Anda di halaman 1dari 15

MODEL – MODEL KOMUNIKASI

DALAM BUKU ILMU KOMUNIKASI SUATU PENGANTAR


OLEH PROF. DEDDY MULYANA, M.A., Ph. D

DISUSUN OLEH :
1. Wahyu Utomo Saputra (G.311.20.0013)
2. Muhammad Zidan Arifanto (G.311.20.0020)
3. Fadel Muhammad (G.311.20.0040)
4. Muhammad Alif Rizky (G.311.20.0051)
5. Fian Bagus Saputra (G.311.20.0061)
6. Favian Brian Fauzan (G.311.20.0065)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SEMARANG
2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan penugasan pembuatan
makalah yang berisi tentang “Model-Model Komunikasi” ini dengan sebaik
mungkin.Tak lupa pula sholawat serta salam kita junjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW,semoga kelak kita semua mendapatkan syafaat-
Nya.Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Yoma Bagus
Pamungkas,M.I.Kom selaku dosen pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu
Komunikasi.
Dalam penulisan makalah ini,tentunya masih terdapat kekurangan dan
kesalahan baik yang berkaitan dengan pembawaan,penjelasan,ataupun
penulisan materi.Namun Kami berusaha agar membuat tulisan ini dengan
sebaik mungkin.Semoga dengan adanya makalah ini,dapat menambah
wawasan bagi para pembaca.Kami harap para pembaca dapat memberikan
kritik sebagai bahan evaluasi kami untuk penulisan kedepannya.

Semarang,25 Oktober 2020

Penyusun

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................ii

BAB I : Pendahuluan.......................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan......................................................................................1
C. Rumusan Masalah....................................................................................1

BAB II : Pembahasan......................................................................................2

A. Model S-R (Stimulus-Respons).................................................................2


B. Model Lasswell.........................................................................................2
C. Model Berlo..............................................................................................3
D. Model Aristoteles.....................................................................................4
E. Model Gerbner.........................................................................................5
F. Model Shannon dan Weaver....................................................................7
G. Model Newcomb......................................................................................8
H. Model Schramm.......................................................................................8
I. Model Westley dan MacLean...................................................................9

BAB III : Penutup.............................................................................................11

A. Kesimpulan...............................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................11

Daftar Pustaka.................................................................................................12

iii
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Komunikasi sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk saling
berinteraksi.Maka dari itu,komunikasi tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-
hari.Setiap hari manusia saling berinteraksi dengan berkomunikasi.Tanpa
adanya komunikasi,kehidupan manusia pasti akan mengalami
kesulitan.Mengingat betapa pentingnya komunikasi itu sendiri,maka dibuatlah
beberapa model dari komunikasi.
Komunikasi memiliki beberapa model,dan setiap modelnya memiliki
definisi yang berbeda-beda pula.Model komunikasi dibuat agar mempermudah
kita untuk memahami proses komunikasi.Komunikasi merupakan suatu
proses.Hal ini terlihat dari setiap peristiwa yang tidak lepas dari komunikasi
yang terjalin antar makhluk hidup.
Dalam makalah ini,kami ingin menjelaskan beberapa model komunikasi
yang didefinisikan oleh para ahli.Semoga apa yang kami sampaikan dapat
bermanfaat.

2. Tujuan Penulisan
1) Menjelaskan tentang model-model komunikasi.
2) Memberikan contoh mengenai model-model komunikasi.
3) Memahami model-model komunikasi yang ada.

3. Rumusan Masalah
 Apa sajakah model-model komunikasi?
 Apa sajakah contoh dari model-model komunikasi tersebut?

1
BAB II
Pembahasan
Model Model Komunikasi
1. Model S-R (Stimulus-Respons)
Model ini merupakan model komunikasi paling dasar.Model ini menunjukkan
komunikasi sebagai proses aksi-reaksi yang sederhana.Misalnya ketika kita tersenyum
kepada orang lain,biasanya orang lain akan membalas senyum kita,atau bisa juga berlaku
sebaliknya.Ini menunjukkan bahwa kata,isyarat,dan tindakan kita dapat membuat orang lain
memberikan respons tertentu.Proses inilah yang disebut pola S-R.Proses ini bisa bersifat
timbal balik dan memberikan efek yang bermacam-macam.Setiap efek dapat merubah
tindakan komunikasi berikutnya.
Pola ini juga bisa berlangsung negatif.Misalnya saat kita bertemu teman di jalan,kita
melambaikan tangan sambil menyapanya.Namun orang tersebut tidak merespon kita,atau
malah berbalik menatap tajam sambil berkata “Apasih,jangan sok asik!kenal juga tidak”.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses.Ada asumsi bahwa perilaku
manusia dapat diramalkan.Sederhananya,komunikasi dianggap sebagai proses yang
statis,manusia dianggap berperilaku karena adanya rangsangan dari luar,bukan karena
kehendaknya sendiri.

2. Model Lasswell
Model ini dikemukakan Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses
komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Lasswell mengemukakan
tiga fungsi komunikasi, yaitu: pertama, pengawasan lingkungan-yang mengingatkan
anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan; kedua, korelasi
berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons lingkungan; dan ketiga,
transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Lasswell berpendapat bahwa terdapat tiga kelompok spesialis yang bertanggung jawab
melaksanakan fungsi-fungsi ini. Misalnya, pemimpin politik dan diplomat termasuk dalam
kelompok pengawas lingkungan. Pendidikan, jurnalis, dan penceramah membantu
mengkorelasi atau mengumpulkan respons orang-orang terhadap informasi baru. Anggota
keluarga dan pendidik sekolah mengalihkan warisan sosial.
Lasswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah, dengan suatu
aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan penerima. Dalam
masyarakat yang kompleks, banyak informasi disaring oleh pengendali pesan-editor,
penyensor atau propagandis, yang menerima informasi dan menyampaikannya kepada
publik dengan beberapa perubahan atau penyimpangan.

2
Menurut Lasswell, suatu fungsi penting komunikasi adalah menyediakan informasi
mengenai negara-negara kuat lainnya di dunia. Ia menyimpulkan bahwa penting bagi
masyarakat untuk menemukan dan mengendalikan faktor-faktor yang mungkin
mengganggu komunikasi yang efisien.
Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut
mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Unsur sumber (who)
merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan (misalnya oleh "penjaga gerbang"),
sedangkan unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi
(in which channel) dikaji dalam analisis media. Unsur penerima (to whom) dikaitkan dengan
analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (with what effect) jelas berhubungan dengan
studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca,
pendengar atau pemirsa.
Model Lasswell dikritik karena model itu tampak mengisyaratkan kehadiran komunikator
dan pesan yang bertujuan. Model itu juga dianggap terlalu menyederhanakan masalah.
Tetapi, seperti setiap model yang baik, model Lasswell memfokuskan perhatian pada aspek-
aspek penting komunikasi.

3. Model Berlo
Model Berlo dikenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source (sumber), Message
(pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Sumber adalah pihak yang
menciptakan pesan; pesan adalah terjemahan gagasan ke dalam kode simbolik, seperti
bahasa dan isyarat; saluran adalah medium pembawa pesan; dan penerima adalah orang
yang menjadi sasaran komunikasi.

Berlo juga menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi balik


(decoder) dalam proses komunikasi. Penyandi (encoder) bertanggung jawab
mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk pesan. Sementara itu, penerima
membutuhkan penyandi balik (decoder) untuk memerjemahkan pesan yang ia terima. Berlo
juga melukiskan beberapa faktor pribadi yang mempengaruhi proses komunikasi:
ketrampilan berkomunikasi, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya sumber dan
penerima.
Menurut Berlo, sumber dan model penerima pesan dipengaruhi oleh faktor:
keterampilan berkomunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan
dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salurannya
berhubungan dengan panca indra: melihat, mendengar, menyentuh, membaui, dan merasai
(mencicipi).

3
Kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik
atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbentuk komunikasi
tertulis. Model ini bersifat heuristik (merangsang penelitian), karena merinci unsur-unsur
yang penting dalam proses komunikasi.
Model Berlo juga punya keterbatasan. Model ini menyajikan komunikasi sebagai
fenomena yang statis ketimbang fenomena yang dinamis dan terus berubah, umpan balik
yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya, dan
komunikasi nonverbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.

4. Model Aristoteles
Model ini merupakan model paling klasik dalam komunikasi.Model ini dibawakan oleh
Aristoteles,seorang filsuf yang termasuk paling dini dalam mengkaji komunikasi.Ia
beranggapan bahwa komunikasi terjadi Ketika seorang pembicara menyampaikan apa yang
ia pikirkan kepada masyarakat untuk mengubah sikap mereka.Ia mengemukakan 3 unsur
dalam proses komunikasi,yaitu pembicara,pesan,dan pendengar.
Fokus komunikasi yang dikaji oleh Aristoteles adalah komunikasi retoris (komunikasi
untuk membujuk/merayu) atau sekarang lebih dikenal dengan public speaking.Menurut
Aristoteles,persuasi (bujukan/rayuan) dapat tercapai oleh keterpercayaan anda dalam
publik,argumen yang anda sampaikan (logis atau tidaknya),dan cara anda memainkan emosi
pendengar.Dengan kata lain,faktor yang berperan dalam menentukan efek persuasif dalam
public speaking adalah isi pidato,susunannya,dan cara penyampaiannya.
Model ini juga memiliki beberapa kelemahan,salah satunya adalah komunikasi dianggap
sebagai fenomena yang statis (tidak berubah,tidak aktif dan tidak menyesuaikan
diri).Seseorang berbicara,pesannya sampai kepada pendengar,dan pendengar
mendengarkan si pembicara tersebut.Tahap tahap dalam peristiwa ini berjalan secara
berurutan,tidak secara simultan (serentak).Selain itu,model komunikasi ini juga berfokus
pada komunikasi yang bertujuan (direncanakan/disengaja) yang terjadi saat seseorang
berusaha untuk membujuk orang lain menerima pendapatnya.Dalam model ini juga tidak
dibahas tentang aspek-aspek nonverbal dalam persuasi.

4
5. Model Gerbner
Model Gerbner (1956) merupakan perluasan dan lebih kompleks dari model Lasswell. Model
ini terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai
berikut :
1. Seseorang (sumber, komunikator)
2. Mempersepsi suatu kejadian
3. Dan bereaksi
4. Dalam suatu situasi
5. Melalui suatu alat (Saluran;media, rekayasa fisik; fasilitas administrative dan
kelembagaan untuk distribusi dan control)
6. Untuk menyediakan materi
7. Dalam suatu bentuk
8. Dan konteks
9. Yang mengandung isi
10. Yang mempunyai suatu konsekuensi

Gerbner juga menyediakan suatu model piktorial yang tampak di bawah ini.

5
Sementara itu, model diagramatik Gerbner adalah seperti berikut.

1. Seseorang yang diperlihatkan sebagai M yang berarti manusia (Man) atau sebagai M
bila urutan komunikasinya melibatkan alat mekanis. M bila urutan komunikasinya
melibatkan alat mekanis. M mungkin pengirim atau penerima pesan yang perannya
dimaknai berdasarkan letaknya dalam urutan komunikasi.
2. E’ adalah kejadian (Event) sebagaimana dipersepsi oleh M.
3. S/E adalah pernyataan mengenai peristiwa
4. SSE adalah sinyal mengenai pernyataan suatu kejadian
5. SSSE adalah hasil yang dikomunikasikan

Jadi, model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan
mengirimkan pesan kepada suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal
kepada penerima (receiver); dalam transmisi itu sinyal menghadapi gangguan dan muncul
sebagai SSE bagi sasaran (destination).

6
6. Model Shannon dan Weaver
Salah satu model komunikasi ditemukan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada
tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Model yang sering disebut
model matematis/teori informasi itu mungkin adalah model yang pengaruh nya paling kuat
atas model dan komunikasi lainnya. Shannon adalah seorang insinyur pada Bell telephone,
ia berkepentingan menyampaikan pesan cermat melalui telepon. Weaver mengembangkan
konsep Shannon untuk menerapkan nya pada semua bentuk komunikasi. Mereka
menawarkan model komunikasi berikut ini.

Suatu konsep penting dalam model Shannon dan Weaver ini adalah gangguan (Noise),
yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak di kehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang di sampaikan. Ahli ahli komunikasi memperluas konsep ini pada
gangguan psikologis dan gangguan fisik. Gangguan psikologis meliputi yang merasuki pikiran
dan perasaan seorang yang mengganggu penerima pesan yang akurat. Contoh gangguan
paling kiat adalah melamun, kita sering kehilangan pesan karena melamun.
konsep-konsep lain merupakan andil Shannon dan Weaver adalah entropi dan
redundasi serta keseimbangan yang diperlukan diantara keduanya untuk menghasilkan
komunikasi yang efisien dan pada saat sama mengatasi gangguan dalam saluran. Model
Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti
Komunikasi antarpribadi,komunikasi publik,atau komunikasi massa. meskipun model ini
sangat terkenal dalam penelitian komunikasi selama bertahun-tahun tulisan-tulisan
Shannon dan Weaver sulit dipahami misalnya inform ulasan untuk menginformasi adalah

sebagai berikut :
Dalam upaya menguraikan informasi sebagai reduksi ketidakpastian Canon menggunakan
istilah entropy dan dalam formula itu , H adalah simbol matematis bagi entropi. £ adalah
simbol untuk jumlah. Pi adalah proBABilitas suatu peristiwa i yang terjadi. Dan log pi adalah
informasi yang diperlukan untuk meramalkan terjadinya peristiwa.

7
7. Model Newcomb
Model Newcomb adalah model pertama yang memperkenalkan peran komunikasi di
dalam sebuah masyarakat atau sebuah hubungan sosial. Bagi Newcomb peran tersebut
adalah sederhana – yaitu menjaga keseimbangan di dalam sistem sosial.

Gambar 5. Model Newcomb

Cara kerja model tersebut seperti ini, A dan B adalah komunikator dan penerima. X
adalah bagian dari lingkungan sosial mereka. ABX adalah sebuah sistem, yang berarti
hubungan internal yang terjadi adalah saling bergantung: jika A berubah, B dan X akan
berubah juga; atau jika A mengubah hubungannya dengan X, B juga harus mengubah
hubungannya dengan X atau dengan A.
Dalam model Newcomb, komunikasi adalah cara lazim dan efektif yang memungkinkan
orang-orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah suatu model
komunikasi dua orang yang disengaja.
Model ini berasumsi bahwa masyarakat membutuhkan informasi. Tanpa informasi kita
tidak bisa menjadi bagian dari masyarakat. Kita harus memiliki informasi yang memadai
mengenai lingkungan sosial kita dalam rangka untuk mengetahui bagaimana bereaksi dan
mengidentifikasi ketika kita bereaksi.

8. Model Schramm
Wilbur Schramm membuat serangkaian model komunikasi, dimulai dengan model
komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang
memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model
komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.Model pertama mirip dengan model
Shannon dan Weaver.Model yang kedua Schramm memperkenalkan gagasan bahwa
kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaranlah yang sebenarnya
dikomunikasikan, karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran.
Model yang ketiga Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak
yang menyandi(encode), menafsirkan (interpret), menyandi ulang (decode),
mentransmisikan (transmit), dan menerima sinyal(signal).
Schramm berpikir bahwa komunikasi selalu membutuhkan setidaknya tiga unsur :
Sumber (Source),Pesan (Message), dan Tujuan (Destination)
Disini kita melihat umpan balik dan lingkaran yang berkelanjutan untuk berbagi
informasi. Sumber dapat menyandi pesan, dan tujuan dapat menyandi balik pesan,
tergantung dari pengalaman mereka masing-masing. Jika kedua lingkaran itu mempunyai

8
daerah yang sama, maka komunikasi menjadi mudah. Makin besar daerahnya akan
berpengaruh pada daerah pengalaman (field of experience) yang dimiliki oleh keduanya.
Menurut Schramm, setiap orang di dalam proses komunikasi sangat jelas menjadi
encoder dan decoder. Kita secara konstant menyandi ulang tanda dari lingkungan kita,
menafsirkan tanda itu, dan menyandi sesuatu sebagai hasilnya. Proses kembali di dalam
model ini disebut feedback, yang memainkan peran penting dalam komunikasi. Karena hal
ini membuat kita tahu bagaimana pesan kita ditafsirkan.

