Anda di halaman 1dari 3

D.

Makna Konseptual dan Makna Asosiatif


Leech (1976) membagi makna menjadi makna konseptual dan makna asosiatif. Yang
dimaksud dengan makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas
dari konteks atau asosiasi apa pun. Kata kuda memiliki makna konseptual ’sejenis binatang
berkaki empat yang biasa dikendarai’. Jadi makna konseptual sesungguhnya sama saja dengan
makna leksikal, makna denotatif, dan makna referensial. Makna konseptual adalah makna yang
sesuai dengan konsepnya, makna yang sesuai dengan referennya, dan makna yang bebas dari
asosiasi atau hubungan apapun. Jadi, sebenarnya makna konseptual ini sama dengan makna
referensial, makna leksikal, dan makna denotatif. Sedangkan makna asosiatif adalah makna yang
dimiliki sebuah kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan keadaan di luar bahasa.
Misalnya, kata melati berasosiasi dengan makna ‘suci’, atau ‘kesucian’; kata merah berasosiasi
dengan makna ‘berani’, atau juga dengan golongan komunis’; kata cendrawasih berasosiasi
dengan makna ‘indah’. Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata
berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa.
Misalnya, katamelati berasosiasi dengan sesuatu yang suci atau kesucian.
Makna asosiatif mencakup keseluruhan hubungan makna dengan nalar diluar bahasa. Ia
berhubungan dengan masyarakat pemakai bahasa, pribadi memakai bahasa, perasaan pemakai
bahasa, nilai-nilai masyarakat pemakai bahasa dan perkembangan kata sesuai kehendak pemakai
bahasa. Makna asosiasi ini berhubungan dengan nilai-nilai moral dan pandangan hidup yang
berlaku dalam suatu masyarakat bahasa yang berarti juga berurusan dengan nilai rasa bahasa
maka ke dalam makna asosiatif ini termasuk juga makna konotatif seperti yang sudah
dibicarakan di atas. Makna asositif dibagi menjadi beberapa macam, seperti makna kolokatif,
makna reflektif, makna stilistik, makna afektif, dan makna interpretatif.
 Makna Kolokatif. Makna kolokatif lebih berhubungan dengan penempatan makna dalam
frase sebuah bahasa. Kata kaya dan miskin terbatas pada kelompok farase. Makna kolokatif
adalah makna kata yang ditentukan oleh penggunaannya dalam kalimat. Kata yang bermakna
kolokatif memiliki makna yang sebenarnya.
 Makna Reflektif. Makna reflektif adalah makna yang mengandung satu makna konseptual
dengan konseptual yang lain, dan cenderung kepada sesuatu yang bersifat sacral, suci/tabu
terlarang, kurang sopan, atau haram serta diperoleh berdasarkan pengalaman pribadi atau
pengalaman sejarah.
 Makna Stilistika. Makna stilistika adalah makna kata yang digunakan berdasarkan keadaan
atau situasi dan lingkungan masyarakat pemakai bahasa itu. Sedangkan bahasa itu sendiri
merupakan salah satu cirri pembeda utama dari mahluk lain didunia ini. Mengenai bahasa
secara tidak langsung akan berbicara mempelajari kosa kata yang terdapat dalam bahasa yang
digunakan pada eaktu komunikasi itu.
 Makna Afektif. Makna ini biasanya dipakai oleh pembicara berdasarkan perasaan yang
digunakan dalam berbahasa.
 Makna interpretatif. Makna interpretatif adalah makna yang berhubungan dengan penafsiran
dan tanggapan dari pembaca atau pendengar, menulis atau berbicara, membaca atau
mendengarkan (parera,1991:72).
Leech (1976) membagi makna menjadi makna konseptual dan makna asosiatif. Yang
dimaksud dengan makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas
dari konteks atau asosiasi apapun. Kata kuda memiliki makna konseptual ‘sejenis binatang
berkaki empat yang biasa dikendarai’;  dan kata rumah memiliki makna konseptual ‘bangunan
tempat tinggal manusia’. Jadi, makna konseptual sesungguhnya sama saja dengan makna
leksikal, makna denotatif, dan makna referensial.
Leech (I, 1974: 25) mengemukakan dua prinsip, yakni prinsip ketidaksamaan dan prinsip
struktur unsurnya. Prinsip ketidaksamaan dapat dianalisis berdasarkan klasifikasi bunyi dalam
tataran fonologi yang setiap bunyi ditandai + (positif) kalau ciri dipenuhi, dan ditandai dengan –
(negatif) jika ciri tidak dipenuhi. Misalnya, konsonan /b/ berciri +bilabial, +stop, – nasal.
Prinsip struktur unsurnya misalnya kata nyonya dapat dianalisis menjadi: + manusia; +
dewasa; – laki-laki;. Kata buku dapat dianalisis menjadi: + nama benda; = benda padat; +
digunakan sebagai tempat menulis; + digunakan oleh murid-murid atau mahasiswa; – manusia; –
berkaki dua. Dengan analisisi seperti ini maka konsep sesuatu dapat diatasi.

E. Makna Kata dan Istilah


Pembedaan adanya makna kata dan makna istilah didasarkan pada ketepatan makna kata
itu dalam penggunaannya secara umum dari secara khusus. Kata mengacu pada kata secara
umum digunakan, sedangkan istilah digunakan dalam kajian khusus yang memiliki makna
khusus, biasanya berhubungan dengan penggunaan dalam kajian ilmu tertentu. Makna kata sama
seperti makna leksikal, makna referensial, makna konseptual, dan makna denotatif. Adapun
makna istilah sama seperti makna kontekstual. (Masmek, 2014)
Makna kata bisa ditelusuri dari makna leksikal, yaitu dengan membuka kamus. Kamus
makna kata ditulis dalam kamus bahasa. Di Indonesia, KBBI adalah kamus leksikal yang
memuat makna kata. Namun, istilah dimuat dalam kamus istilah yang disusun untuk kepentingan
pembelajaran istilah dan makna istilah dalam kajian ilmu. Istilah dapat dipahami sebagai kata
atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna konsep, proses, keadaan,
atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Kata ialah unsur bahasa terkecil yang dapat berdiri
sendiri dan mempunyai makna. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kata dan istilah
memiliki kemiripan sebagai berikut.
1) Istilah itu adalah kata, baik berupa kata dasar, kata turunan, kata ulang, maupun gabungan
kata.
2) Tidak semua kata merupakan istilah. Kata yang tidak termasuk istilah adalah kata yang tidak
mengandung konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
3) istilah pasti merupakan kata, tetapi kata belum tentu merupakan istilah.

Dalam perkembangan kamus di Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V


dipublikasi dalam Daring. KBBI V Daring bisa disimpan di telepon gengam atau HP
sebagaimana yang telah dijelaskan pada subbab makna leksikal. Dalam KBBI V Daring, telah
disediakan ruang khusus untuk kamus istilah di Indonesia. Ada simbol pembeda untuk
menunjukkan jenis makna, kata atau leksem tidak diberi simbol kajian ilmu, melainkan jenis
kata/kelas kata. Namun, istilah dalam kamus istilah memiliki simbol yang membedakan
penggunaannya dalam kajian ilmu tertentu.
Dilihat dari jenisnya, kamus istilah merupakan kamus istimewa (Iqbal, 2011). Kamus
istilah juga merupakan kamus pemelajar. Oleh sebab itu, kamus istilah mendata, menulis kata-
kata khusus, dan mendefinisikannya sesuai konteks keilmuannya. Atkins dan Rundell
menyatakan bahwa definisi dalam kamus pemelajar lebih bersifat kontekstual (Atkins & Rundell,
2008). Definisi yang kontekstual bisa dilihat dari fitur-fitur dalam pengonsepannya. Dengan
demikian, kamus istilah memuat lema berupa kata khusus, dan menggunakan cara pengonsepan
yang berbeda dengan kamus umum. Berdasarkan uraian tersebut, makna kata merupakan makna
leksem dalam bahasa Indonesia secara umum, sedangkan makna istiah adalah makna khusus
yang terikat dengan kajian ilmu tertentu.

Perhatikan makna kata depresi berikut ini.

Depresi
periode atau keadaan berkurangnya kegiatan dagang yang disertai dengan turunnya harga dan
upah (KBBI Daring, 2016).
Kan: keadaan perniagaan yang sukar dan lesu (Ramli, Sian, Walandouw, Nurmantu, & Kasim,
1985).
K.Psi. : gangguan jiwa pada seseorang yang ditandai dengan perasaan yang merosot (seperti
muram, sedih, perasaan tertekan) (KBBI Daring, 2016).
Kg: daerah merosot atau tenggelam akibat terbentuknya antiklin dan sinklin pada waktu yang
sama (KBBI Daring, 2016).
Km: daerah yang bertekanan rendah (Wirjohamidjojo, Susanto, Sudjono, Sujitno, & Suhartono,
1985).

Keterangan:
Kan = Kamus Istilah Administrasi Niaga
Kpsi = Kamus Istilah Psikologi
Kg = Kamus Istilah Geologi
Km = Kamus Istilah Meteorologi
Kata depresi sebagai kata umum dan kata khusus memiliki makna yang berbeda. Makna depresi
dala KBBI V Daring adalah periode atau keadaan berkurangnya kegiatan dagang yang disertai
dengan turunnya harga dan upah. Makna ini mirip dengan makna depresi dalam kajian
administrasi niaga. Namun, makna kata depresi sangat berbeda dengan kamus istilah psikologi,
geologi dan meteorologi. Mengapa demikian? Karena kata depresi terikat dengan konteks kajian
ilmu tersebut, sehingga memiliki makna yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai