TINJAUAN PUSTAKA
Dimana :
D = Diameter besar tabung
Data Spesifikasi dari biji plastik
Setelah melakukan pengujian akan diidentifikasi tentang spesifikasi
dari biji plastik sebagai berikut :
Sebagaimana literatur yang sudah ada bahwa 1x proses membutuhkan
waktu 1 jam maka :
4
5
x ρ → Volume = Kapasitas
Dimana :
LA = Luas alas tabung
r = jari jari
Luas Selimut tabung
Diasumsikan lelehan plastik yang ada di dalam oven hampir mengisi
seluruh selimut tabung, sehingga ada clearance, maka akan mendapat rumus :
Dimana :
r = jari jari tabung
t = panjang tabung
2.3 Menghitung Gaya yang terjadi pada konveyor ulir
Pada bagian dalam tabung terdapat screw conveyor yang digunakan
sebagai pengaduk lelehan plastik selama proses berlangsung, tinggi screw
conveyor yang akan direncanakan dengan berbahan Baja karbon S50C
guna untuk mereduksi terhadap panas yang ditimbulkan selama proses
mengikuti dimensi tabung dengan diameter poros 10 cm yang mengikuti
ukuran yang ada di pasar.
Dimana :
L = Panjang poros (cm)
P = Pitch/jarak (cm)
D =Diameter conveyor setelah jadi (cm)
D1=Diameter conveyor sebelum jadi (cm)
d =Diameter poros setelah jadi (cm)
d1=Diameter dalam sebelum jadi (cm)
Kapasitas Teoritis Konveyor (Q)
Jika conveyor terisi semua, maka :
Q = Volume x BJ
= A x L x BJ
……………………………….(Kurniawan,2003)
hal.15)
Dimana :
Fax = Gaya aksial (N)
Am = Luas penampang material dimana π.dm.t (m2)
dm = Diameter rata rata pipa dimana (m)
7
Dimana :
Mb = momen lendutan pada sebuah penampang (kg/mm2)
C = Jarak seumbu netral ke titik yang diamati (m)
Ɩ = Momen inersia dari penampang pipa (m)
Dimana :
Ro = Radius luar pipa (m)
Tegangan sirkumferensial
Dihitung dengan menggunakan persamaan lame :
Dimana :
R0 = radius luar pipa (m)
R1 = radius dalam pipa (m)
R = jarak radius titik yang sedang diperhatikan
8
Fputar
S
Ɵ
R
Untuk menentukan torsi pada poros screw, maka akan dihitung dengan rumus
hukum Dinamika Rotasi
T = ƩF x R
sehingga diperoleh kecepatan sudut poros screw
ω=
2.6 Menentukan Diameter Poros
Seperti yang telah di rencanakan,unit pendorong dengan menggunakan
motor dan shaft yang dibentuk ulir, maka diperlukan perhitungan besar
shaft yang akan di gunakan. Dengan melihat kebutuhannya, shaft yang
akan di rancang harus bisa menahan beban puntir,berdasarkan spesifikasi
daya yang akan di transmisikan untuk poros screw sebesar :
Standar dan Lambang Perlakuan Kekuatan Keterangn
macam panas Tarik
(kg/mm2)
Baja karbon S30C Penormalan 48
konstruksi S35C Penormalan 52
mesin (JIS G S40C Penormalan 55
4501) S45C Penormalan 58
S50C Penormalan 62
S55C Penormalan 66
Batang baja S35C-D - 53 Ditarik dingin,
9
Pada perhitungan poros, yang akan dihitung adalah bahan dan diameternya.
Pertama harus diketahui Daya Motor (P) dan Putaran Motor yang
diinginkan, setelah itu tentukan bahan yang akan digunakan lihat tabel 1.1 ,
selanjutnya tentukan daya rencana dengan rumus
Pd = Fc × P
Keterangan :
Pd = Daya rencana (Kw)
Fc = Faktor koreksi
P = Daya (Kw)
Setelah mengetahui daya rencana selanjutnya menentukan momen 9actor atau
momen rencana
T = 9,74 × 105 ×
Tegangan izin dicari dengan menggunakan persamaan
τα =
Keterangan :
σB = kekuatan tarik izin
Sf1 = kekuatan keamanan dari bahan S-C dengan pengaruh masa
10
2.7 Bantalan
Gambar 2.7
Dimana :
Q : Daya heater, K watt
m: Massa barrel, kg
: Kenaikan suhu
: Efisiensi, 0,1- 0,5
t : Waktu pemanasan
13
Dimana :
L = panjang sabuk (mm)
x = jarak sumbu poros (mm)
r1 = jari-jari poros kecil (mm)
r2 = jari-jari poros besar (mm)
b. Kecepatan sabuk :
Dimana:
V = Kecepatan sabuk (m/s)
Dp = Diameter puli penggerak (mm)
n = Putaran Puli penggerak (rpm)