ABSTRAK
Perilaku kewaspadaan standar yang tidak adekuat dapat menimbulkan resikoinfeksi bagi petugas
kesehatan termasuk perawat. Oleh karena itu, perlu diterapkan metode supervisi yang tepat untuk
meningkatkan kepatuhan perawat terhadap penerapan kewaspadaan standar di rumah sakit.Tujuan dari
penelitian ini untuk melihat pengaruh supervisi model reflektif interaktif terhadap perilaku penerapan
kewaspadaan standar perawat di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas. Penelitian ini
menggunakan desain quasi eksperimen pre test post test with control group.Jumlah sampel pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol masing-masing sebanyak 44 perawat dengan menggunakan
teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan dependent t-test. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata perilaku penerapan kewaspadaan standar pada
kelompok intervensi sebelum dan sesudah pemberian supervise reflektif interaktif sebesar 34 (mean
pretest = 150.84; mean posttest = 184.84, p value = 0.000). Artinya ada pengaruh pemberian supervise
reflektif interaktif terhadap peningkatan perilaku penerapan kewaspadaan standar perawat. Pemberian
supervisi reflektif interaktif diharapakan membantu mencegah resiko infeksi kepada perawat di Rumah
Sakit Pendidikan Universitas Andalas.
ABSTRACT
Inadequate universal precautionary behavior can pose a risk of infection for health workers including
nurses. Therefore, appropriate supervision methods need to be applied to improve nurses' adherence to
the application of universal precautions in hospitals. The research aims to determine the effect of
supervising interactive reflective models on the behavior of nurses' universal precaution at Andalas
University Education Hospital. This study uses a quasi-experimental design pre-test post-test with control
group. The number of samples in the intervention group and the control group were 44 nurses each using
simple random sampling technique. Data were analyzed using dependent t-test. The results of this study
prove that there are differences in the mean value of the behavior of the application of universal
precautions in the intervention group before and after the provision of interactive reflective supervision
of 34 (mean pretest = 150.84; mean posttest = 184.84, p value = 0.000). This means that there is an
influence of providing interactive reflective supervision on improving the behavior of nurses' universal
precautions. Providing interactive reflective supervision is expected to help prevent the risk of infection to
nurses at Andalas University Education Hospital.
individu secara ilmiah untuk menggali Anak dan kebidanan, Haemodialisa, dan
materi yang akan di supervisi (Reynolds & Kamar Operasi. Jadi jumlah total sampel
Suter, 2010). Perawat dan supervisior harus didatkan sebanyak 88 responden. Metode
belajar untuk merefleksikan tujuan dari pengambilan sampel dalam penelitian
keterampilan yang membutuhkan usaha dan dengan menggunakan simple random
latihan. Model reflektif bukan bawaan, tetapi sampling. Simple random sampling adalah
sebuah cara yang sangat interaktif dan aktif. pengambilan sampel yang dilakukan.
Supervisi reflektif interaktif dilakukan Adapun kriteria inklusi pada perawat yang
secara langsung baik individu maupun menjadi kelompok intervensi dan kelompok
kelompok yang lebih menekankan kepada kontrol adalah : Perawat pelaksana yang
hubungan interpersonal dengan komunikasi berpendidikan DIII Keperawatan, memiliki
langsung yang berisikan tentang fungsi masa kerja > 3 bulan, bersedia menjadi
manajerial, pendidikan serta dukungan responden dan kriteria Eksklusi Perawat
(Wiedow, 2017). yang sedang melanjutkan pendidikan,
Penerapan supervisi reflektif interaktif perawat yang sedang cuti atau sakit.
pada praktik keperawatan mampu untuk Instrument A memuat tentang data
meningkatkan kualitas penerapan karakteristik perawat yaitu umur, jenis
kewaspadaan standar. Penelitian yang kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja,
dilakukan oleh Yulita & Handiyani riwayat pelatihan K3RS/PPI. Instrument B
(2013)menemukan bahwa terjadinya bertujuan untuk mengukur perilaku
peningkatan proporsi dari perawat yang penerapan kewaspadaan standar perawat.
menerapkan kewaspadaan standar setelah Terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan
dilakukan supervisi reflektif interaktif. positif dan negatif. Menggunakan skala
Penelitian lainnya dilakukan oleh likert dengan empat pilihan jawaban yaitu
Rusmegawati (2015) didapatkan bahwa tidak pernah = skor 1, jarang = skor 2, sering
setelah dilakukan supervisi reflektif = skor 3, dan selalu = skor 4. Instrument C
interaktif terjadi peningkatan kemampuan memuat materi pelatihan supervisi model
dari berpikir kritis perawat dalam reflektif interaktif dan memuat mengenai
memberikan asuhan keperawatan pada kewaspadaan standar perawat. Analisa data
pasien. menggunakan analisis univariat dan analisa
bivariat. Analisa bivariat digunakan untuk
METODE PENELITIAN menguji pengaruh supervisi model reflektif
Penelitian ini merupakan penelitian interaktif terhadap penerapan kewaspadaan
dengan jenis kuantitatif. Penelitian ini standar perawat. Perbedaan penerapan
menggunakan desain quasi eksperimen pre kewaspadaan standar perawat sesudah
test post test with control group atau intervensi pada kelompok intervensi dan
penelitian eksperimen semu dengan kontrol dianalisa dengan uji beda 2 mean
pendekatan pre dan post test pada kelompok yaitu uji independen t-test. Independen t-test
kontrol dan intervensi. Populasi dalam digunakan untuk menguji beda mean dari
penelitian ini adalah seluruh perawat di hasil pengukuran untuk membandingkan dua
Rumah Sakit Pendidikan Universitas kelompok yang berbeda.
Andalas yaitu sebanyak 116 orang yang
tersebar pada beberapa ruangan yaitu Rawat
inap Surgikal, Rawat Inap VIP, IGD, MIS,
Kemoterapi, ICU/CVCU, Poli Rawat Jalan,
Kelompok Kelompok
Karakteristik Intervensi Kontrol
F % f %
Umur
< 35 tahun 44 100 44 100
≥ 35 tahun 0 0 0 0
Jenis Kelamin
Laki-laki 5 11,36 4 9,09
Perempuan 39 88,64 40 90,91
Pendidikan
DIII Keperawatan 4 9,09 12 27,27
S1 Keperawatan 0 0 0 0
Profesi Ners 40 90,91 32 72,73
S2 Keperawatan 0 0 0 0
Masa Kerja
< 2 tahun 36 81,82 29 65,91
≥ 2 tahun 8 18,18 15 34,09
Pelatihan K3RS/PPI
P Pernah 41 93,18 40 90,91
Tidak Pernah 3 6,82 4 9,09
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat pelatihan K3RS dan PPI. Pada kelompok
bahwa seluruh perawat pada kelompok kontrol didapatkan usia seluruh perawat <35
intervensi berusia <35 tahun (100%) dan tahun (100%) dan kebanyakan berjenis
sebagian besar responden (88,64%) berjenis kelamin perempuan (90,9%). Adapun
kelamin perempuan. Pendidikan terakhir pendidikan terakhir perawat sebagian besar
perawat paling banyak (90,91%) adalah S1 adalah S1 Ners (72,7%). Kebanyakan
Ners. Lebih dari sebagian perawat (81,82%) perawat bekerja kurang dari 2 tahun (65,9%)
bekerja kurang dari 2 tahun dan sebagian dan paling banyak (90,9%) sudah mengikuti
besar (93,2%) sudah pernah mengikuti pelatihan K3RS dan PPI.
Tabel 2. Gambaran Perilaku Penerapan Kewaspadaan Standar Pada Kelompok Intervensi
dan Kelompok Kontrol (n=88)
Penerapan Mean SD Min - Max 95% CI
Kewaspadaan
Standar
Pre Test 150,84 2,49 146 - 157 150,08 - 151,60
Intervensi
Post test 184,84 1,74 182 - 189 184,31 – 185,37
Pre Test 150,84 2,49 146 - 157 150,08 – 151,60
Kontrol
Post test 173,23 2,43 168 - 179 172,49 - 173,97
B. ANALISA BIVARIAT
Tabel 4. Perbedaan Perilaku Penerapan Kewaspadaan Standar Perawat Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Supervisi Model
Reflektif Interaktif (n=88)
Penerapan
Kewaspadaan Intervensi Kontrol
p value
Standar
Mean SD Mean SD
Pre Test 150,84 2,49 150,84 2,49 0.000
Post Test 184,84 1,74 173,23 2,43 0.000
Berdasarkan tabel 4 diatas didapatkan perbedaan yang signifikan penerapan
bahwa rata-rata penerapan kewaspadaan kewaspadaan standar perawat saat pre-test
standar perawat waktu pre-test pada pada kelompok intervensi dan kelompok
kelompok intervensi dan kelompok kontrol kontrol. Sedangkan rata-rata penerapan
adalah 150,84 dengan standar deviasi 2,49. kewaspadaan standar waktu post test pada
Berdasarkan hasil uji analisis terlihat nilai p- kelompok intervensi adalah 184,84 dengan
value= 0,000 maka dapat disimpulkan ada standar deviasi 1,74 dan untuk kelompok
Penerapan
Kewaspadaan Pre-test Post-test
delta
Standar p value
Mean SD Mean SD
Intervensi 150,84 2,49 184,84 1,74 34 0.000
Kontrol 150,84 2,49 173,23 2,43 22,39 0.000
Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat di kelompok intervensi adalah 88,6%
ketahui bahwa rata rata penerapan perempuan dan kelompok kontrol 90,9%
kewaspadaan standar perawat pada perempuan. Perawat di rumah sakit
kelompok intervensi saat sebelum supervisi pendidikan Unand sama seperti Rumah Sakit
reflektif interaktif adalah 150,84 dengan lainnya yang masih di dominasi oleh
standar deviasi 2,49 dan sesudah supervisi perempuan (Becker, 2013).
reflektif interaktif adalah 184,84 dengan Pendidikan terakhir dari perawat yang
standar deviasi 1,74. Sedangkan pada menjadi responden pada penelitian ini
kelompok kontrol yang tidak diberi supervisi adalah pada kelompok intervensi 90,9 % S1-
reflektif interaktif sebelum adalah 150,84 Ners dan kelompok kontrol 72,7% S1-Ners.
dengan standar deviasi 2,49 dan sesudah Sedangkan lamanya responden bekerja pada
adalah 173,23 dengan standar deviasi 2,43. kelompok intervensi dan kontrol kurang dari
Berdasarkan hasil uji analisis terlihat nilai p- 2 tahun serta pernah mengikuti pelatihan
value = 0.000 maka dapat disimpulkan ada K3RS dan PPI. Hal ini akan mempermudah
perbedaan yang signifikan antara penerapan dalam penerapan pemberian supervisi
kewaspadaan standar pada kelompok reflektif interaktif karena mereka sudah
intervensi yang diberikan supervisi reflektif dibekali oleh pengetahuan awal yang telah
interaktif dan kelompok control yang tidak dilatih dalam pelatihan K3RS dan PPI.
diberikan supervisi reflektif interaktif.
Pengaruh Pemberian Supervisi Reflektif
Karakteristik Responden Interaktif terhadap Perilaku Penerapan
Dari penelitian yang telah dilakukan Kewaspadaan Standar Perawat di Rumah
didapatkan karakteristik responden yaitu Sakit Pendidikan Universitas Andalas
pada kelompok intervensi dan kelompok Padang
kontrol didapatkan 100% berusia <35 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang
Hal ini dapat mendukung dalam penerapan dimulai dengan tahap awal yaitu
pemberian supervisi reflektif interaktif menyebarkan kuesioner kepada seluruh
karena usia ini dapat menerima perawat yang menjadi kelompok intervensi
pembelajaran yang baru untuk kebaikan dan kelompok kontroldan juga disertai
sebuah instansi (Haile, Engeda, & Abdo, dengan observasi yang dilakukan kepada
2017). Jenis kelamin responden pada perawat. Lalu kepala ruangan diberikan
standar perawat pada saat pretest adalah Sementara itu pada aspek penanganan
150,84 (95%CI : 150,08 – 151,60), standar dan pembuangan benda tajam, pengelolaan
deviasi 2,49 dengan skor terendah adalah lingkungan fisik secara rutin, pengolahan
146 dan skor tertinggi adalah 157. ulang peralatan dan instrument yang dapat
Sedangkan pada post test adalah 173,23 digunakan kembali, manajemen sampah dan
(95% CI : 172,49 - 173,97) , dengan standar penangan linen, rata-rata hasil posttest
deviasi 2,43 dan skor terendah adalah 168 menunjukkan nilai selalu pada rentang 50%
dan skor tertinggi adalah 179. - 65%.
Hasil di atas menunjukkan bahwa Didapatkan hasil adanya pengaruh
terjadi peningkatan nilai rerata perilaku pemberian supervisi reflektif interaktif
penerapan kewaspadaan standar perawat terhadap perilaku penerapan kewaspadaan
sebelum dan sesudah intervensi supervisi standar perawat di Rumah Sakit Pendidikan
reflektif interaktif sebesar 22.39, artinya Universitas Andalas Padang.Hasil
terjadi peningkatan kepatuhan perawat analisismenunjukkan bahwa terdapat
dalam menerapkan kewaspadaan perbedaan nilai mean antara perilaku
standar.Namun peningkatan perilaku pada penerapan kewaspadaan standar sebelum
kelompok kontrol masih rendah dibanding dan sesudah intervensi supervisi reflektif
peningkatan perilaku pada kelompok interaktif adalah 34,0 dengan standar deviasi
intervensi yang sebesar 34. 3,249. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p
Jika dibandingkan dengan capaian value 0.000 yang artinya ada perbedaan
kelompok intervensi pada aspek kebersihan yang signifikan antara perilaku penerapan
tangan, penggunaan APD, etiket batuk, dan kewaspadaan standar perawat sebelum
penerapan teknik aseptik, maka hasil intervensi dengan sesudah intervensi
posstest pada kelompok kontrol tidak sebaik supervise reflektif interaktif di RSP
pada kelompok intervensi.Dimana capaian Universitas Andalas. Hal ini dibuktikan oleh
tertinggi pada kelompok kontrol peningkatan rata-rata nilai pretest dan post
menunjukkan nilai <71%. Hasil analisis test dari 150.84 menjadi 184.84. Hasil di
kuesinoer menunjukkan bahwa pada pretest atas menunjukkan adanya pengaruh
hanya 7 orang (15,9%) yang selalu pemberian supervisi reflektif interaktif
memastikan hand hygiene sebelum terhadap perilaku penerapan kewaspadaan
menyentuh pasien meningkatkan menjadi 25 standar perawat di Rumah Sakit Pendidikan
orang (56,8%) pada posttest. Pada pretest Universitas Andalas Padang.Perawat
hanya 13 orang (29,5%) yang selalu memiliki persepsi yang baik terhadap
memakai sarung tangan ketika dicurigai supervisi reflektif interaktif yang dilakukan
adanya agen infeksius meningkatkan oleh kepala ruangan sehingga penerapan
menjadi 23 orang (52,3%) pada posttest. kewaspadaan standar perawat meningkat.
Pada pretest hanya 6 orang (13,6%) yang Bimbingan kepala ruangan pada kelompok
selalu menghindari dan mengurangi bicara, intervensi meningkatkan kepercayaan diri
batuk bersin ketika memberikan asuhan perawat dalam penerapan kewaspadaan
keperawatan pada pasien meningkat menjadi standar di rumah sakit.Menurut Marquis dan
31 orang (70,5%) pada posttest. Pada pretest Huston (2013) yang mengemukakan bahwa
hanya 11 orang (25%) yang selalu supervisi dapat menumbuhkan dan
melakukan desinfeksi sebelum memberikan meningkatkan motivasi dalam bekerja, tidak
obat injeksi meningkat menjadi 14 orang menimbulkan kecemasan pada staf, mampu
(31,8%) pada posttest. mengembangkan percaya diri dan
keterbukaan, serta mampu mengidentifikasi
Akagbo, S. E., Nortey, P., & Ackumey, M. Estelle, Lilian Mua. (2011). Pengaruh
M. (2017). Knowledge of standard pelatihan..., , FIK UI.
precautions and barriers to compliance
among healthcare workers in the Factors Affecting Doctors ’ and Nurses ’
Lower Manya Krobo District, Ghana. Compliance with Standard Precautions
BMC Research Notes, 10(1), 1–9. on All Areas of Hospital Settings
https://doi.org/10.1186/s13104-017- Worldwide — A ... Factors Affecting
2748-9 Doctors ’ and Nurses ’ Compliance
with Standard Precautions on All
Amoran, O., & Onwube, O. (2013). Areas of Hospital Settings Worldwide
Infection control and practice of — A. (2015), (March).
standard precautions among healthcare
workers in northern Nigeria. Journal Fandiani, Y. (2017). The Effect of Dzikir
of Global Infectious Diseases, 5(4), Therapy on Sleep Quality of College
156. https://doi.org/10.4103/0974- Students at School of Nursing
777X.122010 University of Jember. Nurseline
Journal, 2(1), 52–60.
Babaji, M., & Bulama, K. U. (2015).
Assessment of knowledge and practice Fauzia, N., Ansyori, A., Hariyanto, T.
of standard precautions among nurses Kepatuhan Standar Prosedur
working at Federal Medical Centre Operasional Hand Hygiene pada
Gombe , Nigeria. Journal of Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Pharmacology, 3(1), 1–11. Sakit Adherence to the Standard
Operating Procedures on Hand
Becker, J. A. (2013). Examining Hygiene of Nurses in Hospital ’ s
Relationship Between Hospital Inpatient Unit, 28(1), 95–98.
https://doi.org/10.4103/0972- 9781.100035
5229.128705
Porto, J. S., & Marziale, M. H. P. (2016).
Ndu, A. C., & Arinze-Onyia, S. U. (2017). Reasons and consequences of low
Standard precaution knowledge and adherence to standard precautions by
adherence: Do doctors differ from the nursing team. Revista Gaucha de
medical laboratory scientists? Malawi Enfermagem, 37(2), e57395.
Medical Journal, 29(4), 294–300. https://doi.org/10.1590/1983-
https://doi.org/10.4314/mmj.v29i4.3 1447.2016.02.57395
Noviyani, R., & Tunas, K. (2016). Validity Rahi, S. (2017). Research Design and
and Reliability of EORTC QLQ C-30 Methods: A Systematic Review of
Questionnaire in Assessing Quality of Research Paradigms, Sampling Issues
Life of Gynecological Cancer Patients and Instruments Development.
in Sanglah Hospital Denpasar. International Journal of Economics &
Indonesian Journal of Clinical Management Sciences, 06(02).
Pharmacy, 5(2), 106–114. https://doi.org/10.4172/2162-
6359.1000403
Nowark, N. L., Campos, G. A., Borba, É. de
O., Ulbicht, L., & Neves, E. B. (2013). Reynolds, B., & Suter, M. (2010). Reflective
Risk factors of accidents with sharp practice, a Model for Supervision and
instruments. Mundo Saúde (1995), Practice in Social Work. Teaching in
37(4), 419–426. Lifelong Learning: A Guide to Theory
https://doi.org/10.15343/0104- and Practice.
7809.2013374419426
Rusmegawati. (2015). Pengaruh Supervisi
Ogoina, D., Pondei, K., Adetunji, B., Chima, Reflektif Interaktif Terhadap
G., Isichei, C., & Gidado, S. (2015). Keterampilan Berpikir Kritis Perawat
Knowledge, attitude and practice of dalam Melaksanakan Asuhan
standard precautions of infection Keperawatan di IRNA RS. Dr. H. M.
control by hospital workers in two Ansari Saleh Banjarmasin. Indonesia
tertiary hospitals in Nigeria. Journal of University.
Infection Prevention, 16(1), 16–22.
https://doi.org/10.1177/175717741455 Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
8957 Kuantitatif Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Permana, A. B., & Hidayah, N. (2017). The
Influence of Health Workers’ Tampilang, R. M., & Warouw, H. Hubungan
Knowledge, Attitude and Compliance Supervisi Kepala Ruangan Dengan
on the Implementation of Standard Kepuasan Perawat Pelaksana Di Rsud
Precautions in Preventions of Liunkendage Tahuna 1, 21–26.
Hospital-Acquired Infections at PKU Truter, E., & Fouché, A. (2015). Reflective
Muhammadiyah Bantul Hospital. supervision: Guidelines for promoting
Journal of Hospital & Medical resilience amongst designated social
Management, 03(02), 1–6. workers. Social Work (South Africa),
https://doi.org/10.4172/2471- 51(2), 221–243.