya kandungan air yang terdapat dalam menghasilkan kadar air yang lebih tinggi
minyak atsiri ketika proses destilasi yang (Marpaung et al., 2019).
mengakibatkan semakin banyak volume
minyak atsiri yang ditambahkan pada Total lemak
sabun maka semakin banyak pula Total lemak merupakan jumlah
kandungan air dalam sabun. Kadar air keseluruhan asam lemak yang berada
tertinggi terdapat pada konsentrasi 3% didalam sabun, baik itu yang tersabunkan
sebesar 13,21%. Hasil kadar air sabun maupun yang tidak. Total lemak yang
pada penelitian ini sesuai dengan standar diperoleh pada penelitian ini mengalami
SNI 3532-2016. (Qisti, 2009), sabun kenaikan setelah penambahan variasi
transparan memiliki kadar air yang lebih konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk
besar dibandingkan sabun mandi biasa purut (Citrus Hystrix DC.) pada sabun. Nilai
disebabkan Hal ini dapat disebabkan total lemak sabun dapat dilihat pada
karena adanya penambahan bahan yang gambar 3 dibawah ini.
memiliki sifat higroskopis yaitu menyerap

68
Total lemak (%)

66
64
62
60
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Konsentrasi minyak atsiri (%)

Gambar 3. Pengaruh konsentrasi terhadap total lemak.

Jurnal Sains dan Teknologi | 181


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Berdasarkan grafik pada gambar 3 penambahan konsentrasi 2%, 2,5% dan


menjukkan bahwa semakin tinggi 3% dengan nilai total lemak masing-masing
penambahan konsentrasi minyak atsiri kulit melebihi standar minimal.
buah jeruk purut, maka nilai total lemak
sabun semakin tinggi. Hal ini diduga Bahan tak larut dalam etanol
karena minyak atsiri termasuk dalam Bahan tak larut dalam etanol pada
golongan senyawa organik monoterpen sabun meliputi garam alkali seperti
seperti limonene dan α-pinene, juga karbonat, silikat, fosfat, sulfat dan pati
alkohol terpen seperti linalool dan (Hernani et al., 2010). Hasil bahan tak larut
sitronellol yang memiliki sifat larut dalam dalam etanol pada sabun transparan
lemak atau minyak (Ramadani, 2016), dengan penambahan minyak atsiri kulit
sehingga penambahan minyak atsiri dapat buah jeruk purut memenuhi standar SNI
meningkatkan total lemak pada sabun. 3532-2016 yaitu maksimal 5,0%. Data
Hasil uji total lemak yang sesuai dengan bahan tak larut dalam etanol dapat dilihat
mutu SNI 35322-2016 yaitu pada pada grafik gambar 4 berikut ini.

2
Bahan tak larut dalam

1.5
etanol (%)

1
0.5
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
Konsentrasi mminyak atsiri (%)

Gambar 4. Pengaruh konsentrasi terhadap bahan tak larut dalam etanol.

Nilai bahan tak larut dalam etanol Hal ini menyebabkan seiring dengan
sabun transparan tertinggi yaitu pada penambahan minyak atsiri yang semakin
penambahan konsentrasi minyak atsiri 3% besar kelarutan minyak atsiri pada etanol
yaitu sebesar 1,75% dengan nilai bahan maka kualitas minyak atsiri semakin baik
tak larut dalam etanol terendah terdapat (Susetyo & Reny, 2004).
pada sabun yang tidak mengandung
penambahan minyak atsiri yaitu 1,25%. Asam lemak bebas atau alkali bebas
Semakin mudah larut minyak dalam etanol Asam lemak bebas adalah asam
maka semakin banyak kandungan lemak yang berada dalam sampel sabun,
senyawa polar dalam minyak (Susetyo & tetapi tidak terikat sebagai senyawa
Reny, 2004). Alkohol merupakan gugus natrium maupun senyawa trigliserida.
hidroksil (OH), karena itu alkohol dapat Asam lemak yang masih ada pada sabun
larut dengan minyak atsiri. Pada umumnya disebabkan tidak mengalami reaksi
minyak atsiri yang mengandung senyawa penyabunan. Asam lemak bebas yang baik
terpen teroksigenasi lebih mudah larut dalam sabun adalah maksimal 2,5% (SNI
dalam alkohol dari pada yang mengandung 3532-2016). Uji ini dilakukan untuk
terpen tak teroksigenasi. Semakin tinggi mengetahui adanya kelebihan asam lemak
kandungan terpen tak teroksigenasi maka bebas atau alkali bebas. Hal ini dapat
semakin sukar larut dalam etanol (pelarut ketahui berdasarkan Standar Nasional
polar), karena senyawa terpen tak Indonesia 3532-2016, ketika melakukan uji
teroksigenasi merupakan senyawa non terdapat penambahan indikator fenolftalein
polar yang tidak memiliki gugus fungsional. pada sampel, jika larutan sampel saat

Jurnal Sains dan Teknologi | 182


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

penambahan fenolftalein tidak berwarna penelitian ini menunjukkan adanya asam


maka terjadi kelebihan asam lemak bebas, lemak bebas berlebih. Gambar 5
dan sebaliknya jika penunjuk fenolftalein menunjukkan pengaruh penambahan
ketika ditambahkan pada larutan menjadi minyak atsiri terhadap asam lemak bebas
warna merah maka menunjukkan adanya dalam sabun.
alkali bebas berlebih. Hasil analisis

2.5
Asam lemak bebas (%)

2.4
2.3
2.2
2.1
2
1.9
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Konsentrasi minyak atsiri (%)

Gambar 5. Pengaruh minyak atsiri terhadap asam lemak bebas.

Berdasarkan hasil uji asam lemak klorida di dalam sabun. Kadar klorida
bebas secara keseluruhan mengalami kemungkinan dapat berasal dari air keran
penurunan yang tidak signifikan seiring yang digunakan sebagai pelarut. Pada
dengan penambahan konsentrasi minyak penelitian ini pelarut yang digunakan
atsiri kulit buah jeruk purut. Hal ini adalah akuades. Selain itu, kadar klorida
menunjukkan bahwa penambahan minyak juga dapat berasal dari bahan yang
atsiri tidak berpengaruh terhadapkadar digunakan dalam pembuatan sabun seperti
asam lemak bebas. Asam lemak bebas garam dapur yang dapat berfungsi untuk
tertinggi terdapat pada konsentrasi 0% memperkeras struktur sabun. Akan tetapi,
dengan nilai 2,4%. Asam lemak bebas penelitian ini tidak menggunakan bahan
yang ada dalam sabun merupakan asam yang mengandung klor, sehingga hasil
lemak yang terbentuk dari proses ekstraksi yang didapatkan bersifat negatif (-)
minyak inti buah ketapang dan tidak terhadap kadar klorida.
bereaksi saat reaksi penyabunan. Hal ini
menandakan kurangnya kandungan alkali Lemak Tak Tersabunkan
dalam sabun sehingga tidak mampu Lemak tak tersabunkan adalah asam
membentuk reaksi penyabunan yang baik lemak yang larut dalam minyak, tetapi tidak
dengan asam lemak. Hasil uji asam lemak dapat membentuk sabun dengan alkali.
bebas ini memenuhi nilai mutu SNI 3532- Daya detergensi sabun berkurang dapat
2016. disebabkan oleh banyaknya lemak tak
tersabunkan (Rita, 2018). Hasil penelitian
Kadar Klorida lemak tak tersabunkan ini tidak memenuhi
Penentuan kadar klorida bertujuan SNI 3532-2016 sabun yaitu maksimal 0,5%
untuk mengetahui banyaknya kandungan

Jurnal Sains dan Teknologi | 183


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Lemak tak tersabunkan (%)


6
5
4
3
2
1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Konsentrasi minyak atsiri (%)

Gambar 6. Pengaruh minyak atsiri terhadap lemak tak tersabunkan.

Hasil penelitian pada grafik gambar 6 memiliki sifat tidak bisa tersabunkan
menunjukkan terjadinya kenaikan lemak dengan alkali (Ismanto et al., 2016)
tak tersabunkan seiring penambahan sehingga semakin banyak penambahan
konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk konsentrasi minyak atsiri pada sabun maka
purut. Lemak tak tersabunkan merupakan lemak tak tersabunkan akan semakin
zat-zat yang dapat berupa sterol, zat meningkat.
warna, dan hidrokarbon. Pada konsentrasi
3% dihasilkan lemak tak tersabunkan pH
dengan nilai 6,6%. Semakin tinggi Uji pH atau derajat keasaman
penambahan konsentrasi minyak atsiri bertujuan untuk mengetahui sabun yang
maka lemak tak tersabunkan semakin dihasilkan bersifat asam atau basa. Kulit
meningkat. Hal ini disebabkan ketika reaksi normal memiliki pH sekitar 5. Mencuci
penyabunan terdapat asam lemak berlebih dengan sabun dapat meningkatkan nilai pH
setelah penambahan minyak atsiri kulit sementara. Menurut (Wasitaatmadja,
sehingga menyebabkan asam lemak 2007) sabun yang memiliki nilai pH yang
dengan alkali tidak habis bereaksi yang sangat tinggi atau sangat rendah dapat
menyebabkan lemak tak tersabunkan relatif menambah daya absorbansi kulit sehingga
tinggi dan tidak memenuhi syarat mutu SNI memungkinkan kulit mengalami iritasi.
3532-2016. Selain itu, minyak atsiri juga

10.3

10.25
pH

10.2

10.15

10.1
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Konsentrasi minyak atsiri (%)

Gambar 7. Pengaruh penambahan minyak atsiri terhadap pH

Berdasarkan grafik pada gambar 7, tersebut masih termasuk dalam kisaran


nilai pH sabun transparan yang diperoleh sabun untuk kulit yaitu antara 9-11(Hernani
berkisar antara 10,15 – 10,25. Nilai pH et al., 2010). Nilai pH sabun cenderung
Jurnal Sains dan Teknologi | 184
P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

menurun seiring dengan bertambahnya Dyartanti, E. R., N. A. Cristi dan I. Fauzi.


konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk 2014. Pengaruh Penambahan
purut. Menurut (Febrianti, 2013), hal ini Minyak Sawit Pada Karakteristik
disebabkan minyak atsiri kulit buah jeruk Sabun Transparan. Jurnal
purut bersifat asam sehingga dapat EKUILIBRIUM. 13 (2): 41-44.
menurunkan pH sabun. Oleh karena itu,
El-Wathan, L. S. H. 2011. Pembuatan
semakin banyak penambahan konsentrasi
Sabun Mandi dari Minyak Inti Buah
minyak atsiri maka pH sabun akan
Ketapang (Terminalia catappa L.)
semakin menurun.
dengan Metode Saponifikasi.
Program studi Kimia Fakultas MIPA
SIMPULAN
Universitas Mataram.
Penambahan minyak atsiri dapat
mempengaruhi kualitas pada sabun Febrianti, D. R. 2013. Formulasi Sediaan
transparan. Kualitas sabun transparan Sabun Mandi Cair Minyak Atsiri
memenuhi standar SNI 3532-2016, kecuali Jeruk Purut (Citrus Hystrix DC.)
untuk nilai total lemak pada dan nilai lemak dengan Kokamidopropil Betain
tak tersabunkan.kecuali nilai total lemak sebagai Surfaktan. Surakarta:
pada konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan Universitas Muhammadiyah
nilai lemak tak tersabunkan tidak Surakarta
memenuhi standar SNI 3532-2016. Gunawan, E. R., Dedy, S., Ipan, H., dan
Lely, K. 2018. Optimization Of
UCAPAN TERIMAKASIH Alkyldiethanolamida Synthesis From
Ucapan terimakasih disampaikan Terminalia catappa L. Kernel Oil
kepada pihak Universitas Mataram atas through Enzymatic Reaction. Journal
pendanaan penelitian ini melalui sumber of Oleo Science. 67 (8) 949-955
dana DIPA BLU skema Penelitian Dosen
Pemula dengan No. Kontrak Hernani, Titik, K. B., dan Fitriati. 2010.
2489Q/UN18.L1/PP/2019. Formula Sabun Transparan
Antijamur dengan Bahan Aktif
DAFTAR PUSTAKA Ekstrak Lengkuas (Alpinia Galangal
Anggraini, T., Sahadi, D. I., dan Dahlia. L.Swartz). Bul. Littro. Vol. 21 No. 2,
2015. The Making of Transparent 192 – 205.
Soap From Green Tea Extract. Husna, N., Suryanto, Djendakita, P. 2012.
Journal on Advanced Science Efek Pelembab Minyak Biji Bunga
Engineering Information Technology. Matahari dalam Sediaan Krim
Vol.5, No. 4. Tangan. Journal Of Pharmaceutics
Astani, A dan Schnitzler, P. 2014. Antiviral And Pharmacology. Vol. 1 (1): 63-69.
Activity of Monoterpenes Beta-pinene Ismanto, S. D., Neswati, dan Selviorizal, A.
and Limonene Against Herpes 2016. Pembuatan Sabun
Simplex Virus In Vitro. Journal of Aromaterapi dari Minyak Kelapa
Microbiology. Vol. 6 (3). 149-155. Murni (Virgin Coconut Oil) dengan
BSN. 2016. SNI 3532:2016. Sabun Mandi Penambahan Minyak Gubal Gaharu
Padat. Jakarta: Dewan Standardisasi (Aquilaria Malaccemsis). Jurnal
Nasional. Teknologi Pertanian Andalas. Vol.
20, No. 2.
Chan, A. (2016). Formulasi Sediaan Sabun
Mandi Padat Dari Ekstrak Buah Apel Janporn, S., Chi-Tang, H., Visith, C., Min-
(Malus Domesticus) Sebagai Sabun Hsiung, P., Sasivimon, C., Khanitta,
Kecantikan Kulit. Jurnal Ilmiah R., dan Monthana W. 2015.
Manuntung. Halaman 51-52. Physicochemical Properties of
Terminalia catappa Seed Oil as a
Novel Dietary Lipid Source. J. Food
Jurnal Sains dan Teknologi | 185
P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Drug Anal. 23, 201–209. Ramadani, R. 2016. Senyawa Kimia


https://doi.org/10.1016/j.jfda.2014.06. Bahan Alam Terpenoid. e-Journal
007. IAIN Kerinci. Vol. 1 No.1.
Marhamah, Sri Ujiani, Maria Tuntun. 2019. Respati, N. W. B. 2010. Isolasi, Identifikasi
Kemampuan Sabun Antiseptik Cair dan Uji Aktivitas Antibakteri Minak
yang Mengandung Triclosan yang Atsiri Rimpang Lempuyang Wangi.
Terdaftar di BPOM dalam Fakultas Matematika dan Ilmu
Menghambat Pertumbuhan Bakteri Pengetahuan Alam. Universitas
Escherichia coli. Jurnal Kesehatan. Sebelas Maret Surakarta.
Volume 10, Nomor 1, April 2019, hlm
Rita, W. S., Vinapriliani, N. P. E., dan
17-24
Gunawan, I. W. G. 2018. Formulasi
Marpaung, JJA, Dewi Fortuna Ayu, dan Sediaan Sabun Padat Minyak Atsiri
Raswen Efendi. 2019. Sabun Serai Dapur (Cymbopogon citratus
transparan Berbahan Dasar Minyak DC.) Sebagai Antibakteri terhadap
Kelapa Murni dengan Penambahan Escherichia coli dan Staphylococcus
Ekstrak Daging Buah Pepaya. Jurnal aureus. Cakra Kimia. 6(2), 152–160.
Agroindustri Halal. Volume 5 Nomor
Rohmah, S. N. 2020. Adakah Peluang
2, 161.
Bisnis di Tengah Kelesuan
Menkiti, M.C., Agu, C.M., Udeigwe, T.K. Perekonomian Akibat Pandemi
2015. Extraction of oil from Coronavirus Covid-19?. Adalah:
Terminalia catappa L.: Process Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4,
parameter impacts, kinetics, and No. 1.
thermodynamics. Industrial Crops
Sari, S.A., Firdaus, M., Fadilla, N. A.,
and Products. 77 (2015) 713–723.
Irsanti, R. 2019. Studi Pembuatan
Journal homepage:
Sabun Cair dari Daging Buah
www.elsevier.com/locate/indcrop
Pepaya (Analisis Pengaruh Kadar
Muhtadin, A. F., Ricky, W., Pantjawarni, P., Kalium Hidroksida terhadap Kualitas
dan Mahfud. 2013. Pengambilan Sabun). TALENTA Conference
Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Segar Series. Vol. 2. No. 1. Hal : 60-67
dan Kering dengan Menggunakan
Shinthia, Mega. 2016. Pembuatan sabun
Metode Steam Distillation. Jurnal
padat (rasio tallow – minyak kelapa –
Teknik Pomits. Vol. 2, No. 1.
minyak jagung). Politeknik Negeri
Oluwatoyin, S. M. 2011. Quality of Soaps Sriwijaya. eprints.polsri.ac.id
Different Oil Blends. J. Microbiol.
SNI. 1996. SNI 06-4085-1996. Sabun
biotech. res. Vol. 1(1): 29-34.
Mandi Cair. Jakarta: Dewan
Qisti, Rachmiati. 2009. Sifat Kimia Sabun Standardisasi Nasional.
Transparan dengan Penambahan
SNI. 2015. SNI 7431:2015. Mutu dan
Madu pada Konsentrasi yang
Metode Uji Minyak Nabati Murni
Berbeda. Bogor. Program Studi
untuk Bahan Bakar Motor Diesel
Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Putaran Sedang. Jakarta: Dewan
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Standardisasi Nasional
Rahmaniar. 2013. Minyak Biji Ketapang
Suhendra, D., Gunawan, E. R. 2010.
(Terminalia catappa L) Sebagai
Biodiesel from Ketapang Seeds: A
Bahan Pelunak dalam Pembuatan
New Green Energy. Proceeding of
Kompon Karet. Jurnal Dinamika
International Seminar on Economic,
Penelitian Industri. 24(1), p: 49-56.
Culture and Environment. Mataram,
Indonesia, pp. 68-76.

Jurnal Sains dan Teknologi | 186


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No 2 Tahun 2020

Susetyo R., dan Reny H, 2004, Kiat Wibowo, D. P., Ardi, R., Yunan, K. 2016
Menghasilkan Minyak Sereh Wangi. Karakterisasi dan aktivitas repelen
Jakarta: Penebar Swadaya. minyak atsiri sereh wangi
(Cymbopogon nardus L), akar wangi
Tahrus, Z. N. 2020. Dunia dalam ancaman
(Vetiveria zizanoides L.), Nilam
pandemi: Kajian transisi kesehatan
(pogestemon cablin), cengkeh
dan mortalitas akibat Covid-19.
(syzgium aromaticum) asal
Jakarta. Departemen Sosiologi, FISIP
kabupaten garut terhadap nyamuk
UI.
aedes aegypti betina. Jurnal Farmasi
Warsito, Noorhamdani, Sukardi, Suratmo & Farmasi Klinik. Vol. 13, No. 2.
dan Susanti, R.D. 2017. Mikro
Widyasanti, A dan Hasna A., H. 2016.
enkapsulasi Minyak Jeruk Purut
Kajian pembuatan sabun padat
(Citrus Hystrix) dan Uji Aktivitasnya
transparan basis minyak kelapa
Sebagai Antibakteri. Journal of
murni dengan penambahan bahan
Environmental Engineering &
aktif ekstrak teh putih. Jurnal
Sustainable Technology. Vol. 4, No.
Penelitian Teh dan Kina. 19(2): 179-
1.
195.
Warsito, Umi K., Edi P, U., Waode C, N.
Widyasanti, A., Chintya L. F., dan Dadan,
2013. Preparasi komponen-
R. 2016. Pembuatan Sabun Padat
komponen minyak jeruk purut
Transparan
(Citrus hystrix D.C.) sebagai bahan
obat antimikroba dan antioksidan. Menggunakan Minyak Kelapa Sawit (Palm
Laporan Akhir Penelitian Unggulan Oil) dengan Penambahan Bahan
Perguruan Tinggi, Lembaga Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia
Penelitian dan Pengabdian kepada sinensis). Jurnal Teknik Pertanian
Masyarakat. Universitas Brawijaya. Lampung. Vol. 5, pp 125-136
Wasitaatmadja, S. M. 2007. Ilmu Penyakit Yang Z, Wu N, Zu Y, Fu Y. 2011.
Kulit dan Kelamin. Edisi Comparative anti- infectious
kelima,cetakan kedua, 3-8. Fakultas bronchitis virus (IBV) activity of beta-
Kedokteran Universitas Indonesia: pinene: effect on nucleocapsid (N)
Jakarta. protein. Molecules. 16: 1044-1054.
WHO, 2020. https://covid19.who.int/WHO
Coronavirus Disease (COVID-19)
Dashboard. Data last updated:
2020/10/2, 5:04pm CEST.

Jurnal Sains dan Teknologi | 187

Anda mungkin juga menyukai