Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PENULISAN LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


PROGRAM S1

SEKOLAH TINGGI ILMU PERBANKAN SYARIAH


STIBANKS AL MA’SOEM
BANDUNG
2019/2020
I. DASAR PEMIKIRAN
STIBANKS Al Ma’soem sebagai perguruan tinggi memiliki
komitmen untuk memenuhi tuntutan dan dinamika masyarakat yakni bahwa
ilmu, sikap dan keterampilan civitas akademikanya harus dapat diamalkan
secara nyata di masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wujud
komitmen tersebut sebagai program akademik terpadu Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang kegiatannya dilaksanakan di masyarakat secara
nyata.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersifat intrakurikuler dan
wajib bagi mahasiswa serta merupakan amanat dari kurikulum yang telah
ditetapkan oleh masing-masing jurusan.
Sebagai kegiatan akademik lintas program studi, penyelenggaraan
KKN dikoordinasikan antara STIBANKS dan Program Studi. Secara
laboratoris, mengembangan program KKN dilaksanakan oleh Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat. Secara teknis, penyelenggaraan KKN
dilaksanakan terpadu antara STIBANKS dan Program Studi dalam bentuk
panitia ad hoc tahunan, sedangkan secara akademik bimbingannya
dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Sebagai wadah pembelajaran, KKN diharapkan dapat membuka
akses telekomunikasi dan integrasi Civitas Akademika ke dalam masyarakat
dengan titik tumpu pada bidang sosial keagamaan sebagai basis kompetensi
perguruan tinggi ini.

II. LANDASAN HUKUM


Yang menjadi landasan hukum dari pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yaitu sebagai berikut :

1
1. Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 jo nomor 20 tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60/1999 tentang Pendidikan
Tinggi;
3. Keputusan Menteri Agama RI nomor 394 Tahun 2003,
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama Islam;
4. Keputusan Menteri Agama RI nomor 156Tahun 2004,
tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian, dan Pembinaaan Diploma,
Sarjana, dan Pascasarjana Perguruan Tinggi Agama IsIam;
5. Keputusan Menteri Agama RI nomor 353 Tahun 2004,
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PTAI;
6. Keputusan Menteri Agama RI nomor 387 Tahun 2004,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada
Perguruan Tinggi Agama Islam;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi;
8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
No.1839 Tahun 2015 tentang Ijin Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu
Perbankan Syariah Al Ma’soem Bandung;
9. Statuta STIBANKS Al Ma’soem.

III. KETENTUAN UMUM


3.1 Pengertian KuIiah Kerja Nyata
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan akademik praktis
mahasiswa Program S1 untuk belajar bersama masyarakat secara nyata pada

2
suatu desa/kelurahan dengan memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dalam satu paket program kegiatan.

3.2 Status dan Beban Kredit


Adapun status dan beban kredit dari KKN yaitu :
1. Status
KKN adalah kegiatan akademik intrakurikuler yang wajib diikuti oleh
mahasiswa program Strata Satu (S1).
2. Beban Kredit
Beban kredit KKN adalah jumlah SKS (satuan kredit semester) sesuai
dengan kurikulum yang wajib ditempuh oleh mahasiswa angkatan
yang bersangkutan.

IV. TUJUAN, SASARAN, DAN MANFAAT


4.1 Tujuan
Tujuan dari kegiatan KKN yaitu sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan mengkaji,
merumuskan dan memecahkan masalah berbasis kompetensi,
profesional, pragmatis dan interdisipliner di bidang ekonomi syariah
dan kemasyarakatan.
2. Membantu penyelenggaraan program pemerintah khususnya
dalam bidang ekonomi syariah dan kemasyarakatan.
3. Mengintegrasikan peran serta civitas akademika STIBANKS
Al Ma’soem dengan masyarakat.

3
4.2 Sasaran dan Manfaat
Adapun sasaran dan manfaat kegiatan KKN yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap
dan kemampuan keterampilan peserta KKN berbasis kompetensi ilmu
yang dipelajarinya, sehingga memiliki kesadaran mengabdi dan
melayani masyarakat.
2. Menjalin kerjasama kelembagaan
antara STIBANKS Al Ma’soem dengan pemerintah dan masyarakat
serta membuka akses komunikasi dalam pengembangan pengkajian
masalah ekonomi syariah dan kemasyarakatan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan dinamika perubahan masyarakat.

V. TEMA PROGRAM DAN BENTUK KEGIATAN


5.1 Tema
Tema KKN 2018/2019 adalah : “Melalui Kuliah Kerja Nyata,
Mahasiswa STIBANKS Al Ma’soem Belajar dan Mengabdi pada
Masyarakat.”

5.2 Program Garapan Umum


Program garapan KKN adalah bidang ekonomi syariah dan
kemasyarakatan yang meliputi:
1. Pemahaman
2. Pengamalan
3. Pengembangan lembaga dan sarana

5.3 Bentuk dan Model Kegiatan

4
Adapun bentuk dan model kegiatan KKN yaitu sebagai berikut :
1. Bentuk kegiatan dirancang dan disusun oleh peserta dengan
melibatkan masyarakat dan disepakati bersama antara peserta dan
masyarakat berdasarkan kondisi objektif kompleksitas permasalahan,
dari kemampuan sumber dana dan tenaga mahasiswa peserta dan
masyarakat setempat.
2. Program umum KKN dilaksanakan dalam model kegiatan seperti:
a. Peningkatan pemahaman kemasyarakatan dalam bentuk
kegiatan pendidikan, penyuluhan, pelatihan, pengajian, bimbingan
pelaksanaan ibadah dan amaliah sosial kemasyarakatan, kegiatan
penataan dan pengembangan lembaga keagamaan serta
peningkatan dan pemeliharaan sarana keagamaan.
b. Peningkatan pemahaman ekonomi syariah dalam bentuk
kegiatan ekonomi syariah dan diupayakan secara simultan
memberi ruang untuk aktualisasi kompetensi individual maupun
kompetensi jurusan dan mahasiswa peserta dengan tetap
melibatkan potensi masyarakat.

VI. PENYELENGGARA DAN PEMBIMBING


6.1 Penyelengara
Penyelenggara KKN adalah kepanitiaan dalam koordinasi STIBANKS
Al Ma’soem, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan
Program Studi, yang selanjutnya disebut Panitia Penyelenggara Kuliah
Kerja Nyata (PP-KKN).

6.2 Pembimbing

5
Pembimbing adalah dosen STIBANKS Al Ma’soem yang diusulkan
oleh Ketua STIBANKS dan ditetapkan dengan surat Keputusan Ketua
STIBANKS Al Ma’soem sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

6.3 Tugas dan kewajiban DPL


Adapun tugas dan kewajiban DPL yaitu :
1. Mengikuti pertemuan DPL untuk informasi Panduan dan Juknis
bimbingan yang diselenggarakan PP-KKN.
2. Menjadi narasumber pada kegiatan Diklat/Pembekalan peserta yang
menjadi bimbingannya.
3. Menghadiri upacara pelepasan/pemberangkatan.
4. Melaksanakan pendampingan secara akademik selama pelaksanaan
Penyusunan Program (Lokakarya I), Evaluasi Program (Lokakarya II),
dan jika memungkinkan melaksanakan Bimbingan Kegiatan Langsung
(BKL) di lokasi pada pelaksanaan program.
5. Membimbing mahasiswa peserta KKN dalam pembuatan Buku
Laporan Harian Kelompok (BLHK) dan Laporan Kelompok KKN.
6. Menjemput dan melaksanakan acara pamit pemulangan di tingkat
desa/kecamatan.
7. Menetapkan nilai prestasi peserta (NPP) yang dibimbingnya dan
menyerahkannya kepada PP-KKN berikut berkas BLHK.

