Anda di halaman 1dari 6

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol 11 , No.1, Januari 2008 hal. 23-28

Rancang Bangun Spektroskopi FTIR (Fourier Transform


Infrared) untuk Penentuan Kualitas Susu Sapi

Jatmiko Endro Suseno1, K. Sofjan Firdausi2,


1
Lab. Elektronika & Instrumentasi, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP
2
Lab. Optoelektronika & Laser, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP

ABSTRACT
A Fourier Transform Infrared spectroscopy instrument has beed developed in the range middle
infrared. The important instrument in this research is to make interferogram using He-Ne Laser based
on Michelson interferometer. The result indicates that the interferogram seems work well and should
give some spectra in the range of middle infrared frequencies.
Key words: FTIR, interferogram, spectroscopy

(near infrared) yaitu meliputi panjang


PENDAHULUAN
Ukuran kualitas susu secara gelombang 500 – 1200 nm pada penelitian
kimiawi dapat ditunjukkan oleh komposisi sebelumnya. Peralatan yang telah dibuat
yang dikandung didalamnya, yaitu protein, tersebut telah dapat digunakan untuk
lemak, dan laktosa. Pengujian kualitas susu menentukan komposisi kimia suatu susu
pada hasil dari peternak sapi sebelum yang mampu menunjukkan kualitas dari
dilakukan pengolahan lebih lanjut pada susu. Pada penelitian ini telah dilakukan
pabrik susu perlu dilakukan. [1] Oleh perancangan dan realisasi peralatan optik
karena itu dibutuhkan teknologi untuk spektroskopi inframerah transformasi
pengujian tersebut. Sementara ini untuk fourier (fourier transform infrared - FTIR)
menentukan kandungan-kandungan susu yang memiliki banyak keunggulan
tersebut pada kebanyakan koperasi susu di dibanding spektroskopi inframerah
seluruh Indonesia masih dilakukan dengan diantaranya yaitu lebih cepat karena
cara konvensional, contohnya seperti pengukuran dilakukan secara serentak
metode Kjeldahl untuk pengujian kadar (simultan), serta mekanik optik lebih
protein susu secara kimiawi, yaitu dengan sederhana dengan sedikit komponen yang
4 tahap perlakuan yaitu tahap destruksi, bergerak.
destilasi, titrasi, serta konversi. Hal ini Jika sinar inframerah dilewatkan
akan membutuhkan banyak waktu, beaya melalui sampel senyawa organik, maka
dan energi yang tidak sedikit[2]. Dengan terdapat sejumlah frekuensi yang diserap
suatu peralatan spektroskopi inframerah dan ada yang diteruskan atau
kesulitan-kesulitan tersebut dapat ditransmisikan tanpa diserap. Serapan
ditanggulangi. Hanya dengan menyediakan cahaya oleh molekul tergantung pada
sedikit sampel susu (sekitar 5 cc) yang struktur pada struktur elektronik dari
diletakkan pada tempat kaca, kemudian molekul tersebut. Molekul yang menyerap
ditunggu proses beberapa saat (sekitar 2 energi tersebut terjadi perubahan energi
menit) pada peralatan spektroskopi vibrasi dan perubahan tingkat energi rotasi.
tersebut maka besarnya komposisi susu Pada suhu kamar, molekul senyawa
tersebut dapat diketahui. Keunggulan organik dalam keadaan diam, setiap ikatan
peralatan yang akan peneliti rencanakan mempunyai frekuensi yang karakteristik
tersebut, yaitu dapat dipergunakan dengan untuk terjadinya vibrasi ulur (stretching
sangat praktis, akurat, cepat, dan murah. vibrations) dan vibrasi tekuk (bending
Peneliti sebelumnya telah berhasil vibrations) dimana sinar inframerah dapat
mendesain dan merealisasikan diserap pada frekuensi tersebut. Energi
spektroskopi pada daerah inframerah dekat ulur (stretch) suatu ikatan lebih besar

23
Jatmiko E. Suseno dan K. Sofjan Firdausi Rancang Bangun Spektroskopi FTIR...

daripada energi tekuk (bend) sehingga Dapat ditunjukkan bahwa grafik


serapan ulur suatu ikatan muncul pada spektrum diatas mempunyai puncak pada
frekuensi lebih tinggi dalam spektrum setiap ikatan karena terjadi penyerapan
inframerah daripada serapan tekuk dari intensitas cahaya inframerah, yang
ikatan yang sama. Frekuensi vibrasi suatu mempunyai karakteristik yaitu :
ikatan dapat dihitung dengan persamaan - Ikatan kuat C=O stretch (carbonyl)
hukum Hooke, yaitu pada panjang gelombang 1700 -
1 1725 cm-1
1  f  2
- Ikatan O-H terjadi puncak yang
    (1)
melebar pada 2700 – 3300 cm-1
2c  m1m2 (m1  m2 ) 
- Ikatan C-H stretch yang overlap
dimana  adalah frekuensi spasial (cm-1), dengan O-H sekitar 3000 cm-1
c kecepatan cahaya dalam ruang hampa, f - Ikatan C-O mempunyai puncak
tetapan gaya ikatan, m1 dan m2 masing- sempit (pita) sekitar 1100 – 1400
masing massa dari atom 1 dan atom 2 yang cm-1
saling berikatan. Tsenkova (2000) telah
Tetapan f mempunyai nilai berbeda menyelidiki komposisi susu menggunakan
untuk setiap jumlah ikatan, dengan spektroskopi near inframerah (NIRS)
kelipatan 5 x 105 dyne/cm untuk tiap untuk menentukan kandungan lemak,
ikatan. Jadi jika kekuatan ikatan naik maka protein, dan laktosa pada susu sapi segar
fekuensi vibrasi suatu ikatan diharapkan dengan daerah panjang gelombang 1100-
naik [2]. 2400 nm. Spektra susu yang dihasilkan
Ikatan-ikatan yang berbeda seperti oleh satu ekor sapi selama 7 (tujuh) hari
C-C, C=C, CC, C-O, C=O, O-H serta N- yang diambil setiap sore. Serapan
H mempunyai frekuensi karakteristiknya kelompok O-H dalam air terjadi pada
sebagai pita serapan dalam spektrum daerah 1,440 dan 1,950. Serapan
inframerah. Grafik spektrum inframerah karakteristik dari lemak dan komponen
terbentuk antara prosentase penyerapan lainnya seperti protein dan laktosa sangat
(absorbansi) terhadap frekuensi kecil dibanding air. Dengan perhitungan
karakteristiknya. Bentuk spektrum cahaya turunan ke dua dari NIRS memisahkan
dari senyawa-senyawa organik berkaitan ikatan overlaping. Di samping serapan air
erat dengan transisi-transisi diantara terjadi pula serapan ikatan C-H pada 1160,
tingkatan-tingkatan energi elektronik [3]. 1210, 1726, 2308 dan 2354 nm; serapan O-
Sebagai contoh, yaitu salah satu bagian H pada 2110 nm dan serapan N-H pada
dari protein (asam amino) adalah 1992, 2054 dan 2280 nm. Daerah spektrum
diphenilacetic acid, dengan grafik tersebut dapat digunakan untuk
spektrum seperti pada gambar 1. menentukan kandungan lemak, protein dan
laktosa [4]
.

Gambar 1 Grafik spektrum dari diphenilacetic acid

24
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 11 , No.1, Januari 2008 hal. 23-28
METODE PENELITIAN

3 4
1
2
6
7

Gambar 2. Sistem peralatan spektroskopi FTIR dengan 1. Sumber cahaya inframerah, 2. Spektrometer, terdiri
dari interferometer, sampel susu, dan detektor, 3. Penguat dan Analog to Digital Converter (ADC) 0804, 4. Port
printer, 5. Komputer, 6. Periferal Input/Output (I/O), yaitu monitor, printer, disk drive/hard disk, 7. Program
Jaringan Syaraf Tiruan.

Pada penelitian ini dilakukan dari hardware (peralatan spektroskopi


pembuatan suatu sistem perangkat yang inframerah dan rangkaian elektronika) agar
terdiri dari 2 (dua) bagian utama, yaitu berjalan dengan baik serta untuk proses
bagian hardware berupa peralatan optik identifikasi. Secara keseluruhan sistem
dan rangkaian elektronika. Peralatan peralatan penentuan kualitas susu dapat
spektroskopi inframerah terdiri dari digambarkan pad gambar 2 diatas
susunan perangkat optik yang berfungsi Perancangan Perangkat Optik
untuk menghasilkan spektrum yang Pada alat optik ini terdiri dari
menunjukkan kandungan kimiawi dari beberapa bagian yaitu interferometer untuk
susu, rangkaian elektronika mendukung mengubah cahaya inframerah yang
sistem peralatan berjalan secara otomatis, polikromatik menghasilkan beberapa
mengirim data yang diperoleh ke komputer berkas cahaya membentuk sinyal
untuk diproses lebih lanjut serta dapat interferogram. Diagram interferometer
ditampilkan hasilnya. Sedang bagian dapat dilihat pada gambar 3
software bertujuan untuk membantu kerja
.

x 4
1
2 Keterangan :
1. Sumber cahaya IR polikromatik
3 2. Beam splitter
3. Cermin tetap (Cermin 1)
4. Cermin dapat digerakkan naik/turun
(Cermin 2)
5 5. Sampel
6. Detektor dengan PMT
(Photomultiplier)
6

Gambar 3. Diagram Interferometer

25
Jatmiko E. Suseno dan K. Sofjan Firdausi Rancang Bangun Spektroskopi FTIR...

a. Beam Splitter Keterangan jalur keluaran tiap bagian sistem


Beam splitter digunakan untuk peralatan yaitu sumber cahaya IR
memecah dan menyatukan kembali menghasilkan cahaya polikromatik daerah
berkas sinar karena sifatnya dapat inframerah, setelah melewati interferometer
meneruskan (transmisi) dan diubah menjadi sinyal interferogram, sinyal
memantulkan (refleksi) sinar yang tersebut diserap sampel, yang diteruskan
mengenainya. Berkas sinar hasil mengenai sensor diubah dalam bentuk
penggambungan dan 2 berkas yang tegangan yang sebanding dengan pola
telah dipecah akan terjadi interferensi interferogram juga, nantinya setelah
dengan menvariasi jarak tempuh berkas dilakukan proses di komputer menggunakan
perhitungan FFT akan diperoleh grafik
dengan mengubah posisi cermin 2
spektrum hubungan antara intensitas serapan
menjauh dan mendekat.
sampel dan panjang gelombang.
b. Cermin Datar
Cermin datar berjumlah 2 buah HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk memantulkan dari Berdasarkan eksperimen optik
beam splitter kembali ke beam splitter untuk menentukan posisi komponen optik
lagi untuk digabung agar terjadi proses yang tepat agar dapat diperoleh hasil pola
interferensi gelombang cahaya. Salah frinji yang dinginkan maka dirancang dan
satu cermin (cermin 1) dapat digerakkan dibuat perngkat optik yang portabel.
mendekati atau menjauhi beam splitter, Pembuatan susunan optik sesuai dengan
sedangkan cermin yang lain (cermin 2) perancangan. Ukuran dan letak komponen
dibuat tetap. Ukuran cermin ini optik telah diukur dari eksperimen
disesuaikan dengan lebar cahaya yang sebelumnya. Tempat dibuat dari
terbentuk yaitu dengan bentuk lingkaran aluminium yang kuat sehingga komponen
dengan diameter sekitar 5 cm. didalamnya tidak mudah bergeser dari
Perancangan Perangkat Elektronika tempatnya walaupun dibawa-bawa, serta
Rangkaian elektronik terdiri dari box dicat dengan warna gelap (hitam) dan
beberapa bagian utama, yaitu power supply tertutup rapat agar cahaya lingkungan tidak
sebagai penyedia tegangan pada semua mempengaruhi kerja interferometer.
perangkat elektronik, penguat tegangan Pengaturan gerak cermin 2 (cermin gerak)
pada detektor IR, ADC (Analog to Digital dengan mikrometer skrup yang memiliki
Converter) 0804 untuk mengubah data ketelitian yang cukup besar agar perubahan
analog dari detektor menjadi data digital, posisi cermin cukup kecil.
Perancangan sistem peralatan secara Adapun hasil perancangan dan
keseluruhan pada penelitian ini dapat pembuatan interferometer michelson
digambarkan lagi menurut jenis sinyal yang ditampilkan pada gambar 5
dihasilkan seperti pada gambar 4.
.

Sampel Detektor IR
Sumber IR Interferometer
Komputer Spektrum
(FFT)

Gambar 4. Proses perubahan sinyal pada sistem peralatan spektroskopi FTIR

26
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 11 , No.1, Januari 2008 hal. 23-28

Cermin geser
Sensor I R

Sumber IR
Beam splitter

Tempat/box Penahan Cermin Tetap

Gambar 5. Perangkat optik spektroskopi FTIR berupa interferometer pada box posisi terbuka.

(a) (b)
Gambar 6. Hasil interferogram menggunakan laser He-Ne. Pola-pola interferensi untuk laju pergeseran cermin
sebesar 24 m/s. (a) kondisi awal, (b) kondisi saat beda lintasan optis sebesar kira-kira 4,0 mm.

Untuk menguji kualitas interferogram yang KESIMPULAN


dihasilkan, sumber IR diganti dengan laser Dari penelitian ini dapat disimpulkan
He-Ne (panjang gelombang 632,8 nm). bahwa
Semua komponen optik diatur sehingga 1. Peralatan spektroskopi Fourier
posisi awal diperoleh pola interferensi Transform Inframerah (FTIR) terdiri
maksimal. Kemudian, cermin geser dari perangkat optik dan perangkat
digerakkan sampai kondisi akhir berjarak elektronik.
sekitar 4,0 mm dari posisi awal. Gambar 6 2. Perangkat optik menggunakan metode
menampilkan kondisi awal dan akhir dari Interfewrometer Michelson
interferogram menggunakan laser He-Ne. 3. Perangkat elektronik bertujuan untuk
Dari gambar 6 dapat disimpulkan pendukung peralatan optik agar dapat
bahwa kondisi interferogram berhasil bekerja secara otomatis dan untuk
dengan baik, meskipun pola interferensi proses akuisisi data.
tidak berupa lingkaran konsentris 4. Hasil eksperimen peralatan yang dibuat
sempurna. Jarak pergeseran cermin yang dengan menggunakan cahaya
maksimum 4,0 mm menghasilkan resolusi monokromatik (Laser He-Ne) mampu
spektrum kira-kira sebesar 2,5 cm-1. menghasilkan pola frinji.
Meskipun resolusi spektrometer FTIR pada
Saran
umumnya terletak antara 0,01 cm-1 sampai Dari hasil penelitian ini dapat diberikan
2 cm-1, hasil rancang bangun kami masih saran :
dimungkinkan untuk memperoleh 1. Perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut
spektrum sesuai dengan standar. terhadap serapan yang belum diketahui

27
Jatmiko E. Suseno dan K. Sofjan Firdausi Rancang Bangun Spektroskopi FTIR...

2. Perlu dilakukan penambahan interface [2]. Sastrohamidjojo H,’Spektroskopi’,


untuk menghubungkan dengan Liberty, Yogyakarta, cetakan kedua,
komputer 2001
3. Perlu dibuat program untuk identifikasi [3]. Sudjadi, ‘Penentuan Struktur Senyawa
kandungan susu menggunakan jaringan Organik’, Ghalia Indonesia, Jakarta,
saraf tiruan 1983
[4].Tsenkova. R, Atanssova. S, Itoh. K,
Kami mengucapkan terimakasih
Ozaki. Y and Toyoda. K, 2000, near
sebesar-besarnya pada kementerian Ristek
infrared spectroscopy for
yang telah membiayai pelaksanaan
biomonitoring: Cow milk composition
penelitian ini.
measurement in a spectral region from
DAFTAR PUSTAKA 1,100 to 2,400 nanometers, Journal
[1]. Hadiwiyono S., ‘Teori dan Prosedur animal science, 78: 515 -522
Pengujian Mutu Susu dan Hasil
Olahannya’, Liberti, Yogyakarta

28

Anda mungkin juga menyukai