Anda di halaman 1dari 12

PRESPEKTIF GLOBAL DALAM

KONTEKS ANTROPOLOGI
KELOMPOK 3

• UTARI DIYAHNINGSIH 18120093

• LULU SOIMATUL GHINAYAH 18120058

• ARFINA NUR FADHILA 18120047

• SHOFI ASFIKA 19120049

• NOVITA RAMADANI P.S 19120014


PENGERTIAN PRESPEKTIF GLOBAL

Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap


suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu
dari sisi kepentingan dunia atau internasional.
PENGERTIAN ANTROPOLOGI

• Antropologi merupakan studi tentang manusia dengan


kebudayaannya (Koentjaraningrat (1990: 1112)).

• Antropologi adalah studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih


menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal
pikiran manusia dan perkembangan  budaya dengan kebudayaan dalam
konteks global (F.A. Hoebel)
PERSPEKTIF GLOBAL DARI
VISI ANTROPOLOGI

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global berarti


mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan
kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya
berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.
Sudut pandang antropologi terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan
perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global. Namun demikian, sorotan
dan kajiannya tidak terlepas mulai dari tingkat local, regional, nasional, internasional sampai ke
tingkat global yang sedang mengarus pada saat ini.
Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai dari tingkat local
sampai ke global, pada dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik
otentik umat manusia.
Misalnya kendaraan mulai dari yang didorong/ditarik oleh manusia atau hewan, kendaraan
bermotor sampai kendaraan luar angkasa. Pakaian mulai dari yang berbahan kulit kayu, kulit
binatang,wool sampai serat sintetis. Semua itu tidak lain adalah hasil pengembangan akal pikiran
manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan.
Oleh karena itu, proses dan arus global dalam kehidupan sesungguhnya adalah
proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan. Dengan
memperhatikan dan menyimak apa yang telah diilustrasikan, berkenaan dengan
perkembangan aspek-aspek kehidupan manusia dan kebudayaannya.
Salah satunya yang terus berkembang yaitu baik perkembangan, penerapan,
serta pemanfaatannya adalah IPTEK. Kita harus menyadari bahwa IPTEK
merupakan hasil pikiran akal manusia, sehingga kita tidak boleh seolah-olah
dikendalikan IPTEK, akan tetapi harus kita sebagai manusia yang harus
mengendalikan IPTEK. Dengan pengembangan dan peningkatan daya pikir yang
aktif, kritis kita harus bisa menghindarkan diri kita dari ketergantungan terhadap
IPTEK yang hakikatnya adalah produk budaya yang seharusnya kita sebagai
manusia yang mengendalikannya.
Secara perspektif, meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat terkait
dengan meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya
menggunakan peralatan mengolah sumber daya (budaya). Hal ini tidak dapat
dilepaskan dari pendidikan yang diperoleh budaya dalam arti yang seluas-luasnya,
formal, nonformal, dan informal.
Perkembangan budaya (daya pikir) dengan kebudayaan (hasil daya pikir)
sebagai satu kesatuan, berjalan menembus waktu hari ini, kemarin, dan esok untuk
mencapai tatanan global. Semakin berkembangnya elektronik (radio, TV, telepon,
dll) yang menurut Marshall McCluhan (Ackoff, 1974;5) menyebabkan terjadinya global
village, dusun global yang mencerminkan tertembusnya batas-batas local dan
regional membentuk tatanan kehidupan mendunia.
Kejadian-kejadian global dapat diketahui oleh jutaan manusia di berbagai
belahan dunia dalam waktu yang singkat berkat perkembangan IPTEK (radio, TV,
internet, dsb). Peristiwa, proses, dan arus global yang demikian merupakan
pengetahuan, pengalaman kehidupan sehari-hari, namun kita semua wajib
memilah-milah mana yang berdampak positif atau negatif bagi perkembangan dan
peningkatan kualitas SDM generasi muda.
Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka, persilangan kebudayaan
sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak dapat dicegah apabila
suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia.
DAMPAK POSITIF DARI PERSPEKTIF GLOBAL
JIKA DIKAITKAN DENGAN ANTROPOLOGI :

Perspektif global jika dikaitkan dengan antropologi mempunyai dampak positif bagi
kekayaan khasanah budaya suatu bangsa serta globalisasi juga dapat mempercepat
perubahan pola kehidupan bangsa yaitu :
1. Melahirkan pranata atau lembaga sosial baru seperti Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM).
2. Melahirkan organisasi profesi dan pasar modal.
3. Perkembangan pakaian, seni dan ilmu pengetahuan turut meramaikan kehidupan
bermasyarakat.
DAMPAK NEGATIF DARI PERSPEKTIF GLOBAL
JIKA DIKAITKAN DENGAN ANTROPOLOGI :

Dalam bidang sosial dan budaya menimbulkan dampak negatif dari globalisasi


antara lain :
1. Meningkatnya individualisme.
2. Perubahan pada pola kerja.
3. Terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat.
CONTOH DAMPAK NEGATIF DARI PERSPEKTIF
GLOBAL DALAM KONTEKS ANTROPOLOGI :

Zaman sekarang banyak kalangan generasi muda yang seperti kehilangan jati dirinya. Para generasi muda
tersebut saling berlomba-lomba untuk meniru gaya hidup ala orang Barat yang tidak cocok jika diterapkan
di Indonesia, seperti berganti-ganti pasangan, konsumtif dan hedonisme. Dimana itu semua tidak sesuai
dengan nilai-nilai yang berlaku di negara kita. Untuk itu sebagai generasi muda penerus bangsa kita harus
menyadaari keberadaan nilai yang masih belaku di negara kita. Kita harus pandai dalam menyeleksi
budaya asing yang masuk ke dalam negara kita. Jika budaya asing tersebut sesuai dengan kepribadian
bangsa kita yang berdasarkan Pancasila, maka kita berusaha bersifat terbuka dalam menerima
kebudayaan tersebut. Akan tetapi jika kebalikannya yaitu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita
harus berani dan bersuara lantang untuk menolaknya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai