1
1. Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 jo nomor 20 tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60/1999 tentang Pendidikan
Tinggi;
3. Keputusan Menteri Agama RI nomor 394 Tahun 2003,
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama Islam;
4. Keputusan Menteri Agama RI nomor 156Tahun 2004,
tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian, dan Pembinaaan Diploma,
Sarjana, dan Pascasarjana Perguruan Tinggi Agama IsIam;
5. Keputusan Menteri Agama RI nomor 353 Tahun 2004,
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PTAI;
6. Keputusan Menteri Agama RI nomor 387 Tahun 2004,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada
Perguruan Tinggi Agama Islam;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi;
8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
No.1839 Tahun 2015 tentang Ijin Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu
Perbankan Syariah Al Ma’soem Bandung;
9. Statuta STIBANKS Al Ma’soem.
2
suatu desa/kelurahan dengan memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dalam satu paket program kegiatan.
3
4.2 Sasaran dan Manfaat
Adapun sasaran dan manfaat kegiatan KKN yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap
dan kemampuan keterampilan peserta KKN berbasis kompetensi ilmu
yang dipelajarinya, sehingga memiliki kesadaran mengabdi dan
melayani masyarakat.
2. Menjalin kerjasama kelembagaan
antara STIBANKS Al Ma’soem dengan pemerintah dan masyarakat
serta membuka akses komunikasi dalam pengembangan pengkajian
masalah ekonomi syariah dan kemasyarakatan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan dinamika perubahan masyarakat.
4
Adapun bentuk dan model kegiatan KKN yaitu sebagai berikut :
1. Bentuk kegiatan dirancang dan disusun oleh peserta dengan
melibatkan masyarakat dan disepakati bersama antara peserta dan
masyarakat berdasarkan kondisi objektif kompleksitas permasalahan,
dari kemampuan sumber dana dan tenaga mahasiswa peserta dan
masyarakat setempat.
2. Program umum KKN dilaksanakan dalam model kegiatan seperti:
a. Peningkatan pemahaman kemasyarakatan dalam bentuk
kegiatan pendidikan, penyuluhan, pelatihan, pengajian, bimbingan
pelaksanaan ibadah dan amaliah sosial kemasyarakatan, kegiatan
penataan dan pengembangan lembaga keagamaan serta
peningkatan dan pemeliharaan sarana keagamaan.
b. Peningkatan pemahaman ekonomi syariah dalam bentuk
kegiatan ekonomi syariah dan diupayakan secara simultan
memberi ruang untuk aktualisasi kompetensi individual maupun
kompetensi jurusan dan mahasiswa peserta dengan tetap
melibatkan potensi masyarakat.
6.2 Pembimbing
5
Pembimbing adalah dosen STIBANKS Al Ma’soem yang diusulkan
oleh Ketua STIBANKS dan ditetapkan dengan surat Keputusan Ketua
STIBANKS Al Ma’soem sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
VII. PESERTA
7.1 Peserta KKN
6
Peserta KKN adalah mahasiswa yang telah mengikuti kuliah semester
VII dan atau semester lainnya untuk sekurang-kurangnya telah
menyelesaikan 75% SKS dari kurikulum setara dengan kompetensi dan
kemampuan mahasiswa melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, dan
memenuhi ketentuan administrasi akademik yang dibuktikan dengan
keterangan resmi dari STIBANKS.
7
Pengelompokan peserta antara lain :
1. Peserta dikelompokkan dalam satuan kelompok yang dipimpin oleh
seorang Ketua Kelompok Peserta (KKP).
2. Tugas Ketua Kelompok Peserta (KKP)
a. Ketua Kelompok Peserta (KKP) dipilih oleh PP-KKN yang
berfungsi mengkordinasikan kegiatan kelompok peserta dengan
DPL, PP-KKN atau pihak lain selama kegiatan KKN.
b. KKP menjadi urusan kelompoknya untuk mengikuti pertemuan
teknis yang diselenggarakan PP-KKN. Jika berhalangan hadir pada
pertemuan teknis, KKP bisa diwakili oleh salah seorang peserta
dari kelompoknya.
c. KKP bersama dengan DPL bertugas melaksanakan orientasi lokasi
dan konsultasi sebelum pelaksanaan KKN.
8.2 Pengetikan
Pengetikan hanya pada satu muka (tidak bolak-balik), dengan syarat
sebagai berikut :
8
1. Jenis Huruf
Huruf yang dipakai berukuran 10, untuk seluruh naskah harus dipakai
jenis huruf yang sama (Time News Roman). Sedangkan untuk judul
tabel/gambar berukuran 10 dan sumber tabel/gambar berukuran 8.
2. Spasi Baris
Jarak antara baris pada umumnya adalah 1,5 spasi, jarak antara nomor
bab dengan judul bab 1,5 spasi, jarak antara judul bab dengan sub bab
pertama 3 spasi, jarak antara penjelasan sub bab pertama dengan sub
bab kedua terdapat jeda (di enter satu kali), begitu seterusnya.
Sedangkan untuk nomor tabel, nama tabel, tabel, dan sumber
tabel/gambar 1 spasi.
3. Indensi
Indensi atau lebar jorokan ke dalam pada baris pertama dari suatu
alinea yang menjadi ketentuan umum dalam pengetikan karya ilmiah
adalah satu kali tabulasi (pada huruf ketujuh).
4. Bilangan dan Satuan
a. Bilangan ditengah kalimat diketik dengan angka misalnya jumlah
dokumen 5 file. Sedangkan Bilangan pada permulaan kalimat tidak
diketik dengan angka, tetapi harus dieja, misalnya, 15 jenis barang
harus ditulis: lima belas jenis barang.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik,
misalnya harga jual per unit Rp. 25.754,50.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik di
belakangnya, misalnya mg, kg.
5. Judul Laporan KKN, Bab, Sub Bab dan
Pasal
9
a. Judul laporan KKN, harus diketik seluruhnya dengan
huruf besar, tanpa ada kata yang disingkat kecuali untuk singkatan
yang berlaku umum seperti PT, CV.
b. Pengetikan diatur simetris di tengah tanpa diakhiri
dengan tanda titik. Bila judul lebih dari satu baris, ketikan harus
dalam bentuk piramida terbalik dengan jarak baris adalah 1,5 spasi.
c. Judul Sub Bab, ditulis mulai dari batas tepi kiri dan
hanya hurup pertama saja yang berupa hurup besar dan pengetikan
tidak diakhiri dengan titik,. Kalimat pertama sesudah sub bab di
awali dengan alinea baru.
d. Judul Pasal, diketik mulai dari batas tepi kiri dan
dicetak tebal. Hanya huruf pertama saja yang berupa huruf besar,
dan pengetikan tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama
sesudah pasal dimulai dengan alinea baru.
8.3 Penomoran
1. Halaman
a. Bagian awal laporan KKN, dimulai dari judul (sampul dalam),
diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i) tetapi tidak
dicantumkan.
b. Bagian utama dari bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab I)
sampai dengan halaman terakhir dari lampiran, diberi nomor
dengan angka latin.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali bab
baru, nomor halaman ditempatkan di tengah bagian bawah.
2. Bab, Sub Bab, dan Pasal
10
a. Setiap bab diberi nomor urut dengan angka romawi besar,
dituliskan simetris di tengah-tengah di atas judul bab yang
bersangkutan.
b. Sub bab diberi nomor urut dengan angka latin.
c. Pasal diberi nomor urut dengan angka latin.
d. Sub Pasal diberi nomor urut dengan huruf kecil.
e. Ayat diberi nomor urut dengan huruf i diakhiri satu tanda kurung.
Contoh :
11
2. Tabel dan
gambar boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris
kalimat teks tubuh utama laporan KKN.
3. Tabel dan
gambar yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah
dapat dipakai, tetapi sebaiknya hanya tabel dan gambar yang jika
dilipat satu kali sudah mencapai ukuran halaman naskah saja yang
dimasukkan dalam teks.
4. Huruf dan
angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel harus disusun
sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak antara satu baris
dengan baris lainnya didalam tabel satu spasi.
5. Tabel
mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas kertas yang boleh
diketik.
6. Kolom tabel
diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
7. Jika judul
tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut
dipisahkan dengan satu spasi.
8. Baris
pertama judul tabel harus terletak dua spasi di bawah baris terakhir
teks, sedang baris terakhir judul harus terletak dua spasi di atas garis
batas atas tabel.
9. Judul tabel
ditulis diatas tabel dan di bold, dan sumber terletak dibawah tabel rata
12
sebelah kiri. Adapun untuk sumber gambar ditulis dibawah gambar
rata sebelah kiri, sedangkan untuk judul gambar ditulis dibawah
sumber diletakan di tengah baris dan di bold.
10. Setiap tabel
tentang data, di bawah tabel harus ditulis sumbernya. Tabel dan
gambar yang merupakan bagian dari isi laporan KKN tidak
diperkenankan di masukkan dalam lampiran.
13