Anda di halaman 1dari 14

Makalah

RELAY DIFFERENSIAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata kuliah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Pada Semester VI Tahun Ajaran 2018/2019

Dosen Pembimbing :
Hari Anna Lastya S.T., M.T.

Dikerjakan Oleh :

FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSALAM BANDA ACEH
2018

KATA PENGANTAR
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Assalamu’alaikumqwarahmatullahiawabarakatuh.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang mana dengan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya saya dan Iqbal dapat menyelesaikan makalah ini dengan benar dan baik. Shalawat
beserta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Alam Nabi besar Muhammad SAW.

Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memperluas ilmunya mengenai “PERALATAN
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK”, yang mana makalah ini kami tulis berdasarkan hasil
pengamatan dari berbagai sumber, baik itu dari buku maupun bahan bacaan dari internet. Makalah ini
kami susun dengan berbagai rintangan dan hambatan, baik itu yang datang dari kami sendiri maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah, akhirnya makalah
ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Ucapan terimakasih tak lupa kami ucapkan kepada semua pihak yang telah meluangkan
waktunya untuk membantu dan membimbing kami dalam menyusun makalah ini dengan baik dan
benar.

Kami juga menyadari di dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
terutama bagi kami sendiri dan pembaca sekalian. Amin ya rabbal’alamin.

Banda Aceh, 18 Maret 2018

PENULIS

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

BAB II2PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Definisi Relay Differensial............................................................................................2

B. Prinsip Kerja Relay Diffrensial.....................................................................................2

C. Karakteristik Relay Diffrensial......................................................................................4

D. Jenis Relay Diffrensial..................................................................................................5

1. Relay Defferensial Longitudinal...............................................................................5

2. Relay Diffrensial Persentase......................................................................................7

E. Pengaplikasian Relay Diffrensial Dalam Pengamanan Peralatan Tenaga Listrik ..........9

1. Proteksi Transformator Dengan Relay Diferensial....................................................9

2. Proteksi Rel Dengan Relay Diffrensial....................................................................9

BAB III11PENUTUP......................................................................................................11

A. Kesimpulan.............................................................................................................11

B. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem proteksi tenaga listrik terdiri dari berbagai macam peralatan, mulai dari
peralatan relay-relay elektromagnetik, overcurrent, LBS, sampai pada sistem elektronik
canggih, yang mengirimkan sinyal-sinyal frekuensi tinggi sepanjang line-line daya.
Bentuk proteksi paling sederhana namun sangat efektif ialah relai elektromekanik, yang
mampu menutup kontak-kontak apabila terjadi ganguan dengan memberikan perintah
kepada (energize) mekanisme pembukaan CB, apabila ada arus yang lebih besar dari
yang ditentukan melewati peralatan tersebut.

Relay diferensial merupakan salah satu jenis dari relay proteksi tenaga listrik.
Relay ini banyak digunakan pada peralatan yang secara fisik mempunyai batas daerah
proteksi relatif dekat disekitar peralatan yang akan diamankan. Jadi relay ini biasanya
digunakan pada peralatan seperti ; transformator daya, rel, bus bar, generator, dan saluran
transmisi. Biasanya juga digunakan untuk memproteksi perlatan terhadap gangguan
hubung singkat antar fase, maupun fase dengan tanah.

Relay differensial merupakan salah satu relay yang prinsip kerjanya berdasarkan
kesimbangan (balance), yang membandingkan arus-arus sekunder transformator arus
(CT) terpasang pada terminal-terminal peralatan atau instalasi listrik yang diamankan.
Relay differensial banyak digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada
transformator daya yang berguna untuk mengamankan belitan transformator bila terjadi
suatu gangguan.

Karena relay ini sangat selektif dan sistem kerjanya sangat cepat. Berdasarkan
hal tersebut maka penulis ingin memaparkan dan menjelaskan secara ringkas kepada
pembaca mengenai cara kerja relay differensial secara langsung sebagai salah satu alat
proteksi pada perlatan tenaga listrik.

1|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi relay differensial


Relay differensial merupakan suatu relay yang prinsip kerjanya berdasarkan
kesimbangan (balance), yang membandingkan arus-arus sekunder transformator arus
(CT) yang terpasang pada terminal-terminal peralatan atau instalasi listrik yang akan
diamankan. Penggunaan relay differensial sebagai relay pengaman, antara lain pada
generator, transformator daya, bus bar, dan saluran transmisi. Relay differensial
digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada transformator daya yang
berguna untuk mengamankan belitan transformator bila terjadi suatu gangguan yang tidak
diinginkan. Relay ini sangat selektif dan sistem kerjanya sangat cepat.

Relai diferensial ini juga digunakan pada peralatan yang secara fisik mempunyai
batas daerah proteksi yang sangat relatif dekat dengan peralatan tenaga listrik. Jadi relay
ini biasanya digunakan pada peralatan-peralatan seperti, transformator daya, bus bar,
generator dan pada saluran transmisi. Biasanya juga dipakai untuk memproteksi perlatan
terhadap gangguan hubung singkat antar fase, maupun fase dengan tanah.

B. Prinsip kerja relay diffrensial


Sebagaimana disebutkan diatas, Relay differensial adalah suatu alat proteksi yang
sangat cepat bekerjanya dan sangat selektif berdasarkan keseimbangan (balance) yaitu
perbandingan arus yang mengalir pada kedua sisi trafo daya melalui suatu perantara yaitu
trafo arus (CT). Jadi prinsip kerjanya, ketika relay dalam kondisi normal, arus mengalir
melalui peralatan listrik yang akan diamankan (generator, transformator dan lain-
lainnya). Dan selanjutnya arus-arus sekunder transformator, yaitu I1 dan I2 bersikulasi
melalui jalur IA. Jika hal ini terjadi, maka relay pengaman yang dipasang antara terminal
1 dan 2, dalam kondisi normal tidak akan ada arus yang mengalir melaluinya. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

2|Page
Gambar 1 Pengawatan Dasar Relay Differensial

Jika terjadi gangguan diluar peralatan listrik peralatan listrik yang diamankan
(external fault), maka arus yang mengalir akan bertambah besar, akan tetapi sirkulasinya
akan tetap sama dengan pada kondisi normal, sehingga relay pengaman tidak akan
bekerja untuk gangguan luar tersebut. Jika gangguan terjadi didalam (internal fault),
maka arah sirkulasi arus disalah satu sisi akan terbalik, menyebabkan keseimbangan pada
kondisi normal terganggu, akibatnya arus ID akan mengalir melalui relay pengaman dari
terminal 1 menuju ke terminal 2.

Selama arus-arus sekunder transformator arus sama besar, maka tidak akan ada
arus yang mengalir melalui kumparan kerja (operating coil) relay pengaman, tetapi setiap
gangguan (antar fasa atau ke tanah) yang mengakibatkan sistem keseimbangan terganggu,
akan menyebabkan arus mengalir melalui Operating Coil relay pengaman, maka relay
pengaman akan bekerja dan memberikan perintah putus (tripping) kepada circuit breaker
(CB) sehingga peralatan atau instalasi listrik yang terganggu dapat diisolir dari sistem
tenaga listrik. Seperti gambar dibawah ini :

C. Karakteristik relay diffrensial


Karakteristik relay diferensial dibuat sejalan dengan Unbalances current (Iμ),
untuk menghindari terjadinya kesalahan kerja. Kesalahan kerja disebabkan karena CT
ratio mismatch, atau adanya pergeseran fasa akibat belitan transformator tenaga yang
terhubung dengan sistem (Y) – (Δ). Jadi untuk mengatasi masalah terjadinya unbalance
current (Iμ) pada relai diferensial, dapat diatasi dengan menambahkan kumparan yang

3|Page
menahan kerjanya relay di daerah Iμ. Kumparan ini di sebut Restraining Coil, sedangkan
kumparan yang mengerjakan relay disebut Operating Coil.

Jika ada arus yang berlawanan dalam arti yang satu menuju relay dan yang
lainnya meninggalkan relai, maka akan saling mengurangi dan sebaliknya jika arus searah
berarti yang kedua-duanya menuju atau meninggalkan relay, maka akan saling
menjumlahkan. Pada Gambar dibawah ini kita akan melihat karakteristik relay
differensial, yang mana daerah di atas kurva adalah daerah kerja relay differensial,
sedangkan pada daerah di bawah kurva, relay tidak akan bekerja. (Anderson Anvenue,
2001:214-300)

Slope didapat dengan membagi antara komponen arus differensial dengan arus
penahan. Slope 1 akan menentukan arus diferensial dan arus penahan pada saat kondisi
normal dan memastikan sensitifitas relay pada saat gangguan internal dengan arus
gangguan yang kecil. Sedangkan Slope 2 berguna supaya relay tidak bekerja oleh
gangguan eksternal yang berarus sangat besar sehingga salah satu CT mengalami saturasi
(diset dengan slope lebih dari 50%).

