Anda di halaman 1dari 39

IDENTIFIKASI TARGET CAPAIAN KOMPETENSI

Nama : gun gun gulbudin hikmatiar

NPM : 220112200593

No Capaian Kompetensi Diagnosa Keperawatan Keterangan


1 Mampu memverikan asuhan Bersihan Jalan Nafas Tidak Data Subjekstif
keperawatan pada pasien dengan Efektif Mayor:
gangguan oksigenasi (tidak tersedia)
Minor:
- Dyspnea
- Sulit bicara
- Ortopnea
Data Objektif:
Mayor:
- Batuk tidak efektif
- Tidak mampu batuk
- Sputum berlebih
- Mengi, wheezing, ronkhi kering
- Meconium dijalan nafas
Minor:
- Gelisah sianosis
- Bunyi nafas menurun
- Frekuensi nafas berubah
- Pola napas berubah
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d spasme jalan
napas
Intervensi keperawatan:
Intervensi utama:
- Latihan batuk efektif
- Manajemen jalan nafas
- Pemantauan respirasi
Intervensi Penujnnga:
- Terapi oksigen
- Pengaturan posisi
- Dukungan kepatuhan program pengobatan
Gangguan Penyapihan Data Subjektif:
Ventilator Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
- Lelah
- Kuatir mesin rusak
- Focus meningkat pada pernafasan
- Gelisah
Data Objektif:
Mayor:
- Frekuensi nafas meningkat
- Penggunaan otot bantu nafas
- Nafas dangkal
Minor:
- Auskultasi suara inspirasi menurun
- Warna kulit abnormal
- Nafas paradox abnormal
Analisa Diagnose Keperawatan:
Gangguan penyapihan ventilator b.d hipereksi
jalan napas.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Penyapihan ventilasi mekanik
- Pemantauan repirasi
Intervensi Pendukung:
- Dukungan emosiaonal
- Dukungan ventilasi
- Pencegahan infeksi
Gangguan Pertukaran Gas Data Subjektif:
Mayor:
- Dyspnea
Minor:
- Pusing
- Penglihatan kabur
Data Objektif:
Mayor:
- PCO2 meningkat/menurun
- PO2 menurun
- Takikardidia
- Bunyi nafas tambahan
Minor:
- Sianosis
- Gelisah
- Napas cuping hidung
- Kesadaran menurun
Analisa Diagnose Keperawatan:
Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan
ventilasi perfusi
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Pemantauan respirasi
- Terapi oksigen
Intervensi Pendukung:
- Dukungan berhenti merokok
- Dukungan ventilasi
- Insersi jalan nafas buatan
Gangguan Ventilasi Data Subjektif:
Spontan Mayor:
- dispnea
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif:
Mayor:
- Penggunaan otot bantu nafas meningkat
- Volume tidak menurun
- PCO2 meningkat
- PO2 menurun
- SaO2 menurun
Minor:
- Gelisah
- Takikardi
Analisa Diagnose Keperawatan:
Gangguan ventilasi spontan b.d kelemahan otot
pernafasan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Dukungan ventilasi
- Pemantauan respirasi
Intervensi Pendukung:
- Dukungan emosiaonal
- Manajemen jalan nafas
- Perawatan trakheostomi
Pola Nafas Tidak Efektif Data Subjektif
Mayor:
- Dyspnea
Minor:
- Ortopnea
Data Objektif
Mayor:
- Penggunaan otot bantu pernafasan
- Fase ekspirasi memanjang
- Pola nafas abnormal
Minor:
- Pernafasan cuping hidung
- Ventilasi semenit menurun
- Kapasitas vital menurun
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen jalan nafas
- Pemantauan respirasi
Intervensi Pendukung:
- Dukungan emosiaonal
- Edukasi pencegahan infeksi
- Manajemen cairan
2 Mampu memberikan asuhan Diare Data Subjektif
keperawatan pada pasien dengan Mayor:
gangguan cairan dan elektrolit (tidak tersedia)
Minor:
- Nyeri/kram abdomen
Data Objektif
Mayor:
- Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
- Feses lembek atau cair
Minor:
- Frekuensi peristaltic meningkat
- Bisisng usus hiperaktif
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Diare b.d inflamasi gastrointestinal
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen diare
- Pemantauan cairan
Intervensi Pendukung:
- Dukungan kepatuahan program pengobatan
- Manajemen nutrisi
- Terapi intravena
Hypervolemia Data Subjektif
Mayor:
- Ortopnea
- Dyspnea
- Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif
Mayor:
- Edema anakraksa/edema perifer
- Nerat badan meningkat dalam waktu singkat
