Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi …………………………………………………… 1
D. Pengguna …………………………………………………. 3
E. Pengertian ………………………………………………… 3
BAB IV PENUTUP 78
DAFTAR PUSTAKA 81
LAMPIRAN
A. DESKRIPSI
Petunjuk Teknis Pengelolaan Data Kinerja dimaksudkan sebagai panduan bagi
seluruh petugas pengelola data kinerja dalam melakukan proses pengelolaan data
kinerja, mulai tahap perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja
dan sampai dengan tahap evaluasi kinerja di lingkungan Sekretariat Daerah.
Sekretariat Daerah..
C. KEBIJAKAN OPERASIONAL
E. PENGERTIAN
Berikut adalah beberapa pengertian untuk beberapa istilah yang dipergunakan
dalam juknis ini.
Data Kinerja : Sesuatu keadaan, angka, gambar, atau simbol
lain yang telah dicapai oleh suatu unit kerja
dalam suatu periode tertentu dan masih
memerlukan pengolah lebih lanjut agar dapat
dipergunakan untuk menyusun indikator kinerja
Indikator Kinerja Utama : Instrumen yang dapat membantu unit kerja
dalam mendefinisikan dan mengukur
pencapaian kinerjanya dalam upaya
mewujudkan tujuan-tujuan unit kerja.
Kinerja : hasil dari pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi selama periode tertentu
Rencana Strategis : yang disebut Renstra, adalah suatu
dokumen perencanaan yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun dan disusun dengan
memperhatikan perkembangan
Barat
B. Unit Eselon II
Pengelolaan data kinerja pada UPT bermanfaat untuk pengelolaan informasi
kinerja UPT, yang menjadi sumber informasi pengukuran indikator kinerja di
tingkat unit eselon II yang bersangkutan.
Berikut adalah unit-unit eselon II yang berada di lingkungan Sekretariat Daerah.
1. Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial;
2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan;
3. Asisten Administrasi
4. Biro Pemerintahan dan Kerjasama
5. Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial
6. Biro Hukum dan Hak Asasi Manusia
7. Biro Perekonomian
8. Biro Badan Usaha Milik Daerah dan Investasi
9. Biro Pengadaan Barang/Jasa
10. Biro Organisasi
11. Biro Hubungan Masyarakat dan Keprotokolan
12. Biro Umum.
4. Biro Perekonomian
a. Bagian Sumber Daya Alam;
b. Bagian Ketahanan Pangan dan Pertanian; dan
c. Bagian Sarana Perekonomian.
7. Biro Organisasi
9. Biro Umum
a. Bagian Rumah Tangga, Tata Usaha dan Kepegawaian;
b. Bagian Administrasi Keuangan dan Perencanaan; dan
c. Bagian Pengelolaan Barang Milik Daerah.
D. Unit Eselon IV
Pengelolaan data kinerja mulai dilaksanakan pada Unit Eselon IV yang berada
dalam lingkungan Sekretariat Daerah, yaitu:
1. Biro Pemerintahan dan Kerjasama
a. Subbagian Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
b. Subbagian Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
c. Subbagian Perencanaan dan Ketatausahaan;
d. Subbagian Administrasi Pemerintahan;
e. Subbagian Fasilitasi Pemerintahan Umum;
f. Subbagian Kependudukan, Pertanahan dan Pemerintahan Desa;
g. Subbagian Kerjasama Dalam Negeri;
h. Subbagian Kerjasama Luar Negeri;
i. Subbagian Evaluasi Kerjasama.
4. Biro Perekonomian
a. Subbagian Kehutanan dan Perkebunan;
b. Subbagian Energi, Sumber Daya Mineral dan Sumber Daya Air;
c. Subbagian Lingkungan Hidup;
d. Subbagian Tanaman Pangan dan Hortikultura;
7. Biro Organisasi
a. Subbagian Kelembagaan Pengelola Urusan;
b. Subbagian Kelembagaan Pengelola Non Urusan;
c. Subbagian Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja;
d. Subbagian Tata Kerja;
e. Subbagian Standar Kerja;
f. Subbagian Pelayanan Publik;
g. Subbagian Kinerja Organisasi;
h. Subbagian Reformasi Birokrasi;
i. Subbagian Perencanaan dan Ketatausahaan.
Dari beberapa definisi ‘data’ dan ‘kinerja’ di atas, dapat disimpulkan bahwa
data kinerja mengandung pengertian ‘keterangan nyata terkait prestasi kerja
(keluaran, hasil kegiatan/program)’. Di dalam panduan ini yang dimaksud dengan
kinerja adalah kinerja Instansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Maka,
yang dimaksud dengan data kinerja adalah data kinerja Instansi Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat.
Data kualitatif sulit untuk diukur, maka dari itu, di dalam pengukuran dan
penetapan indikator kinerja, data kualitatif harus dikonversi ke dalam data
kuantitatif sehingga pencapaiannya dapat diukur.
