Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PERJUANGAN
TASIKMALAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan oleh :
•Continuity (berkesinambungan)
kegiatan bisnis adalah kegiatan yang berkesinambungan, maksudnya melakukan kegiatan
bisnis bertujuan untuk menyambung bisnis yang sebelumnya
•Stability (stabilitas)
kegiatan bisnis juga bertujuan untuk menstabilkan ekonomi
•Public Service (pelayanan umum)
bisnis yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat. contohnya BUMN
•Will Fare (sejahtera)
bisnis ini bertujuan untuk mensejahterakan sesuatu yang perlu di sejahterakan
Jika ditinjau dari motifnya, bisnis dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu: .
1. Bisnis yang berorientasi keuntungan (profit oriented atau profit motive).
Contoh: perusahaan perorangan, CV, Firma, PT, dsb.
2. Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan atau nirlaba (non profit oriented atau non
profit motive).
Contoh: yayasan, organisasi sosial, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya.
Jika ditinjau dari jenis kegiatannya, bisnis dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
1. Bisnis Ekstraktif
Bisnis ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau
menggali bahan-bahan tambang yang terkandung di dalam perut bumi. Contohnya:
pabrik semen, timah, nikel, dan lain-lain.
2. Bisnis Agraris
Bisnis Agraris adalah bisnis yang bergerak di bidang pertanian, perikanan, peternakan,
perkebunan, dan kehutanan.
3. Bisnis Industri
Bisnis industri adalah bisnis yang bergerak di bidang industri manufaktur, misalnya
industri tekstil, garmen, mesin, dan Iain-lain..
4. Bisnis Jasa
Bisnis jasa adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa yang menghasilkan produk-produk
tidak berwujud, seperti jasa perbankan, kecantikan, dll.
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok
orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah
memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita melakukan bisnis adalah untuk
memperoleh laba atau keuntungan (profit).
B.Fungsi Bisnis
Fungsi bisnis adalah untuk menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang semula kurang
bernilai, setelah diubah atau diolah menjadi lebih bernilai dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat / konsumen.
Nilai kegunaan (Utility Value) yang diciptakan oleh kegiatan bisnis, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat adalah terangkum dalam fungsi utama bisnis.
Sebenarnya tidak hanya itu, masih ada beberapa fungsi dari bisnis yaitu :
Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk atau jasa dengan cara :
Mengubah bentuknya (form utility), yang tidak lain dari fungsi produksi
Memindahkan tempat produk itu (place utility), atau fungsi distribusi
Mengubah kepemilikan (possesive utility), yaitu fungsi penjualan
Menunda waktu kegunaan (Time utility), atau fungsi pemasaran
Sementara Steinhoff berpendapat bahwa ada tiga fungsi dasar bisnis, yaitu :
Mencari bahan mentah (acquiring raw material)
Mengubah bahan mentah menjadi barang jadi (manufacturing raw materials into product)
Menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen (distributing product to
consumers)
Seperti pada pengertian Bisnis, Bisnis itu dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau
organisasi. Disini saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang siapa saja yang melakukan
bisnis atau biasa disebut dengan Dasar Kepemilikan Bisnis.
Umunya Dasar Kepemilikan Bisnis mencakup :
Perusahaan pereorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang yang langsung
memimpin perusahaan tersebut.
Persekutuan adalah mendapat bagian dan mengambil bagian serta memberi bagian
secara bersama-sama dalam sesuatu atau dengan seseorang.
Perseroan adalah bisnis yang dimiliki oleh beberapa orang dan diawasi oleh direktur.
Koperasi adalah bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Setelah itu marilah kita mengenal beberapa Jenis-jenis Bisnis yang kita ketahui:
. Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan
atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu,
PT.KAI Contoh Pasar Monopsoni
Contoh Produk pabrik susu Nestle.
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-
satunya pembeli alat-alat kereta api.
Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai
pasar (1 penjual namun pembeli banyak). Penentu harga pada pasar ini adalah seorang
penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Contoh Produk : microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta
api (PT.KAI)
Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua
perusahaan.
Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
Oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan (beberapa penjual namun banyak pembeli). Umumnya julmlah perusahaan
lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
+ Oligopoli murni : menjual barang yang homogen.
Contoh : pasar semen
+ Oligopoli diferensial : menjual barang yang berbeda corak.
Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor
Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa dalam suatu pasar komoditas
(beberapa pembeli namun banyak penjual)
Ada beberapa contoh Pasar Oligopsoni, diantaranya sebagai berikut:
a) Telkom b) Indosat c) Mobile-
d) Eexcelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktus telekomunikasi
seluler
e) Para pemeras susu disuatu desa yang hanya terdapat beberapa pembeli. Karena
sedikitnya jumlah pembeli, sehingga harga dapat dikendalikan oleh si pembeli.
f) Pasar tembakau g) Cengkeh h) Pabik rokok
Klasifikasi Bisnis
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan
dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan
mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan
keuntungan.
1. Manufaktur
adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-
komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah
perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
2. Bisnis jasa
adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara
meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan
psikolog.
3. Pengecer dan distributor
adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen.
Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi- distributor atau pengecer.
4. Bisnis pertanian dan pertambangan
adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
5. Bisnis finansial
adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
6. Bisnis informasi
adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual
(intelellectual property).
7. Utilitas
adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai
oleh pemerintah.
8. Bisnis real estate
adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,menyewakan, dan
mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
9. Bisnis transportasi
adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu
dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Bisnis dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan jenis kegiatannya : (1) Bisnis ekstraktif;
(2) Bisnis agraris; (3) Bisnis industry; (4) Bisnis jasa;
1. Bisnis Ekstraktif
Bisnis ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan
atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung di dalam perut bumi.
Contohnya: pabrik semen, timah, nikel, dan lain-lain.
2. Bisnis Agraris
Bisnis Agraris adalah bisnis yang bergerak di bidang pertanian, perikanan,
peternakan, perkebunan, dan kehutanan.
3. Bisnis Industri
Bisnis industri adalah bisnis yang bergerak di bidang industri manufaktur,
misalnya industri tekstil, garmen, mesin, dan Iain-lain..
4. Bisnis Jasa
Bisnis jasa adalah jenis bisnis yang menjual jasa seperti ilmu, tenaga dan keahlian
lainnya di bidang tertentu.
Contoh dari bisnis jasa sangat banyak. Namun yang pasti, untuk memulai bisnis
dalam bidang jasa haruslah sesuai dengan keahlian yang kita miliki. misalnya,
jasa potong rambut, jasa servis computer, jasa servis otomotif, jasa fofcopy,cetak
poto, jasa pengetikan, jasa onlie, jasa cuci kendaraan.
Dapat juga berkembang menjadi 9 macam kegiatan, yaitu : usaha pertanian, produksi bahan
mentah, pabrik / manufaktur, konstruksi, usaha perdagangan besar dan kecil, transportasi dan
komunikasi, usaha financial, asuransi, dan real estate, usaha jasa, dan usaha yang dilakukan oleh
pemerintah.l
Jika ditinjau dari nilai kegunaan, bisnis dapat menciptakan 4 (empat) nilai kegunaan,
yaitu:
1. Nilai guna bentuk (form utility)
Bisnis yang menciptakan nilai bentuk (form utility) adalah bisnis yang berusaha untuk
mengubah suatu benda sehingga menjadi lebih bermanfaat bagi manusia (masyarakat).
Contoh: perusahaan meubel, keramik, dan lain lain.
Tantangan Pasar Global. Dengan adanya perusahaan asing saat ini, maka perusahaan
dalam negeri harus mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk menjadi
lebih baik lagi agar mampu menghapi persaingan dari pasar global tersbut
LINGKUNGAN INDUSTRI
Lingkungan industri lebih mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan penghasil
produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu, Misal lingkungan industri otomotif untuk
produsen motor di Indonesia adalah : Honda, Yamaha, Suzuki, Kawazaki, Kymko, Bajaj, dll.
Ada 6 (enam) variabel yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu lingkungan
industri tertentu, yaitu :
1. Hambatan Memasuki Pasar (Barier to Entry) 2. Kekuatan Tawar (Bargaining Power) Pembeli
3. Kekuatan Tawar (Bargaining Power) Pemasok 4. Ketersediaan Produk Substitusi
5. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri 6. Pengaruh kekuatan Stake Holder
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan
berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
- Apa dan Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar
sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat
tinggal atau jasa lain? – serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
- Bagaimana (How)
Pokok masalah ekonomi : Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang
-Apa dan Berapa harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut
- Bagaimana diproduksi? – siapa yang memproduksi? – sumber daya
- Untuk Siapa apa yang digunakan? – teknologi apa yang digunakan?
- Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for
whom) barang yang akan diproduksi? – siapa yang harus menikmati?
RTK membayar barang dan jasa ini dengan tenaga belinya, ini disebut daya beli efektif,
(effective demand), artinya permintaan terhadap suatu barang yang diikuti dengan membayar
harga barang tersebut.
Ada pula potensil demand, atau daya beli potensil atau permintaan potensil, yaitu permintaan
yang baru merupakan keinginan saja belum diikuti dengan tindakan membeli karena belum
cukup uang.
Pada saat uangnya cukup, dia baru membeli barang itu.
Hubungan ini akan berjalan terus menerus yang makin meningkat.
Majunya RTP akan memberikan kepada RTK berupa meningkatnya kemakmuran RTK.
RTP yang makin berkembang akan membutuhkan alam, tenaga, modal, dan skill yang makin
meningkat pula.
Lihatlah pertumbuhan Jakarta International Airport Cengkareng (Bandara Sukarno-Hatta) yang
diresmikan tanggal 1 April 1985 banyak membutuhkan tanah, tenaga kerja, modal, dan para ahli.
Perrnintaan akan faktor produksi makin meningkat terus.
Kedua faktor yang terakhir akan dengan sendirinya bisa terpenuhi oleh RTK bila terdapat
kemajuan-kemajuan dalam RTP.
Sebab RTP akan melakukan pembayaran-pembayaran ke RTK, dan oleh RTK pembayaran ini
akan dibelanjakan ke barang dan jasa yang dijual oleh RTP.
Ada kecenderungan harga barang bisa menurun atau sekurang-kurangnya stabil, apabila produksi
dan penyalurannva lancar.
Dengan demikian RTK akan dapat mengatur preferensi pembelanjaannya, dan diharapkan semua
pe
ndapatan tidak akan habis dibelanjakan, tapi ada sebagian yang ditabung untuk modal. Juga
masyarakat akan lebih memperhatikan faktor-faktor pendidikan dan latihan dalam membina dan
menyediakan faktor skill.Untuk masa depan, kita melihat optimisme dalam perkembangan
perekonomian Indonesia, di mana pemerintah berusaha membangun RTP RTP. Ini berarti juga
membangun RTK, sambil menganjurkan pembentukan tabungan melalui deposito, tabanas,
taska, dan sebagainya. Untuk mengatasi masalah-masalah sementara, pemerintah mengundang
penanam modal asing dan juga mendatangkan tenaga ahli. Tujuan pemerintah mendatangkan
modal asing ini ialah guna mendorong pertumbuhan industri-industri dalam negeri agar lebih
cepat. Juga diharapkan dengan penanaman modal asing ini akan menyerap tenaga kerja yang
banyak menganggur. Dengan demikian, kemakmuran dan pendapatan’penduduk akan
meningkat.
Perusahaan ialah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau badan tertentu yang merupakan
kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa atau tempat yang berlangsungnya
semua proses produksi yang menggabungkan semua faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa(tujuannya menghasilkan barang dan jasa).
(Kata Kuncinya didirikan oleh seseroang atau badan tertentu, Tujuanya menghasilkan barang dan
jasa).
BADAN USAHA
Jenis-jenis badan usaha berdasarkan kepemilikan modal, terdiri dari:
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Adalah badan usaha yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang disisihkan.
Tujuan BUMN adalah melayani dan mencukupi kebutuhan masyarakat umum, meningkatkan
kemakmuran dan menambah kas negara untuk membiayai pembangunan, dan membuka
lapangan pekerjaan.
. Contoh BUMN: PT Kereta Api, PT Timah Bangka, dan PT Peruri.
BUMN dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
2. Perusahaan Negara Umum (Perum)
3. Perusahaan Negara Perseroan (Persero)
Perusahaan umum(Perum)
ialah bentuk Badan Usaha Milik Negara yang bertujuan melayani masyarakat sekaligus
mencari keuntungan.
Perum juga ialah perjan yang sudah diubah Tujuannya Mencari Keuntungan dan
melayani Masyarakat hampir seimbang. Contohnya ialah Perum Pegadaian, Perum
Darmi.
Perusahaan persero
ialah Perusahan yang melakukan usaha dengna tujuan utama mencari laba walaupun tetap
melayani masyarakat umum.
Namun sebagian besar ialah mencari keuntungan daripada melayani masyarakat.
Modalnya ialah sebagian atau seluruhnya modal negara, namun modal lain berasal dari
masyarakat.
Modal dalam Perusahaan persero ini dalam bentuk saham. saham adalah nilai atau
pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan
sebuah perusahaan..
Contoh dari Persero ialah PT. Bank BNI, PT. Bank Mandiri, PT Pelindo. PTP Nusantasa,
PT Garuda Indonesia, dan PT Telekomunikasi Indonessia.
Selain pembagian diatas, BUMN/PN juga dibagi atas dua kelompok, yaitu:
1. PN Public Utility
2. PN Nonpublic Utility
Badan Usaha Milik Swasta adalah Badan usaha yang modalnya dimiliki oleh swasta(selain
pemerintah atau negara). Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang-bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan
strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.
Contoh dari Badan Usaha Milik Swasta ialah PT Indofood, PT HM Sampoerna, dan PT Bumi
Karsa. Berdasarkan Badan hukum yang berlaku. Badan Usaha Milik Swasta dibagi menjadi
beberapa macam. yaitu :
Firma (Fa)Firma adalah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih yang
memakai satu nama orang yang anggotanya bertanggung jawab penuh atas perusahaan
Labanya yang diperoleh dari perbandingan modal yang dimasukkan ke perusahaan.
Firma ini dirikan dengan akta notaris, namum belum sampai pada bentuk badan hukum
yang disahkan oleh menteri kehakiman dan HAM.
.
Persekutuan Komanditer(CV = Coomanditer Venmotschaft)
Persekutuan komanditer adalah persekutuan dari beberapa orang yang mengumpulkan
modal dan diantara mereka ada seorang atau beberapa orang yang hanya memasukkan
modal saja. Dari pengertian diatas bahwa Persekutuan Komanditer mempunyai dua
kelompok anggota / pemilik
Persero aktif atau Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang
menjalankan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya,
semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut
sebagai persero kuasa atau persero pengurus.
Persero diam atau Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya
menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya
bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang
mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu
Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu
perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu,
dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha
perusahaan.
Persero aktif bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan perusahaan sedangkan
Persero komanditer bertanggung jawab atas modalnya yang telah dimasukannya kepada
Persekutuan komanditer. Jika terjadinya kerugian lebih besar dari persekutuan
komanditer ini, maka persero aktif menanggung dan membayar utang persekutuan
komanditer sampai kekayaan pribadinya.
Koperasi berasal dari kata co operative yang berarti usaha bersama. Selain itu koperasi
dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan prinsip
kebersamaan atau kekelaurgaan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu memenuhi
kebutuhan. Namun, tidak semua usaha ekonomi atau oraganisasi ekonomi yang dilakukan
sekelompok orang dengan prinsip kebersamaan dapat disebut sebagai koperasi. Untuk
dapat disebut sebagai koperasi paling diusahakan ialah azas kekeluargaan. Berdasarkan
Undang-undang no. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian Indonesia, disebutkan bahwa
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengna melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Secara singkat
bahwa Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-
seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
No
Koperasi Badan Usaha Lain
.
1. Mengutamakan perkumpulan orang- Mengutamakan perkumpulan modal,
orangm bukan penggabungan modal bukan orang-orang
2. Mengutamakan pemenuhan Mengutamakan perolehan laba
kebutuhan, kemakmuran, dan sebesar-besarnya
kesejahteraan para anggotanya, dan
bermasyarakat pada umumnya
3. Pembagian laba(sisa hasil usaha atau Pembagian laba berdasarkan
keuntungan) berdasarkan jasa banyaknya modal
partisipasi anggota
4. Kekuasaan tertinggi berada pada Kekuasaan tertinggi berada pada
rapat anggota pemilik modal yang paling besar
5. Setiap anggota memiliki hak suara Hak suara berdasarkan besarnya
yang sama modal
Yayasan adalah badan usaha yang didirikan oleh orang atau pemerintah dengna jalan
memisahkan kekayaannya untuk tujuan sosial. dalam arti lain. Yayasan adalah suatu
badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan
kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan
dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan. Yayasan ada yang didirikan oleh pihak swasta dan ada dari pemerintah, seperti
Yayasan Sharmais, Yaysan Olah Raga, Yayasan Panti Asuhan yang didirikan oleh pihak
swasta, sedangkan dari pihak pemerintah ialah Yayasan televisi Rebuplik
Indonesia(TVRI). Modal yayasan berasal dari uang yang dipisahkan oleh pemiliknya,
yaitu dari sumbangan-sumbangan, derma, dan lain-lain.
PERUSAHAAN
Macam-Macam Perusahaan menurut
Jenis perusahaan berdasarkan lapangan usaha:
Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengambilan
kekayaan alam(penggalian, pengambilan, atau pengelolaan kekayaan alam). Hasil
diambil dari alam tidak diolah atau tidak diusahakan sebelumnya. Misalnya, PT INCO
(International Nickel Company) yang mengambil dan mengolah nikel dari alam di
beberapa wilayah Indonesia, pengambilan hasil hutan, dan pengeboran minyak.
Perusahaan agraris adalah perusahaan yang bekerja dengan cara mengolah
lahan/ladang(tanah). Hasilnya diambil dari alam, namun terlebih dahulu diolah tanahnya
untuk memperoleh hasilnya. Misalnya Perusahaan yang bergerak pada bidang pertanian,
perkebunan, perikanan darat, kehutanan, dan lain-lain
Perusahaan industri adalah perusahaan yang menghasilkan barang mentah dan setengah
jadi menjadi barang jadi atau meningkatkan nilai gunanya. Misalnya PT Semen Tonasa
DAN PT Semen Cibinong yang mengolah Batu gungung, gips, dan bahan lainnya
menjadi semen. Lalu Perusahaan Pembuat Kursi yang mengolah kayu, plastik, kain,
menjadi kursi yang siap dipakai.
Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang bergerak dalam hal perdagangan.
Misalnya pedagang pakaian, pedagang sayuran, dan sebagainya.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Misalnya
perusahaan perhotelan, perusahaan perbankan, dan perusahaan peransuransian.
No
Badan Usaha Perusahaan
.
1 Merupakan Kesatuan hukum dan Merupakan kesatuan teknis
ekonomi
2 Tujuan mencari laba dan melayani Tujuannya menghasilkan barang dan
masyarakat jasa
3 Sutau kebulatan ekonomi. Bagian/alat dari badan usaha untuk
mencapai tujuan
4 Tempat kedudukan Tempat kediaman / domisili.
Pabrik / lokasi
5 Berupa UD, Fa, CV, PT, Koperasi Berupa Toko, Bengkel, Pabrik.
KOLOM-KOLOM PPERUSAHAAN
Kalau kita perhatikan RTP-RTP, kita dapat melihat suatu urutan perusahaan mulai dari
produsen bahan mentah sampai kepada konsumen. Ini di sebut kolom-kolom perusahaan.
Kolom-kolom perusahaan ini dapat di gambarkan pada halaman berikut
Jadi kolom-kolom perusahaan berarti suatu urutan perusahaan, mulai dari produsen bahan mentah
sampai kepada konsumen, yang memiliki dua aliran, aliran barang di atas ke bawah dan aliran
uang dari bawah ke atas.
Dalam praktik ada perusahaan yang sudah demikian besarnya sehingga mencakup urutan-
urtan dari kolom-kolom perusahaan tersebut. Penggabugan kolom-kolom tersebut dinamakan
integrasi, yaitu penggabungan menurut tingkat vertikal.
Ada pula penggabungan menurut tingkat horizontal, ini disebut paralelisiasi. Misalnya,
sebuah toko eceran menjual berbagai macam barang, atau berbagai industri seperti philip ralin,
membuat televisi, radio, lampu dan alat-alatnya. Sebaliknya bisa pula terjadi spesialisai, yaitu
bila dalam suatu kolom terdapat barang khusus, misalnya pedagang eceran hanya menjual satu
macam barang saja.
Ada kemungkinan lagi terjadi diferensiasi, ini merupakan kebalikan dari integrasi, yaitu di
bukanya suatu cabang baru dari perusahaan. Misalnya, perusahaan dagang besar karena banyak
menggunakan angkutan truk, ia membuka suatu cabang usaha angkutan. Jika kita gambarkan
akan terlihan pada halaman berikut.
Jadi dengan spesialisasi, akan terjadi bedrijfs kolom (kolom perusahaan), dan dengan
diferensiasi akan timbul bedrifstak atau cabang-cabang perusahaan. Kedua istilah ini haruslah di
bedakan baik-baik sebab sifat dan akibatnya berlainan. Kedua istilah ini timbul karena adanya
kebaikan dari kebaikan dari pembagian kerja. Misalnya, spesialisasi dalam perdagangan tekstil,
orang spesial menjual sutra saja, tetapi pasarannya tentu saja sangat terbatas. Demikian pula
dengan diferensiasi, yaitu pemisahan proses produksi, perlu di ketahui faktor diversitasnya.
(perbandingan)
Faktor diversitas berarti perbandingan antara kapasitas yang tersedia dan kapasitas yang
terpakai.
Misalnya sebuah perusaan tenun mempunyai bagian tenun dan celup. Mesin pintal ada
1000 buah, tetapi yang terpakai rata-rata 600 buah.
Faktor diversitasnya : 600 / 1000 = 0,6
Perbandingan yang terbaik ialah bila faktor itu sama dengan 1. Dengan alasan ini bila di
pertimbangkan, bagian permintalan diferensiasi menjadi suatu cabang yang berdiri sendiri,
berusaha kerja penuh sambil menerima pekerjaan permintalan dari luar.
Dengan adanya diverensiasi ini, faktor diversitas akan makin baik. Akan tetapi, tidak
semua perusahaan dapat diverensiasi, sehubugan dengan alasan-alasan teknis. Seperti,
perusahaan peleburan besi dan pembuatan baja, ini tidak bisa di pisahkan, tetapi harus menjadi
satu.