4|Page
D. Jenis relay diffrensial
Secara umum dikenal dua macam relay deferensial yaitu :

1. Relay defferensial longitudinal


Prinsip kerja relai deferensial longitudinal digambarkan seperti pada gambar
dibawah ini :

5|Page
Keterangan ;

CT1 dan CT2 = transformator arus 1 dan 2

I1 dan I2 = arus primer CT1 dan CT2

i1 dan i¬2 = arus sekunder CT1 dan CT2

Dengan transformator bahwa CT1 dan CT2 merupakan dua transformator arus
dengan perbandingan transformator dan kapasitas yang sesuai, maka untuk kondisi-
kondisi berikut :

1. Kondisi Normal
I1 dan I2 ditransformasikan oleh CT1 dan CT2 menjadi i1 dan i¬2 dengan harga yang
secara teoritis sama, sehingga berdasarka gambar diperoleh persamaan i = i1- i2 = 0
hal ini berarti I lebih kecil dari harga ip sehingga relay blocking.
2. Kondisi Ganguan F1
Seperti pada kondisi normal I1 dan I2 akan ditransformasikan menjadi i1 dan i¬2 yang
juga secara teoritis sama. i = i1- i2 = 0 dan karena i sama dengan nol, maka relay tetap
blocking.
3. Kondisi Ganguan F2
Arus gangguan I1 ditransformasikan menjadi i1 yang merupakan nilai sekunder arus
gangguan. Sedengkan I2 sama dengan nol (sumber disebelah kiri) akan menyebabkan
i2¬ juga menjadi nol. I = i1 + i2 = i1 + 0 = i1. Dimana, i1 merupakan nila sekunder
arus gangguan yang nilainya cukup jauh lebih besar dari Ip, sehingga relai akan pick-
up. Namun beberapa masalah praktis yang sering mempengaruhi keandalan system
proteksi ini, yaitu :
Ketidak mudahan memperoleh transformator arus yang benar-benar indetik.
Pada umumnya peletakan transformator arus dan unit relai doferensial
sedemikian rupa. Sehingga biasanya burden dari transformator arus yang
digunakan menjadi berbeda.

Dengan demikian, harus dipasangkan nilai setelan (ip) untuk relai ini yang lebih
besar dari hasil jumlah vector arus (i) pada kondisi normal. Termasuk kondisi bila mana
terjadi though fault current (arus gangguan yang besar tetapi berinteraksi di luar daerah

6|Page
proteksi). Penentuan nilai setelan dengan cara seperti ini, pada akhirnya akan berarti
mengurangi sensitivitas relai. Hal ini menjadi kelemahan relai deferensial longitudinal.

2. Relay diffrensial persentase


Prinsip kerja relai deferensial persentase digambarkan seperti pada gambar
dibawah ini :

a. b.

Untuk mengatasi masalah gambar (a) dan gambar (b) diatas, maka relay
differensial dilengkapi dengan kumparan kerja dan restraining coil (kumparan penahan)
atau lebih dikenal dengan Relay Differensial Persentase (Relay Differensial Bias).
Dengan melakukan pembaharuan relay defferensial yang berdasarkan Prinsip Sirkulasi
arusnya adalah untuk mengatasi gangguan yang timbul diluar dari pada perbedaan dalam
hal ratio terhadap nilai arus hubung singkat External yang tinggi. Relay deffferensial
dengan presentase memiliki coil (belitan) peredam tambahan yang dihubungkan delan
pilot wire seperti pada gambar dbawah ini :

7|Page
Didalam relay ini kumparan kerjanya dihubungkan dengan titik tengah kumparan
penahan (peredam), total jumlah impedansi belitan didalam kumparan peredam sama
dengan jumlah ampere belitan yang ada pada kedua ½ bagian kumparan yaitu

I1 N I2N I N + I2 N
+ , yang memberikan rata-rata arus peredam sebesar 1 , didalam
2 2 2
belitan N. Untuk gangguan luar I1 dan I2 semakin besar dan karenannya kopel peredam
bertambah besar yang bisa mencegah kesalahan operasi. Berikut persamaan kopel :

Kopel Operasi To = K (i1 - i2) No


Kopel Lawan Tr = K (i1 + i2/2) Nr + S

Dimana ;
K = Konstanta
S = Kopel lawan mekanis
i1 - i2 = Arus sekunder CT1 ¬dan CT2
Nr, No = Jumlah lilitan restraining coil dan operating coil

E. Pengaplikasian relay diffrensial dalam pengamanan peralatan tenaga listrik

1. Proteksi Transformator dengan Relai Diferensial


Seperti dalam saluran transmisi, jenis relai proteksi yang digunakan untuk
transformator daya tergantung pada besar daya, rating tegangan, dan sifat
penggunaannya. Proteksi utama dan transformator dengan daya yang lebih besar atau
sama dengan 10 MVA umunya menggunakan relai defernsial. Relai ini sangat selektif
dan dapat pack-up dengan kecepatan tinggi.
Prinsip kerja relai diferensial berdasarkan kesimbangan (balance), yang
membandingkan arus-arus sekunder transformator arus (CT) terpasang pada terminal-
terminal peralatan atau instalasi listrik yang diamankan. Penggunaan relay differensial
sebagai relay pengaman, antara lain pada generator, transformator daya, bus bar, dan
saluran transmisi.

8|Page
Relay differensial digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada
transformator daya yang berguna untuk mengamankan belitan transformator bila terjadi
suatu gangguan. Relay ini sangat selektif dan sistem kerjanya sangat cepat. Prinsip Kerja
Dari Relay Differensial Sebagaimana disebutkan diatas, Relay differensial adalah suatu
alat proteksi yang sangat cepat bekerjanya dan sangat selektif berdasarkan keseimbangan
(balance) yaitu perbandingan arus yang mengalir pada kedua sisi trafo daya melalui suatu
perantara yaitu trafo arus (CT).

2. Proteksi Rel dengan Relay Diffrensial


Meskipun kemungkinan terjadinya gangguan di rel tidak sesering di saluran,
namun apabila hal ini terjadi, maka dampaknya terhadap sistem akan luas. Untuk itu,
harus diusahakan sebuah sistem proteksi yang tepat untuk rel. Relai diferensial
merupakan metode yang paling sensitif dan dapat diandalkan untuk memproteksi rel.
Relai diferensial memiliki selektivitas yang baik, yaitu jumlah vektor arus yang
masuk dan keluar dari suatu rel adalah sama bila tidak gangguan dalam rel yang
bersangkutan. Dapat kita lihat dari gambar dibawah ;

Proteksi Gangguan didalam dan diluar rel.

Keterangan : OC = Oprating coil

9|Page
F1,F2 = Gangguan

IOC = Arus Operating coil

Apabila ada gangguan pada rel, maka jumlah vektor dari arus tersebut tidak nol
dan arus inilah yang akan menyebabkan relai pack-up. Secara sederhana digambarkan
pada gambar 24. Gambar 24a merupakan gangguan pada daerah proteksi sehingga relai
pick-up, sedangkan gambar 24b. Merupakan gangguan di luar daerah proteksi dan relai
blocking.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Relay diffrensial merupakan salah satu bagian terpenting dari sistem proteksi
tenaga listrik. Relay ini pada umumnya bekerja dengan prinsip yang sangat cepat dan
sangat selektif berdasarkan keseimbangan (balance) yaitu perbandingan arus yang
mengalir pada kedua sisi trafo daya melalui suatu perantara yaitu trafo arus (CT). Relay
ini juga banyak digunakan untuk memproteksi keamana penyaluran tenaga listrik, seperti
saluran rel, saluran transmisi, transformator daya, dan lainnya dari berbagai gangguan dan
ancaman yang terjadi akibat hubung singkat maupun ganguan yang terjadi akibat alam
sekitar.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritikan dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Agar penulis bisa lebih
fokus dan details dalam memaparkan dan menjelaskan tentang makalah di atas, dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

PT PLN (Persero) (2009), Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan


Penyaluran Tenaga Listrik Transformator Tenaga, Jakarta.

PT PLN (Persero) P3B dan PT PLN (Persero) UDIKLAT SEMARANG, BUKU


TEORI Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk.

Martudi, Djiteng. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006.

Drs. Syarifuddin Kasim, M.T., Ir. Yunus Tjandi, M.T. Program Sem Que-Batch
V Teknik Elektro Buku Ajar Proteksi Sistem Tenaga Listrik.

Ir. H. Hazairin Samaulah, M. Eng, Ph. D, “Dasar-Dasar Sistem Proteksi Tenaga


Listrik,” Palembang:UNSRI, 2000.

http://kuli-listrik.blogspot.com/2018/03/rele-diferensial-pada-trafo-tenaga.html

Referensi gambar :

http://www.google.com

Referensi video :

http://www.youtube.com

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai