D. Penutup
Rodee dkk (1995: 54) menyatakan bahwa homogenitas kebudayaan adalah
suatu kekuatan luar biasa yang bekerja atas nama identitas nasional. Pada paparan
selanjutnya, secara implisit Rodee menyatakan bahwa identitas nasional akan
berpengaruh terhadap kestabilan negara. Realitas negara dan bangsa Indonesia
teramat heterogen secara budaya, bahkan paling heterogen di dunia, lebih dari itu
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Kondisi tersebut mensyaratkan
hadirnya ideologi negara yang dihayati dan diamalkan oleh seluruh komponen
bangsa.
Implikasinya, fungsi ideologi negara bagi bangsa Indonesia amat penting
dibandingkan dengan pentingnya ideologi bagi negara-negara lain terutama yang
bangsanya homogen. Bagi bangsa Indonesia, ideologi sebagai identitas nasional
merupakan prasyarat kestabilan negara, karena bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang heterogen. Hadirnya ideologi Pancasila tersebut, paling tidak akan
berfungsi untuk: 1) menggambarkan cita-cita bangsa, ke arah mana bangsa ini akan
bergerak; 2) menciptakan rasa kebersamaan dalam keluarga besar bangsa Indonesia
sesuai dengan sesanti Bhinneka Tunggal Ika; dan 3) menggairahkan seluruh
komponen bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara Republik
Indonesia.
Ada ha-hal yang amat penting dalam melaksanakan ideologi negara Pancasila,
agar ideologi tidak disalahgunakan terutama dijadikan alat untuk memperoleh atau
mempertahankan kekuasaan oleh elit politik. Maka untuk itu, bangsa Indonesia harus
melaksanakan nilai-nilai instrumental ideologi Pancasila yaitu taat asas terhadap nilai-
nilai dan ketentuan-ketentuan yang ada pada Pembukaan UUD 1945 dan Pasal-Pasal
dalam UUD 1945.[ ]
Daftar Pustaka
Abdulgani, Roeslan , 1979, Pengembangan Pancasila di Indonesia , Yayasan Idayu,
Jakarta.
Ahmad, Amrullah dkk. , 1996, Dimensi Hukum Islam Dalam Sistem Hukum Nasional ,
Gema Insani, Depok.
Ali As’ad Said , 2009, Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa , Pustaka
LP3ES, Jakarta.
An -Na’im, Abdullahi Ahmed, 2007, Islam dan Negara Sekular: Menegosiasikan Masa
Depan Syariah, PT Mizan Pustaka, Bandung.
Anshoriy, HM. Nasruddin, 2008, Bangsa Gagal: Mencari Identitas Kebangsaan, LKiS,
Yogyakarta.
Chaidar, Al , 1998, Reformasi Prematur: Jawaban Islam Terhadap Reformasi Total,
Darul Falah, Jakarta.
Dodo, Surono dan Endah (ed.), 2010, Konsistensi Nilai-Nilai Pancasila dalam UUD
1945 dan Implementasinya, PSP-Press, Yogyakarta.
Eksan, Moch. , 2000, Kiai Kelana, LkiS, Yogyakarta.
Hartono, 1992, Pancasila Ditinjau dari Segi Historis, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Kaelan , 2012, Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara,
Paradigma, Yogyakarta.
_____, 2000, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
_____, dalam Proceeding Kongres Pancasila yang diselenggarakan di Yogtakarta
pada tanggal 30 Mei sampai 1 Juni 2012.
Latif, Yudi , 2011, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas
Pancasila, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Maarif, Ahmad Syafii. 2012. “Strategi Pelembagaan NilaiNilai Pancasila dalam
Perspektif Agama, Sosial dan Budaya”, Makalah pada Kongres Pancasila IV di
UGM Yogyakarta tanggal 31 Mei-1 Juli 2012.
Moesa, Ali Maschan, 2007, Nasionalisme Kiai Konstruksi Sosial Berbasis Agama,
LKiS, Yogyakarta.
Mulyantoro, Heru. 2012. “Quantum Leap Pancasila, Membangun Peradaban Bangsa
dengan Karakter Tuhan Yang Maha Esa”, Makalah pada Kongres Pancasila IV
di UGM Yogyakarta tanggal 31 Mei-1 Juni 2012.
Nurdin, Encep Syarief, 2002, Konsep-Konsep Dasar Ideologi: Perbandingan Ideologi
Besar Dunia, CV Maulana, Bandung.
Oesman, Oetojo dan Alfian (Ed.), 1990, Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai
Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, BP-7 Pusat,
Jakarta.
Pieris, John , 2004, Tragedi Maluku: Sebuah Krisis Peradaban -Analisis Kritis Aspek:
Politik, Ekonomi, Sosial-budaya dan Keamanan, Yayasan Obor Indonesia,
Jakarta.
Poespowardojo, Soerjono, 1989, Filsafat Pancasila: Sebuah Pendekatan Sosio-
Budaya, PT Gramedia, Jakarta.
Roem, Mu hammad dan Agus Salim, 1977, Ketuhanan Yang Maha Esa dan Lahirnya
Pancasila, Bulan Bintang, Jakarta.
Rodee, Carlton Clymer dkk., 1995, Pengantar Ilmu Politik, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Soetarman dkk., 1996, Fundamentalisme, Agama-Agama dan Teknologi, PT BPK
Gunung Mulia, Jakarta.
Thalib, Muhammad dan Irfan S Awwas, 1999, Doktrin Zionisme dan Idiologi Pancasila,
Menguak Tabir Pemikiran Politik Founding Fathers Republik Indonesia, Wihdag
Press, Yogyakarta.
Wahyudi, Agus dkk. (ed.), 2009, Proceeding: Kongres Pancasila, Pancasila dalam
Berbagai Perspektif, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan dan Mahkamah
Konstitusi, Jakarta.
Wildan, Dadan dkk. (ed.), 2010, Perspektif Pemikiran SBY: Revitalisasi dan
Reaktualisasi Nilai-Nilai Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya, Sekretariat
Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Zada, Khamami dan A. Fawaid Sjadzili (Ed.), 2010, Nahdltul Ulama: Dinamika Ideologi
dan Politik Kenegaraan, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta.
Zoelva, Hamdan, 2012, “Pelembagaan Nilai-nilai Pancasila dalam Perspektif
Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya Melalui Putusan MK”, Makalah yang
disajikan pada Kongres Pancasia IV di UGM Yogyakarta