9. Model Westley dan MacLean


Tahun 1957, Bruce Westley dan Malcolm MacLean , keduanya teoritikus komunikasi,
merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa,
dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi. Model
Westley dan MacLean ini dipengaruhi model Newcomb,model Lasswell dan model Shannon
Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek, dan orang yang tidak
terbatas (dari X1 hingga Xoo), yang kesemuanya merupakan “objek orientasi”,
menempatkan suatu peran C di antara A dan B, dan menyediakan umpan balik.
Menurut kedua pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan
komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat
segera dalam komunikasi antar pribadi, sementara dalam komunikasi massa bersifat
minimal dan atau tertunda. Sumber dalam komunikasi antar pribadi lebih beruntung
daripada dalam komunikasi massa dalam arti bahwa dalam komunikasi antarpribadi
sumber dapat langsung memanfaatkan umpan balik dari penerima untuk mengetahui
apakah pesannya mencapai sasaran dan sesuai dengan tujuan komunikasinya atau tidak.
Dalam komunikasi massa, sumber, misalnya penceramah agama, capres yang berdebat
dalam kampanye politik, atau pemasang iklan, tidak dapat secara langsung mengetahui
bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak penerima. Umpan balik ini dapat saja
diterima pengirim pesan, namun beberapa hari atau seminggu kemudian.
Dalam model Westley dan MacLean ini terdapat lima unsur yaitu: objek orientasi,
pesan; sumber, penerima, dan umpan balik. Sumber (A) menyoroti suatu objek atau
peristiwa tertentu dalam lingkungannya (X) dan menciptakan pesan mengenai hal itu(X’)
mengirimkan yang ia kirimkan kepada penerima (B). Pada gilirannya, penerima mengirimkan
umpan balik (fBA) mengenai pesan kepada sumber seperti gambar dibawah ini.

9
Westley dan MacLean menambahkan suatu unsur lain (C). C adalah “penjaga
gerbang” (gatekeeper) atau pemimpin pendapat (opinion leader) yang menerima pesan (X’)
dari sumber media massa (A) atau menyoroti objek orientasi (X3, X4) dalam lingkungannya.
Menggunakan informasi ini, penjaga gerbang kemudian menciptakan pesannya sendiri (X”)
yang ia kirimkan kepada penerima (B). Maka terbentuklah suatu system penyaringan,
karena penerima tidak memperoleh informasi langsung dari sumbernya, melainkan dari
orang yang memilih informasi dari berbagai sumber.
Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat mengalir dengan tiga arah: dari
penerima ke gatekeeper, dari penerima ke sumber media massa, dan dari pemimpin
pendapat ke sumber media massa, seperti gambar dibawah ini.

Westley dan MacLean tidak membatasi model mereka pada tingkat individu. Bahkan,
mereka menekankan bahwa penerima mungkin suatu kelompok atau suatu lembaga sosial.
Menurut mereka setiap individu, kelompok atau system mempunyai kebutuhan untuk
mengirim dan menerima pesan sebagai sarana orientasi terhadap lingkungan.

Model Westley dan MacLean mencakup beberapa konsep penting: umpan balik,
perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpdribadi dengan komunikasi massa, dan
pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa. Model
ini juga membedakan pesan yang bertujuan (purposive) dengan pesan yang tidak bertujuan
(nonpurposif). Pesan bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra
penerima mengenai sesuatu dalam lingkungan. Pesan nonpurposif adalah pesan yang
dikirimkan sumber kepada penerima secara langsung atau melalui gatekeeper namun tidak
dimaksudkan untuk memengaruhi penerima.

10
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pemaparan makalah ini adalah terdapat berbagai macam model-model
komunikasi.Ada 9 model komunikasi yang kami paparkan dalam makalah ini,berdasarkan
pada buku karangan Prof.Deddy Mulyana, M.A., Ph. D yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar.Tiap-tiap model memiliki definisi dan ciri yang berbeda-beda.Setelah mengetahui
model-model komunikasi yang telah dijelaskan dalam makalah ini,kita dapat mempelajari
komunikasi dengan lebih dalam.Kita juga dapat mengetahui model komunikasi apa saja yang
biasanya diterapkan dalam masyarakat.Komunikasi yang efektif berasal dari proses
pelaksanaan komunikasi.Orang-orang yang terlibat akan meningkatkan keterampilan
mereka dalam berkomunikasi jika mereka mengikuti proses komunikasi itu sendiri.Itulah
mengapa penggunaan model komunikasi yang pas dalam berkomunikasi itu sangat penting.

B. Saran

Makalah ini masih terdapat kekurangan,baik dari segi penulisan,pembahasan


materi,maupun penyusunannya.Kami harap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran setelah membaca makalah ini sebagai bahan evaluasi kami untuk kedepannya.Kritik
dan saran dari pembaca akan sangat membantu bagi kami.

11
Daftar Pustaka

Mulyana, Deddy. 2017. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai