Anda di halaman 1dari 15

PERBAIKAN STRUKTUR PERKERASAN JALAN

DENGAN MENGGUNAKAN GEOTEKSTIL


(Studi Kasus Ruas Jalan Caruban – Ngawi Km. 158+600 – Km.
160+600)

OLEH
ANDHIKA DWI KURNIAWAN
NIM 186060100111009

MANAJEMEN KONSTRUKSI
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Maret 2019
Latar Belakang
Ruas Jalan Ngawi Caruban mempunyai beban lalu lintas
yang sangat tinggi dan padat terutama jumlah kendaraan
berat yang melintas. Secara aspek geoteknik perlu
diperhatikan ruas jalan ini utamanya pada badan jalan
yang ada merupakan jenis tanah lunak (soft soil),
sehingga banyak ditemukan permasalahan kemampuan
daya dukung dan stabilitas tanah lunak seperti kuat
dukung dan kuat geser yang rendah dan tidak stabil.
Jika beban telah bekerja di atas timbunan badan jalan,
dalam kurun waktu tertentu akan terjadi penurunan yang
akan berlangsung dalam waktu yang lama. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan
perkuatan geosintetik sehingga perlu dievaluasi
penempatan / penggunaan geosintetik dan penurunan
yang terjadi.
Perencanaan jalan tidak bisa terlepas dari aspek aspek
geoteknik. Salah satu aspek geoteknik yang perlu
diperhatikan adalah bila mana suatu lokasi
pembangunan merupakan jenis tanah lunak (soft soil).
Dalam melaksanakan pekerjaan jalan pada tanah lunak
ditemui permasalahan yang berhubungan dengan
kemampuan daya dukung dan stabilitas dari tanah
lunak, yaitu kuat dukung dan kuat geser yang rendah,
kestabilan yang kecil. Jika beban bekerja maka akan
terjadi penurunan yang besar dan berlangsung dalam
waktu yang lama. Untuk mengantisipasi permasalahan
tersebut salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan menggunakan metode perkuatan geotekstil
yang saat ini telah berkembang pesat.
Tujuan
Tujuan pemakaian geotekstil sebagai bahan
perkuatan adalah untuk mencegah tercampurnya
tanah timbunan dengan tanah gerak,
mencegah/mengurangi deformasi pada arah
horizontal dan vertikal yang berlebihan serta
meningkatkan/menambah perlawanan geser tanah
terhadap keruntuhan/kelongsoran timbunan.
Perkuatan timbunan dengan menggunakan bahan
perkuatan geotekstil yang ditempatkan di dasar
timbunan dapat menambah daya dukung
terhadap konstruksi timbunan dan beban lalu
lintas.
Pada ruas jalan Caruban – Ngawi Km 158+600 s/d
160+600, Km 0+00 Surabaya sepanjang 2,00 Km
dimana kondisi badan jalan banyak dijumpai
ambles-ambles (settle) pada bagian pinggir kearah
bahu jalan dan terdapat material tanah dari
subgrade tampak muncul di jalan, setelah diselidiki
ternyata permasalahan terletak pada tanah
timbunan yang membentuk badan jalan sampai
level subgrade termasuk tanah lunak untuk itu
dalam penyelesaian dari permasalahan diatas
adalah dengan menggunakan metode penanganan
geotekstil.
Pengertian
Geotekstil merupakan suatu bahan sintetis permeable
yang terbuat oleh bahan tekstil polimer seperti
polyester atau polypropylene. Bahan ini sangatlah
berguna untuk dunia industri di Indonesia. Untuk dipakai
dalam memisahkan, menyaring, memperkuat, melindungi
dan menguras jika digunakan didalam tanah. Geotekstil
memisahkan tanah
mendasari permukaan.
Geotekstil (Geotekstil / Filter Fabrics) adalah salah satu
bahan Geosynthetics (Geosintetik) yang tembus air, yang
dapat digunakan / berfungsi sebagai separator, filter,
proteksi, dan perkuatan. Bahan dasar pembuatannya
adalah Polyesther atau Polyprophilene.
Kelebihan struktur perkuatan tanah dengan memanfaatkan
geotekstil dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :

1. Menaikan daya dukung tanah terutama pada tanak lembek dan timbunan.
2. Mencegah kontaminasi agregat sub base dan base oleh tanah dasar lunak dan
mendistribusikan beban lalu lintas yang efektif melalui lapisan-lapisan timbunan.
3. Meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan
memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan lapisan agregat terbuang.
4. Mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan.
5. Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan.
6. Mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari
struktur jadi.
7. Menaikan kekuatan besar nilai gaya geser tanah.
8. Manaikan besar nilai modulus elastis tanah.
9. Mengurangi tingkat kompresabilitas tanah.
10. Mengontrol stabilitah volume tanah baik pada pengembangan volume maupun
pada penyusutan volume.
11. Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi.
12. Memperkecil pengaruh lingkungan.
13. Berfungsi sebagai tulangan dalam timbunan tanah dan tempat drainasi tanah.
Macam-macam Geotekstil
1. Geotekstil Woven ( teranyam )
Tipe ini merupakan jenis Geotekstil yang teranyam. Bahan dasar untuk
pembuatannya umumnya Polypropilene (PP). Untuk mempermudah
visualisasi, Geotekstil Woven ini mirip dengan karung beras (bukan yang
terbuat dari bahan goni) tetapi berwarna hitam dapat dilihat pada Gambar 1
berikut,
Fungsi Geotekstil Woven yaitu sebagai bahan
stabilisasi tanah dasar (terutama pada tanah
dasar lunak), dikarenakan Geotekstil jenis ini
mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang
lebih tinggi dibandingkan dengan Geotekstil Non
Woven ( kurang lebih sekitar 2 kali lipat untuk
gramasi atau berat per m2 yang sama).
2. Geotekstil Non Woven ( tidak teranyam )
Geotekstil (Geotekstil) Non Woven, atau disebut Filter Fabric (Pabrik). Jika
Geo Textile Woven itu teranyam sebaliknya Geo Textile Non Woven itu tidak
teranyam
berbentuk seperti karpet kain. Biasanya bahan dasarnya terbuat dari bahan
polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP). Fungsi Geotekstil Woven
adalah membrane effect, yang hanya mengandalkan tensil strength, sehingga
tidak mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement)
akibat tanah dasar yang lunak atau kurang baik lihat Gambar 2 berikut,
Gambar typical permodelan pekerjaan
Pelebaran
Contoh Pemasangan Geotekstile
Contoh cara pengurukan dengan lapisan geotekstile
jalan baru
Contoh cara penggunaan dan manfaat Geotekstile

Anda mungkin juga menyukai