Sumber data kinerja, seperti yang telah diulas di atas, ada dua, yaitu:
1. Data internal yaitu data yang berasal dari dalam sistem informasi Instansi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat; dan
2. Data eksternal yaitu data yang berasal dari luar Instansi Pemerintah
Data primer dikumpulkan sendiri pada setiap unit kerja terendah atau
pelaksana pelayanan. Data primer ini lazimnya diperoleh dari pencatatan
pelaksanaan kegiatan beserta hasilnya yang sering disebut sebagai
registrasi. Jika data tidak dapat dipenuhi dari sistem informasi yang ada pada
instansi, maka perlu dilakukan survei untuk mendapatkan data dari luar
instansi.
Gambar 3.1.
Tahapan Pengelolaan Data Kinerja
1. Tujuan
Tujuan dapat dinyatakan dalam bentuk kuantitatif/kualitatif dan harus
dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi yang
3. Strategi
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
dijabarkan ke dalam kebijakan dan program.
a. Kebijakan
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan
atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan
TUJUAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM OUTCOME/OUTPUT
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT
Tabel 3.1
Format Rencana Kinerja Tahunan
Perangkat Daerah (PD) :
Tahun:
Gambar 3.3.
Indikator Kinerja dalam Renstra, Renja, dan RKT
Tabel 3.2
Format Rencana Aksi Perangkat Daerah
Petunjuk pengisian:
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan sasaran strategis PD yang tercantum
dalam dokumen Renstra PD
Kolom 3 : Diisi dengan indikator kinerja sasaran yang
tercantum dalam dokumen Renstra PD
Kolom 4 : Diisi rencana pencapaian indikator kinerja sasaran
Unit Organisasi :
Tugas :
Fungsi :
Penjelasan Formulasi
Indikator
Sasaran Sumber Data
No. Kinerja Satuan
Strategis Alasan Formulasi PD
Utama PD Utama
Pendamping
1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar 3.5
Alur Cascade pada Komponen Renstra
Gambar 3.7.
Konsep Pohon Masalah
PENGUKURAN KINERJA
PENGUMPULAN DATA
[input, output, outcome, benefit, impact]
KEGIATAN SASARAN
Tabel 3.4.
Format Pengukuran Kinerja Tahunan
Persentase Realisasi
pencapaian rencana = X 100%
tingkat capaian Rencana
Perangkat Daerah :
Persentase
Indikator Rencana Tingkat Pencapaian
Sasaran Realisasi Keterangan
Sasaran Capaian (Target) Rencana Tingkat
Capaian
1 2 3 4 5 6
Petunjuk pengisian:
Tahun : Ditulis dengan tahun pengukuran pencapaian sasaran
Instansi : Ditulis nama instansi yang bersangkutan.
Kolom 1 : Diisi dengan uraian sasaran yang telah ditetapkan dan
direncanakan untuk tahun yang bersangkutan.
Sasaran dimaksud sebagaimana ditetapkan dan
dicantumkan dalam dokumen Rencana Strategis
Kolom 2 : Ditulis dengan indikator sasaran untuk tahun yang
bersangkutan sesuai yang tercantum dalam dokumen
Rencana Strategis
Kolom 3 : Diisi dengan rencana tingkat capaian (target) masing-
masing indikator sasaran sebagaimana tertulis pada
kolom 2. Rencana tingkat capaian (target) ini sesuai
dengan rencana tingkat capaian (target) yang
ditetapkan dalam Rencana Strategis
Kolom 4 : Diisi dengan realisasi dari masing-masing rencana
tingkat capaian (target) setiap indikator sasaran
Persentase Realisa
pencapaian rencana = si X 100%
tingkat capaian Rencana
Gambar 3.13.
Laporan Kinerja
Keberhasilan pencapaian
EVALUASI KINERJA
Analisis efisiensi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi
Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,
proses penyusunan Renstra SKPD, Keterkaitan Renstra SKPD
dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/
Kota, dan dengan Renja SKPD
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Daerah, dan Ketentuan Peraturan laninnya
yang mengatur tenteang Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi,
Kewenagan SKPD, serta Pedoman dijadikan acuan dalam
penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Renstra SKPD
1.4 Kedudukan dan Peranan RENSTRA dalam Perencanaan Daerah
Mengemukakan secara ringkas keterkaitan peranan Renstra SKPD
dalam dokumen perencanaan Pembangunan daerah lainnya
1.5 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta
susunan garis besar isi dokumen
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan
rancangan Renja Perangkat Daerah agar substansi pada bab-bab
berikutnya dapat dipahami dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan latar belakang perlunya penetapan indikator
kinerja utama bagi setiap instansi pemerintah serta maksud dan tujuan
petunjuk pelaksanaan ini.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan muatan Tugas Pokok dan Fungsi, Visi dan
Misi, Tujuan dan Sasaran serta Perjanjian Kinerja.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.