VII. PESERTA
7.1 Peserta KKN

6
Peserta KKN adalah mahasiswa yang telah mengikuti kuliah semester
VII dan atau semester lainnya untuk sekurang-kurangnya telah
menyelesaikan 75% SKS dari kurikulum setara dengan kompetensi dan
kemampuan mahasiswa melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, dan
memenuhi ketentuan administrasi akademik yang dibuktikan dengan
keterangan resmi dari STIBANKS.

7.2 Ketentuan Peserta


Adapun ketentuan peserta KKN yaitu :
1. Wajib mengikuti seluruh tahapan kegiatan KKN sesuai dengan
materi dan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan dibimbing dosen
pembimbing lapangan. Jika berhalangan hadir mengikuti kegiatan
KKN, peserta harus mengirimkan pemberitahuan tertulis yang disertai
alasannya kepada Ketua Kelompok Peserta (KKP) masing-masing dan
diketahui oleh DPL dan PP-KKN.
2. Merencanakan, melaksanakan, dan menyusun laporan KKN
sebagaimana format pada Buku Laporan Harian Kelompok (BLHK)
dan Laporan Kelompok KKN dengan dibimbing Dosen Pembimbing
Lapangan.
3. Menyerahkan laporan KKN kepada DPL melalui KKP.
4. Menjaga ketertiban dan ketentraman serta menghargai norma,
peraturan dan keyakinan yang hidup di lingkungan masyarakat, serta
menjaga nama baik Almamater.
5. Pada setiap acara kegiatan resmi peserta memakai jas Almamater.

7.3 Pengelompokan Peserta

7
Pengelompokan peserta antara lain :
1. Peserta dikelompokkan dalam satuan kelompok yang dipimpin oleh
seorang Ketua Kelompok Peserta (KKP).
2. Tugas Ketua Kelompok Peserta (KKP)
a. Ketua Kelompok Peserta (KKP) dipilih oleh PP-KKN yang
berfungsi mengkordinasikan kegiatan kelompok peserta dengan
DPL, PP-KKN atau pihak lain selama kegiatan KKN.
b. KKP menjadi urusan kelompoknya untuk mengikuti pertemuan
teknis yang diselenggarakan PP-KKN. Jika berhalangan hadir pada
pertemuan teknis, KKP bisa diwakili oleh salah seorang peserta
dari kelompoknya.
c. KKP bersama dengan DPL bertugas melaksanakan orientasi lokasi
dan konsultasi sebelum pelaksanaan KKN.

VIII.TATA CARA PENULISAN LAPORAN KKN


8.1 Bahan dan Ukuran
Bahan dan ukuran kertas untuk laporan KKN yaitu :
1. Kulit Luar
Kulit luar dibuat dari kertas linen berwarna hijau, diperkuat dengan
karton (Hard Cover).
2. Kertas yang dipakai
2
HVS 70 gram/m dengan ukuran A5.

8.2 Pengetikan
Pengetikan hanya pada satu muka (tidak bolak-balik), dengan syarat
sebagai berikut :

8
1. Jenis Huruf
Huruf yang dipakai berukuran 10, untuk seluruh naskah harus dipakai
jenis huruf yang sama (Time News Roman). Sedangkan untuk judul
tabel/gambar berukuran 10 dan sumber tabel/gambar berukuran 8.
2. Spasi Baris
Jarak antara baris pada umumnya adalah 1,5 spasi, jarak antara nomor
bab dengan judul bab 1,5 spasi, jarak antara judul bab dengan sub bab
pertama 3 spasi, jarak antara penjelasan sub bab pertama dengan sub
bab kedua terdapat jeda (di enter satu kali), begitu seterusnya.
Sedangkan untuk nomor tabel, nama tabel, tabel, dan sumber
tabel/gambar 1 spasi.
3. Indensi
Indensi atau lebar jorokan ke dalam pada baris pertama dari suatu
alinea yang menjadi ketentuan umum dalam pengetikan karya ilmiah
adalah satu kali tabulasi (pada huruf ketujuh).
4. Bilangan dan Satuan
a. Bilangan ditengah kalimat diketik dengan angka misalnya jumlah
dokumen 5 file. Sedangkan Bilangan pada permulaan kalimat tidak
diketik dengan angka, tetapi harus dieja, misalnya, 15 jenis barang
harus ditulis: lima belas jenis barang.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik,
misalnya harga jual per unit Rp. 25.754,50.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik di
belakangnya, misalnya mg, kg.
5. Judul Laporan KKN, Bab, Sub Bab dan
Pasal

9
a. Judul laporan KKN, harus diketik seluruhnya dengan
huruf besar, tanpa ada kata yang disingkat kecuali untuk singkatan
yang berlaku umum seperti PT, CV.
b. Pengetikan diatur simetris di tengah tanpa diakhiri
dengan tanda titik. Bila judul lebih dari satu baris, ketikan harus
dalam bentuk piramida terbalik dengan jarak baris adalah 1,5 spasi.
c. Judul Sub Bab, ditulis mulai dari batas tepi kiri dan
hanya hurup pertama saja yang berupa hurup besar dan pengetikan
tidak diakhiri dengan titik,. Kalimat pertama sesudah sub bab di
awali dengan alinea baru.
d. Judul Pasal, diketik mulai dari batas tepi kiri dan
dicetak tebal. Hanya huruf pertama saja yang berupa huruf besar,
dan pengetikan tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama
sesudah pasal dimulai dengan alinea baru.

8.3 Penomoran
1. Halaman
a. Bagian awal laporan KKN, dimulai dari judul (sampul dalam),
diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i) tetapi tidak
dicantumkan.
b. Bagian utama dari bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab I)
sampai dengan halaman terakhir dari lampiran, diberi nomor
dengan angka latin.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali bab
baru, nomor halaman ditempatkan di tengah bagian bawah.
2. Bab, Sub Bab, dan Pasal

10
a. Setiap bab diberi nomor urut dengan angka romawi besar,
dituliskan simetris di tengah-tengah di atas judul bab yang
bersangkutan.
b. Sub bab diberi nomor urut dengan angka latin.
c. Pasal diberi nomor urut dengan angka latin.
d. Sub Pasal diberi nomor urut dengan huruf kecil.
e. Ayat diberi nomor urut dengan huruf i diakhiri satu tanda kurung.
Contoh :

1.1 Identifikasi Masalah


1. ..............................................
a. .........................................
i) ...................................
1) ............................
a) ........................
(i) ..................
3. Tabel dan Gambar
Tabel dan Gambar diberi nomor urut dengan angka latin.

8.4 Tabel dan Gambar


Penyajian tabel dan gambar mengikuti tata cara sebagai berikut :
1. Penulisan nomor tabel dan gambar disejajarkan/sebaris dengan judul
tabel/gambar.

11
2. Tabel dan
gambar boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris
kalimat teks tubuh utama laporan KKN.
3. Tabel dan
gambar yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah
dapat dipakai, tetapi sebaiknya hanya tabel dan gambar yang jika
dilipat satu kali sudah mencapai ukuran halaman naskah saja yang
dimasukkan dalam teks.
4. Huruf dan
angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel harus disusun
sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak antara satu baris
dengan baris lainnya didalam tabel satu spasi.
5. Tabel
mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas kertas yang boleh
diketik.
6. Kolom tabel
diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
7. Jika judul
tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut
dipisahkan dengan satu spasi.
8. Baris
pertama judul tabel harus terletak dua spasi di bawah baris terakhir
teks, sedang baris terakhir judul harus terletak dua spasi di atas garis
batas atas tabel.
9. Judul tabel
ditulis diatas tabel dan di bold, dan sumber terletak dibawah tabel rata

12
sebelah kiri. Adapun untuk sumber gambar ditulis dibawah gambar
rata sebelah kiri, sedangkan untuk judul gambar ditulis dibawah
sumber diletakan di tengah baris dan di bold.
10. Setiap tabel
tentang data, di bawah tabel harus ditulis sumbernya. Tabel dan
gambar yang merupakan bagian dari isi laporan KKN tidak
diperkenankan di masukkan dalam lampiran.

13

Anda mungkin juga menyukai