Anda di halaman 1dari 8

Makalah

“ LANDASAN SOSIOLOGIS DAN ANTROPOLOGIS PENDIDIKAN “


Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Dosen : M. Illyas, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

ANISSA ALFAH
FITRIYANY KHAIRUNNISA
SALSABILA NADZIFA

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


Jl. Kaharuddin Nasution No.113, Marpoyan Pekanbaru – Riau, 28284, Indonesia
Pendidikan dipercaya dapat membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak
manusia menjadi lebih baik. Namun, apa jadinya jika pendidikan hanya mementingkan
intelektual semata tanpa membangun karakter peserta didiknya. Hasilnya adalah kerusakan
moral dan pelanggaran nilai-nilai pada akhirnya, hasil pendidikan ini hanya akan menjadikan
manusia seperti robot, berakal tapi tidak berkepribadian ( jiwa kosong ).
            Untuk itulah, urgensi pendidikan karakter kiranya adalah jawaban bagi kondisi
pendidikan seperti ini. Dengan adanya pendidikan karakter semenjak usia dini diharapkan
persoalan mendasar dalam dunia pendidikan yang akhir-akhir ini sering menjadi keprihatinan
bersama dapat diatasi.

Landasan Sosiologis dan Antropologis Pendidikan


A. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis mengandung norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan
masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa. Untuk memahami kehidupan bermasyarakat suatu bangsa,
kita harus memusatkan perhatian pada pola hubungan antar pribadi dan antar kelompok dalam
masyarakat tersebut. Untuk terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai, terciptalah
nilai-nilai sosial yang dalam perkembangannya menjadi norma-norma sosial yang mengikat
kehidupan bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh masing-masing anggota masyarakat.
Anak didik dapat bergaul karena anak didik maupun pendidik merupakan makhluk sosial.
Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia memiliki:
1.      Sifat ketergantungan manusia dengan manusia lain
2.      Sifat adaptibility dan intelegensia Keadaan proses atau situasi pendidikan dianalisis secara
input terdiri atas instrumental input, purposif input, dan enviromental input.
Proses sosial individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1.      Faktor organism
2.      Faktor lingkungan alami
3.      Faktor lingkungan sosial dan budaya
Fungsi Kajian Landasan Pendidikan Sosiologis
 

Kajian dalam landasan pendidikan sosiologis memiliki banyak fungsi, beberapa fungsi dari
landasan pendidikan sosiologis diantaranya adalah:

1. Fungsi eksplanasi

Menjelaskan atau memberikan pemahaman tentang fenomena yang termasuk ke dalam ruang
lingkup pembahasannya. Untuk diperlukan konsep-konsep, proposisi-proposisi mulai dari
yang bercorak generalisasi empirik sampai dalil dan hukum-hukum yang mantap, data dan
informasi mengenai hasil penelitian lapangan yang actual, baik dari lingkungan sendiri
maupun dari lingkungan lain, serta informasi tentang masalah dan tantangan yang dihadapi.
Dengan informasi yang lengkap dan akurat, komunikan akan memperoleh pemahaman dan
wawasan yang baik dan akan dapat menafsirkan fenomena-fenomena yang dihadapi secara
akurat. Penjelasan-penjelasan itu bisa disampaikan melalui berbagai media komunikasi.

2. Fungsi prediksi

Meramalkan kondisi dan permasalahan pendidikan yang diperkirakan akan muncul pada
masa yang akan datang. Fungsi prediksi ini amat diperlukan dalam perencanaan
pengembangan pendidikan guna mengantisipasi kondisi dan tantangan baru.

3. Fungsi utilisasi

Menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat seperti


masalah lapangan kerja dan pengangguran, konflik sosial, kerusakan lingkungan, dan lain-
lain yang memerlukan dukungan pendidikan, dan masalah penyelenggaraan pendidikan
sendiri.

Jadi, secara umum  pendikan sosiologis bertujuan untuk mengembangkan fungsi-fungsinya


selaku ilmu pengetahuan (pemahaman eksplanasi, prediksi, dan utilisasi) melalui pengkajian
tentang keterkaitan fenomena-fenomena siosial dan pendidikan, dalam rangka mencari
model-model pendidikan yang lebih fungsional dalam kehidupan masyarakat. Secara khusus,
Sosiologi Pendidikan berusaha untuk menghimpun data dan informasi tentang interaksi sosial
di antara orang-orang yang terlibat dalam institusi pendidikan dan dampaknya bagi peserta
didik, tentang hubungan antara lembaga pendidikan dan komunitas sekitarnya, dan tentang
hubungan antara pendidikan dengan pranata kehidupan lain.
Landasan Pendidikan Antropologis
Antropologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ”antrophos” berarti manusia,
dan “logos” berarti ilmu. Antropologis mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial. Antropologis memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia
pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional
memisahkan antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada
perbanding atau perbedaan budaya antar manusia.

Antropologis adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda
dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase.

Antropologis secara garis besar dipecah menjadi 2 bagian


yaitu antropologi fisik/biologi dan antropologi budaya. Tetapi dalam
pecahan antropologi budaya, terpecah – pecah lagi menjadi banyak sehingga menjadi
spesialisasi – spesialisasi, termasuk antropologis pendidikan.

Seperti halnya kajian antropologis pada umumnya, pendidikan antropologis berusaha


menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya dalam rangka
memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia khususnya dalam
dunia pendidikan.

Manfaat Landasan Pendidikan Antropologis


 Setiap manusia memiliki perbedaan, oleh karena itu untuk memudahkan dalam
proses belajar mengajar seorang pendidik harus sedikit banyak memahami latar siswa yakni
keluarga, budaya, lingkungan siswa. Itulah sebabnya antropologi dibutuhkan sebagai
landasan dalam pendidikan. Landasan pendidikan antropologis memiliki beberapa manfaat
diantaranya:

1. Dapat mengetahui pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara


Universal maupun pola perilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa).
2. Dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai dengan
harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.
3. Dengan mempelajari antropologi akan memperluas wawasan kita terhadap tata
pergaulan umat manusia diseluruh dunia khususnya Indonesia yan g mempunyai
kekhususan-kekhususan yang sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga
menimbulkan toleransi yang tinggi.
4. Dapat mengetahui berbagai macam problema dalam masyarakat serta memiliki
kepekaan terhadap kondisi-kondisi dalam masyarakat baik yang menyenangkan serta
mampu mengambil inisiatif terhadap pemecahan permasalahan yang muncul dalam
lingkungan masyarakatnya.

Dari manfaat diatas dapat disimpulkan bahwa, antropologis dapat menjadikan bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang memiliki jiwa nasionalis.
 LANDASAN SOSIOLOGIS DAN ANTROPOLOGIS PENDIDIKAN

Sub topik :

A. Individu, Masyarakat dan Kebudayaan


Individu adalah manusia perseorangan sebagai kesatuan yang tak dapat di bagi,
memiliki perbedaan dengan yang lainnya sehingga bisa bersifat unik, serta bebas mengambil
keputusan atau tindakan atas pilihan dan tanggung jawabnya sendiri atau otonom.
Selo Sumardjan mendefinisikan masyarakat sebagai orang-orang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan. Manusia hidup bermasyarakat dan menghasilkan kebudayaan
yaitu keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Anatar individu, masyarakat, dan kebudayaanya tak dapat dipisahkan. Hal ini
sebagaimana dimaklumi bahwa setiap individu hidup bermasyarakat dan berbudaya, adapun
masyarakat itu sendiri terbentuk dari individu-individu. Masyarakat dan kebudayaan
mempengaruhi individu, sebaliknya masyarakat dan kebudayaan di pengaruhi pula oleh
individu-individu yang membangunnya.
Di dalam masyarakat terdapat struktur sosial, status dan peranan. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai tujuan-tujuannya, setiap individu maupun
kelompok melakukan ada pun dalam interaksi sosial tersebut mereka melakukan berbagai
tindakan sosial, tindakan sosial yang dilakukan individu hendaknya sesuai dengan status dan
peranannya dan diharapkan sesuai pula dengan kebudayan masyarakatnya. Masyarakat
menuntut hal tersebut tiada lain agar tercipta korformitas. Tindakan sosial yang tidak sesuai
dengan norma dan nilai dan norma dan kebudayaan masyarakat dipandang melakukan
penyimpangan tingkah laku atau penyimpangan sosial terhadap pelaku penyimpangan sosial
masyarakat akan mengucilkannya bahkan melakukan pengendalian sosial.

B.  pendidikan Sebagai Pranata sosial


Pranata sosial adalah perilaku terpola yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk
memenuhi berbagai kebutuhan dasarnya (basic needs).
Jenis-jenis pranata sosial :
1.      Pranata ekonomi
Seperangkat aturan yang mengatur tentag kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang
dan jasa sehingga terwujud kesejahtraan dan ketertiban masyarakat. Terlahir pada saat orang
melakukan tukar menukar barang (barter) secara rutin membagi-bagi tugas dan mengakui
adanya tuntutan terhadap orang lain. Antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Fungsinya mengatur hubungan antar pelaku ekonomi dan meningkatkan
produktifitas ekonomi semaksimal mungkin.
2.      Pranata agama
Agama adalah ajaran atau system yang mengatur tentang keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tentang kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan antar manusia dengan lingkungannya. Fungsinya ajaran atau
aturan adalah memberikan tujuan atau orientasi sehingga timbul rasa saling hormat antar
sesame manusia; hukum memberikan aturan yang jelas terhadap tingkah laku manusia akan
hal-hal yang di anggap benar dan hal-hl yang di anggap salah; social yaitu sebagai dasar
aturan kesusilaan dalam masyarakat, misalnya ekonomi, pendidikan, kesehatan, perkawinan,
kesenian, dan lain-lain; fungsi ritual; transformatif;

3.      Pranata pendidkan


Pranata pendidikan merupakan salah satu pendidikan sosial dalam rangka proses sosialisasi
atau enkulturasi untuk mengantarkan individu ke dalam kehidupan berasyarakat dan
berbudaya serta untuk menjaga kelangsungan eksistensi masyarakat dan kebudayaannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://ithasartika91.blogspot.com/2011/02/landasan-sosiologis-dan-
antropologis_22.html

2. https://www.researchgate.net/publication/264847308_LANDASAN_SOSIOLOGI_DAN_ANTROPOLOGI
_PENDIDIKAN

3. liebeigi.blogspot.com/2011/12/landasan-sosiol
4. ogis-dan-antropologis.html

Anda mungkin juga menyukai