Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS

PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN


ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL
DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
ENNY ANGGRAENY
201210201017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2016
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS
PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN
ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL
DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
ENNY ANGGRAENY
201210201017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2016

i
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS
PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN
ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL
DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun Oleh:
ENNY ANGGRAENY
201210201017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2016

ii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS
DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)
PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL1

Enny Anggraeny2, Yuni Purwati3

INTISARI

Latar Belakang: Antenatal Care adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan terhadap ibu hamil beserta janinnya secara berkala untuk
mengawasi kondisi kesehatan ibu serta pertumbuhan dan perkembangan janin.
Faktor Tingkat pengetahuan dan status paritas mempengaruhi keteraturan kunjungan
Antenatal Care. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan tinggi akan mengetahui tanda
bahaya kehamilannya, dan juga ibu yang memiliki status paritas yang tinggi akan
beresiko terhadap kehamilannya, sehingga ibu akan selalu waspada dan berhati-hati
dengan cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya.

Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan status paritas dengan


keteraturan kunjungan ANC pada ibu hamil di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Metode: Jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan waktu
cross sectional. Pengambilan sampel secara Sampling Insidental dengan jumlah
sampel 65 responden. Analisa data menggunakan chi square.

Hasil: Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi (95.4%), memiliki


status multipara (66.7%) dan teratur dalam kunjungan ANC (59.1%).
Simpulan: Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square,
memberikan hasil pada tingkat pengetahuan dengan keteraturan kunjungan ANC
yaitu nilai p = 0,030 < 0,05, yang berarti ada hubungan rendah antara tingkat
pengetahuan dengan keteraturan kunjungan ANC, dan pada status paritas didapatkan
nilai p = 0,290 > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan antara status paritas
keteraturan kunjungan ANC.
Saran: Bagi ibu hamil perlunya untuk lebih meningkatkan kunjungan Antenatal
Care (ANC) secara teratur kepada yaitu minimal 4 kali selama kehamilan ke
pelayanan kesehatan.

Kata Kunci :Tingkat Pengetahuan, Status Paritas, Keteraturan Kunjungan ANC


Kepustakaan : 21 Buku (2006-2014), 5 jurnal
Jumlah Halaman : 7 halaman, 8 tabel
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
PENDAHULUAN Akibat yang terjadi jika
Antenatal Care (ANC) adalah melakukan ANC secara tidak teratur
suatu program yang terencana berupa dapat menimbulkan masalah yang
observasi, edukasi, dan penanganan terjadi pada kehamilan ibu, beresiko
medik pada ibu hamil, untuk terhadap kesehatan fisik dan mental
memperoleh suatu proses kehamilan ibu dan janin, adanya komplikasi yang
serta persalinan yang aman dan mungkin terjadi selama hamil, tidak
memuaskan. Tujuan Antenatal Care mempersiapkan persalinan cukup
(ANC) adalah untuk menjaga agar bulan, persalinan yang sulit, kelahiran
selalu sehat selama masa kehamilan, mati, meningkatnya morbiditas dan
persalinan dan nifas, mengusahakan mortalitas ibu, bahkan berdampak
bayi yang dilahirkan sehat, memantau hebat terhadap kematian ibu dan bayi
kemungkinan adanya resiko tinggi (Purwaningsih, 2010).
pada kandungan yang diharapkan Pemerintah telah menetapkan
dapat dilakukan penanganan secara program kesehatan ibu dan anak yang
dini serta dapat menurunkan termasuk dalam Safemotherhood dan
morbiditas dan mortalitas ibu dan Millennium Development Goals
janin (Hutahaean, 2009 ; & (MDGs), yang bertujuan untuk
Mufdlillah, 2009). meningkatkan kesehatan ibu dengan
Cakupan layanan antenatal target mengurangi Maternal Mortality
dipantau melalui pelayanan kunjungan Rate (MMR) dengan menurunkan
baru ibu hamil K1 sampai kunjungan AKI. Telah ditetapkan juga dalam
K4 dan pelayanan ibu hamil sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik
standar paling sedikit empat kali (K4). Indonesia No
Di Indonesia cakupan (K4) ibu hamil 2562/MENKES/PER/XII/2011
dari tahun 2013 sebesar 86,85% menjelaskan bahwa minimal
mengalami penurunan pada tahun kunjungan ANC sebanyak 4 kali selam
2014 sebesar 86,70%, yang secara kehamilan.
nasional belum dapat mencapai target Keteraturan ANC dipengaruhi
Renstra Kementerian Kesehatan yaitu oleh beberapa faktor yaitu, paritas,
sebesar 95% (Profil Kemenkes, 2014). usia, pengetahuan, sikap, ekonomi,
Cakupan indikator ANC Kabupaten sosial budaya, geografis, dan
Provinsi DIY tahun 2014, Kabupaten dukungan suami). Faktor pengetahuan
Bantul memiliki cakupan K1 dan K4 merupakan salah satu faktor yang
rendah. Kabupaten Bantul memiliki sangat penting dalam melakukan
jumlah cakupan K1 sebesar 100% dan kunjungan ANC, karena dapat
K4 sebesar 89,4%, dengan demikian mendeteksi secara dini tanda dan
masih belum mencapai target nasional gejala komplikasi kehamilan serta
(Dinkes DIY, 2015). Data diatas penyakit yang menyertai kehamilan
menggambarkan bahwa kepatuhan agar ibu hamil dapat melakukan
ANC masih rendah. kunjungan ANC secara teratur. Paritas
Pada awalnya, kehamilan yang juga merupakan faktor yang
diperkirakan normal dapat mempengaruhi kunjungan ANC. Ibu
berkembang menjadi kehamilan yang memiliki semakin tinggi paritas
patologi. Maka perlunya upaya maka semakin tinggi pula resiko
peningkatan pelayanan kesehatan kematian maternalnya, maka dari itu
utamanya untuk ibu hamil dengan ibu hamil termotivasi dalam
meningkatkan pelayanan ANC yang memeriksakan atau melakukan
lengkap dan sesuai standar. kunjungan ANC secara teratur.
Berdasarkan latar belakang Tabel 1. Distribusi Frekuensi
masalah maka peneliti tertarik untuk Responden Berdasarkan Kelompok
mengetahui lebih jauh mengenai Umur di RSUD Panembahan
hubungan tingkat pengetahuan dan Senopati Bantul
status paritas dengan keteraturan No Umur Jumlah Persentase
(%)
kunjungan Antenatal Care (ANC) 1 20-25 19 28.8
pada ibu hamil di RSUD Panembahan tahun
Senopati Bantul. 2 26-30 20 30.3
tahun
3 31-35 26 39.6
METODE PENELITIAN tahun
Penelitian ini merupakan Total 65 100.0
penelitian survey analitik dengan
pendekatan waktu Cross Sectional Sumber: Data Primer, 2016
yaitu antara variabel independen dan Tabel 1 dapat dilihat kelompok
dependen hanya diobservasi dan umur pada ibu post partum di RSUD
diambil satu kali saja dalam waktu Panembahan Senopati Bantul. Jumlah
bersamaan pada saat penelitian paling banyak yaitu pada umur 31-35
(Notoadmodjo, 2012). Lokasi tahun yaitu sebanyak 26 responden
penelitian di RSUD Panembahan (39.6%), sedangkan kelompok umur
Senopati Bantul. Populasi yang yang paling sedikit terdapat pada umur
digunakan dalam penelitan ini adalah 20-25 tahun yaitu 19 responden
ibu post partum yang dirawat di (28.8%).
Bangsal Alamanda RSUD b. Pendidikan Ibu
Panembahan Senopati Bantul, adapun Karakteristik responden
jumlah sampel 65 responden yang berdasarkan pendidikan disajikan
diambil dengan menggunakan dalam tabel 2, sebagai berikut:
Sampling Insidental. Instrumen yang Tabel 2. Distribusi Frekuensi
digunakan berupa kuesioner untuk Responden Berdasarkan
variabel bebas tingkat pengetahuan Pendidikan Ibu di RSUD
dan status paritas ditulis didata Panembahan Senopati Bantul
No Pendidikan Jumlah Persentase
demografi kuesioner, dan variabel (%)
terikat dilihat dari buku KIA ibu. Data
yang dikumpulkan dalam penelitian 1 SD 12 18.2
adalah data primer. Teknik analisa 2 SMP 21 31.8
penelitian ini menggunakan analisa 3 SMA/SMK 25 37.9
4 Diploma/Sarjana 7 10.6
univariat dan bivariat dengan uji Chi
Total 65 100.0
Square.
Sumber: Data Primer, 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 dapat dilihat bahwa
1. Karakteristik Sampel Penelitian Pendidikan menunjukkan sebagian
Karakteristik responden yang besar responden adalah lulusan
diamati dalam penelitian ini meliputi SMA/SMK yaitu sebanyak 25
umur, pendidikan, dan pekerjaan responden den (37.9%) dan responden
responden. Distribusi frekuensi dan paling sedikit yaitu lulusan
persentase dapat dilihat sebagai Diploma/Sarjana sebanyak 7
berikut: responden (10.6%).
a. Umur ibu c. Pekerjaan Ibu
Karakteristik responden Karakteristik responden
berdasarkan umur disajikan dalam berdasarkan pekerjaan disajikan dalam
tabel 1, sebagai berikut: tabel 3, sebagai berikut:
Tabel3. Distribusi Frekuensi RSUD Panembahan Senopati
Responden Berdasarkan Pekerjaan Bantul
Ibu di RSUD Panembahan Senopati No Status Jumlah Persentase
Paritas (%)
Bantul 1 Primipara 21 31.8
No Pekerjaan Jumlah Persentase 2 Multipara 44 66.7
(%) Total 65 100.0
1 Buruh 4 6.1 Sumber: Data Primer, 2016
2 IRT 19 28.8
3 Petani 11 16.7 Tabel 5 dapat dilihat
4 Wiraswasta 29 43.9 menunjukkan status paritas
5 PNS 2 3.0 dikelompokkan menjadi dua, yaitu
Total 65 100.0
primipara dan multipara. Kategori
Sumber: Data Primer, 2016 primipara jika ibu melahirkan 1 kali
Tabel 3 dapat dilihat Pekerjaan saja, dari 65 responden yang memiliki
menunjukkan bahwa sebagian besar status primipara sebanyak 21
responden bekerja sebagai Wiraswata responden (31.8%). Sedangkan
yaitu sebanyak 29 responden (43.9%) kategori multipara jika ibu melahirkan
sedangkan yang paling sedikit bekerja lebih dari 1 kali, dari 65 responden
sebagai PNS sebanyak 2 responden yang memiliki status multipara
(3.0%) sebanyak 44 responden (66.7%).
c. Keteraturan Kunjungan Antenatal
2. Analisa Univariat
a. Tingkat Pengetahuan Ibu Care (ANC)
Karakteristik responden Karakteristik responden
berdasarkan tingkat pengetahuan ibu berdasarkan keteraturan kunjungan
disajikan dalam tabel 4, sebagai ANC disajikan dalam tabel 6, sebagai
berikut: berikut:
Tabel4. Distribusi Responden Tabel 6. Distribusi Responden
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Keteraturan
Ibu Tentang Pemeriksaan Kunjungan ANC di RSUD
Kehamilan di RSUD Panembahan Panembahan Senopati Bantul
No Kunjungan Jumlah Persentase
Senopati Bantul. (%)
No Tingkat Jumlah Persentase 1 Teratur 39 59.1
Pengetahuan (%) 2 Tidak 26 39.4
1 Sedang 3 4.6 Teratur
2 Tinggi 62 95.4 Total 65 100.0
Total 65 100.0 Sumber: Data Primer, 2016
Sumber: Data Primer, 2016 Tabel 6 dapat dilihat responden
Tabel 4 dapat dilihat yang teratur melakukan kunjungan
menunjukkan tingkat pengetahuan Antenatal Care (ANC) sebanyak 39
dibagi menjadi dua, yaitu sedang dan responden (59.1%), sedangkan
tinggi. Responden yang memiliki responden yang tidak teratur
tingkat pengetahuan sedang sebanyak melakukan kunjungan Antenatal Care
3 responden (4.6%) sedangkan (ANC) sebanyak 26 responden
sebanyak 62 responden (95.4%) (39.4%).
memiliki pengetahuan tinggi.
b. Status Paritas 3. Analisa Bivariat
Karakteristik responden a. Hasil Analisa Hubungan Tingkat
berdasarkan status paritas disajikan Pengetahuan dengan Keteraturan
dalam tabel 5, sebagai berikut: ANC pada Ibu Hamil di RSUD
Tabel 5. Distribusi Responden Panembahan Senopati Bantul
Berdasarkan Status Paritas di
Tabel 7. Hasil Analisa Hubungan terhadap suatu objek (stimulus)
Tingkat Pengetahuan dengan tertentu. Pengindraan terjadi
Keteraturan ANC pada Ibu melalui pancaindera manusia, yaitu
Hamil di RSUD Panembahan indra penglihatan, pendengaran,
Senopati Bantul penciuman, rasa, dan raba (Ariani,
2014). Pengetahuan ibu hamil
Variabel 1 Variabel 2 p vlue
tentang ANC merupakan
pengetahuan ibu hamil tentang
Pengetahuan ibu Keteraturan 0.030 kunjungan kehamilan yang meliputi
Hamil ANC
pengertian, tujuan, manfaat, waktu
Contingency Coeffienct 0,269
pelaksanaan, akibat atau dampak
Sumber: Data Primer, 2016
bila tidak melakukan kunjungan
Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai p
secara teratur
lebih kecil dari 0.05 maka dapat
Berdasarkan hasil analisis
dinyatakan hipotesis diterima, dan
statistik menggunakan rumus Chi-
hasil dari Contingency Coeffienct
Square diperoleh nilai p = 0,269
sebesar 0,269 bahwa ada hubungan
yang menunjukkan p < 0,005
lemah antara tingkat pengetahuan ibu
sehingga H0 ditolak dan Ha
hamil dengan keteraturan kunjungan
diterima dengan interprestasi “Ada
ANC di RSUD Panembahan Senopati
hubungan tingkat pengetahuan
Bantul.
dengan keteraturan kunjungan
b. Hasil Analisa Hubungan Status
Antenatal Care (ANC) pada ibu
Paritas dengan Keteraturan ANC
hamil di RSUD Panembahan
pada Ibu Hamil di RSUD
Senopati Bantul.
Panembahan Senopati Bantul
Tabel 8. Hasil Analisa Hubungan Dalam penelitian ini dibahas
Status Paritas dengan tentang hubungan tingkat
Keteraturan ANC pada Ibu pengetahuan dengan keteraturan
Hamil di RSUD Panembahan kunjungan Antenatal Care (ANC)
Senopati Bantul pada ibu hamil. Dengan asumsi ibu
Variabel 1 Variabel 2 p vlue
hamil yang mempunyai tingkat
pengetahuan tentang Antenatal
Care (ANC) akan mempengaruhi
Status Paritas Keteraturan 0.290
keteraturan kunjungan Antenatal
Sumber: Data Primer, 2016 Care (ANC). Hasil analisis yang
Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai p telah dilakukan ternyata tingkat
lebih besar dari 0.05 maka dapat pengetahuan tentang Antenatal
dinyatakan hipotesis ditolak, bahwa Care (ANC) adalah tinggi dengan
tidak ada hubungan antara status pemeriksaan kunjungan Antenatal
paritas dengan keteraturan kunjungan
Care (ANC) secara teratur.
ANC di RSUD Panembahan Senopati
Bantul. Hasil Uji statistik Chi Square
didapatakan nilai � sebesar 0,269
Pembahasan terletak diantara 0,20-0,399 bearti
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadapat hubungan yang rendah
dengan Keteraturan ANC pada Ibu antara kedua variabel. Dengan
Hamil di RSUD Panembahan demikian hasil penelitian ini
Senopati Bantul memberikan kesimpulan ada
Pengetahuan merupakan hasil hubungan tingkat pengetahuan
dari tahu dan ini terjadi setelah dengan keteraturan kunjungan
orang melakukan pengindraan Antenatal Care (ANC) pada ibu
hamil di RSUD Panembahan kunjungan Antenatal Care (ANC)
Senopati Bantul. pada ibu hamil di RSUD
Panembahan Senopati Bantul. Hal
Tingkat keeratan hubungan ini disebabkan karena proporsi ibu
rendah dalam penelitian ini bisa hamil yang memanfaatkan
terjadi karena faktor pekerjaan pelayanan antenatal dengan status
responden. Responden yang paritas multipara secara teratur
sebagian besar memiliki tingkat (44,6%) tidak jauh berbeda dengan
pengetahuan tinggi tentang ibu hamil dengan status paritas
Antenatal Care (ANC) dapat primipara secara teratur (15,4%).
disebabkan karena status pekerjaan Begitu pun proporsi ibu hamil
responden. Responden dalam dengan status multipara yang tidak
penelitian ini sebagian besar teratur (23,1%) tidak jauh berbeda
bekerja sebagai wiraswasta dengan ibu hamil dengan status
sebanyak 29 responden dengan paritas primipara yang tidak teratur
presentase (43,9%). Sebagaimana (16,9%) dengan keteraturan
mayoritas responden bekerja kunjungan Antenatal Care (ANC)
sebagai wiraswasta sehingga pada ibu hamil di RSUD
responden mempunyai waktu yang Panembahan Senopati Bantul.
sibuk atau sedikit untuk mencari
informasi yang sebanyak- SIMPULAN DAN SARAN
banyaknya daripada responden
Berdasarkan hasil penelitian
sebagai Ibu Rumah Tangga, dapat
mengenai Tingkat pengetahuan ibu
lebih banyak waktu luang daripada
hampir seluruh responden memiliki
responden bekerja sebagai
tingkat pengetahuan tinggi dalam
wiraswata (Notoadmodjo, 2007). keteraturan kunjungan Antenatal Care
b. Hubungan Status Paritas dengan (ANC), Mayoritas memiliki status
Keteraturan ANC pada Ibu Hamil multipara, dan mayoritas teratur
di RSUD Panembahan Senopati melakukan kunjungan Antenatal Care
Bantul (ANC), dan bahwa ada hubungan
Paritas merupakan jumlah anak rendah antara tingkat pengetahuan
yang dilahirkan oleh ibu baik dalam dengan keteraturan kunjungan
keadaan hidup maupun mati. Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil
Paritas seorang ibu tidak aman di RSUD Panembahan Senopati
untuk hamil dan melahirkan adalah Bantul, serta tidak ada hubungan
pada kehamilan pertama dan paritas status paritas dengan keteraturan
tinggi (lebih dari 3), paritas 2-3 kunjungan Antenatal Care (ANC)
merupakan paritas paling aman pada ibu hamil di RSUD Panembahan
ditinjau dari sudut kematian Senopati Bantul.
maternal (Fitriana, 2009). Dari hasil penelitian tersebut,
Berdasarkan hasil analisis maka diharapkan petugas tenaga
statistik menggunakan rumus Chi- kesehatan untuk meningkatkan
Square diperoleh nilai p = 0,290 pemberian informasi kepada ibu hamil
yang menunjukkan p > 0,005 tentang pentingnya pelaksanaan ANC
sehingga H0 ditolak dengan selama kehamilan secara teratur.
interprestasi “ Tidak ada hubungan
status paritas Berdasarkan hasil DAFTAR RUJUKAN
penelitian diketahui bahwa tidak Ariani, Ayu., Putri. (2014). Aplikasi
terdapat hubungan antara status Metodelogi Penelitian
paritas dengan keteraturan Kebidanan dan Kesehatan
Reproduksi. Nuha Medika:
Yogyakarta.
Hutahaean, Serri. (2009). Asuhan
Keperawatan dalam
Maternitas dan Ginekologi.
Trans Info Media: Jakarta.
Mufdlilah. (2009). Antenatal Care
Fokus. Nuha Medika: Yogyakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007).
Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012).
Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Rineka Cipta: Jakarta.
Profil Kementrian Kesehatan RI.
(2014). Cakupan K1 dan K4.
Diakses 14 Oktober 2015.
http://www.depkes.go.id/reso
urces/download/pusdatin/prof
il-kesehatan-indonesia/profil-
kesehatan-indonesia-2014.pdf
Profil Kesehatan Provinsi DIY.
(2015). Upaya Kesehatan Ibu
dan Anak. Dinkes DIY:
Yogyakarta.
Purwaningsih, Wahyu., Siti, Fatimah.
2010. Asuhan Keperawatan
Komunitas. Nuha Medika:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai