Lta Ovianty Sabathin Alberthus 142111110
Lta Ovianty Sabathin Alberthus 142111110
OLEH
OLEH
Kupang,September 2017
Yang menyatakan
142111110
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Ketua
STIKes CHM-Kupang Program Studi D III Kebidanan
STIKes CHM-Kupang
iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
dan diajukan dalam seminar Laporan Tugas Akhir Mahasiswa atas nama:
STIKes Citra Husada Mandiri Kupang, benar-benar telah diuji dan dipertahankan
di depan tim penguji ujian Karya Tulis Ilmiah pada tanggal, September 2017.
Panitia penguji
Mengetahui,
Ketua Ketua
STIKes CHM-Kupang Program Studi D III Kebidanan
STIKes CHM-Kupang
v
BIODATA PENULIS
Agama : KRISTEN
Pendidikan
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
S/D 27 APRIL 2017” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Tugas
Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran bagi
penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, Ibu Yohana F.L
tenaga, dan pikiran bagi penulis untuk penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dan
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran bagi penulis untuk penyusunan Laporan
Dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini, penulis tidak berjalan sendiri
tetapi dengan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
1. Pembina Yayasan Citra Bina Insan mandiri Bapak Ir. Abraham Paul Liyanto
ix
2. Ketua STIKes Citra Husada Mandiri Kupang drg. Jeffrey Jap, M.Kes yang
3. Ketua Program Studi D-III Kebidanan Ibu UmmuZakiah, SST., M.Keb yang
Mandiri Kupang.
4. Para dosen Program Studi D-III Kebidanan yang telah banyak memberikan
bimbingan kepada penulis dalam mengikuti pendidikan serta Wali Kelas Jeny
dukungan.
5. Kedua orang tua tersayang bapak P.N Alberthus dan ibu Rosina Maupula
,kakak dan adik tercinta Ongen dan Nadia beserta seluruh keluarga, tiada
penuh kesabaran dan penuh kasih sayang mendukung saya dalam hal
Maria Y Meti, Erna Kono dan teman-teman asrama putri stikes CHMK yang
Semoga Tuhan Yesus membalas semua budi baik semua pihak yang
telah memberi kesempatan dan dukungan dalam menyelesaikan studi kasus ini.
x
Penulis juga menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
Kupang,September 2017
Ovianty S Alberthus
xi
DAFTAR ISI
Halaman
xii
3.2 Kerangka Penelitian ...................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul
xv
DAFTAR SINGKATAN
BB : BeratBadan
C : Celcius
CO2 :KarbonDioksida
DO : Data Objektif
Dr : Dokter
DS : Data Subjektif
IM : Intra Muscular
ISPA : InfeksiSaluranPernapasanAkut
IV : Intra Vena
Kcl : KlariumKlorida
Kg : Kilo Gram
M : Menit
M : Monitoring
Meq : Miliequivalen
Mg : Mili Gram
xvi
Ml : Mili Liter
Mm : Mili Meter
MTBS : ManajemenTerpaduBalitaSakit
MTBM :ManajemenTepaduBayiMuda
N : Nadi
Nacl : NatriumKlorida
Prof : Profesor
R : Rasional
RR : Respiration Rate
S : Suhu
Surkesnas : SurveiKesehatanNasional
Tgl : Tanggal
xvii
BAB I
PENDAHALUAN
Tidak hanya pada pasien anak, tetapi pada pasien dewasa maupun lansia.
miskin dan banyak dari mereka yang terkena keadaan atau penyakit yang
gejala atau tanda utama akibat radang pada perenkin paru (Gerna, 2008).
Pneumonia adalah penyakit batuk pilek yang di sertai dengan napas sesak
yang ditandai dengan dinding dada bawah tertarik kadalam atau nafas cepat
(40-50 kali atau lebih tiap menit). Pneumonia sering di temukan pada anak
balita, tapi juga pada orang dewasa dan pada kelompok usia lanjut. Penyakit
(Misnadiarly,2008)
1
2
sebesar 4,5% pada tahun 2013.Di indnesia angka pneumonia sebesar 3,55
Balitamengalami fluktuasi dari tahun 2011 –2015. Pada tahun 2011 sebesar
7.048 kasus,pada tahun 2012 meningkat menjadi 8.554 kasus, berarti target
menjadi 45.928 kasus (26,42%), tahun 2014 telah terjadi penurunan yang
sekitar 50 % yaitu menjadi sebesar 3.714 (13 %), sedangkan pada tahun
2015 menjadi sebesar 3.757 (6,03%), berarti telah terjadi penemuan dan
Johanes, Kupang Tahun 2011). Data yang diperoleh dari instalasi rekam
yang sering terjadi adalah: Pneomoia stafilokokus. Curiga kearah ini jika
ditandai dengan adanya kokus gram posetif yang layak pada sediaan
ditemukan tanda klinis dan gambaran foto dada yang mendukung. (WHO,
2005)
upaya perlindungan dan pencegahan dapat dimulai dari saat ibu hamil
polusi udara termasuk asap rokok dan terapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Campak. Salah satu alternatif lain adalah memberikan vaksinasi Hib dan
ini terjadi pada bayi perempuan berusia 9 bulan. Berdasarkan latar belakang
Kupang.
Kupang.
Kupang.
Johannes Kupang.
1.4 Manfaat
Diharapkan hasil studi kasus ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
1. Institusi pendidikan
penelitian selanjutnya.
2. Lahan praktek
Johannes Kupang.
6
3. Bagi penulis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
(ISNBA). Dengan gejala batuk yang disertai dengan sesak napas yang
2015)
Pneumonia disebabkan oleh salah satu atau lebih agens berikut: virus,
7
8
udara (alveoli). Kantung udara yang semestinya berisi udara akan terisi
disebabkan oleh bahan kimia ataupun karna paparan fisik seperti suhu
untuk kanker payudara dan paru, biasanya terjadi selama 6 minggu atau
2.1.2 Etiologi
pernapasan yang paling sering dan lasim yaitu mikri plasma pneumonia
yang terjadi pada usia beberapa tahun pertama dan anak sekolah dan
influenza, adenovirus.
adalah
bakteri.
lebih besar.
penggolongannya yaitu:
Influenza.
3. Mikoplasma pneumonia
Candida Albicans.
Benda Asing
11
6. Pneumonia Hipostatik
7. Sindrom loeffler
besar dari satu atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena,
interlobular.(Amin, 2015)
2015)
12
sering terjadi pada usia 6 bulan- 3 tahun dengan suhu mencapai 39,5-
Terjadi dengan awitan demam yang tiba-tiba yang disertai dengan sakit
kepala, nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda
kering dan brudzinski, dan akan berkurang pada saat suhu turun.
Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih sedikit melalui
pemulihan.
13
7. Sumbatan nasal, pasase nasal kecil dari bayi mudah tersumbat oleh
dan sedikit (rinorea) atau kental dan purulen, bergantung pada tipe
11. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak
yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum
12. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusu atau makan/minum,
13. Disamping batuk atau kesulitan bernapas, hanya terdapat napas cepat
saja. Pada anak umur 2 bulan- 11 bulan: > 50 kali/menit, pada anak
1. Batuk
2. Dispnea
3. Takipnea
supraklavikula
dekatnya)
9. Batuk poroksismal mirip pertusis (sering terjadi pada anak yang lebih kecil)
epigastrik
3. Panas akut
15
4. Pada foto toraks dada tampak infiltrate yang berupa bercak-bercak (bronko)
5. Leokositosis.
1. Demam
2. Dingin
4. Malaise
5. Nyeri pleural
7. Sel darah putih berubah (> 10.000/mm3 atau kurang < 6.000/mm3)
a. Anamnesis
2009)
b. Pemeriksaan fisik
yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki
16
Indonesia, 2013)
a. Pneomonnia Bakterial
2. Gambaran toksik
b. Pneumonia viral
2. Rhinitis
c. Pneumonia Mikoplasma (jenis ini paling sering terjadi pada anak yang
3. Rinitis
2.1.6 Patofisiologi
Pneumonia disebabkan oleh satu atau lebih agens berikut: virus, bakteri,
bergantung pada: agens penyebab, usia anak, reaksi anak, luasnya lesi,
2.1.7 Diagnosa
dll).
18
1. Napas cepat
a. Crackles (ronki)
semuanya
3. Sianosis
sekitar 60-7- mmHg dan juga penting mengawasi pemeriksaan analisa gas
hipotensi. Jika hipotensi terjadi, segera atasi hipoksemia arteri dengan cara
Kalau hipotensi tidak dapat dilatasi, dapat dipasang kateter awan-Ganz dan
napas lagi selama tiga hari dan tidak ada komplikasi lain. Klien dengan
abseb paru dan empiema memerlukan antibiotic lebih lama. Untuk klien
sefalosporin harus hati-hati untuk klien yang alergi terhadap penisilin karena
20% klien, demam berlanjut sampe lebih dari 48 jam setelah obat
mg/ kg BB/ hari atau diberikan antibiotic yang mempunyai spectrum luas
hari
glokusa 5% dan NaCl 0,9 % dala perbandingan 3:1 ditambah larutan KCl
tetap tinggal di rumah. Penderita yang lebih tua dan penderita dengan
sesak napas atau dengan penyakit jantung atau penyakit paru lainnya,
diberikan oksigen tambahan, cairan intra vena dan alat bantu napas
Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi
2. Amikasin 10-15 mg/ kg BB/ hari dalam 2 kali pemberian (Amin, hardhi
2015)
Bayi 0-2 bulan : ampisilin dan gentamisin kalau cocok 10-14 hari.
awal.
sulfametosasol, linkomisin.
> 8 tahun)
5. Suportif
Pa O2 > 60 torr)
b. Cairan dan kalori yang memadai per oral, atau intraksi, atau
infiltrat pada satu atau beberapa lobus . jika pada pneumonia lobaris
dari usapan tenggorok, dan mungkin juga dari darah . urine biasanya
yang naik dan sedikit torak hilain . analisis gas darah arteri dapat
25
2014).
2.1.10 Komplikasi
Jika anak tidak mengalami perbaikan setelah dua hari, atau kondisi
lain. Jika mungkin, lakukan foto dada untuk mencari komplikasi. Beberapa
kokus gram posetif yang layak pada sediaan asupan sputum. Adanya
tanda klinis dan gambaran foto dada yang mendukung. (WHO, 2005)
napas
demam
2.2.1 Pengertian
hirupan.(Silver, 2011)
terus menerus, dengan tenaga yang berasal dari udar yang dipadatkan,
juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya timbul pada saat
(Silver, 2011)
dengan cara ini adalah dapat digunakan dengan larutan yang lebih tinggi
itu sendiri. Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand held nebulizer
(Silver, 2011)
28
cairan uap melalui proses pemecahan cairan obat menjadi kabut yang
sangat halus, sehingga ketika dihirup melalui mulut dan hidung obat
dan gejala asma lainnya. Penyakit asma adalah suatu penyakit kronik
suspensi menjadi kecil aerosol tetesan yang dapat langsung dihirup dari
cair," dan contoh terbaik dari aerosol alami adalah kabut , terbentuk
ketika partikel air kecil menguap dicampur dengan udara ambien panas
cabang sempit saluran udara lebih rendah jika mereka memiliki diameter
kecil 1-5 mikrometer. Jika tidak, mereka hanya diserap oleh rongga
pernafasan.
Alat ini juga merupakan alat dengan mesin tekanan udara yang
(Senoputra, 2011)
menghilang.
Tidak ada bau apa-apa jadi rasanya seperti bernapas biasa. Terapi
penguapan sekitar 5-10 menit, 3-4 kali sehari (seperti jadwal pemberian
dewasa.(Senoputra, 2011)
30
untuk anak asma atau memang sering batuk pilek berat karena alergi
pernapasan.(Senoputra, 2011)
1. Indikasi nebulizer
2. Kontraindikasi nebulizer
31
dalam bentuk partikel- partikel uap kecil yang daapt dihirup secara
1. Persiapan alat
2. Persiapan pasien
menekan tombol ON
mengeluarkan dahaknya.
l) Mengulangi Prosedur 2
p) Cuci tangan.
3. Berikan obat yang sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter.
34
dan lain-lain.
dengan air.
2.3.1 Pengertian
2010).
bersama klien.
individual
selanjutnya.
proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada
manajemen ini terdiri dari tujuh langkah yang berurutan, dan setiap
dalam situasi apapun. Akan tetapi, setiap langkah dapat diuraikan lagi
menjadi langkah-langkah yang lebih rinci dan ini bisa berubah sesuai
yang benar atas dasar data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Data
dokter.
diantisipasi. Pada langkah ini juga, data yang belum lengkap dapat
tentang apa yang akan dan tidak dilakukan oleh klien. Rasional
berdasarkan suatu data dasar yang lengkap, dan bias dianggap valid
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan
efektif.
diulang kembali dari tahap awal setiap asuhan yang tidak efektif
atau tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang terfokus pada klien.
a. Data subjektif
1) Biodata
meliputi:
a) Identitas anak
(2) Umur
(Wani Nur,2010).
(2) Pendidikan
(3) Agama
(5) Pekerjaan
(6) Alamat.
c) Keluhan utama
43
(2010).
(1) Imunisasi
sekitar rumah.
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan fisik
a) Status generalisasi
(Wani Nur,2010).
(a) Baik
berjalan.
(b) Lemah
b) Status kesadaran
sadar), (Hidayat,2008).
positif.
c) Tanda-tanda vital
(1) Suhu
47
Nur,2010).
(2) Nadi
(3) Respirasi
(1) Rambut
(2) Muka
(3) Mata
Nur,2010).
(4) Hidung
(5) Mulut
(6) Telinga
(7) Dada
(8) Perut
(9) Genetalia
49
trombosit.
1) Hemoglobin
2) Leukosit
3) Trombosit
pembekuan.
2. Pemeriksaan radiologi
spesifik.
kerumah sakit.
(c) Masalah
keadaan anak.
4) Tindakan segera
ifus.
minum.
anaknya
6) Pelaksanaan
(Wani Nur,2010).
7) Evaluasi
pelaksanaannya (Hidayat,2008).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian dan merupakan sesuatu yang penting bagi peneliti (Hidayat, 2010).
Studi kasus adalah meneliti permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari
unit tunggal. Laporan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu
metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat
Institusi. Meskipun jumlah subyek cenderung sedikit namun variabel yang diteliti
sangat luas. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui semua variabel
gambaran satu unit subjek secara jelas (Nursalam, 2008). Laporan studi kasus
kebidanan padaibu inpartu dengan ketuban pecah dini di ruang bersalin RSUD
54
55
penelitian yang berbentuk kerangka atau alur peneliti, mulai dari desain hingga
Informed Consent
Analisa data
Hasil
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Kasus Pada bayi sakit dengan
Kupang
56
W. Z. Johannes Kupang.
Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan penulis untuk
3.4.1 Populasi
anak sakit yang di rawat di Ruang kenanga RSUD Prof. Dr. W.Z.
Johannes Kupang.
3.4.2 Sampel
(criteria yang layak diteliti). Kriteria inklusi adalah karateristik umum subjek
penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti.
inklusi (Setiadi,2013)
3.4.3 Sampling
Dalam penyusunan studi kasus ini yang di gunakan sebagai metode untuk
1. Data Primer
Data primer yaitu materi atau kumpulan fakta yang di kumpulkan sendiri
a. Wawancara
b. Observasi
58
termometer, pita centimeter, funanduscope, buku dan alat tulis, dan lain-
lain.
a) Studi dokumentasi
cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Hidayat, 2010).
dan data rekam medik di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang.
kasus dari institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri
Program Studi Diploma III Kebidanan diterima oleh pihak RSUD Prof. DR. W. Z.
menjadi subyek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak
dasar manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah
sebagai berikut:
concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
dibimbing oleh kepala ruangan kenanga, dari tanggal 23 April s/d 27 April
dalamnya terdapat 28 temat tidur dan juga ada 15 tenaga kesehatan yang
terdiri dari 12 perawat, 3 dokter jaga spesialis anak dan dokter muda .
daruratan pada anak. Kasus yang peneliti temukan adalah kasus anak
dengan pneumonia.
60
61
W.Z. Johannes Kupang pada hari Minggu, 23 April 2017 jam 19.30 wita
salor. Informasi yang diperoleh dari ayah kandung dan nenek kandung.
anak sudah batuk dan pilek,dan ibu tidak mengantar anak ke fasilitas
panas, batuk dan pilek sehingga ayah kandung dan ibu membawanya
ke RSUD Prof. Dr. W.Z . Johannes Kupang pada pukul 17.54 Wita.
Riwayat natal yang di dapatkan dari buku KIA ibu, selama hamil ibu
lihat di buku KIA ibu selama hamil mendapatkan obat sf, vit.c, dan
kalak, dan juga ibu mendapat suntikan TT. Riwayat natal, ibu
di pustu tenau dan ditolong oleh bidan. Keadaan bayi saat lahir sehat,
BCG dan polio 1, HB, DPT l-ll, dan polio ll-lV sudah di berikan. Dan
62
orang tua : dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami diabetes,
sebelum masuk Rumah sakit anak makan bubur, sayur, tahu, tempe,
telur dengan frekuensi 3x sehari selama sakit porsi makan anak 3 piring
(sedikit) kadang tidak di habiskan, anak minum air putih, susu formula
dan anak tidak minum ASI lagi.Ibu mengatakan anak BAB 1 kali per
hari, warna kuning, bau khas feses, konsestensi lembek, keluhan tidak
ada.BAK 3-4 kali perhari, warna kuning, bau khas urin, keluhan tidak
badan sebelum sakit: 6,7 kg Berat badan saat ini 5,9 kg. Terjadi
fisik kepala tidak ada kelainan, rambut bersih, wajah berbentuk oval,
pucat dan tidak ada oedema. Mata tidak cekung, kojungtiva merah
mudah dan sklera berwarna putih. Telinga simetris dan tidak ada
yang tinggi yaitu 18.70 ul, dan dan kadar trombosit yang rendah 421 ul
dan nafsu makan mulai menurun. Sedangkan data objektif pada kasus
dan palpasi pada wajah tidak ada oedema , mata tidak cekung, sklera
tenggorokan terdapat polip dan sekret, mukosa bibir kering dan tidak
dikedua paru-paru kiri dan kanan. Pada abdomen perut tidak kembung
dan tidak ada bekas luka operasi. Pada ekstremitas atas dan bawah
18.70 ul, dan dan kadar trombosit yang rendah: 421 ul dan dilakukan
64
hangat dan memakaikan baju yang tipis. Rasional kompres air hangat
VI. Pelaksanaan
sesuai dengan apa yang direncanakan pada hari minggu, 23 april 2017
Vital pada Anak yaitu: keadaan umum anak: lemah rewel, kesadaran:
lipatan ketiak, lipatan selangkangan, dahi dan juga leher. Pukul 22.00
Wita Injeksi ampicilin 150 mg/ iv. Pukul 22. 30 wita Observasi tanda-
tanda vital Suhu: 37,00c. nadi 123 x/m, pernapasan 58x/m. Tanggal 24-
04-2017 Pukul 04.00 wita Injeksi ampisilin 150 mg/iv dan gentamisin 15
66
mg/ iv. Pukul 06.00 wita Observasi tanda-tanda vital suhu 38,70c, nadi
anak dan lingkingan, seperti mengganti pakian anak jika basah, dan
selangkangan, dahi dan juga leher. Pukul 07. 14 wita Pemberian terapi
150 mg/ iv. Pukul 11.00 wita Melakukan Nebolizer dengan NacL 3cc
dan bioretik 3 tetes. Pukul 11.22 Wita Melakukan suction pada mulut
dan hidung. Pukul 12. 00 wita Observasi tanda-tanda vital Suhu 37,40c,
VII. Evaluasi
puluk 09.00 wita dan sore pukul 17.00 wita. Tanggal 27-04-2017 Pukul
kasus ini kurang lebih selama 5 hari sebelum pasien pulang antara lain,
lagi.
4.2 Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas kesesuaian yang terjadi antara teori dan
praktek pada asuhan kebidanan pada bayi A.U umur 9 bulan dengan
4.2.1 Pengkajian
ini dilakukan pengkajian data dasar yang meliputi identitas pasien, dan
penyakit pneumonia adalah 2-24 bulan. Pada kasus yang saya temukan
pada bayi A.U umur 9 bulantermasuk dalam rentang umur anak yang
adalah panas yang tinggi, gelisah, napas cepat dan dangkal, muntah,
diare, pilek serta batuk kering dan pada kasus yang saya temukan pada
bayi A. U keluhan utama adalah panas tinggi, napas sesak, batuk pilek
dan napsu makan anak mulai menurun. Pada kasus ini didapatkan adanya
kesesuaian antara teori dan kasus karena pada keluhan utama pasien
pada saat datang ke rumah sakitsudah sesuai dengan teori yaitu panas
tinggi, napas sesak, batuk pilek dan napsu makan anak mulai menurun
tetapi ada dua hal yang tidak dialami anak yaitu anak tidak mengalami
diare.
pilek, napas cepat. jika dilihat dari kasus yang saya dapatkan riwayat
Tanggal 20-04-2017 anak mulai panas ditambah batuk pilek dan napsu
berobat. Tanggal 23-04-2017, anak masih tetap panas, batuk dan pilek
sehingga ayah kandung dan ibu membawanya ke RSUD Prof. Dr. W.Z .
Johannes Kupang, pada bagian ini ada kesamaan antara teori dan kasus
ini sebelumya. Pada bagian ini terdapat ketidak sesuaian antara teori dan
kasus yang saya temui karena anak tidak mengalami riwayat penyakit
antara teori dan kasus karena kasus yang asuh sudah sesuai dengan
teori.
cenderung gelisah dan susah tidur. Pada kasus yang saya asuh
ditemukan anak susah tidur sehingga pola istirahatnya tidak teratur. Pada
bagian ini ada kesamaan antara teori dan praktek karena kasus yang
ditemukan sudah sesuai dengan teori yaitu anak mengalami pola istirahat
mengalami diare. Pada kasus yang ditemukan anak belum BAB atau tidak
diare. Pada bagian ini terdapat ketidaksesuaian antara teori dan kasus
yaitu anak tidak mengalami diare karena penyebaran kuman dan bakteri
hidung, terdengar adanya ronchi dan terlihat adanya tarikan dinding dada.
adalah 40-60 x/ menit, pada hidung anak terdapat secret dan polip, dan
terlihat adanya tarikan dinding dada. Dalam hal ini ada kesesuaian antara
teori dan kasus karena kasus yang ditemukan sudah sesuai dengan teori
yang ada.
melakukan.
kadar leukosit yang tinggi yaitu : 18.70 ul, dan dan kadar trombosit yang
thoraks pada bagian ini ada kesesuaian antara teori dan praktek karena
radiologi.
71
gejala seperti panas yang tinggi, gelisah, napas cepat dan dangkal,
muntah, diare, pilek serta batuk kering dan hasil pemeriksaan fisik yang
data objektif. Data subjektif yang diperoleh yaitu Ibu mengatakan anak
demam, batuk, pilek,dan nafsu makan mulai menurun. Pada data objektif
hidung: terdapat polip dan sekret, mulut: tidak ada stomatitis, mukosa
bibir kering, dan pada hidung terpasang O2 1 liter. dada: terdengar bunyi
stridor pada paru-paru kiri dan kanan, pada ektremitas atas terpasang
yaitu : 18.70 ul, dan dan kadar trombosit yang rendah: 421 ul dan pada
dengan pneumonia.
Pada bagian ini ada kesamaan antara teori dan kasus karena
kasus yang berat dan bayi bisa mengalami gagal jantung dan apnea (henti
potensial yang terdapat pada teori sudah sesuai dengan kasus yang ada.
Pada langkah ini tindakan yang dilakukan sesuai dengan teori yang ada.
4.2.5 Perencanaan
adalah Atur posisi kepala anak sedikit ekstensi atau sedikit menengada,
74
rasional dengan posisi ekstensi maka jalan nafas lebih bebas sehingg
dengan aliran 1 liter permenit dan infus D5 ¼ 500 cc/ 24 jam 6 tetes
dan pemberian oksigen serta cairan infus sudah benar atau belum. Kaji
baju yang tipis. Rasional: kompres air hangat membuat pembuluh darah
ini. rasional: agar orangtua lebih kooperatif dalam asuhan yang diberikan.
terjadi pada anak maka ibu dapat mengawasinya sendiri dan apabila
terdapat salah satu tanda bahaya yang terjadi pada anak ibu dan keluarga
Anjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat anaknya, rasional: istirahat yang
tubuh. Observasi Suhu dan Pernapasan anak tiap 2 jam. Rasional: untuk
75
penurun demam dan pereda rasa sakit. Layani pemberian gentamicin dan
sebagai rekam medik, tanggung jawab dan tanggung gugat atas tindakan
anak.
4.2.6 Pelaksanaan
2010).
4.2.7 Evaluasi
kenanga RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang selama lima hari.
A.U Mulai dari tanggal 23 s/d 27 April 2017 dan pemantauan selama lima
composmentis, tanda-tanda vital baik dan dalam batas normal tidak ada
pulang dan kontrol tiga hari lagi. Pada bagian akhir evaluasi ini tidak
pada kasus anak dengan pneumonia keadaan anak telah membaik dan
PENUTUP
5.1 Simpulan
dari ibu, keluarga dan tenaga kesehatan lain. Serta data objektif dengan
utamaIbu mengatakan anak batuk dan pilek sejak tanggal 13-04-2017 dan
napsu makan anak mulai menurun. Pada riwayat kesehatan anak Ibu
mengatakan sejak tanggal 13-04-2017 anak sudah batuk dan pilek,dan ibu
panas ditambah batuk pilek dan napsu makan mulai menurun sehingga ibu
masih tetap panas, batuk dan pilek sehingga ayah kandung dan ibu
membawanya ke RSUD Prof. Dr. W.Z . Johannes Kupang pada pukul 17.54
Wita. Data objektif yang di dapatkan dari hasil pemeriksaan Keadaan umum
napas)
77
78
makan dan minum dan menjaga kebersihan anak. Observasi tanda- tanda
dokter.
5.2 Saran
standar.
3. Untuk Penulis
Gerna, Herry, Dkk. (2008). Pedoman Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Bandung: Bina
Budhaya.
Hidayat, Aziz. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Selemba Medika.
Hidayat, Aziz. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Madika.
Nababiel, Ridha. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Jogjakarta: Pustaka Belajar.
Wani, Nur. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita. Jogjakarta: Fitramaya.
Dengan Hormat
Hormat saya
Ovianty S Alberthus
142.111.110
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Umur : 23 tahun
Demikian surat pernyataan ini dibuat tampa ada paksaan dari pihak
manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, atas perhatian dan
kerjasama disampaikan terimakasih.
Responden
Umi Fitri
ASUHAN KEBIDANAN PADA An. A. U UMUR 9 BULAN
I. PENGKAJIAN
Ruangan : Kenanga
A. DATA SUBJEKTIF
1. BIODATA
Anak ke- :2
Jumlah saudara :3
b. Orang Tua
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku/bangsa : Rote
Pekerjaan : Jualan
Penghasilan : Rp. 800.000/ bulan
Pendidikan : SMP
Agama : Ialam
Suku/bangsa : Rote
Pekerjaan : Nelayan
2. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan anak batuk dan pilek sejak tanggal 13-04-2017 dan
20-04-2017 anak mulai panas ditambah batuk pilek dan napsu makan
mendapatkan obat sf, vit.c, dan kalak, dan juga ibu mendapat
suntikan TT.
5. RIWAYAT NATAL
Informasi yang di dapatkan dari buku KIA ibu melahirkan pada usia
menangis, warna kulit kemerahan berat badan saat lahir 2.500 gram,
kulit kemerahan
6. RIWAYAT IMUNISASI
2017
HB, DPT, POLIO I-III : Sudah diberikan tanggal 5-09-
7. RIWAYAT SOSIAL
bekerja di rote
a. Nutrisi
telur berkuah
(banyak) (sedikit)
Makanan
4. Jenis minuman Air putih dan susu Air putih dan susu
BAB
BAK
d. Kebersihan
Gosok gigi - -
1. Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan Fisik
operasi
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada oedema, tangan
Data medic
pneomonia
Nebo NaCl 3 cc
sel/ mm3 )
II. ANALISA MASALAH DAN DIAGNOSA
Anak umur 9 bulan dengan DS: Ibu mengatakan anaknya batuk dan pilek sejak
menurun
Kesadaran composmentis
62 kali/ menit
tidak ada
stridor terdengar
obrasi
421 ul
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
V. PERENCANAAN
asuhan
minuman,
tubuh
dengan baik
9. Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan
pemeriksaan menit
yang diberikan
selangkangan, dahi
58x/m
wita
50 x/m.
makanan dan
lingkingan, seperti
mengganti pakian
mencuci makanan
mentah sebelum
memakannya.
mengompres
anaknya
menggunakan air
selangkangan, dahi
anak
Pukul 11.00 13. Melakukan Nebolizer M/ Telah dilakukan
hidung
50x/ menit
VII. EVALUASI
23 April 2017 19.30 wita S : Nenek mengatakan anaknya batuk dan pilek
mulai menurun
terdengar
P:
x/ menit
pemeriksaan anaknya
berikan
3. Menganjurkan nenek untuk tetap
pada anak
berikan
berikan
berikan
Liter
pada anak
24 April 2017 08.00 wita S : Nenek mengatakan anaknya masih batuk
dan pilek
terdengar
P:
pemeriksaan anaknya
berikan
pada anak
berikan
berikan
liter
pada anak
25- April 2017 08.00 wita S : Nenek mengatakan anaknya masih batuk
dan pilek
terdengar
P:
pemeriksaan anaknya
berikan
pada anak
berikan
berikan
berikan
pada anak
26 April 2017 08.00 wita S : Nenek mengatakan batuk dan pilek sudah
berkurang
P:
28x/ menit
pemeriksaan anaknya
pada anak
berikan
berikan
berikan
pada anak
27 April 2017 08.00 wita S : Nenek mengatakan anaknya tidak batuk dan
pilek
P:
40x/ menit
pemeriksaan anaknya
pada anak
berikan
berikan
pada anak
7. Aff infuse
28 April 2017 16.30 wita S : Ibu mengatakan sudah tidak batuk dan pilek
tidakterdengar stridor
P:
menit
anaknya
anak
diberikan
di berikan
di berikan
29 April 2017 08.00 wita S : Ibu mengatakan sudah tidak batuk dan pilek
tidakterdengar stridor
P:
menit
M/ Ibu senang denan hasil pemeriksaan
anaknya
anak
diberikan
di berikan
di berikan