Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN INDIVIDU

PELAKSANAAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG IRNA II RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN
LOMBOK BARAT

PENGKAJIAN MAKP M1 MEN


Role Play (KARU, KATIM, PP)

Di Susun Oleh:
NAMA : NI WAYAN DEWI PARWATI
NPM : 020.02.1121

DEPARTEMEN MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INDIVIDU
PELAKSANAAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN di RSUD PATUT PATUH
PATJU LOMBOK BARAT

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI PADA :

HARI/TANGGAL :

MAHASISWA

NI WAYAN DEWI PARWATI


020.02.1121

Mengetahui,

Kepala Ruangan IRNA 2 PJMK, Manajemen Keperawatan

I Gusti Ayu Febrianie,S.Kep,Ners Dr. H. Hadi Suryatno, SE.,M.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat


rahmat dan hidayahNya, sehingga laporan individu dengan
judul: Laporan Praktek Manajemen Keperawatan di Ruang IRNA 2
RSUD Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi sebagian
syarat untuk memenuhi kompetensi mata ajar Manajemen
Keperawatan.
Dalam penyusunan laporan individu ini, penulis banyak
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada
pembimbing akademik dan pembimbing lahan yang telah bersedia
membimbing kami dengan penuh kesabaran.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan individu
ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, demi penyempurnaan proposal ini. Semoga proposal
ini bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Keperawatan dan
pembaca lainnya.

Gerung, 5 Juni 2021

(penulis)
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.................................................................................................................2
Kata Pengantar........................................................................................................................3
Daftar Isi.................................................................................................................................4
Bab I Pendahuluan.................................................................................................................5
A. Latar Belakang..................................................................................................................5
B. Tujuan.....................................................................................................................................6
Bab II Gambaran Kasus Manajemen Keperawatan Ruangan...............................8
A. Pelaksanaan Kegiatan....................................................................................................8
B. Pengkajian M1 (Man) Tentang 10 Penyakit Terbanyak Dan Jumlah
Pns & Non Pns Di Irna 2..................................................................................................8
C.Kegiatan Roleplay Diruang Irna 2......................................................................10
Bab Iii Pembahasan............................................................................................................17
Bab Iv Penutup......................................................................................................................18
A. Kesimpulan..........................................................................................................................18
B.Saran.......................................................................................................................................18
Daftar Pustaka......................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Manajemen Keperawatan di RSUD
Patut Patuh Patju Lombok Barat Rumah Sakit
sebagai wahana Praktik Manejemen Keperawatan
mempunyai peran penting dalam mewujudkan
harapan dan keinginan mahasiswa dalam
mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu
manajemen yang didapatkan di sarana pendidikan
untuk diterapkan di sarana kesehatan seperti
RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat.

Masalah kesehatan masyarakat dapat


bermula dari perilaku individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan
dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan
ibu anak, kesehatan remaja serta kesehatan
lanjut usia (lansia) maupun pemanfaatan
fasilitas pelayanan kesehatan yang masih
sangat rendah.

Berdasarkan hal tersebut, maka kami


selaku mahasiswa Program profesi Ners STIKES
MATARAM bermaksud melakukan pengkajian dan
pengambilan data di IRNA 2 dengan menggunakan
pendekatan langsung dan pendekatan bertahap,
untuk selanjutnya menyusun rencana keperawatan
yang akan diterapkan di RSUD Patut Patuh Patju
Lombok Barat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek manajemen
keperawatan di RS, mahasiswa akan dapat
meningkatkan kemampuan manajemen
keperawatan dalam mengenali masalah
manajemen di pelayanan kesehatan,
merencanakan kegiatan manajemen sesuai 5M,
mengorganisasikan potensi dan sumber daya
yang dimiliki untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapinya, melakukan
pengarahan dan pengawasan terhadap sdm yang
ada, melakukan pengendalian terhadap
kinerja, standar pelayanan dan mutu
pelayanan ruangan.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus manajemen keperawatan
adalah untuk penataan dan pengelolaan Rumah
Sakit secara umum dan Ruang rawat inap
secara khusus melalui penataan sumber daya
yang ada. Sasaran manajemen keperawatan di
Rumah Sakit adalah sekelompok perawat dan
pasien yang ada di ruang rawat inap RS.
Setelah menyelesaikan kegiatan mahasiswa
praktek manajemen keperawatan, peserta
didik mampu:
a. Membuat laporan individu sesuai tugas dan
fungsi mahasiswa selama praktik manajemen
keperawatan
b. Melaksanakan pengkajian di Ruang rawat
inap keperawatan.
c. Melaksanakan analisis situasi dan
identifikasi masalah manajemen
keperawatan
d. Melakukan kegiatan manajemen keperawatan
diruangan dalam bentuk:
1. Melaksanakan pengkajian M1 (jumlah 10
penyakit terbanyak, jumlah PNS dan non
PNS diruangan)
2. Melaksanakan fungsi pengarahan dalam
ruangan di ruangan model praktek
keperawatan professional antara lain:
a) Mampu menerapkan pemberian motivasi
c) Mampu melakukan supervisi
d) Mampu melakukan pendelegasian
dengan baik
e) Mampu melakukan komunikasi efektif
antara lain:
1) Timbang Terima
2) Preconference
3) Post konference
4) Ronde keperawatan (jika ada)
5) Supervisi Keperawatan
6) Discharge planning
7) Dokumentasi Keperawatan.
3. Melaksanakan fungsi pengendalian dalam
bentuk audit hasil di ruangan model
praktek keperawatan professional antara
lain:
a) Mampu Memberikan inovasi kepada
ruangan terkait tentang M1 MEN
b) Mampu mempraktikan bermain Peran (role
Play) sesuai peran masing-masing
anggota di ruang rawat inap yang telah
ditentukan oleh kelompok.
BAB II
GAMBARAN KASUS MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANGAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

Manajemen Keperawatan Rumah Sakit adalah pelayanan


manajemen keperawatan profesional yang ditujukan
kepada Rumah sakit dengan penekanan pada penataan
dan pengelolaan ruang rawat inap, dalam upaya
pencapaian efisiensi dan efektifitas dan peningkatan
pelayanan kesehatan, dengan menjamin keteraturan
pengelolaan serta pemenuhan sarana prasarana
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan
klien, perawat di ruang rawat inap RS sebagai mitra
mahasiswa dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
manajemen pelayanan keperawatan.

B. Pengkajian M1 (Man) Tentang 10 penyakit terbanyak dan


jumlah PNS & Non PNS di IRNA 2
1. Jumlah pasien 3 bulan terakhir (Februari-April)
a. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan pearawat IRNA II
didapatkan bahwa penyakit terbanyak di Ruang Irna II
adalah DHF.
b. Observasi
Berdsarkan hasil observasi yang dilakukan, didaptkan
data sebagai berikut:
Jumlah penyakit terbanyak selama periode Februari –
April 2021 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Distribusi Jenis Penyakit Terbesar Di
Ruang IRNA II RSUD Patut Patuh Patju Periode
Februari – April 2021
No Jenis penyakit Jumlah Persentase %
1 DHF (Dengue 51 29.82 %
Haemorrhagic
Fever)
2 TB(Tuberkulosis) 21 12.29 %
3 STT(Soft Tissue 19 11.11 %
Tumor)
4 KDK/KDS(Kejang 18 10.62 %
Demam Kompleks)
5 Anemia 12 7.01 %
6 Fraktur 11 6.43 %
7 DM 11 6.43 %
8 Pneumonia 11 6.43 %
9 HIL(Hernia 9 5.27 %
inguinalis)
10 CHF (congestive 8 4.78 %
heart failure)
Jumlah 171 100%
Sumber: Buku Register Pasien

c. Instrument
1. Apa saja 10 Penyakit terbanyak yang ada di Ruang
IRNA 2 selama 3 bulan terakhir ?
2. Bagaimana proses rekrutmen pegawai di ruang IRNA
2?
3. Apakah ada tenaga honorer di ruang IRNA 2?
4. Bagaimana proses seleksi yang dilakukan untuk
menempatkan pegawai honorer di ruang IRNA 2?

d. Analisa Data
Berdasarkan tabel 2.8 diatas dapat diketahui 10
besar penyakit di Ruang IRNA II bulan Februari –
april 2021, kasus terbanyak adalah DHF dengan
presentase 29.82 % atau 51 kasus.

