Anda di halaman 1dari 19

KARYA ILMIAH

DAMPAK DARI VIRUS COVID-19 TERHADAP


KEGIATAN SEKOLAH

Disusun Oleh:
1.Muhammad Andre Rio Antoni (17)
2.Muhammad Fauzan Giffario (18)
3.Muhammad Fauzan Ramadhan(19)
4.Muhammad Naufal Radhya Gifari(20)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemunculan virus Covid-19 pada akhir tahun 2019, yang bermula


dari kota Wuhan, kian hari semakin banyak memakan korban. Virus ini
terus menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali negara
Indonesia. Negara yang berada di garis khatulistiwa ini telah dibuat heboh
sejak munculnya virus covid-19 di indonesia. Virus Covid-19 mulai masuk
ke Indonesia sejak tanggal 2 Maret 2020.
Dampaknya dapat kita lihat sendiri melalui media sosial yang

setiap hari kita gunakan. Mulai dari pembelian massal oleh para warga

yang takut akan kehabisan persediaan makanan, kepanikan, dan yang

paling besar dampaknya yaitu ketika pemerintah membuat kebijakan

mengenai social distanding.

Social distancing atau pemberian jarak sosial merupakan salah

tindakan pemerintah dalam mengurangi terjadinya penyebaran virus


covid-19 dan jumlah pasien yang terpapar. Bisa dibilang program ini

bersifat pencegahan. Agar pemerintah dapat menekan angka pasien yang

terpapar virus. Contoh sederhana dari social distancing yaitu tidak berjabat

tangan dan menjaga jarak setidaknya satu meter ketika berinteraksi dengan

orang lain.

Dalam menerapkan program social distancing, pemerintah juga

melarang atau menunda adanya acara yang menimbulkan terjadinya

perkumpulan massa. Karena dapat dengan mudah menyebabkan penularan

virus Covid-19. Oleh karena itu, terjadi beberapa perubahan. Contohnya

yaitu para pekerja tidak lagi bekerja di kantor dan bekerja dari rumah

untuk sementara waktu.

Dalam segi pendidikan, para peserta didik juga diliburkan dari

sekolah dan mulai belajar di rumah melalui kelas online yang disediakan

oleh guru. Tidak hanya kegiatan belajar mengajar yang terganggu, tetapi

kegiatan penting sekolah lainnya juga terancam tidak bisa dilaksanakan.

Seperti perkemahan Jumat-sabtu, penelitian untuk pembuatan karya

ilmiah, acara kelulusan, dan lain lain.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut :


1. Dampak apa saja yang terjadi akibat penyebaran virus COVID-

19 pada lingkungan sekolah?

2. Apa saja peran yang dapat dilaksanakan oleh pelajar untuk

menanggulangi hal tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dampak dari penyebaran Virus corona pada

lingkungan sekolah

2. Untuk mengetahui peran pelajar dalam tetap menjalankan kegiatan

sekolah.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan referensi kepada pembaca agar, jika terjadi hal yang serupa

pada masa yang akan datang, penanganannya bisa menjadi lebih baik.

2. Memberi pendapat lain kepada para pembaca agar dapat melengkapi

penelitian ini dalam konteks yang lebih luas.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua

(1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari

sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak

kepercayaan dan perbuatan seseorang”.

Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu

(orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan

perbuatan seseorang” (Depdikbud, 2001:845).

WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah

daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda

dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan

berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731).

Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada

atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan

dampak yang ada.


2.2 Penyebaran

Pengertian dan arti kata penyebaran adalah proses, cara,

perbuatan, menyebar atau menyebarkan. Penyebaran berasal dari

kata dasar sebar. Penyebaran memiliki arti dalam kelas nomina

atau kata benda sehingga penyebaran dapat menyatakan nama dari

seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

2.3 COVID-19

Penyakit Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut

coronavirus 2 (SARS-CoV-2).  Penyakit ini pertama kali

diidentifikasi pada tahun 2019 di Wuhan , ibu kota Hubei , Cina,

dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi

virus korona 2019-20 .  Gejala umum termasuk demam , batuk ,

dan sesak napas . Nyeri otot , produksi dahak , diare , radang

tenggorokan dan kehilangan rasa dan / atau kehilangan bau adalah

kurang umum.  Sementara sebagian besar kasus menghasilkan

gejala ringan,  beberapa berkembang

menjadi pneumonia dan kegagalan multi-organ .  Pada tanggal 25

Maret 2020, tingkat kematian per jumlah kasus yang


terdiagnosis adalah 4,5 persen; Namun, itu berkisar dari 0,2 persen

hingga 15 persen, menurut kelompok umur dan masalah kesehatan

lainnya .

Virus ini biasanya menyebar selama kontak dekat dan

melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang batuk atau

bersin.  Tetesan pernapasan mungkin dihasilkan saat bernafas

tetapi tidak dianggap di udara . Ini juga dapat menyebar ketika

seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan

kemudian wajah mereka. Penyakit ini paling menular saat orang

bergejala, meskipun penyebaran mungkin terjadi sebelum gejala

muncul.  Virus ini dapat hidup di permukaan hingga 72

jam.  Waktu sejak pajanan hingga timbulnya gejala umumnya

antara dua dan empat belas hari, dengan rata-rata lima

hari. Metode diagnosis standar adalah dengan membalikkan reaksi

berantai polimerase transkripsi (rRT-PCR) dari usap

nasofaring . Infeksi juga dapat didiagnosis dari kombinasi

gejala, faktor risiko dan CT scan dada yang menunjukkan fitur

pneumonia. 

Langkah-langkah yang disarankan untuk mencegah infeksi

termasuk sering mencuci tangan , menjaga jarak sosial (menjaga

jarak fisik dari yang lain, terutama dari mereka yang memiliki

gejala), menutupi batuk dan bersin dengan tisu atau siku bagian

dalam, dan menjaga tangan yang tidak dicuci menjauh dari


wajah. Penggunaan masker direkomendasikan oleh beberapa

otoritas kesehatan nasional bagi mereka yang mencurigai mereka

memiliki virus dan pengasuh mereka, tetapi tidak untuk

masyarakat umum, meskipun topeng kain sederhana dapat

digunakan oleh mereka yang menginginkannya. Tidak

ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk COVID-

19. Penatalaksanaan meliputi pengobatan gejala , perawatan

suportif , isolasi , dan tindakan eksperimental .

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

mendeklarasikan wabah koronavirus 2019-20 sebagai Kesehatan

Masyarakat Darurat Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020 

dan pandemi pada 11 Maret 2020.  Penularan lokal penyakit ini

telah dicatat di banyak negara di keenam wilayah WHO . 

2.4 Sekolah

Sekolah  adalah lembaga untuk para siswa  pengajaran 

siswa/murid di bawah pengawasan  guru. Sebagian besar  negara 

memiliki  sistem  pendidikan  formal yang umumnya wajib. Dalam

sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Nama-nama untuk sekolah

ini bervariasi menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di

bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-


anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah

menyelesaikan pendidikan dasar.

Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola,

scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu

senggang, di mana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu

luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka,

yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa

anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah

mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal

tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk

mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi

oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga

memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk

menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.

Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi:

merupakan bangunan atau lembaga

untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan

memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala

Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah

wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung

dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk

memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi


dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah

mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.

2.5 Kegiatan

Kegiatan berasal dari kata dasar giat. Kegiatan adalah

sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan

yang sama tetapi maknanya berbeda. Kegiatan memiliki arti dalam

kelas nomina atau kata benda sehingga kegiatan dapat menyatakan

nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang

dibendakan.

Pengertian dan arti kata kegiatan adalah aktivitas, usaha,

pekerjaan. Arti lainnya dari kata kegiatan adalah kekuatan dan

ketangkasan (dalam berusaha), kegairahan.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan metodedeskriptif korelasi.

Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan

penegumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat

hubungan dua variable atau lebih. Sehingga kami menggunakan objek deskripsi

korelasi dengan beberapa siswa atau siswi SMAN 2 Kota Tangerang Selatan.

3.2 Jumlah Peserta Penelitian

Dalam penelitian ini kami melakukan riset penelitian terhadap 66

siswa atau siswi SMAN 2 Kota Tangerang selatan

3.3 Kriteria Memilih Sampel

Kriteria yang digunakan dalam memilij sampel pada penelitian ini adalah :

1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi yang bersekolah di SMAN

2 Kota Tangerang Selatan

2. Masing-masing responden hanya bisa mengisi kuisioner yang telah

dibagikan sebanyak satu kali.


3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuisioner yang terdiri dari 6 pertanyaan menggunakan Google Form.

3.5 Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan peneliti pada Rabu, 25 Maret

2020 melewati formulir yang telah buat sebelumnya melalui Google Form.

3.6 Pengolahan Data

Setelah mendapatkan data dari hasil kuisioner, data kemudian

diolah agar memberikan hasil penelitian yang lebih akurat.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Virus Covid-19 Terhadap Kegiatan di

Sekolah

Pengaruh virus covid 19 terhadap kegiatan sekolah

sangatlah terasa. Semenjak diberlakukannya social distancing atau

pembatasan sosial, semua aktifitas dan kegiatan sekolah berhenti

seketika. Kegiatan yang terkena dampaknya yaitu kegiatan belajar

mengajar, ekstrakurikuler, perkemahan jumat-sabtu (Perjusa),

penelitian karya ilmiah (live in), wisuda, dan lain lain.

1. Dampak Terhadap Kegiatan Belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar yang awalnya dengan

sistem tatap muka, berubah menjadi kelas maya dan

pengerjaannya dilakukan dari rumah peserta didik. Peserta

didik juga dituntut untuk belajar secara mandiri dan

mengerjakan beberapa tugas yang telah diberikan oleh guru

dengan Batasan waktu yang telah di tetapkan.

Kelebihan dari kelas maya selain dapat mengurangi

penyebaran virus Covid-19 yaitu siswa dan siswi dapat

lebih dekat dengan keluarganya. Karena mereka akan

mengahabiskan waktu belajarnya di rumah, bersama orang


tua. Selain itu peserta didik dapat menghemat uang dan

tenaga yang biasa digunakan ketika pergi ke sekolah dan

pulang dari sekolah.

Sayangnya, dalam kelas maya ini masih terdapat

kekurangan. Kekurangannya yaitu kelas maya yang

digunakan masih sulit untuk diakses. Masih terdapat

beberapa keterlambatan proses yang terjadi dalam laman

kelas maya. Selain itu kualitas koneksi yang digunakan

setiap peserta didik berbeda beda. Untuk peserta didik yang

berada di kota atau yang memiliki kualitas internet yang

baik. Maka tidak akan ada masalah yang terjadi. Tetapi jika

peserta didik tidak memiliki internet yang baik maka akan

sangat sulit untuk mengakses kelas maya.

2. Dampak Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Bukan hanya kegiatan belajar mengajar saja yang

terganggu oleh pembatasan sosial, tetapi kegiatan

ekstrakurikuler juga ikut terganggu. Selain akademik, peran

ekstrakurikuler juga penting untuk mengasah bakat siswa.

Beberapa program kerja ekskul dan lomba lomba yang akan

diikuti juga akan sangat terganggu.


Dalam mengikuti perlombaan tentu saja yang paling

menentukan persentasi meraih prestasi tertinggi dilihat dari

persiapannya, mulai dari latihan, kesahatan, properti, dan

lain lain. Karena tidak diperbolehkannya perkumpulan

maka kegiatan latihan akan sangat terganggu. selain itu

program kerja yang bersifat perkumpulan, ramah tamah,

dan lain lain yang memerlukan semua anggota ekskul hadir

juga harus ditunda

3. Dampak Terhadap Kegiatan Sekolah Periodik

Kegiatan sekolah yang dilakukan secara periodik

setiap tahunnya, juga harus terancam tidak dapat

terselenggarakan. Kegiatan ini terancam tidak bisa

diselenggarakan karena pembatasan sosial yang terjadi.

Semakin banyaknya korban, membuat waktu pembatasan

sosial semakin diperpanjang. Kegiatan yang telah

mendapatkan tanggal kegiatan juga harus mundur

mengikuti kebijakan pemerintah. Contoh kegiatannya yaitu

perjusa, live in, moonzhercup, dan wisuda.


4.2 Peran yang Dapat Peserta Didik Lakukan Terhadap

kelancaran Kegiatan Sekolah

Walaupun semua kegiatan terhenti, kita masih harus bisa

melaksanakan yang terbaik semampu kita. Hal yang dapat kita lakukan

yaitu terus belajar dengan giat menggunakan kelas maya yang telah

disediakan pemerintah, membuat rencana cadangan pada kegiatan sekolah,

dan terus mendukung pemerintah dalam menjalankan tugasnya.

Dengan segala kekurangannya, pemerintah tetap berusaha

membuat dan memaksimalkan laman internet yang bertujuan sebagai

wadah bagi guru mengadakan kelas maya untuk peserta didik. Walaupun

masih terjadi beberapa lag pada laman internet tersebut, tetapi kita tetap

harus bisa menggunakannya. Penyebab kekurangannya juga masih dapat

kita maklumi karena pertama kalinya kita mengubah pembelajaran tatap

muka menjadi kelas maya. Tentunya tidak mungkin bisa langsung

mendapat hasil sempurna, perlu proses yang sangat panjang. Oleh karena

itu kita harus bisa beradaptasi.

Untuk kegiatan sekolah periodik, yang perlu kita lakukan selagi

menunggu tanggal berakhirnya pembatasan sosial adalah membuat

rencana cadangan. Pergunakan media sosial sebagai wadah untuk

mengadakan sebuah rapat. Agar ketika tanggal berakhirnya pembatasan

sosial dikeluarkan, Kegiatan tersebut hanya tinggal eksekusi untuk

dijalankan.
Terakhir yaitu sebagai pelajar kita harus tetap mengikuti dan

mendengar himbauan dari pemerintah. Jika kita dihimbau untuk tetap di

rumah, maka jangan keluar dari rumah kecuali sangat mendesak. Karena

jika angka penyebaran ini tidak berhenti, akan semakin lama juga tanggal

berakhirnya pembatasan sosial. Yang menyebabkan penundaan kembali

kegiatan sekolah.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan

Dari semua pembahasan yang ada, dapat disimpukan :

1. Dengan adanya virus covid-19 ini menghambat kegiatan sekolah baik

dalam kegiatan pembelajaran, Ekstrakulikuler, dan lainya

2. Sebagai pelajar kita harus tetap mendukung pemerintah dengan belajar

melalui kelas maya

5.2 Saran

 Dari penjelasan tentang pengaruh covid-19 terhadap kegiatan sekolah, saran saya

adalah :

1. Karena adanya Virus ini kita harus lebih peduli terhadap kebersihan

2. Tetap berada di rumah karena jika tidak berhenti penyebaranya maka

kegiatan sekolah akan semakin tertunda

3. Adanya perbaikan terhadap ruang kelas maya atau terdapat inovasi baru

untuk menaikkan keefektifan kegiatan belajar mengajar di rumah.


DAFTAR PUSTAKA

1. http://digilib.unila.ac.id/311/11/BAB%20II.pdf

2. https://lektur.id/arti-penyebaran/

3. https://en.wikipedia.org/wiki/Coronavirus_disease_201

4. https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah

5. https://lektur.id/arti-kegiatan/

Anda mungkin juga menyukai