- Reflek hepatojugular positif
Minor:
- Distensi vena jugular
- Terdengar suara nafas tambahan
- Hepatomegali
- oliguria
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Hypovolemia b.d kelebihan asupan cairan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- manajemen hypervolemia
- pemantauan cairan
Intervensi Pendukung:
- dukungan keptuhan program pengobatan
- edukasi nutrisi parenteral
- manajemen nutrisi
Kesiapan Peningkatan Data Subjektif
Keseimbangan Cairan Mayor:
- mengepresikan keinginn untuk meningkatan
keseimbangan cairan
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif
Mayor:
- membrane mukosa lembab
- turgor jaringan baik
Minor:
- urin berwarna kuning bening dengan berat
jenis dalam rentang normal
- haluaran urin selesai dengan asupan
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan d.d
mengepresikan keinginan untuk meningkatkan
keseimbangan cairan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- manajemen cairan
- pemantauan cairan
Intervensi Pendukung:
- edukasi terapi cairan
- manajemen nutrisi
- terapi intravena
Ketidak Stabilan Kadar Data Subjektif:
Glukosa Dalam Darah Mayor:
- hipoglikemia: mengantuk, pusing
- hiperglikemia: lelah, lesu
Minor:
- hipoglikemia: palpitasi, mengeluh lapar
- hiperglikemia: mulut kering, haus meningkat
Data Objektif:
Mayor:
- hipoglikemia: gangguan koordinasi, kadar
gulukosa dalam darah/urin rendah
- hiperglikemia: kadar glukosa dalam darah/urin
tinggi
Minor:
- hiporglikemia: gemetar, kesadaran menurun,
perilaku aneh, sulit bicara berkeringat
- hiperglikemia: jumlah urin meningkat
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi
insulin
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- Manajemen hiperglikemia
- Manajemen hipodlikemia
Intervensi Penunjang:
- Dukungan kepatuhan program pengobatan
- Konseling nutrisi
- Yoga
3 Mampu memberikan asuhan Defisit Nutrisi Data Subjektif:
keperawatan pada pasien dengan Mayor:
gangguan nutrisi (tidak tersedia)
Minor:
- Cepat kenyang setelah makan
- Kram/nyeri abdomen
- Nafsu makan menurun
Data Objektif:
Mayor:
- Berat badan menurun menimal 10% dibawah
rentang ideal
Minor:
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyahan dan otot menelan lemah
- Membrane mukosa pucat
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbi
nutrien
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- Manajemen nutrsisi
- Promosi berat badan
Intervensi Penunjang:
- Dukungan kepatuhan program pengobatan
- Edukasi diet
- Konseling nutrisi
Disfungsi Motilitas Data Subjektif:
Gastrointestinal Mayor:
- Mengungkapkan flatus tidak ada
- Nyeri/krma abdomen
Minor:
- Merasa mual
Data Objektif:
Mayor:
- Suara peristaltic berubah
Minor:
- Residu lambung meningkat/menurun
- Muntah
- Diare
- Ditensi abdomen
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Dispungsi motilitas gastrointestinal b.d intoleransi
makanan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen nutrisi
- Pengontrolan infeksi
Intervensi Penunjang:
- Edukasi diet
- Konseling nutrisi
Kesiapan Peningkatan Data Subjektif:
Nutrisi Mayor:
- Mengekspresikan keinginan untuk
meningkatakan nutrisi
Minor:
- Mengikuti standard asupan nutrisi yang tepat
Data Objektif:
Mayor:
- Makan teratur dan adekuat
Minor:
- Sikap terhadap makanan dan minuman sesuai
dengan tujuan kesehatan
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan peningkatan nutrsisi d.d perilaku upaya
peningkatan kesehatan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- Edukasi nutrisi
- Konseling nutrisi
Intervensi Penunjang:
- Manajemen nutrsisi
- Promosis berat badan
- Edukasi diet
Obesitas Data Subjektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif:
Mayor:
- IMT >27 kg/m2 (pada dewasa) atau lebih dari
presentil ke 95 untuk usia dan jenis kelamin
(pada anak)
Minor:
- Tebal lipatan kulit trisep >25 mm
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Obesitas b.d kurang aktivtas fisik harian
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- Edukasi berat badan efektif
- Manajemen berat badan
Intervensi Penunjang:
- Edukasi diet
- Pemantauan nutrisi
- Promosi latihan fisik
Resiko Berat Badan Faktor Risiko:
Berlebih - Kurang aktivitas fisik harian
- Kelebihan konsumsi gula
- Gangguan kebiasaan makan
- Gangguan persepsi makan
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Risiko berat badan berlebih d.d kurang aktivitas
fisik harian
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- Edukasi diet
- Penegahan aspirasi
Intervensi Penunjang:
- Edukasi berat badan efektif
- Pemantauan nutrsis
- Manajemen nutrisi
Risiko Defisit Nutrisi Faktor Risiko:
- Ketidakmampuan menelan makanan
- Ketidakmampuan menelan makanan
- Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Risiko defisit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan
makanan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- Manajemen gangguan makanan
- Manajemen nutrsisi
Intervensi Penunjang:
- Edukasi berat badan efektif
- Edukasi diet
Risiko ketidakstabilan kadar Faktor Risiko:
glukosa darah - Kurangnya terpapar informasi tentang
manajemen diabetes
- Ketidaktepatan pemantauan glukosa darah
- Stress berlebih
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d
ketidaktepatan pemantauan glukosa drah
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- Manajemen hiperglikemia
- Manajemen hipoglikemia
Intervensi Penunjang:
- Edukasi diet
- Edukasi latihan fisik
- Manajemen medikasi
4 Mampu memberikan asuhan Gangguan Rasa Nyaman Data Subjektif:
keperawatan pada pasien dengan Mayor:
gangguan aman dan nyaman - Mengeluh tidak nyaman
Minor:
- Mengeluh sulit tidur
- Tidak mampu rileks mengeluh mual dan lelah
Data Objektif:
Mayor:
- Gelisah
Minor:
- Menunjukan gelisah distress
- Tampak metintih/menangis
- Pola eliminasi berubah
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Gangguan rasa nyaman b.d kurang pengendalian
situasional/lingkungan.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- Manajemen nyeri
- Pengaturan posisi
- Terapi relaksasi
Intervensi Penunjang
- Edukasi aktivitas istirahat
- Manajemen keselamatan lingkungan
- Terapi relaksasi
Nausea Data Subjektif:
Mayor:
- Mengeluh mual
- Merasa ingin muntah
Minor:
- Sensasi panas/dingin
- Sering menelan
Data Objektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
- Saliva meningkat
- Pucat
- takikardi
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Nausea b.d ditensi lambung
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- manajemen mual
- manajemen muntah
Intervensi Penunjang:
- manajemen nyeri
- terapi akupuntur
- terapi relaksasi
Nyeri Akut Data Subjektif:
Mayor:
- mengeluh nyeri
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif:
Mayor:
- tampak meringis
- gelisah
- sulit tidur
Minor:
- tekanan darah meningkat
- pola nafas berubah
- nafsu makan berubah
Analisas Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utaman:
- manajemen nyeri
- pemberian analgetik
Intervensi Penunjang:
- aromaterapi
- terapi pemijatan
- terapi relaksasi
Nyeri Kronis Data Subjektif
Mayor
- mengeluh nyeri
- merasa depresi
Minor
Merasa takut mengalami cedera berulang
Data Objektif
Mayor
- tampak meringis
- gelisah
Minor
- pola tidur berubah
- anoreksia
Analisa Diagnosa Keperawatan
Nyeri kronis b.d kerusakan sistem saraf
Intervensi Keperawatan
Intervensi Utama
- manajemen nyeri
- perawatan kenyamanan
Intervensi Pendukung
- edukasi manajemen nyeri
- pemberian analgetik
- teknik distraksi
5 Mampu memberikan asuhan Gangguan Eliminasi Urin Data Subjektif:
keperawatan pada pasien dengan - Desakan berkemih (urgensi)
gangguan Eliminasi - Urin menetes (dribbling)
- Sering buang air kecil
- Nokturia
- Mengompol
- Enuresis
Data Objektif:
- Distensi kandung kemih
- Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
- Volume residu urin meningkat.
Analisa Diagnosa
Keperawatan:
Gangguan eliminasi urin b.d penurunan kapasitas
kandung kemih, iritasi kandung kemih.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen urine
- Dukungan perawatan diri: BAK/BAB
Intervensi Pendukung:
- Dukungan kepatuahn program pengobatan
- Latihan otot panggul
- Manajemen cairan
- Pengontrolan infeksi
- Pencegahan infeksi
Inkontenensia Fekal Data Subjektif:
Mayor:
- Tidak mampu mengontrol pengeluaran feses
- Tidak mampu menunda defekasi
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif:
Mayor:
- Feses keluar sedikit-sedikit dan sering
Minor:
- Bau feses
- Kulit perianal kemerahan.
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Inkontenensia fekal b.d kerusakan susunan saraf
motorik bawah, diare kronis, penurunan tonus otot
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Latihan eliminasi fekal
- Perawatan inkontenensia fekal
Intervensi Pendukung:
- Dukungan perawatan diri:BAK/BAB
- Manajemen diare
- Promosi latihan fisik
- Terapi aktivitas
Inkontenensia Urin Data Subjektif:
Berlanjut Mayor:
- Keluarnya urin konstan tanpa distensi
- Nokturia lebih dari 2 kali sepanjang tidur
Minor:
- Berkemih tanpa sadar
- Tidak sadar inkontenensia urin
Data Objektif:
(tidak tersedia)
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Inkontenensia urin berlanjut b.d kerusakan refleks
kontaraksi detrusor
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Kateterisasi urin
- Perawatan inkontenensia urin
Intervensi Pendukung:
- Latihan berkemih
- Latihan otot panggul
- Manajemen cairan
- Manajemen eliminasi urin
Inkontenensia Urin Berlebih Data Subjektif:
Mayor:
- Residu volume urin setelah berkemih atau
keluhan kebocoran sedikit urin
- Nokturia
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif:
Mayor:
- Kandung kemih distensi (bukan berhubungan
dengan penyebab reversible akut) atau
kandung kemih distensi dengan sering, sedikit
berkemih atau dribbing.
Minor:
- Residu urin 100 ml atau lebih.
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Inkontenensia urin berlebih b.d blok spingter,
kerusakan atau ketidakadekuatan jalur aferen
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Kateterisasi urin
- Perawatan inkontinensia urin
Intervensi Pendukung:
- Dukungan kepatuahn program pengobatan
- Edukasi program pengobatan
- Manejemen cairan
- Perawatan kateter urin
Inkontenensia Urin Data Subjektif:
Fungsiaonal Mayor:
- Mengompol sebelum mencapai atau selama
usaha mencapai toilet
Minor:
- Mengompol diwaktu pagi hari
- Mampu mengosongkan kandung kemih
lengkap
Data Objektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
(tidak tersedia)
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Inkontenensia urin fungsional b.d
ketidakmampuan atau penuruanan mengenali
tanda-tanda berkemih
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Latihan berkemih
- Perawatan inkontenensia urin
Intervensi Pendukung:
- Dukungan perawatan diri: BAK/BAB
- Promosis kepercayaan diri
- Promosi latihan fisik
- Terapi aktivitas
Inkontenensia Urin Refleks Data Subjektif:
Mayor:
- Tidak mengalami sensasi berkemih
- Dribbling
- Sering buang air kecil
- Hesitancy
- Nokturia
- Enuresis
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif:
Mayor:
- Volume residu urin meningkat
Minor:
(tidak tersedia)
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Inkontenensia urin refleks b.d kerusakan konduksi
implus diatas arkus refleks.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Kateterisasi urine
- Perawatan inkontenensia urine
Intervensi Pendukung:
- Latihan berkemih
- Latihan otot panggul
- Manajemen cairan
Inkontenensia Urin Stres Data Subjektif:
Mayor:
- Mengeluh keluar urin<50 ml saat tekanan
abdominal meningkat (mis. Saat berdiri, bersin,
tertawa, berlari atau mengangkat benda berat)
Minor:
- Penguluaran urin tidak tuntas
- Urgensi miksi
- Frekuensi berkemih meningkat
Data Objektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
- Overdistensi abdomen
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Inkontenensia urin stress b.d kelemahan intrinsik
spinkter uretra
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Latihan otot panggul
- Perawatan inkontenensia urin
Intervensi Pendukung:
- Edukasi program pengobatan
- Manajemen eliminasi urin
- Manajemen inkontenensia urin
Inkontenensia Urin Urgensi Data Subjektif:
Mayor:
- Keinginan berkemih kuat disertai dengan
inkontenensia
Minor:
(tidak tersedia)
Data Objektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
(tidak tersedia)
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Inkontenensia urin urgensi b.d iritasi reseptor
kontraksi kandung kemih
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Latihan berkemih
- Perawatan inkontenensia urin
Intervensi Pendukung:
- Edukasi toilet training
- Kateterisasi urin
- Pengontrolan infeksi
Kesiapan Peningkatan Data Subjektif:
Eliminasi Urin Mayor:
- Mengungkapkan keinginan untuk
meningkatkan eliminasi urin
Minor:
- Jumlah urin normal
- Karakteristik urin normal
Data Objektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
- Asupan cairan cukup
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan peningkatan eliminasi urin b.d
mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan
eliminasi urin.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen eliminasi urin
Intervensi Pendukung:
- Latihan otot panggul
- Promosi eliminasi urin
- Perawatan kateter urin
Konstipasi Data Subjektif:
Mayor:
- Defekasi kurang dari 2 kali seminggu
- Pengeluaran feses lama dan sulit
Minor:
- Mengejan saat defekasi
Data Objektif:
Mayor:
- Feses keras
- Peristaltik usus menurun
Minor:
- Distensi abdomen
- Kelemahan umum
- Teraba massa pada rektal
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Kontipasi b.d penurunan mobilitas gastrointestinal,
gangguan emosiaonal, perubahan kebiasaan makan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen eliminasi fekal
- Manajemen kontipasi
Intervensi Pendukung:
- Dukungan perawatan diri: BAK/BAB
- Terapi aktivitas
- Terapi relaksasi
Retensi Urin Data Subjektif:
Mayor:
- Sensasi penuh pada kandung kemih
Minor:
- Dribbing
Data Objektif:
Mayor:
- Dysuria/anuria
- Distensi kandung kemih
Minor:
- Inkontenensia berlebih
- Residu urin 150 ml atau lebih
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Retensi urin b.d peningkatan tekanan uretra, blok
spingter
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Kateterisasi urin
Intervensi Pendukung:
- Dukungan pengambilan keputusan
- Latihan otot panggul
- Edukasi infertilitas
Resiko Inkontenensia Urin Faktor Resiko:
Urgensi - Efek samping obat, kopi dan alkohol
- Hiperrefleks destrussor
- Gangguan sistem saraf pusat
- Kerusakan kontraksi kendung kemih: refleks
spingter tidak terkendali
- Ketidakefektifan kebiasaan berkemih
- Kapasitas kandung kemih kecil
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Resiko inkontenensia urine urgensi d.d efek
samping obat, gangguan sistem saraf pusat.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen eliminasi urin
Intervensi Pendukung:
- Latihan berkemih
- Latihan otot panggul
- Manajemen cairan
- Edukasi toilet training
Resiko Kontipasi Faktor Resiko:
Fisiologis:
- Penurunan mobilitas gastrointestinal
- Pertumbuhan gigi tidak adekuat
- Ketidakcukupan diet
Psikologis:
- Konfusi
- Defresi
- Gangguan emosional
Situasional:
- Perubahan kebiasaan makan (mis, jenis
makanan, jadwal makan)
- Ketidakadekuatan toileting
- Aktivitas fisik harian kurang dari yang
dianjurkan
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Resiko kontipasi d.d penuruanan mobilitas
gastrointestinal
Interpensi Keperarawatan:
Intervensi Utama:
- Pencegahan kontipasi
Intervensi Pendukung:
- Latihan eliminasi fekal
- Manajemen elektrolit
- Edukasi diet
- Konseling nutrisi
6 Mampu memberikan asuhan Gangguan Mobilitas Fisik Data Subjektif:
keperawatan pada pasien dengan Mayor:
gangguan Aktivitas dan Istirahat - Mengeluh sulit menggerakan ekstremitas
Minor:
- Nyeri saat bergerak
- Enggan melakukan pergerakan
- Merasa cemas saat bergerak
Data Objektif:
Mayor:
- Kekuatan otot menurun
- Rentang gerak (ROM) menurun
Minor:
- Sendi kaku
- Gerakan tidak terkoordinasi
- Gerakan terbatas
- Fisik lemas
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas
struktur tulang, perubahan metabolisme
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Dukungan ambulasi
- Dukungan mobilisasi
Intervensi Pendukung:
- Dukungan kepatuhan program pengobatan
- Teknik latihan penguatan otot
- Terapi relaksasi otot progresif
- Latihan otogenik
Gangguan Pola Tidur Data Subjektif:
Mayor:
- Mengeluh sulit tidur
- Mengeluh sering terjaga
- Mengeluh tidak puas tidur
- Mengeluh pola tidur berubah
- Mengeluh istirahat tidak cukup
Minor:
- Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
Data Objektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
(tidak tersedia)
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan,
kurang kontrol tidur
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Dukungan tidur
- Edukasi aktivitas/istirahat
Intervensi Pendukung:
- Promosi latihan fisik
- Terapi relaksasi otot progresif
- Terapi relaksasi
Intoleransi Aktivitas Data Subjektif:
Mayor:
- Mengeluh lelah
Minor:
- Dyspnea saat/setelah aktivitas merasa tidak
nyaman setelah beraktivitas
- Merasa lemas
Data Objektif:
Mayor:
- Frekuensi jantung meningkat >20% dari
kondisi istirahat
Minor:
- Tekanan darah berubah >20% dari kondisi
istirahat
- Gambaran EKG menunjukan aritmia
saat/setelah aktivitas
- Gambaran EKG menunjukan iskemia
- Sianosis
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Intoreransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen energy
- Terapi aktivitas
Intervensi Pendukung:
- Dukungan ambulasi
- Edukasi latihan fisik
- Terapi musik
- Terapi aktifitas
Keletihan Data Subjektif:
Mayor:
- Merasa energi tidak pulih walaupun telah tidur
- Merasa kurang tenaga
- Mengeluh lelah
Minor:
- Merasa bersalah akibat tidak mampu menjalani
tanggung jawab
- Libido menurun
Data Objektif:
Mayor:
- Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin
- Tampak lesu
Minor:
- Kebutuhan istirahat meningkat
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Keletihan b.d gangguan tidur, gaya hidup menoton
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Edukasi aktivitas/istirahat
- Manejemen energi
Intervensi Pendukung:
- Dukungan kepatuhan program pengobatan
- Dukungan tidur
- Terapi aktivitas
- Terapi relaksasi
Kesiapan Peningkatan Tidur Data Subjektif:
Mayor:
- Mengepresikan keinginan untuk meningkatkan
tidur
- Mengepresikan perasaan cukup istirahat
setelah tidur
Minor:
- Tidak menggunakan obat tidur
Data Objektif:
Mayor:
- Jumlah waktu tidur sesuai dengan
pertumbuhan perkembangan
Minor:
- Menerapkan rutinitas tidur yang meningkatkan
kebiasaan tidur
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan peningkatan tidur b.d mengepresikan
keinginan untuk meningkatkan tidur
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Dukungan tidur
- Edukasi aktivitas/istirahat
Intervensi Pendukung:
- Terapi akupuntur
- Terapi murottal
- Terapi music
- Terapi pemijatan
- Terapi relaksasi otot progresif
Resiko Intoleransi Aktivitas Faktor Resiko:
- Gangguan sirkulasi
- Ketidakbugaran status fisik
- Riwayat intoreransi aktivitas sebelumnya
- Tidak berpengalaman dengan suatu aktivitas
- Gangguan pernapasan
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Resiko intoleransi aktivitas d.d gangguan sirkulasi,
ketidakbugaran status fisik.
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen energy
- Promosi latihan fisik
Intervensi Pendukung:
- Dukungan perawatan diri
- Latihan pernafasan
- Terapi aktivitas
- Terapi oksigen
No Capaian Kompetensi Diagnosa Keperawatan Keterangan
7 Mampu memberikan asuhan Ansietas Data Subjektif:
keperawatan pada pasien dengan Mayor:
gangguan Psikososial - Merasa bingung
- Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi
yang dihadapi
- Sulit berkonsentrasi
Minor:
- Mengeluh pusing
- Anoreksia
- Palpasi
- Merasa tidak berdaya
Data Objektif:
Mayor:
- Tampak gelisah
- Tampak tegang
- Sulit tidur
Minor:
- Frekuensi nafas meningkat
- Frekuensi nadi meningkat
- Tekanan darah meningkat
- Tremor
- Muka tampak pucat
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Ansietas b.d krisis situasional, kebutuhan tidak
terpenuhi
Intervensi
Keperawata
n:
Intervensi Utama:
- Reduksi ansietas
- Terapi relaksasi
Intervensi
Pendukung:
- Teknik
distraksi
- Terapi
musik
- Terapi relaksasi otot progresif
- Terapi imajinasi terbimbing
Ketidakberdayaan Data Subjektif:
Mayor:
- Merasa diasingkan
- Menyatakan keraguan tentang kinerja peran
- Menyatakan kurang kontrol
- Menyatakan rasa malu
- Meras tertekan
Minor:
- Diagnosis yang tidak terduga atau baru
- Peristiwa traumatis
- Diagnosa penyakit kronis
- Diagnosa penyakit terminal
- Riwayat inap
Data Objektif:
Mayor:
- Bergantung pada orang lain
Minor:
- Tidak berpartisipasi dalam perawatan
- Pengasingan
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Ketidakberdayaan b.d program
perawatan/pengobatan yang kompleks atau jangka
panjang
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Promosi harapan
- Promosi koping
Intervensi Pendukung:
- Terapi menenangkan
- Terapi kognitif perilaku
Keputusasaan Data Subjektif:
Mayor:
- Mengungkapkan keputusan
Minor:
- Sulit tidur
- Selera makan menurun
Data Objektif:
Mayor:
- Berperilaku pasif
Minor:
- Afek datar
- Kurang inisiatif
- Meninggalkan lawan bicara
- Kurang terlihat dalam perawatan
- Mengangkat bahu sebagai respon pada lawan
bicara.
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Keputusasan b.d stress jangka panjang, penurunan
kondisi fisiologis
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Dukungan emosional
- Promosi harapan
- Promosi koping
Intervensi Pendukung:
- Terapi kognitif perilaku
- Teknik menenagkan
- Terapi reminisens
Gangguan citra tubuh Data Subjektif:
Mayor:
- Mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian
tubuh
Minor:
- Tidak mau mengungkapkan
kecacatan/kehilangan bagian tubuh
- Mengungkapkan perasaan negative tentang
perubahan tubuh
- Mengungkapkan kekhawatiran pada
penolakan/reaksi orang lain
- Mengungkapkan perubahan gaya hidup.
Data Objektif:
Mayor:
- Kehilangan bagaian tubuh
- Fungsi/struktur tubuh berubah/hilang
Minor:
- Menyembunyikan/menunjukan bagian tubuh
secara berlebih
- Menghindari melihat dan/atau menyentuh
bagian tubuh
- Fokus berlebihan pada perubahan tubuh
- Respon nonverbal pada perubahan dan persepsi
tubuh
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Gangguan citra tubuh b.d perubahan
struktur/bentuk tubuh, perubahan fungsi tubuh
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Promosi citra tubuh
- Promosi koping
Intervensi Pendukung:
- Teknik distraksi
- Teknik imajinasi terbimbing
- Teknik diversional
- Teknik kognitif perilaku
Harga diri rendah Data Subjektif:
situasional Mayor:
- Menilai diri negative (mis, tidak berguna, tidak
tertolong)
- Merasa malu/bersalah
- Melebih-lebihan penilaian negatif tentang diri
sendiri
- Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
Minor:
- Sulit berkonsentrasi
Data Objektif:
Mayor:
- Berbicara pelan dan lirih
- Menolak berinteraksi dengan orang lain
- Berjalan menunduk
- Postur tubuh menunduk
Minor:
- Kontak mata kurang
- Lesu dan tidak bergairah
- Pasif
- Tidak mampu membuat keputusan.
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Harga diri rendah situasional b.d perubahan citra
tubuh, perubahan peran sosial
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Manajemen perilaku
- Promosi harga diri
- Promosi koping
Intervensi Pendukung:
- Terapi diversional
- Terapi kognitif perilaku
Distress spiritual Data Subjektif:
Mayor:
- Mempertanyakan makna/tujuan hidup
- Menyatakan hidupnya terasa tidak/kurang
bermakna
- Merasa menderita/tidak berdaya
Minor:
- Menyatakan hidupnya terasa tidak/kurang
tenang
- Mengeluh tidak dapat menerima
- Merasa bersalah
- Merasa terasing
Data Objektif:
Mayor:
- Tidak mampu beribadah
- Marah pada tuhan
Minor:
- Menolak berinteraksi dengan orang
terdekat/pemimpin spiritual
- Tidak mampu berkreativitas
- Koping tidak efektif
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Distress spiritual b.d menjelang ajal, kondisi
penyakit kronis
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Dukungan spiritual
- Promosi koping
Intervensi Pendukung:
- Dukungan emosional
- Dukungan keyakinan
- Dukungan memaafkan
- Manajemen stress
Berduka Data Subjektif:
Mayor:
- Merasa sedih
- Merasa bersalah atau menyalahkan orang lain
- Tidak menerima kehilangan
- Merasa tidak ada harapan
Minor:
- Mimpi buruk atau pola mimpi berubah
- Merasa tidak berguna
- Fobia
Data Objektif:
Mayor:
- Menangis
- Pola tidur berubah
- Tidak mampu berkonsentrasi
Minor:
- Marah
- Tampak panic
- Fungsi imunitas terganggu
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Berduka b.d kematian keluarga atau orang yang
berarti
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Dukungan proses berduka
- Dukungan emosional
Intervensi Pendukung:
- Konseling
- Dukungan kelompok
- Dukungan keluarga
- Terapi sentuham
8 Mampu memberikan asuhan Disfungsi Seksual Data Subjektif:
keperawatan pada pasien dengan Mayor:
gangguan - Mengungkapkan aktivitas seksual berubah
komunikasi/belajar/seksual/nilai dan - Mengungkapkan peran seksual berubah
keyakinan - Mengeluh hasrat seksual menurun
Minor:
- Mengungkapkan ketertariakn pada pasangan
berubah
- Mengeluh hubungan seksual terbatas
- Mencari informasi tentang kemampuan
mencapai kepuasan seksual
Data Objektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
(tidak tersedia)
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Disfungsi aktivitas b.d perubahan fungsi/struktur
tubuh
Intervensi
Keperawata
n:
Intervensi Utama:
- Edukasi seksualitas
- Konseling seksualitas
Intervensi
Pendukung:
- Edukasi keluarga berencana
- Dukungan perlindungan penganiayaan pasangan
- Manajemen stress
Pola Seksual Tidak Efektif Data Subjektif:
Mayor:
- Mengeluh sulit melakukan aktivitas seksual
- Mengungkapkan aktivitas seksual berubah
- Mengungkapkan perilaku seksual berubah
- Orientasi seksual berubah
Minor:
- Mengungkapkan hubungan dengan pasangan
berubah
Data Objektif:
Mayor:
(tidak tersedia)
Minor:
- Konflik nilai
Analisa Diagnosa Keperawatan:
Pola seksual tidak efektif b.d kurang priasi,
ketiadaan pasangan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Edukasi seksualitas
- Konseling seksualitas
Intervensi Pendukung:
- Dukungan pengambilan keputusan
- Latihan otot panggul
- Edukasi infertilitas
Risiko Disfungsi Seksual Faktor Resiko:
Biologis:
- Gangguan neurologi
- Gangguan urologi
- Gangguan endokrin
- Keganansan
Psikologis:
- Depresi
- Kecemasan
- Penganiayaan psikologis/seksual
Situasional:
- Konflik hubungan
- Kurangnya privasi
- Pola seksual pasangan menyimpang
Analisis Diagnosa Seksual:
Risiko disfungsi seksual d.d gangguan neurologi,
depresi, konflik hubungan
Intervensi Keperawatan:
Intervensi Utama:
- Edukasi seksualitas
- Konseling seksualitas
Intervensi Pendukung:
- Latihan otot panggul
- Edukasi komunikasi efektif
- Edukasi infertilitas
- Manajemen stres

Anda mungkin juga menyukai