2. Jumlah PNS & Non PNS


a. Wawancara
Berdasartkan hasil wawancara kepada kepala ruangan dan
perawat IRNA II RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat
dapatkan bahwa jumlah tenaga keperawatan yang PNS yaitu
4 orang dan non PNS 12 orang.
b. Observai
Berdasarkan hasil observasi di ruang IRNA II RSUD Patuh
Patut Patju didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 2.2 Ditribusi Tenaga Keperawatan berdasarkan
Status PNS dan non PNS di Ruang IRNA II RSUD Patut
Patuh Patju Lombok Barat
Tingkat Persentase
No. Jumlah
Pendidikan (%)
1. Non PNS 12 75,0%
2. PNS 4 25,0%
TOTAL 16 100%
Sumber: Data Primer Ruang IRNA II
c. Analisa data
Berdasarkan data distribusi di Ruang Irna
II memiliki perawat dengan status PNS sebanyak
4 orang (25,0%) dan yang berstatus non PNS
sebanyak 12 orang (75,0%).

C. Kegiatan Roleplay Diruang IRNA 2


1. Pengertian Kepala Ruangan
Kepala ruangan adalah manajer tingkat pemula
yang fokus utama kegiatannya berada di unit
kerja. Kepala ruangan, dalam melakukan
kegiatannya dibantu oleh orang-orang yang bekerja
di tingkat manajer pemula antara lain wakil
kepala ruangan dan ketua tim serta perawat
pelaksana.
2. Tanggung Jawab Kepala Ruang
a) Perencanaan
1) Menunjukan ketua tim akan bertugas di ruangan
masing-masing.
2) Mengikuti serah terima pasien pada shift
sebelumnya.
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
klien : gawat, transisi, dan persiapan pulang,
bersama ketua tim.
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang
dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan kebutuhan
klien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan.
5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui
kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang
dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentng tindakan
yang akan dilakukan terhadap pasien.
7) Mengatur dan mengendalikan Asuhan Keperawatan.
a. Membimbing pelaksanaan asuhan
keperawatan.
b. Membimbing penerapan proses keperawatan
dan menilai asuhan keperawatan.
c. Mengadakan diskusi untuk pemecahan
masalah.
d. Memberikan informasi kepada pasien atau
keluarga yang baru masuk.
8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan
latihan diri.
9) Membantu membimbing peserta didik keperawatan.
10)Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan
dan Rumah Sakit.
b) Pengorganisasian
1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
2) Merumuskan tujuan metode penugasan.
3) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota
tim secara jelas.
4) Membuat rentang kendali, kepala ruangan
membawahkan 2 ketua tim, dan ketua tim
membawahkan 2-3 perawat.
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga kerawatan :
Membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada
setiap hari, dan lain-lain.
6) Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan.
7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat
praktik.
8) Mendelegasikan tugas, saat kepala ruang tidak
berada di tempat kepada ketua tim.
9) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk
mengurus administrasi pasien.
10)Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya.
11)Identifikasi masalah dan cara penanganannya.
c) Pengarahan
1) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada
ketua tim.
2) Memberi pujian kepada anggota tim yang
melaksanakan tugas dengan baik.
3) Memberi motivasi dalam peningkatan
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
4) Menginformasikan hal-hal yang dianggap
penting dan berhubungan dengan askep pasien.
5) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir
kegiatan.
6) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tugasnya.
7) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
lain.
d) Pengawasan
1) Melalui komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2) Melalui supervisi
a. Pengawasan langsung dilakukan dengan cara
inspeksi, mengamati sendiri, atau
melaporkan secara langsung, dan memperbaiki
atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada
saat itu juga.
b. Pengawasan tidak langsung yaitu Mengecek
daftar hadir ketua tim. Membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan
yang dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laporan ketua
tim tentang pelaksanaan tugas.
c. Evaluasi.
d. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana keperawatan
yang telah disusun bersama ketua tim.

1. Pengertian Perawat Pelaksana


Perawat pelaksana adalah tenaga perawat profesional
yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan
pelayanan keperawatan rawat inap.
a. Peran Perawat Pelaksana
Staff pelaksana adalah posisi pertama tenaga
keperawatan terdiri dari semua kategori lulusan
dari pendidikan keperawatan yang memenuhi
persyaratan profesional. Prakteknya berpedoman
pada standar praktek praktek umum yang yang
dibuat oleh organisasi profesi. Kerjasama dengan
tim kesehatan lainnya untuk mencapai sasaran
utama keperawatan memberikan asuhan keperawatan
sebaik mungkin dengan klien.
b. Tanggung Jawab Anggota Tim/Pelaksana
1) Menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab
setiap kali di unit tersebut.
2) Menngikuti instruksi keperawatan yang terkena
dalam rencana keperawatan secara teliti.
3) Melaporkan secara tepat dan akurat tentang
asuhan keperawatan yang dilakukan serta respon
menerima bimbingan dan bantuan ketua tim.
c. Tugas Perawat Pelaksana
1) Perencanaan
a) Mengikuti serah terima.
b) Menerima pembagian tugas dari katim
c) Mempersiapkan keperluan asuhan keperawatan.
d) Mengikuti ronde
e) Menenrima klien baru.
f) Melakukan pendokumentasian
2) Pengorganisasian
a) Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian
b) Menerima pembagian tugas dari katim
c) Melaksanakan tugas yang diberikan ketua tim
d) Menyesuaikan waktu istirahat dari anggota
tim lain.
e) Menerima tugas delegasi dari ketua tim.
3) Pengarahan
a) Menerima pengarahan dan bimbingan
b) Menerima informasi
c) Menerima pendokumentasian
4) Pengontrolan
a) Menyerahkan laporan yang diperlukan untuk
evaluasi
b) Melakukan pendokumentasian
BAB III
PEMBAHASAN

