Anda di halaman 1dari 9

RISET PEMASARAN DAN INFORMASI PASAR

Intan Puspitasari

Prodi Manajemen Pendidikan Islam

STIT Al-Ihsan Bandung

LATAR BELAKANG Riset pemasaran juga dapat


diartikan juga sebagai fungsi yang
Pada era globalisasi ini tentu
menghubungkan konsumen, pelanggan,
hampir seluruh aspek dalam kehidupan
dan publik dengan pemasar melalui
manusia terdampak, tak terkecuali dalam
informasi-informasi yang digunakan untuk
aspek bisnis. Pada aspek bisnis ini,
mengidentifikasi peluang dan
tersusun dari proses pengambilan
mengevaluasi upaya pemasaran,
keputusan, preferensi, perilaku, dan
membantu kinerja pemasaran dan
kepuasan konsumen. Seluruh aspek
memperbaiki pengertian pemasaran suatu
tersebut tentu menjadi fokus utama dalam
proses. Riset pemasaran menspesifikasikan
identifikasi perusahaan agar tetap eksis
informasi yang dibutuhkan untuk
dan bahkan unggul dalam persaingan
menghadapi isu-isu, mendesain metode
secara global. Sehingga untuk itu,
pengumpulan informasi, mengelola dan
diperlukan penelitian terhadap pasar, baik
mengimplementasi proses pengumpulan
pasar saat ini maupun pasar potensial.
data, menganalisis hasilnya, dan
Menurut Taan (2010), penelitian mengkomunikasikan temuan dan
pemasaran adalah rancangan yang implikasinya (Sunarta, 2003).
sistematis, pengumpulan, analisis, dan
Pada dasarnya riset pemasaran
pelaporan data temuan-temuan lain yang
menggunakan pendekatan rasional
relevan terhadap situasi pemasaran yang
terhadap informasi pasar, karena informasi
dihadapi perusahaan. Riset pemasaran
sangat dibutukan untuk kefektifan
merupakan alat manajemen yang sangat
kegiatan-kegiatan pemasaran (Glazer,
membantu untuk mendukung suatu
1991). Hal ini karena pasar dipengaruhi
pengambilan keputusan dalam bidang
oleh tindakan pesaing, kebijakan
manajemen pemasaran.
pemerintah, perubahan teknologi,
perubahan presepsi konsumen, dan
program promosi perusahaan. Sehingga memecahkan masalah pemasaran secara
agar tetap kompetitif, perusahaan perlu khusus.
menemukan cara untuk mengolah Menurut Malhotra, riset pemasaran
informasi mengenai perubahan pasar serta merupakan suatu metode yang sistematik
pengaruhnya terhadap pengambilan dan obyektif dalam mengidentifikasi,
keputusan perusahaan. Maka dari itu, mengumpukan, menganalisis, men-
informasi yang ada harus dikelola agar distribusikan, dan menggunakan informasi
memberi panduan terhadap pengambilan dengan tujuan memperbaiki pembuatan
keputusan perusahaan. keputusan yang berkaitan dengan
pengidentifikasian dan pemecah masalah
HASIL DAN PEMBAHASAN serta peluang dalam pemasaran.
A. Pengertian Riset Pemasaran Berdasarkan pengertian-pengertian di
Riset pemasaran merupakan bagian atas dapat disimpulkan beberapa bagian
atau fungsi yang keberadaanya semakin penting dalam riset pemasaran, yaitu:
dibutuhkan untuk membantu manajer a. Terdiri dari beberapa tahapan
dalam pembuatan keputusan pemasaran. sehingga merupakan suatu proses,
Berikut beberapa pengertian riset b. Hasil akhir riset pemasaran berupa
pemasaran menurut beberapa ahli: informasi, dan
Daniel (2001), menyatakan bahwa c. Ditujukan untuk membantu
definisi riset pemasaran adalah pengambilan keputusan manjemen
perencanaan, pengumpulan, dan analisis pemasaran.
data yang relevan dengan pengambilan (Rangkuti, 2007)
keputusan pemasaran dan meng-
Maka dapat disimpulkan bahwa riset
komunikasikan hasil analisis kepada
pemasaran atau Marketing Research
manajemen.
adalah kegiatan penelitian pada bidang
Sudman dan Blair, mengatakan bahwa
pemasaran yang dilakukan secara
riset pemasaran adalah semua kegiatna
sistematis dimulai dari perumusan
yang menyediakan informasi untuk
masalah, tujuan penelitian, pengumpulan
memberikan pedoman dalam pembuatan
data, pengolahan data dan interprestasi
keputusan pemasaran.
hasil penelitian (Haryantini dan Sadya,
Menurut Burns dan Bush, riset
2019).
pemasaran adalah proses perancangan,
pengumpulan, penganalisis- an, dan
pelaporan informasi uang digunakan untuk
B. Pentingnya Riset Pemasaran 3) Prediktif: Spesifikasi tentang
bagaimana cara menggunakan
Menurut Taan (2010) dalam Peran
riset deskriptif dan diagnostik
Riset Pemasaran dalam Pengambilan
untuk memperkirakan hasil dari
Keputusan Manajemen, bahwa riset
keputusan pemasaran yang sudah
pemasaran berguna untuk menghubungkan
direncanakan.
konsumen, pelanggan, dan publik dengan
pemasar melalui informasi-informasi yang
C. Pembagian Riset Pemasaran
digunakan untuk mengidentifikasi dan
mendefinisikan peluang dan masalah Menurut Malhotra (1996),
pemasaran, menghasilkan dan meng- menyatakan bahwa riset pemasaran
evaluasi upaya pemasaran, membantu dibagi kedalam dua kategori yaitu riset
kinerja pemasaran dan memperbaiki identifikasi masalah (problem
pengertian pemasaran sebagai suatu identification research) dan riset
proses. mengatasi masalah (problem solving
research). Secara lebih rinci keduanya
Riset pemasaran berguna untuk
dapat dibandingkan sebagai berikut:
menspesifikasikan informasi yang
dibutuhkan untuk menghadapi isu-isu, a. Riset Identifikasi Masalah
mendesain metode pengumpulan  Market potensial research
informasi, mengelola dan  Market share research
mengimplementasi proses pengumpulan  Image research
data, menganalisa hasilnya, dan  Forecasting research
mengkomunikasikan temuan dan  Business trend research
inplementasinya.
b. Riset Mengatasi Masalah
Menurut Haryantini dan Sadya (2019),
 Segmentation research
Riset pemasaran memainkan tiga peran
 Product research
yaitu fungsi:
 Princing research
1) Deskriptif: mengumpulkan serta
 Promotion research
menyajikan pernyataan tentang
 Distribution research
fakta.
Pada dasarnya penelitian identifikasi
2) Diagnostik: menjelaskan tentang
masalah lebih bersifat preventif. Pada
data atau tindakan.
penelitian jenis ini lebih mengarah pada
kegiatan memperkirakan (forecast)
terhadap kecenderungan (naik-turunnya) langkah tertentu yang bersifat
permintaan (demand) dan penawaran logis.
(supply) suatu produk di pasar. (Sunarta, 2013)
Sedangkan riset mengatasi masalah
merupakan penelitian bagaimana cara E. Proses Riset Pemasaran
mengatasi suatu masalah yang muncul
Haryantini dan Sadya (2019), dalam
dalam perusahaan.
bukunya yang berjudul Sistem Informasi
(Simamora, 2004)
Pemasaran meyatakan bahwa proses riset
pemasaran adalah serangkaian kegiatan
D. Metode Riset Pemasaran
atau tahap yang dilakukan dalam
Metode penelitian (riset) merupakan melaksanakan riset pemasaran. Kegiatan
cara ilmiah untuk mendapatkan data ini meliputi:
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1) Identifikasi masalah
Penelitian dikatakan ilmiah jika suatu 2) Merumuskan kerangka teori
kegiatan penelitian yang didasarkan pada 3) Formulasi desain riset
ciri-ciri keilmuan secara umum yaitu 4) Kegiatan lapangan dan pengumpul-
rasional, empiris, dan sistematis. an data
5) Persiapan dan analisis data
Rasional : kegiatan penelitian itu di-
6) Pembuatan laporan dan presentasi
lakukan dengan cara-cara
hasil penelitian.
yang masuk akal dan
terjangkau oleh nalar Dari banyaknya kegiatan riset
manusia. pemasaran, yang paling sering digunakan