Menurut WHO pasien adalah seseorang yang


sedang ke instansi kesehatan yang membutuhkan
pelayanan medis atau keperawatan yang terganggu
kondisi kesehatannya baik jasmani maupun rohani.
Kesehatan merupakan hal yang paling penting bagi
manusia. Dengan adanya kesehatan, manusia dapat
menjalankan segala aktivitas. Menjaga kesehatan
diri dapat dilakukan dengan tetap menjaga
kebersihan lingkungan agar tidak timbul penyakit
yang dapat menyerang. Selain itu, pemerintah telah
memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang
terserang penyakit.
Penyakit adalah perihal hadirnya sekumpulan
respon tubuh yang tidak normal terhadapt
agen,dimana manusia memiliki toleransi yang sangat
terbatas atau bahkan tidak memiliki toleransi sama
sekali (Elizabeth J. Crown, 2011).
Keberhasilan rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kesehatan salah satu indikator ditentukan
oleh pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas
untuk menangani penyakit tersebut. Asuhan
keperawatan yang berkualitas memerlukan sumber daya
yang sesuai kualitas dan profesional perawat dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Praktik
profesional yang merupakan yang harus tetap
dipelihara dan ditingkatkan dalam rangka
mempertahankan akuntabilitas dan standar kinerja
yang tinggi (Nursalam, (2015).
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil yang didaptkan di ruang IRNA 2
RSUD PATUT PATUH PATJU 10 penyakit terbanyak
dari bulan Februari – april 2021, kasus
terbanyak adalah DHF dengan presentase 29.82 %
atau 51 kasus.
2. Role play sebagai Kepala Ruangan Bayangan telah
menjalankan tugas-tugasnya dengan cukup optimal
sesuai dengan teori.
3. Role play sebagai Perawat pelaksana bayangan
telah melaksankan tugasnya sesuai dengan fungsi
dan tugas yang telah ditetapkan.
4. Role play sebagai Ketua tim/perawat penangggung
jawab asuhan telah melaksanakan tugasnya sesuai
dengan fungsi dan tugas yang telah di tetapkan.

B. Saran
1. Saran Bagi Kepala Ruangan IRNA 2
Perlu diperhatikan terkait leaflet 10 penyakit
terbanya untuk pasien pulang dan keluarga
pasien.
2. Saran Bagi Penanggung Jawab Asuhan IRNA 2
Perlu ditingkatan kinerja dalam pembagian tugas
agar lebih terarah dalam melaksankan tugas
masing-masing, serta diharapkan katim banyak
memberikan ide-ide baru untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dengan kasus 10 penyakit
terbanyak selama 3 bulan terakhir.
3. Saran Bagi Perawat IRNA 2
Perlu meningkatkan motivasi kerja dalam
melakukan pelayanan kepada klien dengan masalah
10 penyakit terbanyak selama 3 bulan terakhir
diruangan IRNA.
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. (2015). Manajemen Keperawatan: Konsep dan


Aplikasi. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta.
Departemen kesehatan RI.(2015).Pedoman Uraian Tugas
Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta :Dirjen
Pelayanan Medik.
Nursalam, 2016. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam
Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba
Medika.
Permenkes Nomor 34 tahun2016 tentang rumah sakit.
Suarli, S &Bachtiar.(2017). Management Keperawatan
Dengan Pendekatan Praktik.Jakarta :Erlangga.
Suryatno Hadi.(2021). Buku Panduan Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Sekolah Tinggu Ilmu Kesehata (STIKES)
Mataram.

Anda mungkin juga menyukai