Empiris : cara-cara yang dilakukan adalah:

dalam kegiatan penelitian 1) Penelitian tentang karakteristik

dapat diamati oleh indera pasar

manusia, sehingga orang lain 2) Pengukuran yang berhubungan

dapat mengamati dan dengan potensi pasar

mengetahui cara-cara yang 3) Analisa market-share

digunakan. 4) Analisa penjualan.

Sistematis : proses yang digunakan


dalam penelitian itu
menggunakan langkah-
F. Motivation Research
Motivasi merupakan Kesediaan untuk Secara umum motivasi yang dominan
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan
arah tujuan-tujuan yang hendak dapat berbeda satu dengan yang lain,
dicapainya, yang dikondisikan oleh meskipun obyek pemenuhannya sama.
kemampuan upaya untuk memenuhi suatu Demikian pula urutan pentingnya
kebutuhan individual. (Setiadi N. J., 2003). pemenuhan kebutuhan yang dapat
menimbulkan motivasi itu.
Secara konvensional pembahasan
tentang motivasi banyak didasarkan pada Adapun Freud mengemukakan
teori hirarki kebutuhan manusia dari pendapat tentang teori psikoanalitik
Maslow. Teori ini berusaha menjelaskan kepribadian bahwa sesorang itu dalam
motivasi manusia melalui pemenuhan berperilaku dipengaruhi oleh id, superego
kebutuhan biologi dan psikologi manusia, dan ego. Id adalah bagian dari kepribadian
berupa kebutuhan fisiologis, keamanan, yang sifatnya primitif dan impulsif serta
sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi dipunyai seseorang sejak lahir, berisi
diri (Solomon, 1999). pengharapan-pengharapan yang me-
merlukan pemuasan secepatnya, dan
Dalam konteks pemasaran, kebutuhan
aktualisasinya dapat menghasilkan
fisiologis dapat berupa cerminan
tindakan bawah sadar yang dapat saling
kemampuan konsumen untuk membeli
berlawanan dengan realitas yang nampak.
dengan harga atau biaya tertentu,
Sedangkan superego merupakan ekspresi
kebutuhan kaamanan berupa tingkat
dari dalam diri seseorang yang
kaamanan dalam menggunakan
berhubungan atau dikembangkan dari
produk/merek (misalnya garansi,
nilai-nilai moral masyarakat, yang
pelayanan purna jual, atau tersedianya
aktualisasinya berupa tindakan bawah
suku cadang), kebutuhan sosial
sadar yang dapat menghambat atau
dicerminkan oleh kegunaan produk dalam
mengurangi kekuatan impulsif id. Adapun
hubungannya dengan masyarakat,
ego merupakan konsep pengendalian
kebutuhan penghargaan diri dapat berupa
seseorang, yang berfungsi sebagai
bagian produk/merek yang bisa
penyeimbang antara kekuatan impulsif dari
mengangkat citra diri konsumen, dan
id dengan konstrain budaya masyarakat
kebutuhan aktualisasi diri dapat
dari superego (Schiffman dan Kanuk,
ditunjukkan oleh kegunaan utama
1994).
produk/merek yang dapat menunjang
pencapaian potensi diri konsumen.
Dalam kegiatan pemasaran, motivasi berkaitan erat, yaitu:
dibagi menjadi dua, yaitu: kecepatan, ketepatan,
1. Motivasi Rasional keramahan dan kenyamanan
Motivasi yang didasarkan pada pelayanan.
fakta-fakta yang ditunjukkan oleh d. Promosi
suatu produk. Berfokus pada hasrat Promosi adalah segala
mendapat keuntungan fungsional bentuk komunikasi yang
dan praktikal dari produk tersebut. digunakan untuk
a. Harga menginformasikan (to inform),
Harga adalah elemen dalam membujuk (to persuade) atau
bauran pemasaran yang tidak mengingatkan orangorang
saja menentukan profitabilitas tentang produk yang dihasilkan
tetapi juga sebagai sinyal organisasi, individu ataupun
untuk meng-komunikasikan rumah tangga (Simamora,
proporsi nilai suatu produk. 2001). Semakin banyak
b. Kualitas perusahaan melakukan
Kualitas adalah suatu promosi terhadap produk yang
kondisi dari sebuah barang dihasilkan, semakin banyak
berdasarkan pada penilaian konsumen mengetahui produk
atas kesesuaian-nya dengan tersebut, sehingga hal ini
standar ukur yang telah sangat berpengaruh terhadap
ditetapkan. Menurut pendapat minat beli konsumen.
ini bahwa jika produk semakin
mendekati standar ukur yang 2. Motivasi Emosional
telah ditetapkan atau sesuai Motivasi emosional adalah
syarat, maka mampu dikatakan motivasi emosional yang berkaitan
bahwa produk tersebut dengan perasaan atau emosi
berkualitas (Handoko, 2002). individu, seperti pengungkapan
c. Pelayanan rasa cinta, kebanggaan, ke-
Tjiptono & Chandra (2009) nyamanan, kesehatan, dan
menyatakan, keunggulan kepraktisan. (Violitta & Hartanti,
layanan dapat dibentuk melalui 1996). Motivasi ini bersifat
pengintegrasian empat pilar subjektif karena didasarkan oleh
service excellence yang saling perasaan seperti pengungkapan
rasa cita, kebanggaan dan Disamping itu, Perusahaan juga me-
sebagainya. merlukan informasi tentang pesaing,
a. Cita rasa penjual perantara, dan pelaku serta
Drummond & Brefere kekuatan lain di pasar.
(2010) mengatakan bahwa cita
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
rasa adalah suatu cara
informasi pemasaran adalah seluruh data
pemilihan makanan yang harus
mengenai segala hal yang berkaitan
dibedakan dari rasa (taste)
dengan pengembangan produk dan
makanan tersebut. Cita rasa
mempengaruhi keputusan yang akan
merupakan atribut makanan
diambil dalam kegiatan pemasaran produk.
yang meliputi penampakan,
bau, rasa, tekstur, dan suhu.
KESIMPULAN
Cita rasa merupakan bentuk
kerja sama dari kelima macam Berdasarkan hasil studi literatur

indra manusia, yakni perasa, yang telah dilakukan dapat disimpulkan

penciuman, perabaan, peng- beberapa hal penting tersebut:

lihatan, dan pendengaran. Rasa


1. Riset pemasaran merupakan bagian
sendiri merupakan hasil kerja
atau fungsi yang keberadaanya
pengecap rasa (taste buds)
semakin dibutuhkan untuk
yang terletak di lidah, pipi,
membantu manajer dalam
kerongkongan, atap mulut,
pembuatan keputusan pemasaran.
yang merupakan bagian dari
cita rasa.
2. Riset pemasaran memainkan tiga
peran yaitu fungsi:
G. Informasi Pemasaran
a. Deskriptif: mengumpulkan
Dikutip dari Haryanti dan Agra serta menyajikan pernyataan
(2019), bahwa proses pemasaran dimulai tentang fakta.
dengan pemahaman penuh tentang pasar b. Diagnostik: menjelaskan
dan kebutuhan serta keinginan konsumen. tentang data atau tindakan.
Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan c. Prediktif: Spesifikasi tentang
informasi yang dapat dipercaya untuk bagaimana cara meng-
menghasilkan nilai dan kepuasan yang gunakan riset deskriptif dan
tinggi bagi pelanggan. diagnostik untuk mem-
perkirakan hasil dari seluruh aspek yang berpengaruh
keputusan pemasaran yang terhadap keputusan pembelian
sudah direncanakan. produk.

3. Riset pemasaran dibagi kedalam 7. Informasi pemasaran adalah


dua kategori yaitu riset identifikasi seluruh data mengenai segala hal
masalah (problem identification yang berkaitan dengan
research) dan riset mengatasi pengembangan produk dan
masalah (problem solving mempengaruhi keputusan yang
research). akan diambil dalam kegiatan
pemasaran produk.
4. Metode penelitian (riset)
merupakan cara ilmiah untuk
DAFTAR PUSTAKA
mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Penelitian Bhakti, Agung P. 2018. Motivasi
dikatakan ilmiah jika suatu Konsumen dalam Keputusan
kegiatan penelitian yang Pembelian Produk Jogja Scrummy.
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan Yogyakarta: Universitas Islam
secara umum yaitu rasional, Indonesia.
empiris, dan sistematis.
Daniel. 2001. Manajemen Pemasaran,
Jilid Satu dan Dua Alih. Bahasa Oleh
5. tahap yang dilakukan dalam
David Octarevia. Jakarta: Salemba
melaksanakan riset pemasaran.
Empat.
Kegiatan ini meliputi:
a. Identifikasi masalah Drummond & Brefere . 2010. Nutrion for

b. Merumuskan kerangka teori Foodservice and Culinary

c. Formulasi desain riset Profesional's, 7th ed. New Jersey:

d. Kegiatan lapangan dan John Wiley & Sons, Inc.

pengumpulan data Handoko. 2002. Manajemen Personalia


e. Persiapan dan analisis data dan Sumberdaya Manusia.
f. Pembuatan laporan dan Yogyakrta: BPFE.
presentasi hasil penelitian.
6. Motivation research adalah
kegiatan mencari tahu dan meneliti
Haryantini dan Agra. 2019. Sistem Violitta & Hartanti. 1996. Hubungan
Informasi Pemasaran. Banten: antara Motif Rasional dan Motif
UNPAM PRESS. Emosional dengan Loyalitas
Pemakaian Produk Lipstik dalam
Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran.
Negeri dan Luar Negeri. Jurnal
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Anima, Vol. 12 No. 45. Surabaya:
Utama.
Universitas Surabaya.
Schiffman dan Kanuk. 1994. Consumer
Behaviour, 6th ed. Great Britain:
Pearson Education International.

Setiadi N, J. 2003. Perilaku Konsumen:


Konsep dan Implikasi untuk Strategi
dan Penelitian Pemasaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media.

Simamora, Bilson. 2004. Riset


Pemasaran: Falsafah, Teori, dan
Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Solomon. 1999. Consumer Behavior, 4th


ed. NewJersey: Prentice Hall, Inc.

Sunarta. 2003. Riset Pemasaran.


Yogyakarta: Univeritas Negeri
Yogyakarta.

Taan, Hapsawati. 2010. Peran Riset


Pemasaran dalam Pengambilan
Keputusan Manajemen. Gorontalo:
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Gorontalo.

Tjiptono & Chandra. 2009. Pemasaran


Strategik. Yogyakarta: ANDI Offset.

Anda mungkin juga menyukai